Anda di halaman 1dari 112

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

ANALISIS PENGALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN


BERBAGAI PERUBAHAN PENAMPANG PADA SUATU
JARINGAN PIPA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Dikerjakan oleh :

HENDARWATI PAMUNGKAS
NIM : I 8708032

PROGRAM DIPLOMA III INFRASTRUKTUR PERKOTAAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO
Dan carilah ( pahala ) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan
berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. ( Q.S Al-Qasas : 77 )
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :
 Allah SWT, hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya
kepadaMu aku berserah diri memohon pertolongan dan ketabahan
dalam hidupku.
 Kedua orang tuaku, yang selalu menberikan kasih sayang, dukungan
dan doa yang tidak henti-hentinya kepadaku.
 Mbak endah, mas ikhsan dan seluruh keluarga besar Soetedjo yang
selalu memberikan semangat dan dukungan.
 Tri Wahyu Santoso yang selalu menemaniku dan memberikan semangat
kepadaku.
 Dimas, Fajar, Mentul yang membantuku dalam penelitian ini.
 Kos wisma putri sari ( mbk dwi, ririn, rini, mbk windi, mbk dewi, dwi,
mbk riris ) terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
 Teman-teman infras’08 terima kasih atas dukungan, semangat dan
kebersamaan yang indah selama ini.
 Semua pihak yang telah membantu terselesainya Laporan Tugas Akhir
ini

commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ANALISIS PENGALIRAN AIR
DALAM PIPA DENGAN BERBAGAI PERUBAHAN PENAMPANG PADA
SUATU JARINGAN PIPA dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta stafnya.
2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta stafnya.
3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta stafnya.
4. Ir. Suyanto, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas arahan dan
bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini.
5. Rekan – rekan dari Teknik sipil semua angkatan dan semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa
ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Hendarwati Pamungkas, 2011. Analisis Pengaliran Air dalam Pipa Dengan


Berbagai Perubahan Penampang Pada Suatu Jaringan Pipa. Tugas Akhir,
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan, Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada zat cair yang mengalir pada bidang batas akan terjadi tegangan geser dan
gradien kecepatan pada saluran medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan
geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan energi selama pengaliran.
Dalam penelitian aliran dalam pipa ini menggunakan alat Fluid Friction
Measurement untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi
apabila terdapat fluida tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan /
sambungan dengan belokan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor
sambungan / percabangan, menunjukkan hubungan kehilangan energi dengan
kecepatan aliran, menunjukkan perubahan koefisien gesekan, mengetahui
besarnya rencana anggaran biaya pemasangan pipa PVC air bersih di pedesaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental


laboratorium. Data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah suhu air,
diameter pipa, volume air, waktu, bacaan manometer Hg.

Hasil menunjukkan bahwa koefisien gesek pipa dipengaruhi oleh diameter pipa
dan kekasaran permukaan pipa, besarnya faktor sambungan / percabangan
dipengaruhi oleh luas penampang pipa. Hubungan antara kehilangan energi
dengan kecepatan tidak ( kuat ) saling mempengaruhi. Koefisien gesek dengan
volume air secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
Besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa PVC air bersih
pedesaan sepanjang 3.114 meter adalah Rp. 257.363.700,00.

Kata kunci : Pipa, kehilangan energi, debit.

commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Hendarwati Pamungkas, 2011. Analysis of Water Drainage in Pipe with Various Changes in Shape of
Pipe System. Last Assignment, Bachelor Degree of Urban Infrastructure in Civil Engineering. Civil
Engineering Department - Faculty of Engineering, Sebelas Maret University.

In the flowing liquid on the boundary, there will be sliding stress and velocity gradient in the flowing
field canal due to viscosity. The sliding stress will cause the loss of energy during the drainage. This
water drainage in pipe research uses Fluid Friction Measurement tool to measure the energy loss due to
the friction that occurs when there is no compressible fluid flowing through the pipes, the branching / the
connection with bends.

The purpose of this research is to determine the coefficient of the pipe friction and the factor of
connection / branching; to show the correlation between the energy loss and the flow velocity; to
show the friction coefficient changes; to identify the amount of the budget plan needed to install the clean
water PVC pipe in rural area.

This research uses experimental laboratory method. The data required in this research is the water
temperature, pipe diameter, water volume, timing, Hg manometer measurement.

The result shows that the pipe friction coefficient is affected by the pipe diameter and the roughness of the
pipe surface; and the size of the connection/the branching factor is influenced by the breadth of the pipe
shape. The correlation between the energy loss and the velocity does not (strongly) affect each other. The
friction coefficient and the water volume statistically show a significant correlation. The budget plan for
the installation of the 3114 meters clean water PVC pipe in the rural area is Rp 215.325.220,00.

Keywords: Pipe, Energy Loss, Debit.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
KATA PENGANTAR..................................................................................v
ABSTRAK.................................................................................................. vi
DAFTAR ISI. ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah. ..................................................................................2
1.3. Batasan Masalah .....................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................5


2.1. Tinjauan Pustaka.....................................................................................5
2.1.1. Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair ...............................6
2.1.2. Aliran Laminer dan Turbulen ........................................................6
2.1.2.1. Aliran Laminer Dalam Pipa ..............................................7
2.1.2.2. Aliran Turbulen Dalam Pipa .............................................7
2.1.3. Kehilangan Terhadap Tahanan ......................................................7
2.1.4. Penyaluran Air Bersih Dengan Sistem Perpipaan...........................8
2.2. Landasan Teori .......................................................................................9
2.2.1. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa Halus .......9
2.2.2. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding pipa Kasar .....11
2.2.3. Kehilangan Energi Melalui Percabangan dan Sambungan............12

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB 3 METODE PENELITIAN .............................................................15


3.1. Metode yang digunakan ........................................................................15
3.2. Obyek Penelitian...................................................................................15
3.3. Langkah-Langkah Penelitian.................................................................16
3.4. Permohonan Ijin....................................................................................16
3.5. Study Pustaka........................................................................................16
3.6. Peralatan Penelitian...............................................................................16
3.7. Gambar Alat .........................................................................................17
3.8. Tahap Metodologi Penelitian.................................................................18
3.8.1. Tahap Persiapan Awal.................................................................19
3.8.2. Tahap Pemilihan Alat ..................................................................19
3.8.3. Tahap Pengujian .........................................................................19
3.8.4. Tahap Analisis Hasil Penelitian...................................................21
3.8.5. Tahap Penarikan Kesimpulan......................................................21
3.9. Penyusunan laporan ..............................................................................21
3.10. Kerangka Pikir ....................................................................................21

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.....................................23


4.1. Data Pengamatan ..................................................................................23
4.2. Analisis data .........................................................................................26
4.2.1. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 20 liter ...................................26
4.2.2. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 18 liter ...................................40
4.2.3. Aliran Melalui Pipa Pada Volume 16 liter ...................................54
4.3. Rencana Anggaran Biaya ( Study Kasus di Kab. Blora )........................72
4.4. Pembahasan ..........................................................................................80
4.4.1. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan .......80
4.4.2. Hubungan Antara Kehilangan Energi Akibat Gesekan
Dengan Kecepatan Aliran Melalui Pipa Berdinding Halus dan
Pipa Kasar .................................................................................86

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.4.3. Hubungan Antara Kehilangan Energi Akibat Perubahan


Penampang Pipa, Sambungan / Percabangan dan Belokan
Dengan Kecepatan Aliran............................................................89
4.4.4. Besarnya Perubahan Koefisien Gesekan Akibat Perubahan Volume
Air...............................................................................................92
4.4.5. Besarnya Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa PVC Air
Bersih di Pedesaan Sepanjang 3114 meter ...................................96

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................97


5.1. Kesimpulan...........................................................................................97
5.2. Saran.....................................................................................................98

PENUTUP ................................................................................................ xiii


DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................xiv

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 3.1. Fluid Friction Measurement ...................................................17
Gambar 3.2. Stopwatch...............................................................................18
Gambar 3.3. Thermometer ..........................................................................19
Gambar 3.4. Diagram Aliran Analisis Data .................................................22

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1. Nilai α pada pengecilan mendadak..............................................13
Tabel 2.2. Koefisien α sebagai fungsi sudut belokan ...................................13
Tabel 2.3. Nilai α sebagai fungsi R / D untuk sudut belokan 900. ................13
Tabel 2.4. Harga α pada sambungan............................................................14
Tabel 4.1. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 20 liter ............23
Tabel 4.2. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 18 liter ............24
Tabel 4.3. Hasil penelitian aliran melalui pipa pada volume 16 liter. ...........25
Tabel 4.4. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 20 liter 69
Tabel 4.5. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 18 liter.70
Tabel 4.6. α teoritis, α actual. f teoritis, f actual dan R pada volume 16 liter.71
Tabel 4.7. Harga Satuan Pekerjaan ( HSP ). ................................................72
Tabel 4.8. Rencana Anggaran Biaya ...........................................................78
Tabel 4.9. Rekapitulasi Anggaran Biaya Pemasangan Pipa Air Bersih .........96

commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GRAFIK

Hal
Grafik 4.1. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
20 liter. ......................................................................................86
Grafik 4.2. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
18 liter. ......................................................................................87
Grafik 4.3. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume
16 liter.. .....................................................................................88
Grafik 4.4. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 20 liter...............................89
Grafik 4.5. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 18 liter...............................90
Grafik 4.6. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat
perubahan penampang pada volume 16 liter...............................91
Grafik 4.7. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa halus 6 mm................................................................92
Grafik 4.8. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa halus 10 mm .............................................................93
Grafik 4.9. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa kasar 17,5 mm...........................................................94
Grafik 4.10. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air pada
lurus pipa halus 17,5 mm. ..........................................................95

commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Benda dikenal dalam keadaan padat, cair, dan gas. Fluida adalah zat yang bisa
mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan berubah bentuk
tanpa pemisahan massa. Fluida berbentuk cair atau gas. Sifat-sifat umum dari
semua fluida ialah bahwa fluida harus dibatasi dengan dinding kedap supaya tetap
dalam bentuknya semula. Tahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil,
sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruangan / tempat yang
membatasinya.

Air adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting disamping
kebutuhan lain misalnya sandang, pangan, dan papan. Air yang cukup dan sehat
dapat membantu terlaksananya program penyehatan masyarakat. Beberapa
sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal, sumur dalam,
mata air, air permukaan dan penampung air hujan. Tetapi tidak semua masyarakat
mempunyai sumber air yang memenuhi syarat kesehatan. Seiring dengan
bertambahnya penduduk, kebutuhan air bertambah, ini berarti bertambah pula
masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga
untuk mempermudah mengalirkan air bersih dilakukan dengan sistem pemipaan.

Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan


digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang
dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas, dan tekanan bisa lebih besar
atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair didalam pipa tidak penuh
maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka. Karena mempunyai
permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan adalah zat cair. Sebagai contoh pada
jaringan air minum banyak digunakan saluran pipa untuk mengalirkan air.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 1


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 2
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN

Sistem pemipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat
yang lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat,
yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena
digunakannya pompa.

Pada zat cair yang mengalir didalam bidang batas (pipa, saluran terbuka atau
bidang datar) akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan pada saluran
medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran.
Di dalam pipa, tampang lintang aliran adalah tetap yang tergantung pada dimensi
pipa. Demikian juga kekasaran dinding pipa adalah seragam di sepanjang pipa.

Dalam penelitian aliran dalam pipa ini menggunakan alat Fluid Friction
Measurement yang merupakan suatu rangkaian jaringan pipa yang dapat
digunakan untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila
terdapat fluida tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan
dengan belokan 900, siku 900 dan 450, pipa dengan pembesaran mendadak, dan
pipa dengan konstraksi mendadak.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang dapat disusun
sebagai berikut :
1. Berapakah koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan / percabangan?
2. Bagaimana hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar?
3. Bagaimana hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan penampang
pipa, sambungan / percabangan dan belokan dengan kecepatan aliran?
4. Seberapa besar perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air?
5. Berapa besarnya rencana anggaran biaya pemasangan pipa PVC air bersih di
pedesaan?
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 3
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini agar masalah tidak melebar dan menjauh, maka studi ini
dibatasi pada beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah satu set piranti Fluid Friction
Measurement, stopwatch dan kaliper / jangka sorong.
3. Pengujian dibatasi pada volume air 20 liter, 18 liter, dan 16 liter.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah


1. Menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan / percabangan.
2. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar.
3. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan
penampang pipa, sambungan / percabangan dan belokan dengan kecepatan
aliran.
4. Menunjukkan perubahan koefisien gesekan pada volume air 20 liter, 18 liter,
dan 16 liter.
5. Mengetahui besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa PVC air
bersih di pedesaan.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 4
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :


a. Manfaat teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang teknik sipil sesuai dengan teori
yang didapat dibangku perkuliahan.

b. Manfaat prektis
Mengetahui pengaliran air dalam pipa dengan berbagai perubahan
penampang.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Zat cair rill didefinisikan sebagai zat yang mempunyai kekentalan, berbeda
dengan zat cair ideal yang tidak mempunyai kekentalan. Kekentalan disebabkan
karena adanya sifat kohesi antara partikel zat cair. Karena adanya kekentalan zat
cair, maka terjadi perbedaan kecepatan partikel pada medan aliran. Partikel zat
cair yang berdampingan dengan dinding batas akan diam (kecepatan nol) sedang
yang terletak pada suatu jarak tertentu dari dinding akan bergerak. Perubahan
kecepatan tersebut merupakan fungsi jarak dari dinding batas aliran zat cair rill
disebut gaya aliran viskos (Bambang Triatmodjo, 1993).
Zat cair mempunyai beberapa sifat yaitu :
1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan terbentuk permukaan
bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.
2. Mempunyai rapat massa, berat jenis, dan sebagainya.
3. Dapat dianggap tidak termampatkan (incompressible).
4. Mempunyai viskositas (kekentalan).
5. Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan.

Aliran viskos adalah aliran zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas).
Kekentalan adalah sifat zat cair yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan
geser pada waktu bergerak. Tegangan geser ini akan mengubah sebagian energi
aliran dalam bentuk energi lain seperti panas, suara dan sebagainya. Pengubahan
bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga (Bambang
Triatmodjo, 1993).

commit to user
Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 6
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Aliran viskos dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aliran laminar dan turbuler.
Dalam aliran laminar partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti lintasan
yang saling sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil dan kekentalan besar.
Pada alitan turbuler gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran ini terjadi
apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil (Bambang Triatmodjo,
1993).

2.1.1. Hukum Newton Tentang Kekentalan Zat Cair

Kekentalan zat cair menyebabkan terbentuknya gaya-gaya geser antara dua


elemen zat cair. Keberadaan kekentalan ini menyebabkan terjadinya kehilangan
energi tenaga selama pengaliran atau diperlukannya energi untuk menjamin
adanya pengaliran.
Hukum Newton tentang kekentalan menyatakan bahwa tegangan geser antara dua
partikel zat cair yang berdampingan adalah sebanding dengan perbedaan
kecepatan dari kedua partikel (gradient kecepatan) (Bambang Triatmodjo, 1993).

2.1.2. Aliran Laminer dan Turbulen

Aliran Viskos dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aliran laminar dan aliran
turbulen. Dalam aliran laminar partikel-partikel zat cair bergerak teratur
mengikuti lintasan yang saling sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil
dan kekentalan besar (Bambang Triatmodjo, 1993).

Pengaruh kekentalan adalah sangat besar sehingga dapat meredam gangguan yang
dapat menyebabkan aliran menjadi turbulen. Dengan berkurangnya kekentalan
dan bertambahnya kecepatan aliran maka daya redam terhadap gangguan akan
berkurang, yang sampai pada suatu batas tertentu akan menyebabkan terjadinya
perubahan aliran dari laminar ke turbulen.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 7
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Pada aliran turbulen gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran ini terjadi
apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil.
2.1.2.1. Aliran Laminer Dalam Pipa

Faktor - faktor penting dalam aliran zat cair adalah distribusi kecepatan aliran,
tegangan geser, dan kehilangan tenaga dalam selama pengaliran. Persamaan
distribusi kecepatan, tegangan geser dan kehilangan tenaga untuk aliran laminar
dan mantap akan diturunkan untuk aliran melalui pipa lingkaran. Pada aliran
laminar untuk zat cair rill, kecepatan aliran pada dinding batas nol. Dianggap
bahwa distribusi kecepatan pada setiap tampang adalah simetris terhadap sumbu
pipa, sehingga semua titik yang berjarak sama dari sumbu pipa mempunyai
kecepatan sama (Bambang Triatmodjo, 1993).

2.1.2.2. Aliran Turbulen Dalam Pipa

Turbulensi adalah gerak partikel zat cair yang tidak teratur dan sebarang dalam
waktu dan ruang. Turbulensi ditimbulkan oleh gaya-gaya viskos dan gerak lapis
zat cair yang berdampingan pada kecepatan berbeda. Meskipun variasi kecepatan
di suatu titik dalam aliran turbuler adalah sebarang, tetapi masih mungkin untuk
menyatakan nilai rerata dalam waktu dari kecepatan di suatu titik secara statistic.
Dengan demikian kecepatan sesaat di suatu titik akan berfluktuasi terhadap nilai
rerata menurut waktu (Bambang Triatmodjo, 1993).

2.1.3. Kehilangan Terhadap Tahanan

Ada dua jenis tahanan antara benda padat dan fluida yang mengalir, yaitu tahanan
karena gesekan (geseran atau gesekan kulit) dan tahanan karena bentuk obyek
benda padat (tahanan bentuk). Konsep gesekan kulit dan tahanan bentuk berlaku
baik untuk fluida yang mengalir melalui saluran atau mengelilingi obyek.
Perubahan bentuk saluran atau obyek mengakibatkan perubahan distribusi tekanan
pada saluran atau sekeliling obyek.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 8
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Gaya tekan bersih pada arah aliran meningkatkan tahanan bentuk. Pada
pembesaran penampang aliran (penurunan kecepatan) maka berakibat kenaikan
pada tekanan. Kenaikan tekanan pada bagian hilir menghasilkan gradient tekanan
yang berlawanan di mana aliran menentang tekanan yang lebih tinggi. Hal ini
umumnya menimbulkan suatu aliran balik yang mengakibatkan terjadinya pusaran
yang memungkinkan kehilangan energi yang banyak. Oleh karena kehilangan
energi selalu berkaitan dengan geseran,maka kehilangan energi selalu berkaitan
dengan tahanan bentuk khususnya karena pengembangan aliran. Pada bentuk
saluran tertutup kehilangan berhubungan dengan perubahan penampang pipa,
aliran sekeliling lengkungan, melalui katub dan alat-alat pengatur lainnya (Jonas
M.K. Dake).

2.1.4. Penyaluran Air Bersih Dengan Sistem Perpipaan

Sistem jaringan pipa merupakan komponen utama dari sistem distribusi air bersih
atau air minum suatu perkotaan.

Jaringan pipa air bersih atau instalasi air bersih adalah suatu jaringan pipa yang
digunakan untuk mengalirkan atau mendistribusikan air ke masyarakat.

Dalam merencanakan suatu sistem jaringan pipa yang digunakan untuk


mendistribusikan air bersih pada pedesaan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu kebutuhan air secara keseluruhan yang meliputi kebutuhan
pedesaan itu sendiri dan juga sumber air yang akan disalurkan.

Mata Air adalah sumber air tanah yang muncul ke permukaan secara alami. Pada
waktu curah hujan tidak normal sepanjang tahun (musim basah dan musim
kering) hasil daripada mata air juga akan berfluktuasi (Departemen Pekerjaan
Umum, 1986).

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 9
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa


Halus

Pada aliran fluida rill akan terjadi kehilangan energi yang harus diperhitungkan
dalam aplikasi persamaan Bernoulli. Kehilangan energi tersebut dinyatakan dalam
tinggi fluida. Dengan memperhitungkan kehilangan energi akibat gesekan, maka
persamaan Bernoulli antara dua tampang menjadi :
2 2
P1 V1 P V
Z1    Z 2  2  2   h f .................................................. (2.1)
 2g  2g

Kehilangan energi akibat gesekan dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

L V2
hf  f ...................................................................................... (2.2)
D 2g

dengan :
h f  kehilangan energi (m)

f = koefisien gesek pipa


L = panjang ruas pipa (1m)
D = diameter dalam pipa (m)
V = kecepatan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (9.81 m/s2)
Persamaan ini disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach untuk aliran melalui
pipa lingkaran. Dalam persamaan tersebut f adalah koefisien gesekan Darcy-
Weisbach yang tidak berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi dari angka
Reynolds dan kekasaran pipa,

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 10
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Sementara itu menurut Reynolds ada tiga faktor yang mempengaruhi keadaan
aliran yaitu kekentalan zat cair (  ), rapat massa zat cair (  ), dan diemeter pipa
(D). Hubungan antara  ,  , D yang mempunyai dimensi sama dengan kecepatan

adalah
D
Reynolds menunjukkan bahwa aliran dapat diklasifikasikan berdasarkan suatu
angka tertentu. Angka tersebut diturunkan dengan membagi kecepatan aliran di

dalam pipa dengan nilai , yang disebut dengan angka Reynolds.
D
Angka Reynold mempunyai bentuk berikut ini :

V  DV
Re = = ............................................................................ (2.3)
 
D

atau

VD
Re = ........................................................................................... (2.4)
v

Reynolds menetapkan kategori aliran, yaitu


1. Re < 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair, dan aliran
tersebut pada kondisi laminar.
2. Re > 4000, maka kondisi aliran tersebut adalah turbuler.
3. 2000 < Re < 4000, maka aliran tersebut adalah transisi.
4. Re = 2000 dan Re = 4000, disebut dengan batas kritik bawah dan atas.

Hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa halus
dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :

1 Re f
 2 log ............................................................................. (2.5)
f 2,51

dengan :
Re = Bilangan Reynolds

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 11
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

F = Koefisien gesek pipa

Hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa kasar
dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :

1 3,7 D
 2 log .............................................................................. (2.6)
f k

dengan :
D = diameter pipa
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa

Rumus tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien gesekan f untuk


aliran melalui pipa hidraulis licin dan kasar. Untuk aliran di daerah transisi,
Colebrook mengusulkan persamaan berikut ini :

1  k 2,51 
 2 log   .......................................................... (2.7)
 
f  3,7 D Re f 

2.2.2. Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Dinding Pipa


Kasar

Kehilangan energi akibat gesekan pada pipa kasar seperti halnya pada pipa halus,
dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

L V2
hf  f ...................................................................................... (2.8)
D 2g

dengan :
h f  kehilangan energi (m)

f = koefisien gesek pipa


L = panjang ruas pipa (1m)
D = diameter dalam pipa (m)
V = kecepatan aliran (m/s)
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 12
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

g = percepatan gravitasi (9.81 m/s2)

Sementara itu bilangan Reynolds dapat dihitung dan hubungan antara koefisien
gesek pipa dengan angka Reynolds untuk pipa kasar dapat dinyatakan dengan
rumus empiris seperti berikut ini :

1 3,7 D
 2 log .............................................................................. (2.9)
f k

dengan :
D = diameter pipa
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa

2.2.3. Kehilangan Energi Melalui Percabangan dan Sambungan

Di samping adanya kehilangan tenaga akibat gesekan pipa, terjadi pula kehilangan
tenaga dalam pipa yang disebabkan karena perubahan penampang pipa,
sambungan, belokan, dan katub. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
panjang biasanya jauh lebih besar dari pada kehilangan tenaga sekunder, sehingga
pada keadaan tersebut biasanya kehilangan tenaga sekunder diabaikan. Pada pipa
pendek kehilangan tenaga sekunder harus diperhitungkan. Apabila kehilangan
tenaga sekunder lebih dari 5 % dari kehilangan tenaga akibat gesekan maka
kehilangan tenaga tersebut bias diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan tenaga
sekunder, perubahan penampang atau belokan jangan dibuat mendadak tetapi
berangsur – angsur.
Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui sambungan dan percabangan
standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran sebagai berikut :

V2
he   .......................................................................................... (2.10)
2g

dengan
he = kehilangan energi
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 13
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

 = factor sambungan / percabangan


V = kecepatan aliran
g = percepatan gravitasi
Untuk mencari harga  pada kasus pelebaran luas penampang pipa, digunakan
rumus :
2
 A 
  1  1  ...................................................................................... (2.11)
 A2 

dengan
 = factor sambungan / percabangan
A = luas penampang
Tabel 2.1. Nilai  pada pengecilan mendadak
D1
D2 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,5 3,0 4,0 5,0

 0,08 0,17 0,26 0,34 0,37 0,41 0,43 0,45 0,46


Sumber : Bambang Triatmojo, 1993

Kehilangan tenaga yang terjadi pada belokan tergantung pada sudut belokan pipa.
Rumus kehilangan tenaga pada belokan adalah serupa dengan rumus pada
sambungan dan percabangan standar, yaitu :

V2
he   .......................................................................................... (2.12)
2g

Tabel 2.2. Koefisien  sebagai fungsi sudut belokan


Sudut 200 400 600 800 900
 0,05 0,14 0,36 0,74 0,98
Sumber : Bambang Triatmojo, 1993

Untuk sudut belokan 900 dan dengan belokan halus (berangsur-angsur),


kehilangan tenaga tergantung pada perbandingan antara jari-jari belokan dan
diameter pipa.
Nilai  untuk berbagai nilai R/D diberikan dalam tabel 2.3.
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 14
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Tabel 2.3. Nilai  sebagai fungsi R/D untuk sudut belokan 900
R/D 1 2 4 6 10 16 20
 0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42
Sumber : Bambang Triatmojo, 1993

Harga  pada sambungan diberikan dalam tabel 2.4.


Jenis Kasus 
Katub Globe 10
Katub Sudut 5
Katub Swag Check 2,5
Katub Gerbang 0,19
Belokan Balik 2,2
T Standar 1,8
Siku Standar 0,9
Siku Lekuk Menengah 0,75
Siku Lekuk Panjang 0,6
Sumber : Victor, 1988

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu


penelitian, kasus gejala, ataupun fenomena dengan jalan ilmiah untuk
mendapatkan jawaban yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental


laboratorium. Metode eksperimental laboratorium adalah suatu penelitian yang
berusaha untuk mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain
dalam kondisi terkontrol secara ketat dan dilakukan di laboratorium dengan urutan
kegiatan yang sistematis dalam memperoleh data sampai data tersebut berguna
sebagai dasar pembuatan keputusan atau kesimpulan.

Penelitian ini dilalui dengan serangkaian kegiatan pendahuluan, untuk mencapai


validitas hasil yang maksimal. Kemudian, untuk mendapatkan kesimpulan akhir,
data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan kelengkapan studi pustaka.

3.2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah:


Meneliti/mengamati aliran dalam pipa pada Fluid Friction Measurement pada
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

commit to user
Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 16
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

3.3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah penelitian ini adalah:


- Permohonan ijin.
- Study Pustaka
- Melakukan penelitian.
- Mengolah data.
- Penyusunan laporan.

3.4. Permohonan Ijin

Permohonan ijin ditujukan Kepada Ketua Laboratorium Mekanika Fluida dan


Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk melakukan
penelitian di Laboratorium tersebut.

3.5. Study Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan sehingga


mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam penyusunan
hasil penelitian.

3.6. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Fluid Friction Measurement

Fluid Friction Measurement merupakan rangkaian jaringan pipa yang dapat


digunakan untuk mengukur kehilangan energi akibat gesekan yang terjadi apabila
terdapat fluid tak kompressibel mengalir melalui pipa, percabangan / sambungan
maupun alat ukur kecepatan.

Peralatan ini terdiri dari dua bagian , bagian pertama berupa rangka tegak dan
dinding yang mendukung pipa-pipa pengamatan yang dilengkapi dengan :
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 17
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

- Pipa berdinding halus dengan berbagai diameter.


- Pipa berdinding kasar.
- Belokan 900.
- Siku 900 dan 450.
- Pipa dengan perbesaran mendadak.
- Pipa dengan konstraksi mendadak.
- Katup bundar.
- Katup globe.
- Katup bola.
- Saringan.
- Venturi tembus pandang.
- Plat berlubang tembus pandang.
- Ruas pipa dengan tabung pitot.
Bagian kedua berupa reservoir / bak yang terbuat dari glass reinforced plastic
yang dilengkapi dengan pengukur debit, pompa, starter serta manometer air (H2O)
dan manometer air raksa (Hg) untuk mengukur perbedaan tekanan.
2. Stopwatch.
3. Kaliper / jangka sorong.
4. Thermometer.

3.7. Gambar Alat

Gambar 3.1. Fluid Friction Measurement


commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 18
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

Gambar 3.2. Stopwatch

Gambar 3.3. Thermometer

3.8. Tahap Metodologi Penelitian

Tahap metodologi penelitian merupakan urutan-urutan kegiatan yang


dilaksanakan secara sistematis, logis dengan mempergunakan alat bantu ilmiah
yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran suatu obyek permasalahan.
Secara garis besar pelaksanaan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap 1 = Tahap persiapan awal.
b. Tahap 2 = Tahap pemilihan alat.
c. Tahap 3 = Tahap penelitian.
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 19
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

d. Tahap 4 = Tahap analisis hasil penelitian.


e. Tahap 5 = Tahap penarikan kesimpulan.

3.8.1. Tahap Persiapan Awal

Tahap persiapan awal adalah tahapan dimana semua bahan dan peralatan yang
akan digunakan dalam penelitian disiapkan terlebih dahulu, antara lain bahan,
peralatan, maupun program kerjanya sehingga penelitian dapat berjalan dengan
lancar. Peralatan yang akan digunakan diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui
kelayakan alat dalam pelaksanaan penelitian.

3.8.2. Tahap Pemilihan Alat

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Fakultas


Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga menggunakan alat-alat
yang terdapat pada laboratorium tersebut.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fluid Friction
Measurement, stopwatch, kaliper / jangka sorong dan thermometer.

3.8.3. Tahap Pengujian

Pada tahap ini langsung diadakan penelitian pengaliran air dalam pipa dengan
berbagai perubahan penampang pada suatu jaringan pipa.

Prosedur penelitian aliran melalui pipa adalah sebagai berikut :

a. Mengalirkan air ke dalam pipa / pada rangkaian alat Fluid Friction


Measurement dengan menyalakan pompa.
b. Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.
c. Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan
adalah sama, dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer.
d. Mengatur katup pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan
dilakukan, yaitu :

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 20
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

1. Pipa halus :
- Menutup V1, 10, V4 pada pengamatan 3.
- Membuka V2.
- Membuka V4 pada pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada
pipa pengamatan 4.

2. Pipa kasar :
- Menutup V1, 10, V4 pada pipa pengamatan 1, V4 pada pengamatan 1, V4
pada pengamatan 2 dan 7 pada pipa pengamatan 4.
- Membuka V2.
- Membuka V4 pada pipa pengamatan 3 (pipa dengan dinding kasar).

3. Sambungan / Percabangan :
- Menutup / membuka katup yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan atau percabangan.
- Mengatur debit aliran dengan menggunakan katip pengontrol aliran V6
(debit besar) atau V5 (debit kecil).
- Menghubungkan pipa yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer, dan membuka A dan B atau C dan D.
- Melakukan pengukuran kehilangan energy dengan mengamati beda tinggi
manometer air raksa pada pipa 2 (untuk pipa halus) dan pada pipa 3 (untuk
pipa kasar) serta pada sambungan atau percabangan yang dikehendaki
(untuk sambungan / percabangan).
- Mengukur besar debit aliran yang terjadi.
- Mengukur diameter masing-masing pipa dengan kaliper.
- Menghitung besarnya koefisien gesek dengan menggunakan diagram
moody, lalu menghitung besarnya kehilangan energy akibat gesekan
dengan rumus yang ada.
- Membandingkan hasil hitungan di atas dengan hasil pembacaan
manometer.
- Membandingkan hasil antara keadaan pengaliran pada pipa berdinding
halus dengan pipa berdinding kasar.
- Menghitung besarnya koefisien / faktor sambungan / percabangan.
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 21
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

3.8.4. Tahap Analisis Hasil Penelitian

Setelah mendapatkan data yang diperlukan dari hasil pengujian yang telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Pada tahap
mengolah atau menganalisis data dilakukan dengan menghitung data yang ada
dengan rumus yang sesuai.

Hasil dari suatu pengolahan data digunakan kembali sebagai data untuk
menganalisis yang lainnya dan berlanjut seterusnya untuk mendapatkan hubungan
antara variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian.

3.8.5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini dibuat suatu kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis
yang berhubungan langsung dengan tujuan penelitian.

3.9. Penyusunan Laporan

Seluruh data hasil pengujian yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis
dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir dari tujuan diadakannya penelitian ini.

3.10. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan penyederhanaan dari tahapan-tahapan jalannya


penelitian. Dengan adanya kerangka pikir, penelitian yang dilakukan akan
berjalan sesuai dengan tahapan yang direncanakan.

Penjelasan tentang kerangka pikir dapat dilihat pada tahapan-tahapan penelitian di


atas, secara garis besar bagan kerangka pikir tahapan metode penelitian dapat
dilihat dalam gambar 3.4.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 22
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB III Metode Penelitian

Persiapan

Alat – alat yang dipergunakan :


1. Fluid Friction Measurement
2. Stopwatch
3. Kaliper / Jangka Sorong
4. Thermometer

Pengambilan Data
Running Experiment :
1. Jenis Sambungan
2. Diameter Pipa
3. Volume Air
4. Waktu
5. Bacaan Manometer Hg

Analisis dan
Pembahasan

Debit Aliran Kecepatan Kehilangn Koefisien Gesek dan


Aliran Energi Faktor Sambungan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.4. Diagram Penelitian

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Pengamatan


Data yang didapat dari pengamatan aliran dalam pipa di Laboratorium Mekanika
Fluida dan Hidrolika, dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan
kemudian dapat dihitung berdasarkan rumus pada sub bab 4.2. Analisis Data.
Tabel 4.1. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 20 liter.
Bacaan Manometer
Kasus/Jenis Diameter Volume Waktu
No Hg
Sambungan pipa (mm) (L) (detik)
Kiri Kanan
Pengecilan
1. 17.5 – 10 20 22.84 346 338
(pipa halus)
Pembesaran
2. 10 – 17.5 20 23.97 410 275
(pipa halus)
Lurus
3. 6 20 23.74 385 300
(pipa halus)
Lurus
4. 10 20 22.68 378 306
(pipa halus)
Lurus
5. 17.5 20 28.42 384 300
(pipa kasar)
Belokan siku
6. 17.5 20 20.79 355 330
(45º)
Lurus
7. 17.5 20 23.67 375 310
(pipa halus)
8. 90º Elbow 17.5 20 24.58 348 339
9. 90º Bend 17.5 20 23.93 345 340
10. Gate Valve 17.5 20 23.95 398 285
11 Globe Valve 17.5 20 22.98 400 285

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 23


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 24
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tabel 4.2. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 18 liter.
Bacaan Manometer
Kasus/Jenis Diameter Volume Waktu
No Hg
Sambungan pipa (mm) (L) (detik)
Kiri Kanan
Pengecilan
1. 17.5 – 10 18 19.28 346 338
(pipa halus)
Pembesaran
2. 10 – 17.5 18 19.16 410 275
(pipa halus)
Lurus
3. 6 18 19.37 385 300
(pipa halus)
Lurus
4. 10 18 19.12 378 306
(pipa halus)
Lurus
5. 17.5 18 27.65 384 300
(pipa kasar)
Belokan siku
6. 17.5 18 17.10 355 330
(45º)
Lurus
7. 17.5 18 19.97 380 305
(pipa halus)
8. 90º Elbow 17.5 18 20.02 346 339
9. 90º Bend 17.5 18 20.23 344 340
10. Gate Valve 17.5 18 19.88 400 285
11 Globe Valve 17.5 18 19.75 400 285

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 25
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tabel 4.3. Hasil penelitian aliran melalui pipa dengan volume 16 liter.
Bacaan Manometer
Kasus/Jenis Diameter Volume Waktu
No Hg
Sambungan pipa (mm) (L) (detik)
Kiri Kanan
Pengecilan
1. 17.5 – 10 16 16.86 345 339
(pipa halus)
Pembesaran
2. 10 – 17.5 16 16.82 410 275
(pipa halus)
Lurus
3. 6 16 16.93 385 300
(pipa halus)
Lurus
4. 10 16 17.12 378 306
(pipa halus)
Lurus
5. 17.5 16 24.18 384 300
(pipa kasar)
Belokan siku
6. 17.5 16 14.92 355 330
(45º)
Lurus
7. 17.5 16 17.14 380 305
(pipa halus)
8. 90º Elbow 17.5 16 18.34 346 339
9. 90º Bend 17.5 16 17.85 344 340
10. Gate Valve 17.5 16 17.76 400 285
11 Globe Valve 17.5 16 17.22 400 285

Suhu air = 290C


υ = 0,823×10-6
Konversi Hg = 13,6

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 26
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.2. Analisis Data

4.2.1. Aliran melalui pipa pada volume 20 liter

a. Pengecilan ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Diameter pipa ( D2 ) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,84 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 338 mm Hg

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4
Luas ( Ac ) = 0,6  A2  0,6  7,853981634  10 5  4,71238898  10 5 m 2

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,756567426  10  4 m 3 dt
t 22,84

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,756567426  10 4
V1    3,64055769 m dt
A1 24,05281875  10 5

Q 8,756567426  10 4
V2    11,14920792 m dt
A2 7,853981634  10 5

Q 8,756567426  10 4
Vc    18,58201321 m dt
Ac 4,71238898  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 346 – 338 = 8 mm Hg = 0,008 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,008  0,1088 m

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 27
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,1088  2  9,81
he      0,006182190301
2g V2 18,582013212

5. Menentukan Nilai  teoritis :


D1 0,0175
  1,75
D2 0,01

D1
 1,6    0,26
D2

D1
 1,8    0,34
D2
Dengan Interpelasi maka
  0,26 1,75  1,6

0,34  0,26 1,8  1,6
0,2  - 0,052 = 0,012
 = 0,32

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,006182190301
R   0,01931934469
 teoritis 0,32

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 18,58201321  0,01
Re    225783,8786
v 0,823  10 6
Re  225783,8786  4000  aliran turbulen

b. Pembesaran ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Diameter pipa ( D2 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,97 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 410 mm Hg
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 28
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Bacaan manometer Hg kanan = 275 mm Hg

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,343763037  10  4 m 3 dt
t 23,97

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,343763037  10 4
V1    10,62360905 m dt
A1 7,853981634  10 5

Q 8,343763037  10 4
V2    3,468933568 m dt
A2 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 410 – 275 = 135 mm Hg = 0,135 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,135  1,836 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,836  2  9,81
he      0,3191740096
2g V2 10,623609052

5. Menentukan Nilai  teoritis :


2 2
 A   7,853981634  10 5 
  1  1   1  5 
 0,4535610162
 A2   24,05281875  10 

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,3191740096
R   0,7037068844
 teoritis 0,4535610162

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 10,62360905  0,01
Re    129083,9496
v 0,823  10 6
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 29
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Re  129083,9496  4000  aliran turbulen

c. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 6 mm = 0,006 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,74 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 385 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D1  1  0,006   2,827433388  10 5 m 2
2 2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,424599832  10  4 m 3 dt
t 23,74

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,424599832  10 4
V    29,79592682 m dt
A 2,827433388  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 385 – 300 = 85 mm Hg = 0,085 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,085  1,156 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 29,79592682  0,01
Re    217224,2539
v 0,823  10 6
Re  217224,2539  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,156  2  9,81  0,006
hf  f  f   0,0001532831052
2 g  D LV 2 1  29,79592682 
2

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 30
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 217224,2539 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0155

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,0001532831052
R   0,009889232594
f teoritis 0,0155

d. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,68 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 378 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 306 mm Hg

= 1  D2  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,818342152  10  4 m 3 dt
t 22,68

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,818342152  10 4
V    11,22786195 m dt
A 7,853981634  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 378 – 306 = 72 mm Hg = 0,072m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,072  0,9792 m
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 31
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 11,22786195  0,01
Re    136426,0261
v 0,823  10 6
Re  136426,0261  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 0,9792  2  9,81  0,01
hf  f  f   0,001523969514
2 g  D LV 2 1  11,22786195
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 136426,0261 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,017

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :

f act 0,001523969514
R   0,08964526553
f teoritis 0,017

e. Lurus ( Pipa Kasar )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 28,42 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 384 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 32
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   7,037297678  10  4 m 3 dt
t 28,42

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 7,037297678  10 4
V    2,925768389 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 384 – 300 = 84 mm Hg = 0,084m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,084  1,1424 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 2,925768389  0,0175
Re    62212,57206
v 0,823  10 6
Re  62212,57206  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,1424  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,04582213911
2 g  D LV 2 1  2,925768389 
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 62212,57206 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0199

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,04582213911
R   2,302620056
f teoritis 0,0199

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 33
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

f. Belokan Siku ( 450 )

Diameter pipa ( D ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 20,79 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 355 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 330 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   9,62000962  10  4 m 3 dt
t 20,79

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,62000962  10 4
V    3,99953524 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 355– 330 = 25 mm Hg = 0,025 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,025  0,34 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,34  2  9,81
he      0,4170219019
2g V2 3,999535242

5. Menentukan Nilai  teoritis :


45 0  40 0   0,14

60  40
0 0
0,36  0,14
5   0,14

20 0,22
1,1  20  2,8
  0,195

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 34
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,4170219019
R   2,138573856
 teoritis 0,195

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,99953524  0,0175
Re    85044,7955
v 0,823  10 6
Re  85044,7955  4000  aliran turbulen

g. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,67 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 375 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 310 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,449514153  10  4 m 3 dt
t 23,67

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,449514153  10 4
V    3,512899773 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 375 – 310 = 65 mm Hg = 0,065m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,065  0,884 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,512899773  0,0175
Re    74697,13977
v 0,823  10 6
Re  74697,13977  4000  aliran turbulen
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 35
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 0,884  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,02459562136
2 g  D LV 2 1  3,512899773
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 74697,13977 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0193
f act 0,02459562136
R   1,274384526
f teoritis 0,0193

h. 900 Elbow

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 24,58 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 348mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 339 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,156606852  10  4 m 3 dt
t 24,58

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,156606852  10 4
V    3,391123068 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 348– 339= 9mm Hg = 0,009m Hg
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 36
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,009  0,1224 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,1224  2  9,81
he    e 2   0,2088302068
2g V 3,3911230682

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.2 diperoleh nilai  = 0,98 untuk sudut 900

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,2088302068
R   0,2130920478
 teoritis 0,98

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,391123068  0,0175
Re    72107,72016
v 0,823  10  6
Re  72107,72016  4000  aliran turbulen

i. 900 Bend

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,93 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 345mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 340 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,357709987  10  4 m 3 dt
t 23,93

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,357709987  10 4
V    3,474732036 m dt
A 24,05281875  10 5
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 37
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 345 – 340= 5mm Hg = 0,005m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,005  0,068 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,068  2  9,81
he    e 2   0,1105007636
2g V 3,4747320362

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,1105007636
R   0,5815829662
 teoritis 0,19

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,474732036  0,0175
Re    73885,55362
v 0,823  10  6
Re  73885,55362  4000  aliran turbulen

j. Gate Valve ( Katub Gate )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 23,95 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 398mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,350730689  10  4 m 3 dt
t 23,95

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 38
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,350730689  10 4
V    3,471830381 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 398 – 285= 113mm Hg = 0,113m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,113  1,5368 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,5368  2  9,81
he    e 2   2,501493372
2g V 3,4718303812

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,501493372
R   13,16575459
 teoritis 0,19

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,471830381  0,0175
Re    73823,85379
v 0,823  10 6
Re  73823,85379  4000  aliran turbulen

k. Globe Valve ( Katub Globe )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 20 L = 0,02 m3
Waktu = 22,98 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 39
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,02
Q   8,703220191  10  4 m 3 dt
t 22,98

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,703220191 10 4
V    3,618378487 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,115  1,564 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,564  2  9,81
he    e 2   2,343731011
2g V 3,618378487 2

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 10

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,343731011
R   0,2343731011
 teoritis 10

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,618378487  0,0175
Re    76940,00428
v 0,823  10  6
Re  76940,00428  4000  aliran turbulen

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 40
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.2.2. Aliran melalui pipa pada volume 18 liter

a. Pengecilan ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Diameter pipa ( D2 ) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,28 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 338 mm Hg

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4
Luas ( Ac ) = 0,6  A2  0,6  7,853981634  10 5  4,71238898  10 5 m 2

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,336099585  10  4 m 3 dt
t 19,28

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,336099585  10 4
V1    3,881499163 m dt
A1 24,05281875  10 5

Q 9,336099585  10 4
V2    11,88709119 m dt
A2 7,853981634  10 5

Q 9,336099585  10 4
Vc    19,81181864 m dt
Ac 4,71238898  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 346 – 338 = 8 mm Hg = 0,008 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,008  0,1088 m

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 41
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,1088  2  9,81
he      0,005438500977
2g V2 19,811818642

5. Menentukan Nilai  teoritis :


D1 0,0175
  1,75
D2 0,01

D1
 1,6    0,26
D2

D1
 1,8    0,34
D2
Dengan Interpelasi maka
  0,26 1,75  1,6

0,34  0,26 1,8  1,6
0,2  - 0,052 = 0,012
 = 0,32

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,005438500977
R   0,01699531555
 teoritis 0,32

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 19,81181864  0,01
Re    240726,8365
v 0,823  10 6
Re  240726,8365  4000  aliran turbulen

b. Pembesaran ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Diameter pipa ( D2 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,16 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 410 mm Hg
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 42
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Bacaan manometer Hg kanan = 275 mm Hg

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,394572025  10  4 m 3 dt
t 19,16

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,394572025  10 4
V1    11,96154061 m dt
A1 7,853981634  10 5

Q 9,394572025  10 4
V2    3,905809179 m dt
A2 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 410 – 275 = 135 mm Hg = 0,135 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,135  1,836 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 1,836  2  9,81
he      0,2517662097
2g V2 11,961540612

5. Menentukan Nilai  teoritis :


2 2
 A   7,853981634  10 5 
  1  1   1  5 
 0,4535610162
 A2   24,05281875  10 

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,2517662097
R   0,5550878508
 teoritis 0,4535610162

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 11,96154061  0,01
Re    145340,7122
v 0,823  10 6
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 43
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Re  145340,7122  4000  aliran turbulen

c. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 6 mm = 0,006 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,37 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 385 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D1  1  0,006   2,827433388  10 5 m 2
2 2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,292720702  10  4 m 3 dt
t 19,37

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,292720702  10 4
V    32,86627633 m dt
A 2,827433388  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 385 – 300 = 85 mm Hg = 0,085 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,085  1,156 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 32,86627633  0,01
Re    399347,2214
v 0,823  10 6
Re  399347,2214  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,156  2  9,81  0,006
hf  f  f   0,0001259815893
2 g  D LV 2 1  32,86627633
2

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 44
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 399347,2214 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0138
7. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :
f act 0,0001259815893
R   0,009129100674
f teoritis 0,0138

d. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,12 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 378 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 306 mm Hg

= 1  D2  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,414225941  10  4 m 3 dt
t 19,12

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,414225941 10 4
V    11,98656475 m dt
A 7,853981634  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 378 – 306 = 72 mm Hg = 0,072m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,072  0,9792 m
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 45
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 11,98656475  0,01
Re    145644,7722
v 0,823  10 6
Re  145644,7722  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 0,9792  2  9,81  0,01
hf  f  f   0,001337152487
2 g  D LV 2 1  11,98656475
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 145644,7722 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis =0,0168

7. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


f act 0,001337152487
R   0,07959240994
f teoritis 0,0168

e. Lurus ( Pipa Kasar )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 27,65 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 384 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 46
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   6,50994575  10  4 m 3 dt
t 27,65

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 6,50994575  10 4
V    2,706520935 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 384 – 300 = 84 mm Hg = 0,084m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,084  1,1424 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 2,706520935  0,0175
Re    57550,56667
v 0,823  10 6
Re  57550,56667  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,1424  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,05354666962
2 g  D LV 2 1  2,706520935
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 57550,56667 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0202

7. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


f act 0,05354666962
R   2,650825229
f teoritis 0,0202

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 47
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

f. Belokan Siku ( 450 )

Diameter pipa ( D ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 17,10 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 355 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 330 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   10,52631579  10  4 m 3 dt
t 17,10

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 10,52631579  10 4
V    4,376333559 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 355– 330 = 25 mm Hg = 0,025 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,025  0,34 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,34  2  9,81
he      0,3483028981
2g V 2
4,3763335592

5. Menentukan Nilai  teoritis :


45 0  40 0   0,14

60  40
0 0
0,36  0,14
5   0,14

20 0,22
1,1  20  2,8
  0,195

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 48
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,3483028981
R   1,786168708
 teoritis 0,195

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 4,376333559  0,0175
Re    93056,91043
v 0,823  10 6
Re  93056,91043  4000  aliran turbulen

g. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,97 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 380 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 305 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,01352028  10  4 m 3 dt
t 19,97

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,01352028  10 4
V    3,747386273 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 380 – 305 = 75 mm Hg = 0,075m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,075  1,02 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,747386273  0,0175
Re    79683,1832
v 0,823  10 6
Re  79683,1832  4000  aliran turbulen
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 49
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,02  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,02493907265
2 g  D LV 2 1  3,747386273
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 79683,1832 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0189

7. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


f act 0,02493907265
R   1,319527653
f teoritis 0,0189

h. 900 Elbow

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 20,02 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 339 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   8,991008991  10  4 m 3 dt
t 20,02

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 50
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,991008991  10 4
V    3,738027166 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 346– 339= 7mm Hg = 0,007m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,007  0,0952 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,0952  2  9,81
he    e 2   0,1336752623
2g V 3,7380271662

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.2 diperoleh nilai  = 0,98 untuk sudut 900

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,1336752623
R   0,1364033289
 teoritis 0,98

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,738027166  0,0175
Re    79484,17425
v 0,823  10 6
Re  79484,17425  4000  aliran turbulen

i. 900 Bend

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 20,23 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 344mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 340 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 51
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   8,897676718  10  4 m 3 dt
t 20,23

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,897676718  10 4
V    3,699224116 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 344 – 340= 4mm Hg = 0,004m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,004  0,0544 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,0544  2  9,81
he    e 2   0,07799676952
2g V 3,6992241162

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,07799676952
R   0,4105093133
 teoritis 0,19

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,699224116  0,0175
Re    78659,07902
v 0,823  10 6
Re  78659,07902  4000  aliran turbulen

j. Gate Valve ( Katub Gate )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,88 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 52
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,054325956  10  4 m 3 dt
t 19,88

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,054325956  10 4
V    3,764351301 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,115  1,564 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,564  2  9,81
he    e 2   2,165486392
2g V 3,7643513012

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,165486392
R   11,3972968
 teoritis 0,19

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,764351301  0,0175
Re    80043,92195
v 0,823  10 6
Re  80043,92195  4000  aliran turbulen

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 53
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

k. Globe Valve ( Katub Globe )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 18 L = 0,018 m3
Waktu = 19,75dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,018
Q   9,113924051  10  4 m 3 dt
t 19,75

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,113924051  10 4
V    3,78912931 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,115  1,564 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,564  2  9,81
he    e 2   2,137257741
2g V 3,789129312

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 10

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,137257741
R   0,2137257741
 teoritis 10

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 54
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,78912931  0,0175
Re    80570,79335
v 0,823  10  6
Re  80570,79335  4000  aliran turbulen

4.2.3. Aliran melalui pipa pada volume 16 liter

a. Pengecilan ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Diameter pipa ( D2 ) = 10 mm = 0,01 m
Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 16,86 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 345 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 339 mm Hg

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4
Luas ( Ac ) = 0,6  A2  0,6  7,853981634  10 5  4,71238898  10 5 m 2

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,489916963  10  4 m 3 dt
t 16,86

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,489916963  10 4
V1    3,945448998 m dt
A1 24,05281875  10 5

Q 9,489916963  10 4
V2    12,08293755 m dt
A2 7,853981634  10 5

Q 9,489916963  10 4
Vc    20,13822926 m dt
Ac 4,71238898  10 5

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 55
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 345 – 339 = 6 mm Hg = 0,006 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,006  0,0816 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,0816  2  9,81
he      0,00394772235
2g V2 20,138229262

5. Menentukan Nilai  teoritis :


D1 0,0175
  1,75
D2 0,01

D1
 1,6    0,26
D2

D1
 1,8    0,34
D2
Dengan Interpelasi maka
  0,26 1,75  1,6

0,34  0,26 1,8  1,6
0,2  - 0,052 = 0,012
 = 0,32

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,00394772235
R   0,01233663234
 teoritis 0,32

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 20,13822926  0,01
Re    244692,9436
v 0,823  10 6
Re  244692,9436  4000  aliran turbulen

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 56
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

b. Pembesaran ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Diameter pipa ( D2 ) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 16,82 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 410 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 275 mm Hg

= 1  D1  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2 2
Luas ( A1 )
4 4

= 1  D1  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2 2
Luas ( A2 )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,512485137  10  4 m 3 dt
t 16,82

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,512485137  10 4
V1    12,11167224 m dt
A1 7,853981634  10 5

Q 9,512485137  10 4
V2    3,954831754 m dt
A2 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 410 – 275 = 135 mm Hg = 0,135 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,135  1,836 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 1,836  2  9,81
he      0,2455632998
2g V2 12,111672242

5. Menentukan Nilai  teoritis :


2 2
 A   7,853981634  10 5 
  1  1   1  5 
 0,4535610162
 A2   24,05281875  10 

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 57
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,2455632998
R   0,54141183
 teoritis 0,4535610162

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 12,11167224  0,01
Re    147164,9118
v 0,823  10 6
Re  147164,9118  4000  aliran turbulen

c. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 6 mm = 0,006 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 16,93 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 385 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D1  1  0,006   2,827433388  10 5 m 2
2 2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,450679268  10  4 m 3 dt
t 16,93

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,450679268  10 4
V    33,42494047 m dt
A 2,827433388  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 385 – 300 = 85 mm Hg = 0,085 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,085  1,156 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 33,42494047  0,01
Re    406135,3642
v 0,823  10 6
Re  406135,3642  4000  aliran turbulen
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 58
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,156  2  9,81  0,006
hf  f  f   0,000121805473
2 g  D LV 2 1  33,42494047 
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1  406135,3642 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0137

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,000121805473
R   0,008890910438
f teoritis 0,0137

d. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 10 mm = 0,01 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 17,12 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 378 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 306 mm Hg

= 1  D2  1  0,01  7,853981634  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,345794393  10  4 m 3 dt
t 17,12

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 59
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,345794393  10 4
V    11,899435 m dt
A 7,853981634  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 378 – 306 = 72 mm Hg = 0,072m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,072  0,9792 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 11,899435  0,01
Re    144586,0875
v 0,823  10  6
Re  144586,0875  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 0,9792  2  9,81  0,01
hf  f  f   0,001356805907
2 g  D LV 2 1  11,899435
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 144586,0875 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0167

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,001356805907
R   0,08124586269
f teoritis 0,0167

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 60
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

e. Lurus ( Pipa Kasar )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 24,18 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 384 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 300 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   6,617038875  10  4 m 3 dt
t 24,18

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 6,617038875  10 4
V    2,751045083 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 384 – 300 = 84 mm Hg = 0,084m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,084  1,1424 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 2,751045083  0,0175
Re    58497,31343
v 0,823  10  6
Re  58497,31343  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,1424  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,05182744879
2 g  D LV 2 1  2,751045083
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 61
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1 58497,31343 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,02017

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,05182744879
R   2,569531422
f teoritis 0,02017

f. Belokan Siku ( 450 )

Diameter pipa ( D ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 14,92 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 355 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 330 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   10,72386059  10  4 m 3 dt
t 14,92

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 10,72386059  10 4
V    4,458463144 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 355– 330 = 25 mm Hg = 0,025 m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,025  0,34 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 he  2 g 0,34  2  9,81
he      0,3355888774
2g V 2
4,4584631442
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 62
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

5. Menentukan Nilai  teoritis :


45 0  40 0   0,14

60  40
0 0
0,36  0,14
5   0,14

20 0,22
1,1  20  2,8
  0,195

6. Membandingkan Nilai  actual dengan  teoritis :


 act 0,3355888774
R   1,720968602
 teoritis 0,195

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 4,458463144  0,0175
Re    94803,28678
v 0,823  10  6
Re  94803,28678  4000  aliran turbulen

g. Lurus ( Pipa Halus )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 17,14 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 380 mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 305 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,334889148  10  4 m 3 dt
t 17,14

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,334889148  10 4
V    3,880995922 m dt
A 24,05281875  10 5
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 63
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi hf act = 380 – 305 = 75 mm Hg = 0,075m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6  0,075  1,02 m

4. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,880995922  0,0175
Re    82524,21462
v 0,823  10 6
Re  82524,21462  4000  aliran turbulen

5. Menentukan Nilai f aktual :


LV 2 hf  2  g  D 1,02  2  9,81  0,0175
hf  f  f   0,02325149333
2 g  D LV 2 1  3,880995922 
2

6. Menentukan Nilai f teoritis :

1 Re f
 2 log
f 2,51

1 82524,21462 f
 2 log
f 2,51

Dengan cara trial didapat


f teoritis = 0,0188

7. Membandingkan Nilai f actual dengan f teoritis :


f act 0,02325149333
R   1,23678156
f teoritis 0,0188

h. 900 Elbow

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 18,34 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 346mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 339 mm Hg

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 64
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   8,724100327  10  4 m 3 dt
t 18,34

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,724100327  10 4
V    3,627059439 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 346– 339= 7mm Hg = 0,007m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,007  0,0952 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,0952  2  9,81
he    e 2   0,141979815
2g V 3,6270594392

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.2 diperoleh nilai  = 0,98 untuk sudut 900

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,141979815
R   0,1448773623
 teoritis 0,98

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,627059439  0,0175
Re    77124,59317
v 0,823  10 6
Re  77124,59317  4000  aliran turbulen

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 65
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

i. 900 Bend

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 17,85 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 344mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 340 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   8,963585434  10  4 m 3 dt
t 17,85

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 8,963585434  10 4
V    3,726625776 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 344 – 340= 4mm Hg = 0,004m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,004  0,0544 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 0,0544  2  9,81
he    e 2   0,07685397516
2g V 3,7266257762

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 0,07685397516
R   0,4044946061
 teoritis 0,19

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 66
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,726625776  0,0175
Re    79241,73886
v 0,823  10 6
Re  79241,73886  4000  aliran turbulen

j. Gate Valve ( Katub Gate )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 17,76 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,009009009  10  4 m 3 dt
t 17,76

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,009009009  10 4
V    3,745510704 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,115  1,564 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,564  2  9,81
he    e 2   2,187326762
2g V 3,7455107042

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 0,19

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 67
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,187326762
R   11,51224612
 teoritis 0,19

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,745510704  0,0175
Re    79643,30173
v 0,823  10 6
Re  79643,30173  4000  aliran turbulen

k. Globe Valve ( Katub Globe )

Diameter pipa ( D1 ) = 17,5 mm = 0,0175 m


Volume ( V ) = 16 L = 0,016 m3
Waktu = 17,22dt
Bacaan manometer Hg kiri = 400mm Hg
Bacaan manometer Hg kanan = 285 mm Hg

= 1  D2  1  0,0175  24,05281875  10 5 m 2
2
Luas ( A )
4 4

1. Menentukan Debit Aliran :


V 0,016
Q   9,291521487  10  4 m 3 dt
t 17,22

2. Menentukan Nilai Kecepatan :


Q 9,291521487  10 4
V    3,862965744 m dt
A 24,05281875  10 5

3. Menentukan Kehilangan Energi Aktual :


Kehilangan energi he act = 400 – 285= 115mm Hg = 0,115m Hg
Dikonversikan ke dalam he H2O = 13,6  0,115  1,564 m

4. Menentukan Nilai  actual :


V2 h  2 g 1,564  2  9,81
he    e 2   2,056335807
2g V 3,8629657442
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 68
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

5. Menentukan Nilai  teoritis :


Dari tabel 2.4 diperoleh nilai  analitis = 10

6. Menbandingkan Nilai  aktual dengan  teoritis :


 act 2,056335807
R   0,2056335807
 teoritis 10

7. Menentukan Nilai Reynolds :


VD 3,862965744  0,0175
Re    82140,82688
v 0,823  10 6
Re  82140,82688  4000  aliran turbulen

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tabel 4.4. α teoritis, α actual, f teoritis, f actual dan R pada volume 20 liter.
No Kasus Jenis D  teoritis
Q (m3/dt) V (m/dt) Re (Turbulen) hf he  actual f actual f teoritis R
. Pipa (mm)
Penyempitan 17.5 - 8,756  10 4 m 3 / dt 18,582 m / dt
1. 225783,8786 - 0,108 0,006 0,32 - - 0,019
Pipa Halus 10
Pelebaran 10 - 8,343  10 4 m 3 / dt 10,623 m / dt
2. 129083,9496 - 1,836 0,319 0,453 - - 0,703
Pipa Halus 17.5
Pipa Lurus 8,424  10 4 m 3 / dt 29,795 m / dt 0,015
3. 6 217224,2539 1,156 - - - 1,532  10 3 0,009
Halus 5
Pipa Lurus 8,818  10 4 m 3 / dt
4. 10 11,227 m / dt 136426,0261 0,979 - - - 1,523  10 3 0,017 0,089
Halus
Pipa Lurus 7,037  10 4 m 3 / dt 0,019
5. 17.5 2,925 m / dt 62212,57206 1,142 - - - 4,582  10 2 2,302
Kasar 9
Pipa Lurus 8,449  10 4 m 3 / dt 0,019
6. 17.5 3,512 m / dt 74697,13977 0,884 - - - 2,459  10 2 1,274
Halus 3
Belokan 9,620  10 4 m 3 / dt 3,999 m / dt
7. 17.5 85044,7955 - 0,34 0,417 0,195 - - 2,138
Siku 450
8,156  10 4 m 3 / dt
8. 900 Elbow 17.5 3,391 m / dt 72107,72016 - 0,1224 0,208 0,98 - - 0,213

8,357  10 4 m 3 / dt
9. 900 Bend 17.5 3,474 m / dt 73885,55362 - 0,068 0,110 0,19 - - 0,581

8,350  10 4 m 3 / dt 3,471 m / dt
13,16
10. Gate Valve 17.5 73823,85379 - 1,5368 2,501 0,19 - -
5
8,703  10 4 m 3 / dt -
11. Globe Valve 17.5 3,618 m / dt 76940,00428 - 1,564 2,343 10 - 0,234

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 69 69


Tugas Akhir 70
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tabel 4.5. α teoritis, α actual, f teoritis, f actual dan R pada volume 18 liter.
No Kasus Jenis D  teoritis
Q (m3/dt) V (m/dt) Re (Turbulen) hf he  actual f actual f teoritis R
. Pipa (mm)
Penyempitan 17.5 - 19,811m / dt
1. 9,336  10 4 m 3 / dt 240726,8365 - 0,108 0,005 0,32 - - 0,0169
Pipa Halus 10
Pelebaran 10 - 11,961 m / dt
2. 9,934  10 4 m 3 / dt 145340,7122 - 1,836 0,251 0,453 - - 0,555
Pipa Halus 17.5
Pipa Lurus 32,866 m / dt
3. 6 9,292  10 4 m 3 / dt 399347,2214 1,156 - - - 1,259  10 4 0,0155 0,009
Halus
Pipa Lurus 11,986 m / dt
4. 10 9,414  10 4 m 3 / dt 145644,7722 0,979 - - - 1,337  10 3 0,0168 0,079
Halus
Pipa Lurus
5. 17.5 6,509  10 4 m 3 / dt 2,706 m / dt 57550,56667 1,142 - - - 5,354  10 2 0,0202 2,650
Kasar
Pipa Lurus
6. 17.5 9,013  10 4 m 3 / dt 3,747 m / dt 79683,1832 1,02 - - - 2,493  10 2 0,0189 1,319
Halus
Belokan 10,526  10 4 m 3 / dt 4,276 m / dt
7. 0 17.5 93056,91043 - 0,34 0,348 0,195 - - 1,786
Siku 45
8. 900 Elbow 17.5 8,991  10 4 m 3 / dt 3,738 m / dt 79484,17425 - 0,0952 0,133 0,98 - - 0,136
0 4
9. 90 Bend 17.5 8,897  10 m / dt3
3,699 m / dt 78659,07902 - 0,0544 0,077 0,19 - - 0,410
10. Gate Valve 17.5 9,054  10 4 m 3 / dt 3,764 m / dt 80043,92195 - 1,564 2,165 0,19 - - 11,397
4
11. Globe Valve 17.5 9,113  10 m / dt3
3,789 m / dt 80570,79335 - 1,564 2,137 10 - - 0,213

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 70


Tugas Akhir 71
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tabel 4.6. α teoritis, α actual, f teoritis, f actual dan R pada volume 16 liter.
No Kasus Jenis D  teoritis
Q (m3/dt) V (m/dt) Re (Turbulen) hf he  actual f actual f teoritis R
. Pipa (mm)
Penyempitan 17.5 - 20,138m / dt
1. 9,489  10 4 m 3 / dt 244692,9436 - 0,0816 0,003 0,32 - - 0,0123
Pipa Halus 10
Pelebaran 10 - 12,111 m / dt
2. 9,512  10 4 m 3 / dt 147164,9118 - 1,836 0,245 0,453 - - 0,541
Pipa Halus 17.5
Pipa Lurus 33,424 m / dt
3. 6 9,450  10 4 m 3 / dt 406135,3642 1,156 - - - 1,218  10 4 0,0137 0,0088
Halus
Pipa Lurus 11,899 m / dt
4. 10 9,345  10 4 m 3 / dt 144586,0875 0,979 - - - 1,356  10 3 0,0167 0,081
Halus
Pipa Lurus
5. 17.5 6,617  10 4 m 3 / dt 2,751 m / dt 58497,31343 1,142 - - - 5,182  10 2 0,02017 2,569
Kasar
Pipa Lurus
6. 17.5 9,334  10 4 m 3 / dt 3,880 m / dt 82524,21462 1,02 - - - 2,325  10 2 0,0188 1,236
Halus
Belokan 10,723  10 4 m 3 / dt 4,458 m / dt
7. 0 17.5 94803,28678 - 0,34 0,335 0,195 - - 1,720
Siku 45
8. 900 Elbow 17.5 8,724  10 4 m 3 / dt 3,627 m / dt 77124,59317 - 0,0952 0,141 0,98 - - 0,144
0 4
9. 90 Bend 17.5 8,963  10 m / dt3
3,726 m / dt 79241,73886 - 0,0544 0,076 0,19 - - 0,404
4
10. Gate Valve 17.5 9,009  10 m / dt3
3,745 m / dt 79643,30173 - 1,564 2,187 0,19 - - 11,512
11. Globe Valve 17.5 9,291  10 4 m 3 / dt 3,862 m / dt 82140,82688 - 1,564 2,056 10 - - 0,205

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 71


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.3. Rencana Anggaran Biaya ( Studi Kasus di Kab. Blora )

Dalam perencanaan suatu pekerjaan akan lebih baik dilakukan dengan


penyusunan semua jenis pekerjaan dalam sebuah format RAB. Penyusunan semua
jenis pekerjaan itu dianjurkan untuk menggunakan sistematika yang terstruktur
agar mudah dievaluasi dan dikendalikan. Pada hakikatnya perencanaan anggaran
biaya merupakan satu bagian kecil dari tahap perencanaan dan merupakan satu
kesatuan dengan proses pengendalian.

Dalam kesempatan ini Rencana Anggaran Biaya tidak terikat pada penelitian yang
dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika, tetapi merupakan
studi kasus yang berada di Kabupaten Blora tentang Perencanaan Pipa Air Bersih
Pedesaan sepanjang 3.114 meter.

Sebelum menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB), maka perlu melakukan


perhitungan analisa Harga Satuan Pekerjaan (HSP). Harga Satuan Pekerjaan
dibuat untuk mengetahui harga satu pekerjaan per satu satuan volume. Hasil
perhitungan analisa Harga Satuan Pekerjaan dapat dilihat dalam Tabel berikut:

Tabel 4.7. Harga Satuan Pekerjaan ( HSP )


Jumlah Harga
Macam Pekerjaan Koefisien Satuan ( Rp ) Total ( Rp )
I. Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah ( 1 m3 )
Pekerja / tukang gali 0,400 Oh 28.000,00 11.200,00
Mandor 0,040 Oh 49.500,00 1.980,00
Jumlah 13.180,00
2. Urugan Tanah Kembali
( 1 m3 )
Pekerja / tukang gali 0,192 Oh 28.000,00 5.376,00
Mandor 0,019 Oh 49.500,00 940,50
Jumlah 6.316,50
3. Perataan Tanah dan Pemadatan ( m' )
Pekerja / tukang gali 0,500 Oh 28.000,00 14.000,00
Mandor 0,050 Oh 49.500,00 2.475,00
Jumlah 16.475,00
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 72


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 73
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Urugan Pasir Urug ( 1 m3 )


Pekerja / tukang gali 0,600 Oh 28.000,00 16.800,00
Mandor 0,060 Oh 49.500,00 2.970,00
Jumlah 19.770,00
II. Pekerjaan Pipa
1. Pemasangan Pipa PVC DN 25 mm
Pipa PVC DN 25
mm 0,230 m' 7.475,00 1.719,25
Kepala tukang 0,005 Oh 48.400,00 242,00
Tukang Pipa 0,050 Oh 39.600,00 1.980,00
Pekerja 0,033 Oh 28.000,00 924,00
Mandor 0,003 Oh 49.500,00 148,50
Alat Bantu dll 1,000 Oh 31,30 31,30
Jumlah 5.045,05
2. Pemasangan Pipa PVC DN 40 mm
Pipa PVC DN 40
mm 0,250 m' 11.500,00 2.875,00
Kepala Tukang 0,0075 Oh 48.400,00 363,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Pekerja 0,0765 Oh 28.000,00 2.142,00
Mandor 0,0045 Oh 49.500,00 222,75
Alat Bantu dll 1,000 Oh 54,13 54,13
Jumlah 8.626,88
3. Pemasangan Pipa PVC DN 50 mm
Pipa PVC DN 50
mm 0,270 m' 17.250,00 4.657,50
Kepala Tukang 0,010 Oh 48.400,00 484,00
Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00
Pekerja 0,120 Oh 28.000,00 3.360,00
Mandor 0,006 Oh 49.500,00 297,00
Alat Bantu dll 1,000 Oh 76,96 76,96
Jumlah 12.835,46
4. Pemasangan Pipa PVC DN 75 mm
Pipa PVC DN 75
mm 0,300 m' 33.063,50 9.919,05
Kepala Tukang 0,020 Oh 48.400,00 968,00
Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00
Pekerja 0,160 Oh 28.000,00 4.480,00
Mandor 0,010 Oh 49.500,00 495,00
Alat Bantu dll 1,000 Oh 94,08 94,08
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 74
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Jumlah 19.916,13
5. Pemasangan Pipa PVC DN 100 mm
Pipa PVC DN 100
mm 0,300 m' 53.762,50 16.128,75
Kepala Tukang 0,025 Oh 48.400,00 1.210,00
Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00
Pekerja 0,240 Oh 28.000,00 6.720,00
Mandor 0,015 Oh 49.500,00 742,50
Alat Bantu dll 1,000 Oh 120,01 120,01
Jumlah 28.881,26
III. Pekerjaan Accessories Pipa
1. Tee All Socket
DN 100 x 100
DN 100 x 100 1,00 bh 450.000,00 450.000,00
Pekerja 0,164 Oh 28.000,00 4.592,00
Tukang Pipa 0,128 Oh 39.600,00 5.068,80
Mandor 0,032 Oh 49.500,00 1.584,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.500,00 1.500,00
Jumlah 462.744,80
DN 75 x 75
DN 75 x 75 1,00 bh 330.000,00 330.000,00
Pekerja 0,144 Oh 28.000,00 4.032,00
Tukang Pipa 0,112 Oh 39.600,00 4.435,20
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.000,00 1.000,00
Jumlah 340.853,20
DN 50 x 50
DN 50 x 50 1,00 bh 301.750,00 301.750,00
Pekerja 0,128 Oh 28.000,00 3.584,00
Tukang Pipa 0,1 Oh 39.600,00 3.960,00
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 311.180,00
DN 50 x 25
DN 50 x 25 1,00 bh 282.830,00 282.830,00
Pekerja 0,128 Oh 28.000,00 3.584,00
Tukang Pipa 0,1 Oh 39.600,00 3.960,00
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 292.260,00
2. Gate Valve All Flange
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 75
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Gate Valve All


Flange 1,00 m' 677.812,50 677.812,50
Pekerja 0,389 Oh 28.000,00 10.892,00
Tukang Pipa 0,389 Oh 39.600,00 15.404,40
Mandor 0,049 Oh 49.500,00 2.425,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 707.034,40
3. Reducer All Socket
DN 100 x 75
DN 100 x 75 1,00 bh 82.770,00 82.770,00
Pekerja 0,164 Oh 28.000,00 4.592,00
Tukang Pipa 0,128 Oh 39.600,00 5.068,80
Mandor 0,032 Oh 49.500,00 1.584,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.500,00 1.500,00
Jumlah 95.514,80
DN 100 x 40
DN 100 x 40 1,00 bh 62.806,00 62.806,00
Pekerja 0,164 Oh 28.000,00 4.592,00
Tukang Pipa 0,128 Oh 39.600,00 5.068,80
Mandor 0,032 Oh 49.500,00 1.584,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.500,00 1.500,00
Jumlah 75.550,80
DN 75 x 50
DN 75 x 50 1,00 bh 23.994,00 23.994,00
Pekerja 0,144 Oh 28.000,00 4.032,00
Tukang Pipa 0,112 Oh 39.600,00 4.435,20
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.000,00 1.000,00
Jumlah 34.847,20
4. Bend All Socket
DN 75 mm ( 900 )
DN 75 mm ( 900 ) 1,00 bh 56.850,00 56.850,00
Pekerja 0,144 Oh 28.000,00 4.032,00
Tukang Pipa 0,112 Oh 39.600,00 4.435,20
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.000,00 1.000,00
Jumlah 67.703,20
DN 50 mm ( 900 )
DN 50 mm ( 900 ) 1,00 bh 19.650,00 19.650,00
Pekerja 0,128 Oh 28.000,00 3.584,00
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 76
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00


Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 29.080,00
DN 25 mm ( 900 )
DN 25 mm ( 900 ) 1,00 bh 6.500,00 6.500,00
Pekerja 0,128 Oh 28.000,00 3.584,00
Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 15.930,00
DN 75 mm ( 450 )
DN 75 mm ( 450 ) 1,00 bh 68.500,00 68.500,00
Pekerja 0,144 Oh 28.000,00 4.032,00
Tukang Pipa 0,112 Oh 39.600,00 4.435,20
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 1.000,00 1.000,00
Jumlah 79.353,20
DN 50 mm ( 22.50 )
DN 50 mm ( 22.50 ) 1,00 bh 17.430,00 17.430,00
Pekerja 0,128 Oh 28.000,00 3.584,00
Tukang Pipa 0,100 Oh 39.600,00 3.960,00
Mandor 0,028 Oh 49.500,00 1.386,00
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 26.860,00
5. Screw Valve Brass
DN 50 mm
DN 50 mm 1,00 bh 108.990,00 108.990,00
Pekerja 0,096 Oh 28.000,00 2.688,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 116.187,50
6. Flange Spigot
DN 75 mm
DN 75 mm 1,00 bh 87.500,00 87.500,00
Pekerja 0,108 Oh 28.000,00 3.024,00
Tukang Pipa 0,084 Oh 39.600,00 3.326,40
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 77
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Peralatan dll 1,000 Ls 1.000,00 1.000,00


Jumlah 95.889,90
7. Valve Socket
DN 50 mm
DN 50 mm 1,00 bh 21.080,00 21.080,00
Pekerja 0,096 Oh 28.000,00 2.688,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 28.277,50
8. Cap End Socket
DN 50 mm
DN 50 mm 1,00 bh 23.100,00 23.100,00
Pekerja 0,096 Oh 28.000,00 2.688,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 30.297,50
DN 40 mm
DN 40 mm 1,00 bh 18.100,00 18.100,00
Pekerja 0,096 Oh 28.000,00 2.688,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 25.297,50
DN 25 mm
DN 25 mm 1,00 bh 11.550,00 11.550,00
Pekerja 0,096 Oh 28.000,00 2.688,00
Tukang Pipa 0,075 Oh 39.600,00 2.970,00
Mandor 0,021 Oh 49.500,00 1.039,50
Peralatan dll 1,000 Ls 500,00 500,00
Jumlah 18.747,50

Tabel 4.8. Rencana Anggaran Biaya


commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 78
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Harga
No. Pekerjaan Sat. Volume Satuan Jumlah Total
I. Pekerjaan Persiapan
1 Pengukuran dan Pematokan Ls 1,00 3.000.000,00 3.000.000,00
2 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 2.000.000,00 2.000.000,00
3 Administrasi dan Dokumentasi Ls 1,00 500.000,00 500.000,00
4 Brak / Gudang Ls 1,00 3.000.000,00 3.000.000,00
5 Papan Nama Proyek Ls 1,00 300.000,00 300.000,00
Jumlah 8.800.000,00
II. Pekerjaan Tanah
1 Galian Tanah m' 3.114,00 13.180,00 41.042.520,00
2 Urugan Tanah Kembali m' 3.114,00 6.316,50 19.669.581,00
3 Perataan Tanah dan Pemadatan m' 3.114,00 16.475,00 51.303.150,00
4 Urugan Pasir Urug m' 3.114,00 19.770,00 61.563.780,00
Jumlah 173.579.031,00
III. Pekerjaan Perpipaan
Pemasangan Pipa PVC DN 25
1 mm m' 300,00 5.045,05 1.513.515,00
Pemasangan Pipa PVC DN 40
2 mm m' 252,00 8.626,88 2.173.973,76
Pemasangan Pipa PVC DN 50
3 mm m' 1608,00 12.835,46 20.639.419,68
Pemasangan Pipa PVC DN 75
4 mm m' 630,00 19.916,13 12.547.161,90
Pemasangan Pipa PVC DN 100
5 mm m' 324,00 28.881,26 9.357.528,24
Jumlah 46.231.598,58
IV. Pekerjaan Accessories Pipa
1 Tee All Socket DN 100 x 100 bh 1,00 462.744,80 462.744,80
2 Tee All Socket DN 75 x 75 bh 1,00 340.853,20 340.853,20
3 Tee All Socket DN 50 x 50 bh 1,00 311.180,00 311.180,00
4 Tee All Socket DN 50 x 25 bh 1,00 292.260,00 292.260,00
5 Gate Valve All Flange bh 1,00 707.034,40 707.034,40
6 Reducer All Socket 100 x 75 bh 1,00 95.514,80 95.514,80
7 Reducer All Socket 100 x 40 bh 1,00 75.550,80 75.550,80
8 Reducer All Socket 75 x 50 bh 2,00 34.847,20 69.694,40
9 Bend All Socket 75 mm ( 900 ) bh 1,00 67.703,20 67.703,20
0
10 Bend All Socket 50 mm ( 90 ) bh 1,00 29.080,00 29.080,00
11 Bend All Socket 25 mm ( 90 ) 0
bh 1,00 15.930,00 15.930,00
0
12 Bend All Socket 75 mm (45 ) bh 2,00 79.353,20 158.706,40
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 79
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

13 Bend All Socket 50 mm ( 25.50 ) bh 3,00 26.860,00 80.580,00


14 Screw Valve Brass DN 50 mm bh 3,00 116.187,50 348.562,50
15 Flange Spigot bh 2,00 95.889,90 191.779,80
16 Valve Socket bh 6,00 28.277,50 169.665,00
17 Cap End Socket DN 50 mm bh 3,00 30.297,50 90.892,50
18 Cap End Socket DN 40 mm bh 1,00 25.297,50 25.297,50
19 Cap End Socket DN 25 mm bh 1,00 18.747,50 18.747,50
20 Street Box ( CI ) bh 4,00 76.000,00 304.000,00
Jumlah 3.855.776,80
V. Pekerjaan Lain - Lain
1 Pembersihan setelah selesai Ls 1,00 1.500.000,00 1.500.000,00
Jumlah 1.500.000,00
Jumlah 233.966.406,38
Dibulatkan 233.967.000,00
PPN 10 % 23.396.700,00
Jumlah Total 257.363.700,00

4.4. Pembahasan
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 80
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.4.1. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan

1. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan pada


volume 20 liter

a. Pengecilan pipa halus pada diameter 17,5 mm menjadi diameter 10 mm


menghasilkan faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar

0,006182190301 dan faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl )

sebesar 0,32, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan


nilai R sebesar 0,01931934469.
b. Pembesaran pipa halus pada diameter 10 mm menjadi 17,5 mm menghasilkan
faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 0,3191740096 dan

faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,4535610162,

sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar


0,7037068844.
c. Lurus pipa halus pada diameter 6 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,0001532831052 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0155, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,009889232594.
d. Lurus pipa halus pada diameter 10 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,001523969514 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,017, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,08964526553.
e. Lurus pipa kasar pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,04582213911 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0199, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 2,302620056.
f. Belokan siku pada sudut 450 menghasilkan faktor sambungan / percabangan
actual (  actual ) sebesar 0,4170219019 dan faktor sambungan / percabangan

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 81
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,195, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl
menghasilkan nilai R sebesar 2,138573856.
g. Lurus pipa halus pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,02459562136 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0193, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 1,274384526.
h. 900 Elbow pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,2088302068 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,98, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,2130920478.


i. 900 Bend pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,1105007636 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,5815829662.


j. Gate Valve / Katu Gate pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,501493372 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 13,16575459.


k. Globe Valve / Katub Globe pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,343731011 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 10, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,2343731011.

2. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan pada


volume 18 liter

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 82
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

a. Pengecilan pipa halus pada diameter 17,5 mm menjadi diameter 10 mm


menghasilkan faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar

0,005438500977 dan faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl )

sebesar 0,32, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan


nilai R sebesar 0,01699531555.
b. Pembesaran pipa halus pada diameter 10 mm menjadi 17,5 mm menghasilkan
faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 0,2517662097 dan

faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,4535610162,

sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar


0,5550878508.
c. Lurus pipa halus pada diameter 6 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,0001259815893 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0138, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,009129100674.
d. Lurus pipa halus pada diameter 10 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,001337152487 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0168, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,07959240994.
e. Lurus pipa kasar pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,05354666962 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0202, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 2,650825229.
f. Belokan siku pada sudut 450 menghasilkan faktor sambungan / percabangan
actual (  actual ) sebesar 0,3483028981 dan faktor sambungan / percabangan

teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,195, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl
menghasilkan nilai R sebesar 1,786168708.
g. Lurus pipa halus pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,02493907265 dan koefisien gesek pipa teoritis

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 83
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

( f teoritis ) sebesar 0,0189, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 1,319527653.
h. 900 Elbow pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,1336752623 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,98, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,1364033289.


i. 900 Bend pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,07799676952 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,4105093133.


j. Gate Valve / Katu Gate pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,165486392 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 11,3972968.


k. Globe Valve / Katub Globe pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,137257741 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 10, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,2137257741.

3. Koefisien Gesek Pipa dan Faktor Sambungan / Percabangan pada


volume 16 liter
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 84
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

a. Pengecilan pipa halus pada diameter 17,5 mm menjadi diameter 10 mm


menghasilkan faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar

0,00394772235 dan faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar

0,32, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R


sebesar 0,01233663234.
b. Pembesaran pipa halus pada diameter 10 mm menjadi 17,5 mm menghasilkan
faktor sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 0,2455632998 dan

faktor sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,4535610162,

sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar


0,54141183.
c. Lurus pipa halus pada diameter 6 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,000121805473 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0137, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,008890910438.
d. Lurus pipa halus pada diameter 10 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,001356805907 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,0167, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 0,08124586269.
e. Lurus pipa kasar pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,05182744879 dan koefisien gesek pipa teoritis

( f teoritis ) sebesar 0,02017, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 2,569531422.
f. Belokan siku pada sudut 450 menghasilkan faktor sambungan / percabangan
actual (  actual ) sebesar 0,3355888774 dan faktor sambungan / percabangan

teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,195, sehingga nilai perbandingan  actual dan  teoritisl
menghasilkan nilai R sebesar 1,720968602.
g. Lurus pipa halus pada diameter 17,5 mm menghasilkan koefisien gesek pipa
actual ( f actual ) sebesar 0,02325149333 dan koefisien gesek pipa teoritis

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 85
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

( f teoritis ) sebesar 0,0188, sehingga nilai perbandingan f actual dan f teoritisl


menghasilkan nilai R sebesar 1,23678156.
h. 900 Elbow pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,141979815 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,98, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,1448773632.


i. 900 Bend pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor sambungan /
percabangan actual (  actual ) sebesar 0,07685397516 dan faktor sambungan /

percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai perbandingan

 actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,4044946061.


j. Gate Valve / Katu Gate pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,187326762 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 0,19, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 11,51224612.


k. Globe Valve / Katub Globe pada diameter 17,5 mm menghasilkan faktor
sambungan / percabangan actual (  actual ) sebesar 2,056335807 dan faktor

sambungan / percabangan teoritis (  teoritisl ) sebesar 10, sehingga nilai

perbandingan  actual dan  teoritisl menghasilkan nilai R sebesar 0,2056335807.


Dari perbandingan hasil koefisien gesek ( f ) dan koefisien sambungan /
percabangan (  ) yang diperoleh dari penelitian di atas sedapat mungkin harus
mendekati 1. Apabila hasil yang diperoleh tidak dapat mendekati 1, maka dapat
dikatakan penelitian tersebut gagal. Adapun beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kegagalan antara lain :
1. Masih adanya gelembung udara dalam pipa
2. Kesalahan dalam menbaca manometer Hg
3. Kesalahan dalam perhitungan waktu
4. Penutupan kran kurang rapat pada saat sambungan

4.4.2. Hubungan Antara Kehilangan Energi Akibat Gesekan Dengan


Kecepatan Aliran Melalui Pipa Berdinding Halus dan Pipa Kasar
commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 86
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

1. Pada Volume 20 liter

Grafik 4.1. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume 20 liter

Grafik 4.1. dengan nilai R2 = 0,256 menunjukkan bahwa hubungan antara


kecepatan dan kehilangan energi tidak ( kuat ) saling mempengaruhi. Hal tersebut
karena kehilangan energi yang terjadi pada pipa berdinding halus dan kasar tidak
hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran, tetapi dipengaruhi juga oleh beberapa
faktor, yaitu koefisien gesek pipa, panjang ruas pipa, diameter dalam pipa,
percepatan gravitasi.

2. Pada Volume 18 liter

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 87
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

Grafik 4.2. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume 18 liter

Grafik 4.2. dengan nilai R2 = 0,169 menunjukkan bahwa hubungan antara


kecepatan dan kehilangan energi tidak ( kuat ) saling mempengaruhi. Hal tersebut
karena kehilangan energi yang terjadi pada pipa berdinding halus dan kasar tidak
hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran, tetapi dipengaruhi juga oleh beberapa
faktor, yaitu koefisien gesek pipa, panjang ruas pipa, diameter dalam pipa,
percepatan gravitasi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 88
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Pada Volume 16 liter

Grafik 4.3. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan pada volume 16 liter

Grafik 4.3. dengan nilai R2 = 0,174 menunjukkan bahwa hubungan antara


kecepatan dan kehilangan energi tidak ( kuat ) saling mempengaruhi. Hal tersebut
karena kehilangan energi yang terjadi pada pipa berdinding halus dan kasar tidak
hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran, tetapi dipengaruhi juga oleh beberapa
faktor, yaitu koefisien gesek pipa, panjang ruas pipa, diameter dalam pipa,
percepatan gravitasi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 89
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.4.3. Hubungan Antara Kehilangan Energi Akibat Perubahan Penampang


Pipa, Sambungan / Percabangan dan Belokan Dengan Kecepatan Aliran
1. Pada Volume 20 liter

Grafik 4.4. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat perubahan


penampang pada volume 20 liter

Grafik 4.4. dengan nilai R2 = 0,011 menunjukkan bahwa hubungan antara


kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa, sambungan / percabangan
dan belokan dengan kecepatan aliran tidak ( kuat ) saling mempengaruhi.
Kehilangan energi yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran
saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sambungan / percabangan dan percepatan
gravitasi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 90
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

2. Pada Volume 18 liter

Grafik 4.5. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat perubahan


penampang pada volume 18 liter

Grafik 4.5. dengan nilai R2 = 0,007 menunjukkan bahwa hubungan antara


kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa, sambungan / percabangan
dan belokan dengan kecepatan aliran tidak ( kuat ) saling mempengaruhi.
Kehilangan energi yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran
saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sambungan / percabangan dan percepatan
gravitasi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 91
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Pada Volume 16 liter

Grafik 4.6. Hubungan kehilangan energi dengan kecepatan akibat perubahan


penampang pada volume 16 liter

Grafik 4.6. dengan nilai R2 = 0,009 menunjukkan bahwa hubungan antara


kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa, sambungan / percabangan
dan belokan dengan kecepatan aliran tidak ( kuat ) saling mempengaruhi.
Kehilangan energi yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran
saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sambungan / percabangan dan percepatan
gravitasi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 92
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.4.4. Besarnya Perubahan Koefisien Gesekan Akibat Perubahan Volume


Air

1. Pada Lurus Pipa Halus ( 6 mm )

Grafik 4.7. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air

Grafik 4.7. dengan nilai R2 = 0,791 secara statistik angka tersebut menunjukkan
adanya hubungan antara volume air dengan koefisien gesek yang signifikan.
Besarnya volume air yang terjadi pada aliran tersebut mempengaruhi kecepatan
aliran yang terjadi, dan kecepatan aliran yang terjadi mempengaruhi besar
kecilnya koefisien gesek yang terjadi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 93
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

2. Pada Lurus Pipa Halus ( 10 mm )

Grafik 4.8. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air

Grafik 4.8. dengan nilai R2 = 0,964 secara statistik angka tersebut menunjukkan
adanya hubungan antara volume air dengan koefisien gesek yang signifikan.
Besarnya volume air yang terjadi pada aliran tersebut mempengaruhi kecepatan
aliran yang terjadi, dan kecepatan aliran yang terjadi mempengaruhi besar
kecilnya koefisien gesek yang terjadi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 94
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

3. Pada Lurus Pipa Kasar ( 17,5 mm )

Grafik 4.9. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air

Grafik 4.9. dengan nilai R2 = 0,667 secara statistik angka tersebut menunjukkan
adanya hubungan antara volume air dengan koefisien gesek yang signifikan.
Besarnya volume air yang terjadi pada aliran tersebut mempengaruhi kecepatan
aliran yang terjadi, dan kecepatan aliran yang terjadi mempengaruhi besar
kecilnya koefisien gesek yang terjadi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 95
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4. Pada Lurus Pipa Halus ( 17,5 mm )

Grafik 4.10. Perubahan koefisien gesekan akibat perubahan volume air

Grafik 4.10. dengan nilai R2 = 0,892 secara statistik angka tersebut menunjukkan
adanya hubungan antara volume air dengan koefisien gesek yang signifikan.
Besarnya volume air yang terjadi pada aliran tersebut mempengaruhi kecepatan
aliran yang terjadi, dan kecepatan aliran yang terjadi mempengaruhi besar
kecilnya koefisien gesek yang terjadi.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 96
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB IV Analisis Data &Pembahasan

4.4.5. Besarnya Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa PVC Air


Bersih di Pedesaan Sepanjang 3114 meter.

Tabel 4.11. Rekapitulasi Anggaran Biaya Pemasangan Pipa Air Bersih


No. MACAM PEKERJAAN JUMLAH HARGA
1. Pekerjaan Persiapan Rp. 8.800.000,00
2. Pekerjaan Tanah Rp. 173.579.031,00
3. Pekerjaan Perpipaan Rp. 46.231.598,58
4. Pekerjaan Accessories Pipa Rp. 3.855.776,80
5. Pekerjaan Lain - Lain Rp. 1.500.000,00
Jumlah Rp. 233.966.406,38
Dibulatkan Rp. 233.967.000,00
PPN 10% Rp. 23.396.700,00
Jumlah Total Rp. 257.363.700,00

Terbilang : Dua ratus lima puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh tiga ribu
tujuh ratus rupiah.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB V Kesimpulan dan Saran

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat


diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya koefisien gesek pipa ( f ) dipengaruhi oleh diameter pipa dan
kekasaran permukaan pipa.
Besarnya faktor sambungan / percabangan dipengaruhi oleh luas penampang
pipa.
2. Hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan kecepatan aliran
melalui pipa berdinding halus dan kasar tidak ( kuat ) saling mempengaruhi.
3. Hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa,
sambungan / percabangan dan belokan dengan kecepatan aliran tidak ( kuat )
saling mempengaruhi. Kehilangan energi dipengaruhi oleh faktor sambungan,
kecepatan aliran dan percepatan gravitasi.
4. Perubahan koefisien gesek akibat perubahan volume menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan.
5. Besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa PVC air bersih
pedesaan sepanjang 3114 meter adalah Rp. 257.363.700,00

commit to user
Hendarwati Pamungkas (I 8708032) 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 98
Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan
BAB V Kesimpulan dan Saran

5.2. Saran

1. Untuk mempermudah dalam penelitian ini sebaiknya peneliti lebih menguasai


alat – alat yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.
2. Untuk menghindari kegagalan dalam pelaksanaan penelitian ini, dilakukan
dengan lebih teliti dalam melihat masih ada tidaknya gelembung udara dalam
pipa, pembacaan manometer Hg yang tepat, penggunaan stopwatch dalam
pengambilan waktu secara benar , penutupan kran yang rapat pada saat
sambungan.
3. Penelitian ini dapat dikembangkan dalam penelitian system penyediaan air
bersih.

commit to user

Hendarwati Pamungkas (I 8708032)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENUTUP

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik, lancar dan tepat pada
waktunya.

Tugas akhir ini dibuat berdasarkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam
bangku perkuliahan maupun peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penyusun
yang nantinya menjadi bekal yang berguna dan diharapkan dapat diterapkan
dilapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang berhubungan di bangku
perkuliahan.

Dengan terselesaikannya Tugas Akhir ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri


bagi penyusun. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemauan dan usaha keras yang
disertai doa dan bantuan dari semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penyusun sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapat dijadikan pelajaran
yang berharga dalam penyusunan Tugas Akhir selanjutnya. Untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari pembaca.

Akhirnya penyusun berharap semoga Tugas Akhir dengan judul ANALISIS


PENGALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN BERBAGAI PERUBAHAN
PENAMPANG PADA SUATU JARINGAN PIPA ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan semua Civitas Akademik Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta para pembaca pada umumnya. Dan
juga apa yang terkandung dalam Tugas Akhir ini dapat menambah pengetahuan
dalam bidang konstruksi bagi kita semua.
commit to user

xiii

Anda mungkin juga menyukai