DESAIN
DRAINASE PERKOTAAN
Contoh 8.1
Jalan dengan potongan melintang seperti pada gambar di bawah ini
memiliki panjang 200 m, koefisien limpasan C1 jalan = 0,7; C2 parkir
= 0,9; C3 bahu jalan = 0,4 dan intensitas hujan rencana 190 mm/jam
2 12 2 50
a. Hitung besarnya debit limpasan jalan !
b. Hitung besarnya dimensi saluran, bila kemiringan saluran sama
dengan kemiringan jalan yaitu 0,003; saluran dengan konstruksi
pasangan batu kali dengan nilai koefisisen kekasaran n = 0,02.
Bentuk saluran segi empat dengan tinggi saluran 1,2 kali lebar
saluran !
Penyelesaian
a. Menghitung debit limpasan jalan
A1 luas area (jalan) = 12 x 200 = 2.400 m2
A2 luas area (parkir) = 50 x 200 = 10.000 m2
A3 luas area (bahu jalan) = 4 x 200 = 800 m2
Total luas = 13.200 m2
Crata-rata = (0,7 x 2.400 + 10.000 x 0,9 + 800 x 0,4)/13.200
Crata-rata = 0,83
Besar debit limpasan = 0,83 x 190/3600 x 103 x 13.200
Besar debit limpasan = 0,578 m3/detik
b. Menghitung dimensi saluran
V = 1/n (R2/3) x √S
Q =VxA
A= Q = Q
V 1/n (R2/3) x √S
= 0,578
1/0,02 x R2/3 x √0,003
= 0,578
50 x 0,0547 x R2/3
R = 1,2B x B = 0,3529 B
2,4B + B
Maka diperoleh B = 0,27 m dan H = 0,38 m
Hujan
V Vsinα
H
S I
½L
L L
t = S/Vsinα
sinα = H/S = H/(¼L2 + H2)0,5
q = I/t
I = 1/m.H.P = 1/m.(H/V).q
Dimana :
I = Volume air tanah pada bagian yang diarsir
V = Kecepatan infiltrasi
1/m = faktor koreksi, karena air yang masuk hanya dari bagian yang
diarsir dan besarnya 4/5.
Contoh 8.2
Suatu lapangan olah raga mempunyai luas 6 Ha dengan dimensi 200 x
300 m2. Mempunyai persentasi pori p = 3, kecepatan V = 650
mm/hari. Untuk mengeringkan lapangan tersebut digunakan 20 pipa
dengan kedalaman H = 1,95 m dan kemiringan i = 0,004. Hitunglah :
a. Kemampuan tanah untuk mendrain !
b. Kemampuan sistem untuk mendrain !
c. Diameter pipa yang digunakan !
Penyelesaian
a. q = 30 %.650 mm/hari = 195 mm/hari = 195/8,64 lt/det/ha
= 22,6 lt/det/ha
Q(6 Ha) = 6.22,6 = 135,6 liter/detik
Kemampuan untuk mendrain adalah 22,6 lt/det/ha
Sinα = 1,95/(1,952 + 52)0,5 = 0,36
S = 5,37 m
t = 5,37/(0,65.0,36) = 22,8 hari
I 1,95 = 4/5(1,95/0,65)195 = 468 mm
Kemampuan sistem untuk mendrain
q = 468/22,8 = 20,5 mm/hari = 20,5/8,64 = 2,37 (I/det/ha)
Q(6 Ha) = 6.2,37 = 14,24 I/det
Jumlah pipa = 20 buah
Kapasitas pengeringan tiap pipa adalah 14,24/20 = 0,71 lt/det,
i = 0,004, n = 0,1
Diameter pipa Q = V.A = 1/n x (0,004)0,5 x (0,25D)(2/3)
0,71= (1/0,1) x (0,004)0,5 x (0,25D)(2/3)
D = dapat dihitung
Penampang melintang lapangan olah raga :
- Rumput
- Lapisan
penutup
Lapangan - Pasir urug
Sepak Bola
- Pasir murni
Kerikil
Saluran Pengumpul
5 - Campuran khusus
2 - Ijuk
ø 3 - 10
20-25 Batu koral
ø 10 - 30
Gradasi campuran khusus
Diameter 5 mm = 100 %
20-26% Diameter 4 mm = 75 %
4-6%
Anggapan II
1. Hujan dengan durasi 10 menit dibiarkan meluap 20 x 1 tahun.
2. Hujan dengan durasi 30 menit dibiarkan meluap 10 x 1 tahun.
3. Hujan dengan durasi 60 menit dibiarkan meluap 5 x 1 tahun.
Dari grafik lengkung intensitas hujan menurut anggapan II ini
terdapat qt = T = ½ jam = 130 l/det/ha
Qmaks = 85 x 0,593 x 1 x 130 l/det = 6,5 m3/det
Dengan anggapan II ini masih harus ada penambahan selokan-selokan
dengan kapasitas 6,5 m3/det – 3,5 m3/det = 3 m3/det.
Pembuangan air hujan dari daerah silang Monas ini akhirnya harus
diterima oleh Kali Krukut yang berkapasitas 7,7 m 3/det. Jadi
anggapan II ini lebih sesuai.
Kopel Monas merencanakan membuat semacam waduk tampung,
yang berkapasitas aliran 6,5 m3/det – 3,5 m3/det = 3m3/det.
Dimensi tiap jalur waduk :
R = 3,3 ; I = 2 ‰ ; c = 84
KOKER 60 cm v = 0,69 m/det ; Q = 621 l/det
150 cm
Merdeka Barat :
150 cm R = 7,5 V = 0,56 m/det
C = 90 Q = 2,5 m3/det
300 cm I = 0,5 ‰
Contoh :
Situasi daerah seperti pada gambar di bawah mempunyai keadaan
tanah yang jelek (ber-rawa), mentah dan pada kedalaman 2 m terdapat
pirit (cat clay) yang bersifat asam.
Air Tinggi
Air Tinggi
Air Tinggi
Laut
Daerah tersebut akan digunakan untuk pertanian dan sebagian
pemukiman penduduk. Maka dibuat sistem polder dengan membuat
tanggul di sekelilingnya agar terisolasi dari lingkungan air yang
tinggi.
Polder dilengkapi dengan instalasi pompa untuk
mengeluarkan air dari daerah ke luar. Yang harus dipertimbangkan
adalah adanya pemberatan oleh hujan setempat, karena umumnya
kapasitas pompa kurang mencukupi. Karena itu maka daerah polder
dilengkapi dengan kolam, selokan-selokan cabang, selokan induk dan
lainnya. Air yang menggenanggi daerah tersebut didrain masuk ke
selokan-selokan cabang kemudian ke selokan induk dan ditampung
lebih dulu di kolam yang dibuat pada sisi dalam dari tanggul,
selanjutnya air dari kolam dipompa ke luar daerah polder.
Pada suatu saat dapat terjadi bahwa air di sekeliling polder
menurun, sehingga tinggi muka air di kolam lebih tinggi dari muka
air di luar. Maka sistem polder ditambah dengan konstruksi duiker
atau gorong-gorong beton yang dapat dibuka dan ditutup untuk
membantu pompa mengeluarkan air dari kolam ke luar daerah polder.
Perhitungan
1. Menyusun garis lengkung hujan (intensitas) untuk menghitung
drainase polder kota.
Dari alat pengukur hujan otomatik diambil data hujan pada waktu 5’,
10’, 15’, 20’ hingga beberapa jam sampai 1 hari atau beberapa hari.
Namun yang terpenting adalah dalam menit. Namun biasanya data-
data hujan semacam ini langka terutama yang terkumpul hingga
puluhan tahun agar dapat disusun berdasarkan metode Gumbel, yaitu
hujan-hujan yang kemungkinan besar sama atau sepadan (kala ulang)
menurut lamanya. Karena itu biasanya secara praktis lengkung dibuat
menurut cara drainase kota.
Contoh :
No 5’ 10’ 15’ 20’ 1 hari 2 hari 3 hari
1 12½ mm 23 mm 30 mm 31 mm 79 mm 87 mm 105 mm
2 14 mm 25 mm - - - - -
3 15 mm - - - 90 mm 101 mm -
Q5’ = A x α x β x it = T
Q10’ = A x α x β x it = T
Q60’ = A x α x β x it = T
Q10jam = A x α x β x it = T
t = T = L/V
T = L/V
Tidak ada base flow (drain kota)
Contoh 8.3
A. Perhitungan dan penggambaran imbangan air selama 3 jam
3 Pompa 5 Duiker
Saluran Induk
Waduk
100 x 200 m
1000 m Saluran alam
1500 m
l = 1500 m
i = 0,0003
Dari tabel didapat T1 = 1,6 jam
Karena untuk pemukiman ambil T = ½ T1
= ½ x 1,6 = 0,8 jam
Lengkung hujan setempat yang terlampaui 5x/1 tahun, didekati
dengan lengkung curah hujan Jakarta yang terlampaui 5x tiap tahun.
Untuk T = 0,8 jam didapat dari tabel q = 13 m3/det/km2
α = 0,518
β = 0,983
A = 1,5 km2
Q0,8 jam = A x α x β x qt = T
= 1,5 x 0,518 x 0,983 x 13 = 9,93 m3/det
Untuk T = 1 jam didapat dari tabel q = 11,4 m3/det/km2
α = 0,540
β = 0,983
A = 1,5 km2
Q1 jam = A x α x β x qt = T
= 1,5 x 0,54 x 0,983 x 11,4 = 9,08 m3/det
Untuk T = 2 jam didapat dari tabel q = 6,8 m3/det/km2
α = 0,587
β = 0,985
A = 1,5 km2
Q2 jam = A x α x β x qt = T
= 1,5 x 0,587 x 0,985 x 6,8 = 5,89 m3/det
T (menit) qt α β Q (m3/det)
48 13 0,518 0,983 9,930
60 11,4 0,540 0,983 9,080
120 6,8 0,587 0,985 5,890
130 6,5 0,591 0,985 5,676
140 6,2 0,594 0,985 5,441
150 5,9 0,597 0,985 5,204
180 5,2 0,604 0,985 4,640
Perhitungan Volume V = Q x T
I = 0 + 9,93 x 4,8 x 60 = 14299,2 m3
2
II = I + 9,93+ 9,08 x 12 x 60 = 21142,8 m3
2
III = II + 9,08+ 5,89 x 60 x 60 = 48088,8 m3
2
IV = III + 5,89 + 5,676 x 10 x 60 = 51558,6 m3
2
V = IV + 5,676 + 5,441 x 10 x 60 = 54893,7 m3
2
VI = V + 5,441 + 5,204 x 10 x 60 = 58087,2 m3
2
VII = VI + 5,204 + 4,640 x 30 x 60 = 66946,8 m3
2
Kapasitas pompa untuk 1 unit (3 buah pompa)
Q1 jam = 3 x 1 x 60 x 60 = 10.800 m3
Q2 jam = 3 x 1 x 2 x 60 x 60 = 21.600 m3
Q3 jam = 3 x 1 x 3 x 60 x 60 = 32.400 m3
Pada jam 2 s.d 2.30 air luar drop sampai pada kedudukan ± 1,2 m
Dimensi saluran :
Ambil B = 16,75 m
H = 1,5 m
1,50 m
16,75 m
2. Saluran ruas kedua L = 1000 m dan i = 0,0003
Dari tabel didapat T1 = 1,1 jam
ambil T = ½ T1
= ½ x 1,1 = 0,55 jam
q = 16,8 m3/det/km2
α = 0,472
β = 0,986
A = 1 km2
Q0,55 = 1 x 0,472 x 0,986 x 16,8 = 7,818 m3/det
Diambil V = 0,4 m/det
H = 1,5 m
Q = V.A = V.B.H
7,818 = 0,4.B.1,5
B = 7,818 = 13,03 m
0,4.1,5
Dimensi saluran :
Ambil B = 13,10 m
H = 1,5 m
1,50 m
13,10 m
3. Saluran ruas ketiga L = 500 m dan i = 0,0003
Dari tabel didapat T1 = 0,65 jam
ambil T = ½ T1
= ½ x 0,65 = 0,325 jam = 19,5 menit
q = 22,5 m3/det/km2
α = 0,385
β = 0,984
A = 0,5 km2
Q0,65 = 0,5 x 0,385 x 0,984 x 22,5 = 4,262 m3/det
Diambil V = 0,4 m/det
H = 1,5 m
Q = V.A = V.B.H
= 0,4.B.1,5
B = 4,262 = 7,1 m
0,4.1,5
Dimensi saluran :
Ambil B = 7,10 m
H = 1,5 m
1,50 m
7,10 m