memperhatikan bentuknya secara seksama, mak akan diperoleh hasil sebagai berikut:
!
1 (1 ) = (1 ). (2 )[1 (2 )]2 2
1 ( 2)!
Misalkan : = 1 (2 )
= (2 )2
!
1 (1 ) = (2)!
(1 ). 2 ()
1
!
1 (1 ) = (2)! (1 ). [1 (2 )]2 ]1
1 (1 ) = . [1 (1 )]1 . (1 )
=0 ; lainnya
Contoh 1.2
Misalkan 1 < 2 < 3 < 4 < 5 merupakan statistik urutan dari sampel acak berukuran 5
yang berdistribusi dengan fungsi kepadatan peluang berbentuk:
() = ; > 0
=0 ; lainnya
Penyelesaian:
1 (1 ) = 5. [1 (1 )]4 . (1 ) ; 1 > 0
=0 ; lainnya
1
dengan: (i) (1 ) = ()
(1 ) = 0 1 = 1 1
(ii) (1 ) = (1 ) = 1
1 (1 ) = 5. 5 ; 1 > 0
=0 ; lainnya
2
Sehingga: (1 < 2) = 0 5. 5 1 = 1 2 = 0,86
dengan () = 0.
= 1 4 ! [ 3 (2 ). (2 )2 ](3 ) ( )3 2 1
1
= 1 4 ! [2 [(2 )] 2]3 ] (3 ) ( )3 2 1
1
= 1 5 ! [ 4 2 [(2 )] 2. (3 )3 ] (4 ) ( )4 2 1
1 1 1
dengan: 4 2 [(2 )]2 . (3 )3 = 2.3 [(2 )]3 ]4 = 3! [(2 )]3
1
( ) = 1 3 ! [3! [(4 )] 3 ] (4 ) ( )4 2 1
Jika penyelesaian integral di atas diteruskan sampai selesai dan memperhatikan bentuk di
atas, maka akan diperoleh hasil:
[( )] 1
( ) = !. (1)!
( )
( ) = [( )] 1 ( )
=0 ; lainnya
Contoh 1.3.:
Misalkan 1 < 2 < 3 < 4 < 5 merupakan statistik urutan dari sampel acak berukuran 5
yang berdistribusi dengan fungsi kepadatan peluang berbentuk:
() = ; > 0
=0 ; lainnya
Penyelesaian:
=0 ; lainnya
5
dengan: (i) (5 ) = ()
(5 ) = 0 5 = 1 5
(ii) (5 ) = (5 ) = 5
5 (5 ) = 5. (1 5 ) 4 . 5 ; 5 > 0
=0 ; lainnya
Sehingga: (5 > 2) = 2 5. (1 5 ) 4 . 5 5
(5 > 2) = 0,52