OLEH :
KELOMPOK / II/2013-2014
WIBISONO 11511004
M. ANGGA ERLANGGA 11511017
FAIZAL M. HAMID 11511054
EDLY KUSUMA A. 11511062
HERTANTO INDRA P. 11511134
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat
pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.
Oleh karena itu , makalah ini dibuat untuk menganalisis dan mengetahui
desain suatau pondasi yang harus digunakaan sehingga kami mengetahui ilmu
tentang pondasi ini sebagai bekal pada saat kami berada di lokasi proyek /
lapangan .
PEMBAHASAN
Pondasi dalam adalah jenis pondasi yang dibedakan dari kedalaman pondasi
yang tertanam ke dalam tanah. Pondasi dalam dapat terbuat dari baja, beton
bertulang, dan beton pratekan. Pondasi tiang pancang (Pile) biasanya digunakan
pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah kecil,
kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi dalam. Pondasi tiang pancang
bisa digunakan dari kayu, beton, ataupun baja.
Pondasi bore pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi
meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan
pondasi dalam lainnya seperti pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaannya.
Pengerjaan bore pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman
yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan
pengecoran beton. Proses pelaksanaannya sebagai berikut:
e. Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah
ditentukan.
Pada bagian analisis perhitungan desain pondasi dalam yang akan kami gunakan ,
mengunakan beberapa metode yaitu :
1. Metode Mayerhoff
2. Metode N-SPT
1. Data Tanah
Z1 Z2
(m) (m)
1) Tahanan ujung
Keterangan :
2) Tahanan gesek
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yang
nilainya tergantung dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil :
Ad = 0,2 + (0,98 ) cu
NO Kedalaman L1 As Cu ad Ps
No Kedalaman L1 As qf Ps
Ps = ( As x qf ) 277,09
Kapasitas nominal tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian
SPT menurut Meyerhoff dinyatakan dengan rumus:
Pn = 40 x Nb x Ab + N x As < Pn = 380 xN x Ab kN
Tabel 2.8 Hasil pengujian SPT
1 0 5 5 5 25
2 5 10 12 5 60
3 10 15 27 5 135
4 15 17 30 2 60
= 17 280
N = L1 x N/ L1 16,47
Nb 30
Pn = 40 x Nb x Ab + N 502,65482 kN
x As
PENUTUP