Anda di halaman 1dari 50

Satuan Acara Penyuluhan KONTRASEPSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KONTRASEPSI

DISUSUN OLEH :
Ratna Purwanti
201010201097

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KONTRASEPSI
I . Identifikasi masalah

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel spermayang mengakibatkan
kehamilan, Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma tersebut.Kontrasepsi
adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan
kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar
keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. 3 Cara kerja
Kontrasepsi.Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Mengusahakan agar tidak terjadi evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

II. Pengantar
Bidang studi : Keperawatan Maternitas
Topik : alat kontrasepsi
Sub topik : keperawatan maternitas kontrasepsi
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari /tanggal : senin 7 januari 2013
Jam : 08.30
Waktu : 20 menit
Tempat : rumah keluarga
III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan selama 40 menit, keluarga pasien dapat menggenali dan
mendefinisikan alat kontrasepsi
IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)
Setelah mengukuti kegiatan selama 40 menit diharapkan keluarga pasien dapat menjelaskan
tentang
1.Pengertian Alat kontrasepsi
2. Jenis-jenis Alat kontrasepsi
3.Tujuan penggunaan dari Alat kontrasepsi
4. Cara penggunaan alat kontrasespsi

V. Materi
Terlampir
VI. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet

VIII. kegiatan pembelajaran


No
Waktu

Kegiatan role play model

Kegiatan peserta
1.

6 menit

Pembukaan
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di sampaikan

1. Menjawab salam
2. mendengarkan dan memperhatikan

2.

20 menit

Pelaksanaan materi
Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan dan terartur

Menyimak dan memperhatikan


3

Materi
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Jenis-jenis alat kontrasepsi
3.Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
4. Cara penggunaan alat kontrasepsi
3.

10 menit

Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi penyuluhan
2. Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya
4. Memberikan kesempatan kepada udience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4.

4 menit

Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih tas waktu yang telah diberikan oleh peserta
3. Mengucapkan salam

Menjawab salam

IX. Pengesahan
Yogyakarta, Oktober
2012
Sasaran Pembimbing materi
penyuluhan
Keluarga pasien Ratna Purwanti
Mengetahui
Pembimbing

............

X. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 4 soal

XI. LAMPIRAN MATERI


ALAT KONTRASEPSI
1. Pengertian alat kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap.Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak mempunyai anak lebih
dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah.
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau
salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
2. Jenis- jenis alat kontrasepsi

a. kondom
terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong. Fungsinya menampungsperma
agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak semua orang cocok dengan kondom, misalnya
karena alergi karet. Banyak juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena kondom yang
digunakan bocor, maklum bahannya sangat tipis.Fungsi kondom sebenarnya untuk
menampung sperma sehingga tidak masuk kedalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90
persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). Kondom
harganya murah,mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga
bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika pemakai
alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang
sangat tipis.
Cara kerja penggunaan kondom
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi wanita serta mencegah resiko penularan PMS.

b. Kontrasepsi pil oral kombinasi


Kontrasepsi oral (pil KB) Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi
progestin dengan estrogen atau progestin saja.
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh
ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur.
Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada
wanita yang sedang menyusui. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan
ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu
(terutama obat epilepsi).
1.Sebelum mulai menggunakan pil KB,
dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang
bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit
jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula
darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya
perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.Pil KB sebaiknya
tidak digunakan oleh:
a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi
d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
e. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
f. Wanita yang memiliki bekuan darah
g. Wanita yang tungkainya sedang digips
h. Wanita penderita penyakit jantung
I. Wanita yang pernah menderita stroke
j. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
k. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:
a. Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh
total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai
meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil
KB.Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan,
maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28
minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika
menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu
sebelum pil KB mulai digunakan.Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi
sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil
sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya
menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui
bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu.
Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu
menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak
mempengaruhi pembentukan air susu. Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya
pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil)
tidak akan membahayakan janin.
Efek samping pil KB
a. Spotting
Sering terjadi pada tahun pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri
dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi
menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara,
perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan,
jerawat dan kecemasan.
Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan
mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis
tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera
dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan
adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah,
sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru
mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
f. Mual dan sakit kepala.
g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara
perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.
I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah
dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani
pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).
Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim
yang lebih rendah.
Interaksi pil KB dengan obat lain
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan
antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik
(misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika
mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka
kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).Obat anti-kejang (fenitoin dan
phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai
pil KB.Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-
kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.
c.Kontrasepsi suntikan
(sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB
suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga
lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih
dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita
yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan
tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak
mengalami perdarahan.Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang
teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.Efeknya berlangsung lama,
sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi
Medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.Suntikan KB bisa
menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan,
bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.Medroksiprogesteron tidak menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi
mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
Keuntungan memakai KB suntik:
o Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
dan kesuburan dapat pulih kembali

Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
Dapat dipakai segera setelah masa nifas
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko
kehamilan
Dapat dipakai segera setelah keguguran
Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid


(menstruasi) sering tidak menyenangkan , namun tidak berbahaya dan bukan tanda
kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
Perdarahan bercak , terjadi pada tahun pertama pemakaian
Jarang terjadi perdarahan yang banyak
Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
Sering menaikkan Berat Badan
Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara,
moodiness, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
Perlu suntikan ulangan teratur
Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan
wanita boleh memakai KB suntik, meskipun:

perokok berat
menyusui
gemuk atau kurus
remaja
baru keguguran
Berpenyakit Tiroid
Epilepsi
TBC (bukan TBC kandungan)
Varises ringan
Hipertensi ringan
Siklus haid tidak teratur
Anemi kekurangan zat besi

3. Tujuan pengunaan alat kontrasepsi


Kontrsepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan obat/alat,
atau dengan cara operasi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan
kontrsepsi, yaitu: Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun
dianjurkan menunda kehamilannya.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Reversibilitas yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak.
b. Efektivitas yang relative tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko
tinggi.
c. Kontrasepsi yang sesuai pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara sederhana.
Alasan :
- Usia di bawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak terlebih
dahulu.
- Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.
- Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih sering
berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi
- Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama
pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral.
. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah
yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Reversibilitas cukup tinggi.
b. Efektifitas cukup tinggi kerena akseptor masih mengharapkan mempunyi anak.
c. Dapat dipakai 3-4 tahun.
d. Tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI).
Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap
(kontap).
Alasan :
- Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
- Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama.
- Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak/kurang berbahaya
karena akseptor bareda pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan.
Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun, dianjurkan untuk
mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Efektifitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan dengan resiko
tinggi bagi ibu dan anak.
b. Reversibilitas rendah.
c. Dapat dipakai untuk jangka panjang.
d. Tidak menambah kelainan yang sudah ada.
Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB, AKDR
suntikan, pil dan cara sederhana.
Alasan :
a. Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya anak lagi
karena alasan medis.
b. Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
c. Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif baik dibandingkan dengan susuk KB
atau AKDR.
d. Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya
efek samping dan komplikasi.

4. Cara Penggunaan Alat Kontrasepsi


1. Kontrasepsi Alamiah
Pantang berkala
Prinsip system ini ialah tidak melakukan sanggama pada masa subur. Ovulasi terjadi 14+-2
hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk
dibuahai dalam 24 jam setelah evulusi. Yang disebut masa subur atau fase ovulasi terjadi
mulai 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi. Karena itu, jika konsepsi ingin
dicegah, sanggama harus dihindarkan sekurang-kurangnya 3 hari (72 jam), yaitu 48 jam
sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.Untuk menetapkan saat ovulasi, metode
yang dianjurkan ialah sebagai berikut :
a. Metode Lendir Serviks
Dalam metode ini dilakukan penilaian lender serviks. Sifat cairan vagina bervariasi selama
siklus haid. Lendir di vagina diperiksa dengan cara memasukkan jari tangan klien sendiri
kedalam vagina dan mencatat bagaimana lender itu dirasakan setiap hari.

Cara kerja :
Dimulai dari hari pertama setelah haid berakhir, klien harus mencatat pola lendimnya terus
menerus sampai 8-10 hari setelah hari terakhir dengan lendir yang licin dan basa, atau hari
puncak (peak day). Hari puncak menunjukkan bahwa ovulasi telah dekat atau bahkan sering
terjadi, dan pencatatan harus diteruskan sampai ia yakin bahwa ia tidak subur lagi. Ia harus
terus mencatatat pola lendimnya setiap siklus sampai ia terbiasa memeriksa dan menilai pola
lendirnya yang dapat memakan waktu beberapa bulan. Setelah terbiasa dengan hal ini, klien
tidak perlu lagi memeriksa lendimnya setiap hari siklus haidnya ; ia dapat berhenti setelah
menjalankan Aturan Hari Puncak (Peak Day Rule) karena ia telah mencapai masa tidak
subur. Karena lendir mungkin berubah sepanjang hari, yang terbaik adalah mencatatnya pada
malah hari dan selalu mencatat lendir yang dirasakan paling subur pada hari itu.
b. Metode Suhu Tubuh Basal
Cara kerja :
Hormone progesterone, yang disekresi korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau
memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05osampai 0,2oC (0,4o sampai IoF)
dan mempertahankannya pada tingkat ini sampai saat haid berikutnya. Peningkatan suhu
tubuh ini disebut sebagai peningkatan termal dan ini merupakan dasar dari Metode Suhu
Tubuh Basal (STB). Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan suhu tubuh.
2. Kontrasepsi Barier
Kondom
Kondom adalah selaput karet yang dipasang pada penis selama hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis tipis, berbentuk silindris, dengan muaranya bepinggir tebal, bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Kondom juga
membantu pencegahan penularan Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk AIDS.
Intruksi pemakaian :
- Kondom digunakan pada penis yang ereksi sebelum penis masuk ke vagina.
- Jika kondom tak ada penampung di ujungnya, sisakan 1-2 cm di ujung kondom untuk
menampung ejakulat.
- Lepaskan kondom sebelum penis selesai ereksi, pegang kondom pada pangkalnya dengan
jari untuk mencegah sperma tumpah atau merembes.
- Tiap kondom hanya sekali pakai dan langsung dibuang
- Jangan menyimpan kondom di tempat panas, serta jangan memakan minyak goreng,
baby oil atau jelly minyak untuk pelicin kondom, karena akan menyebabkan kerusakan
kondom

3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), Intra Uterine Device (IUD)


Mekanisme kerja
Sampai saat ini mekanisme kerja AKDR belum diketahui secara pasti. Pendapat terbanyak
mengatakan AKDR menimbulkan reaksi radang endometrium dengan sebutan leukosit yang
dapat menghancurkan blastoksita atau sperma. AKDR yang mengandung tembaga (Cu) juga
menghambat kasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali, memblok bersatunya sperma dan
ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii, dan menginaktifkan sperma.
AKDR yang mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir serviks hingga menghalangi
pergerakan sperma.
4. Kontasepsi Hormonal
Macam-macam kontrasepsi hormonal
a. Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi, yaitu minipil, pil kombinasi, dan pil pascasanggama
(morning after pill). Yang umum digunakan ialah pil kombinasi antara estrogen dan
progesterone. Minipil yang hanya mengandung progestin dosis rendah biasanya diberikan
pada ibu yang menyusui (hingga kira-kira 9 bulan setelah melahirkan),
Cara menggunakan pil kombinasi
Pil yang berjumlah 21-22 diminum mulai hari ke-5 haid tiap hari 1 pil terus menerus atau
sesuai hari di dalam bungkus. Sebaiknya pil diminum dalam waktu yang kurang lebih sama
tiap harinya, misalnya malam sebelum tidur. Beberapa hari setelah minum pil dihentikan,
biasanya terjadi withdrawal bleeding, lalu pil bungkus ke-2 diminum mulai hari ke-5
perdarahan tersebut. Jika tidak terjadi withdrawal bleeding, pil bungkus ke-2 diminum mulai
7 hari setelah pil bungkus pertama habis. Sedangkan pil yang berjumlah 28 diminum terus
menerus tiap malam. Tujuh pil terakhir mengandung zat besi atau gula.
b. Suntik
Saat ini terdapat 2 macam kontrasepsi suntikan, yaitu golongan progestin dan golongan
progestin dengan campuran estrogen propionate. Suntikan diberikan mulai hari ke-3 sampai
ke-5
pascapersalinan, segera setelah keguguran, atau pada interval lima hari pertama haid.
Hormone disuntikkan secara intramuskuler dalam didaerah gluterus maksimus atau deltoid.
Selanjutnya suntikan Cyclofem diberikan tiap bulan, Noristerat tiap 2 bulan, dan Depo
Provera tiap 3 bulan sekali.
c. Susuk KB/Implan
Cara kerja
Menghambat terjadinya ovulasi
Menyebabkan endometrium/selaput lendir tidak siap untuk nedasi/menerima pembuahan
Mempertebal lendir serviks/rahim.
Menipiskan lapisanendometrium/selaput lendir
d. Susuk norplan
Cara kerja :
Klien diminta mencuci lengan kirinya secara bersih dengan sabun sementara peralatan
dipersiapkan.
Klien diminta berbaring dan dilakukan konseling intuk memantapkan dan menjelaskan apa
yang akan dilakukan, juaga apakah menderita alergi.
Cari daerah dilengan kiri yang tidak ada vena dan lembut 8 cm dari lipat siku, dan titik
sesuai/seperti kipas atau sesuai model mack dengan spidol.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk bersih dan
kering. Kenakan sarung tangan steril, bila diberi bedak maka hapus bedak dengan kasa yang
telah dicelup dalam air steril.
Lakukan antisepsis dengan kasa yang dibasahi betadin dengan gerakan melingkar ke arah
luar 2-3 kali seluas 8-13 cm. pasang duk steril
Suntikan anestesi infiltrasi 0,4 ml tepat dibawa kulit pada tempat insisi yang telah
ditentukan sampai insisi sedikit menggelembung. Teruskan suntikan ke lapisan dibawa kulit
kurang lebih 4 cm dan masukkan anestesi antara garis 1-2, 3-4, 5-6 masing-masing 1 ml
sambil ditarik keluar, kemudian di-massase, uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi
dengan skapel.
Buat insisi dangkal dengan skapel selebar 2 mm. Masukkan trokar dan pendorongnya
melalui tempat insisi dengan sudut 45osambil mengungkit kulit, sampai garis batas pertama
trokar tepat berada di luka insisi.
Pendorong dikeluarkan dan diletakkan di tempat steril. Angkat tabung dengan jari telunjuk
kanan.
Tangkap tabung dengan tangan kiri dalam posisi menadah dengan rapat. Masukkan kapsul
implantpertama dalam trokar.masukkan pendorong dan dorong sampai terasa ada tahanan.
Lepaskan kedua tangan , periksa kelurusan posisi trokar dan periksa tahanan pada
pendorong dengan mendorong dari luar.
Tahan pendorong di tenpatnya dengan satu tangan, dan tarik keluar trokar sampai mencapai
pegangan pendorong, dorong 3 kali.
Tarik trokar dan pendorongnya secara bersamaan sampai batas tanda ke dua (pada ujung
trokar) terlihat pada luka insisi.jangan sampai trokar keluar dari luka insisi
Tahan kapsul yang telah terpasang dengan 1 jari dan masukkan kembali trokar serta
pendorong ke arah kanan lalu ke kiri ke tujuan berikutnya.
Bila telah dipasang semua, periksa seluruh kapsul dari atas dan bawah (ingat-ingat, karena
akan digambar dalam status ). Pastikan tidak berada didekat luka insisi. Keluarkan trokar
dengan hati-hati.
Tutup dan tekan luka bekas insisi dengan kasa, lepaskan duk. Bersihkan coretan spidol dan
sekitar dengan kapas alcohol. Tarik kulit sekitar insisi agar luka tertutup dengan rapi
kemudian tutup dengan plester. Tutup dengan kasa diatasnya lalu balut sekitar lengan dengan
perban.
Setelah selesai, pasien diperbolehkan turun dan dinasihati untuk tidak terkena air sampai
perban dilepas (3 hari kemudian), bila ada keluhan diminta secepatnya datang kembali,
jangan berhubungan dengan suami dulu selama 3 hari, control seminggu lagi, dan diminta
menunggu dulu 10-15 menit diruang tunggu. Bila tidak ada keluhan, pasien boleh pulang.
e. Susuk implanon
Cara insersi implanon :
Bersihkan daerah suntikan dengan antiseptik. Lepaskan inserter steril sekali pakai dari
pembungkus aluminium, lalu lepaskan penutup jarum.
Masukkan jarum di bawah kulit di bagian dalam dan lengan atas (yang tidak dominan
sampai dengan batas sempit).
Lepaskan pengikat topangan pendorong suntikan dengan semprit sambil mempertahankan
inserter dengan tangan yang lain.
Putar pendorong suntikan 1800. Pertahankan pendorong suntikan di tempat dengan
menekannya pada lengan dan tarik semprit dengan tangan yang lain untuk melepaskan susuk.
Aplikasikan kasa steril dan balut tekan yang dipertahankan selama 3 hari.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap.Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak mempunyai anak lebih
dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tujuan penggunaan kontrsepsi, yaitu :
1.Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda
kehamilannya.
2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah
yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia diatas 30 tahun, dianjurkan untuk
mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
.Macam-macam kontrasepsi
1. Kontrasepsi Alamiah: -metode lendir serviks
-metode suhu tubuh basal Barier : -kondom
-diafragma
-obat spermatisid
3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
4. Kontrasepsi Hormonal : -pil
-suntik
- susuk norplant
- susuk implanon
Dan juga seperti dijelaskan diatas dalam bab II tentang prinsip kerja pemasangan alat
kontrasepsi dengan aman dan mantap digunakan untuk wanita.

XII. DAFTAR PUSTAKA

Panduan praktikum keperawatan maternitas,STIKES aisyiyah Yogyakarta


http://id.scribd.com/doc/26873688/23546177-Sap-Kontrasepsi
http://www-kti-skripsi-net.blogspot.com/2011/09/sap-penyuluhan-kb-satuan-acara.html
http://creasoft.wordpress.com/category/keperawatankesehatan-masyarakatkebidanan/kb/
SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

SATUAN ACARA KIE KB

Oleh :
NI LUH WIKA HANDAYANI
12020
IIIB

UPT.AKADEMI KEBIDANAN SINGARAJA


DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
TAHUN AJARAN 2014/2015

SATUAN ACARA KIE KB

Pokok Bahasan : KB

Penyuluh : Ni Luh Wika Handayani

Sasaran : Wanita Usia Subur

Jumlah Sasaran : 1 orang

: Rumah Bapak OM Perumahan Satelit Asri IX Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Waktu : 30 menit

Hari / tanggal : Minggu, 18 Januari 2015 pukul 16.00 wita

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :


Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan WUS mampu memahami dan mengerti
tentang KB.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, ibu diharapkan
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB
3. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
4. Dapat menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB
III. MATERI
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB

IV. METODE
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembuka 5 menit a. Memperkenalkan diri Cur
an b. Menjelaskan tujuan KIE ah
c. Menyepakati waktu untuk KIE pen
d. Menggali pengetahuan WUS tentang KB dap
at
2 Inti 20menit a. Menjelaskan tentang pengertian KB Cer
b. Menjelaskan tentang manfaat KB am
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, ah
efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat
kontrasepsi.
d. Menjelaskan tentang masalah yang mungkin
terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB
3 Penutup 5 menit a. Memberikan kesempatan sasaran untuk Tan
bertanya tentang hal yang belum dimengerti ya
b. Melakukan evaluasi secara lisan tentang KB jaw
c. Memberikan salam penutup ab

V. MEDIA, SUMBER
a. Media : Lembar Balik KB
b. Sumber :
Bagian Obstetry dan Genekologi FK Unpad.2000.Teknik Keluarga

Berencana, Bandung: Elstar Offset.

Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk

Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.

Prawirohardjo,Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


VI.

PEN
I.

PENGORGANISASIAN

: penyuluh

Keterangan :

: sasaran

VII. EVALUASI
a. Prosedur : post test

b. Cara : test lisan

Mengetahui, Singaraja, Januari 2015

Pembimbing Klinik, Penyuluh


Ni.Made Titin Rahayuni, A.Md, Keb Ni Luh Wika Handayani

NIR.PTT.22.4.048.10847 NIM. 12020

MATERI KB

1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


1) Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk
mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral
Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
2) Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh pemerintah
untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
3) KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan
merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
2003).

2. Tujuan KB
1) Tujuan umum
(1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi terwujudnya masyarakat
yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia
2) Tujuan khusus
(1) Pengaturan kelahiran
(2) Pendewasaan usia perkawinan.
(3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
(4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
(5) Menjarangkan kehamilan
(6) Membatasai jumlah anak

3. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga
manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1) Manfaat Untuk Ibu:
(1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
(2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
(3) Menjaga kesehatan ibu
(4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2) Manfaat Untuk Anak:
(1) Mengurangi risiko kematian bayi
(2) Meningkatkan kesehatan bayi
(3) Mencegah bayi kekurangan gizi
(4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
(5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
(6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3) Manfaat Untuk Keluarga:
(1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
(2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
4. Jenis-jenis KB
1) KB PIL
(1) Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya
keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan
sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah
kehamilan yang lain
(2) Jenis-jenis KB Pil
a) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100%
efektif bila diminum secara teratur.
b) Pil khusus Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan
dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
(3) Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga memiliki anti-androgen (cyproterone
acetate, drospirenone). Kedua zat tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi
jerawat dan rambut halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
a) Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk meminumnya.

b) Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.

c) Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan dan peluruhan
sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan haid.

d) Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga menghindarkan dari resiko
kanker serviks.

e) Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindung
oleh alat kontrasepsi.

f) Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.

(4) Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan penggunaan pil KB. Bahkan
pada beberapa kasus sangat tidak disarankan penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu
yang menderita penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain, penyakit
darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun
Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
b) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat minum Pil KB tersebut,
c) Mengalami sakit kepala ringan,
d) Terjadi nyeri payudara,
e) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri saat berhubungan badan,
f) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
(5) Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh
darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan
abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
(6) Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak
hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala,
dan penambahan berat badan.
(7) Cara Pemakaian Pil KB :
a) Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil saat haid yaitu mulai di
hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid. Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti,
jika hendak melakukan hubungan intim, gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
b) Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap harinya pada jam yang sama,
disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum tidur atau setelah makan malam).
c) Jikalupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat teringat dan minum pil dosis
hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1 hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet
langsung pada saatnya minum pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan
lanjutkan minum pil sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan
dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
Contoh : Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malam

d) Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB yang
terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
e) Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka minum ke dua pil sekaligus.
f) Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3 maka buang ke dua pil, dan jam
9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB sesuai harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7
hari ke depan gunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
g) Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari kedepan libur/ tidak makan
pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi haid, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis.
Setelah libur 7 hari, baik haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister yang
baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan blister yang baru maka haid tidak
akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan hormon estrogen dan progesteron pada pil KB. Hentikan pil
KB maka dalam beberapa hari akan terjadi haid.
h) Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya dari 21 pil lainnya,
sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan hanya tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak
memiliki efek pengobatan. Saat minum pil plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan
disediakan pil plasebo hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak lupa, tinggal menyambung
dengan pil berikutnya.
i) Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron, tidak mengandung
estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga
tidak mengganggu kualitas maupun kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
j) Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
(a) Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
(b) 3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
(c) Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa tidak
hamil,
baru mulai minum pil KB
k) Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
(a) Mulai pada 7 hari pertama keguguran
(b) Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
2) Kb Suntik
(1) Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena
kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum
disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan
saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan
KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
(2) Jenis-jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan dosis 25 mg
depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam
air mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
(a) Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat yang diberikan
melalui I.M sebulan sekali
(b) Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan
(c) Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh padahubungan sex, tidak
diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
menyimpan obat suntik.
(d) Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit kepala, sakit pada
dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi,
payudara lembek dan galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
(e) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7
hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan sutnikan
kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari, bila
sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan asal
ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-
7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan
pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).
b) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
(a) Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat
(DPPA) dalm air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate), tiap vial
berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
(b) Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong musculus
gluteus agak dalam.
(c) Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur.
(d) Keuntungan : lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia
lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di
dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen.
(e) Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik tromboplebitis, system
syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah /
jerawat, gastro intestinal mual, payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat
suntikan
(f) Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp / sesudah asi berproduksi
ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan
koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca
abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
(g) Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan tidak terjadi setakan lh
(lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar hipofise,
(menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga tidak terjadi ovulasi), sekunder ; mengentalkan lendir
dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir
rahim tipis dan atropi, menghambat trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium menjadi
tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
(3) Implant
(1) Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik
(lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang korek api dan dalam setiap batang
mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
(2) Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4
mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm,
yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
(3) Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang dikeluarkan
setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
(4) Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (2030 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
(5) Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
(6) Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan non kontrasepsi yaitu :

a) Mengurangi nyeri haid.


b) Mengurangi jumlah darah haid
c) Mengurangi/memperbaiki anemia.
d) Melindungi terjadinya kanker endometrium.
e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
g) Menurunkan angka kejadian endometriosis.
(7) Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b) Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
c) Lebih mahal.
d) Sering timbul perubahan pola haid.
e) Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f) Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya.
g) Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
(4) IUD
(1) Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim,
yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi
jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
(2) Jenis-jenis IUD di Indonesia
a) Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan
kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti
pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas
yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi.Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan
amenorhea.
b) Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai
ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang
mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Copper-T.
(3) Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
(4) Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe
Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5
tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita
pada tahun pertama pemakaian.
(5) Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum
uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan
rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
menggunakan IUD adalah:
a) Usia reproduktif
b) Keadaan nulipara
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g) Risiko rendah dari IMS
h) Tidak menghendaki metoda hormonal
i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
k) Perokok
l) Gemuk ataupun kurus

(6) Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
a) Belum pernah melahirkan
b) Adanya perkiraan hamil
c) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan,
perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
d) Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
f) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
g) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum
uteri
h) Penyakit trofoblas yang ganas
i) Diketahui menderita TBC pelvic
j) Kanker alat genital
k) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
(7) Keuntungan
a) Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125
170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
b) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
e) Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk ibu menyusui tidak mengganggu
kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
h) Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j) Membantu mencegah kehamilan ektopik
k) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

(8) Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan
sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu
dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila
setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri
dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain
sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda
menemukan gejala-gejala diatas.
(9) Efek Samping dan Komplikasi
a) Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih
sakit.
b) Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan
berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding
uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).
c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu
infertilitas
f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
g) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD.Biasanya menghilang
dalam 1 2 hari
h) Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang dapat melepas
i) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah
melahirkan)
j) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal
k) Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
(10) Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
a) 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b) 40 hari setelah melahirkan
c) Setelah terjadinya keguguran
d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
e) Menggantikan metode KB lainnya
(11) Waktu pemeriksaan Diri
a) 1 bulan pasca pemasangan
b) 3 bulan kemudian
c) Setiap 6 bulan berikutnya
d) Bila terlambat haid 1 minggu
e) Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
(12) Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai
dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-
menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada
perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada
biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp),
serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi
terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan
ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian
IUD.
(5) Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 5
tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri
dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing
kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil
KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan
pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis. ( The
Bostons Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992).
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek implant yang saat ini
beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa
daerah, implant biasa disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang dimulai pada 1987.
Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai referensi mengenai efek samping dan
permasalahan yang muncul sebagai akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant
di Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang.
a) Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada tahun pertama
adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara
keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun
pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko
kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen).
b) Kontraindikasi norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka yang menderita
penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara,
depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book Collective,
1992)
c) Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita
(lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada
waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum
pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah
rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air
selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu,
setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas.
d) Kelebihan
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh faktor lupa
sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu.
e) Kekurangan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan yang
terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya spotting atau menstruasi yang
tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga menimbulkan berat badan bertambah.
(6) Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita
tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu
vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak
diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan
sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan
kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah
anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 2530 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.

DAFTAR HADIR

NO NAMA PARAF

Mengetahui, Singaraja, Januari 2015

Pembimbing Klinik, Penyuluh

Ni Made Titin Rahayuni, A.Md,Keb Ni Luh Wika Handayani

NIR.PTT.22.4.048.10847 NIM. 12020


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB
Posted by knowupdate Posted on 01.11 with 1 comment

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang
dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari
100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke
jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut
pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja
membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor
informal.

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak
anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam
macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara
untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.

Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka


kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi yang
dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang diinginkan.

II. PENGANTAR

Bidang studi : Kesehatan masyarakat

Topik : KB

Sub topik : Penggunaan alat kontrasepsi

Sasaran : Pasangan suami istri usia subur

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2011

Jam : 11.00 WIB

Waktu : 20 menit

Tempat : Jln Munir, Serangan


III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan
memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:

a. Pengertian alat kontrasepsi

b. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi

c. Macam-macam alat kontrasepsi

V. MATERI

Terlampir

VI. METODE

A. Ceramah

B. Tanya jawab

VII. MEDIA

A. Materi SAP

B. Powerpoint dan Leaflet

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1 2 menit Pembukaan:
1. Memberi salam 1. Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendengarkan dan memperhatikan

2 8 menit Pelaksanaan:

1. Menjelaskan materi penyuluhan secara Mendengarkan dan menyimak


berurutan dan teratur pembicara

Materi:

a. Pengertian alat kontrasepsi

b. Pertimbangan pemakaian alat


kontrasepsi

c. Macam-macam alat kontrasepsi

3 4 menit Evaluasi:

Meminta kepada audiens untuk Bertanya dan menjawab pertanyaan


mengulang kembali apa yang
disampaikan pembicara, meliputi:

a. Pengertian alat kontrasepsi

b. Pertimbangan pemakaian alat


kontrasepsi

c. Macam-macam alat kontrasepsi

4 1 menit Penutup:

Mengucapkan terima kasih dan salam Menjawab salam

IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, 6 Januari 2011

Sasaran Pemberi penyuluhan


Masyarakat Asmi Farwati

Mengetahui,

Dosen pembimbing

Yuli Isnaeni, S. Kep, Ns. M. Kep, Sp. Kom

X. EVALUASI

A. Essay

B. Pertanyaan

1. Pengertian alat kontrasepsi

2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi

3. Macam-macam alat kontrasepsi


XI. LAMPIRAN MATERI

ALAT-ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian alat-alat kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat kontrasepsi


merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.

B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi

1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi

2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel

3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI


C. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan

Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah,
dan kontrasepsi mantap.

1. Adapun KB hormonal

Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:

1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)

2) Kenaikan berat badan

3) Muncul flek hitam pada wajah

4) Mual, pusing, atau muntah

Cara kerja:

1) Menekan ovulasi

2) Mencegah implantasi

3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma

4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a. Pil oral kombinasi

a) Afektif dan reversible

b) Harus diminum setiap hari

c) Efek samping yang serius jarang terjadi

d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting

e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui

f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:


a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:

a) Memiliki efektifitas yang tinggi

b) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

c) Tidak mengganggu hubungan seksual

d) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid

e) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya

f) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan

g) Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:

a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari

b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama

c) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama

d) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui

e) Meningkatkan TD

b. Suntik

1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke
kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.

Jenis-jenis suntik progestin

a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM

b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam

Kelebihan suntik progestin, yaitu:

a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang

b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung

d) Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:

a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek

b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu

c) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

2) Suntik kombinasi

Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:

a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri

b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang


c) Efek samping yang kecil

d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yait

a) U:Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari

b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan

c) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan

d) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

c. Implan

Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien
merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

Keuntungan implant, yaitu:

a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan

b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan
tidak mempengaruhi ASI

c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu:

a) Perubahan pola haid

b) Nyeri kepala dan nyeri dada

c) Peningkatan/penurunan BB

d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan


2. KB non hormonal

a) AKDR (IUD)

Cara kerja:

1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.

2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.

3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.

Keuntungan IUD, yaitu:

1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.

3) Tidak mempengaruhi ASI.

4) Metode jangka panjang

5) Dapat digunakan sampai menopouse.

Efek samping penggunaan IUD:

1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak

2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)

3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi

4) Saat haid lebih sakit

b) Kondom

Cara kerja:

1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.

2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.

Keuntungan kondom, yaitu:


1) Tidak mengganggu produksi ASI.

2) Mencegah PMS

3) Mencegah ejakulasi dini.

4) Mencegah terjadinya kanker serviks.

5) Mencegah imunoinfertiltas.

6) Murah dan dapat diberi secara umum.

7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.

Efek samping:

1) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan

2) Alergi

3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)

a. Coitus interuptus (senggama terputus)

Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada
pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.

Keuntungan:

1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar

2) Tidakk mengganggu produsi ASI

3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya

4) Tidak ada efek samping

5) Tidak memerlukan alat

b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%,
pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur
dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek
dikurangi 18.

c. MAL (metode amenorrea laktasi)

Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai
sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi
kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.

Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif,
tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis,
tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.

Keterbatasannya:

1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan

2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial

3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan

4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.

5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang
dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:

a) Tubektomi (MOW)

Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum
dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi,
reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap

b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport
spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi,
reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
XII. DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.

Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press:
Yogyakarta.

Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • RUMUS Dosis Obat
    RUMUS Dosis Obat
    Dokumen30 halaman
    RUMUS Dosis Obat
    Rima Permatasari Sudrajat
    100% (2)
  • Kumpulan Sop
    Kumpulan Sop
    Dokumen141 halaman
    Kumpulan Sop
    Rima Permatasari Sudrajat
    100% (1)
  • Rangkuman2 KGD Rima Nurima 2B
    Rangkuman2 KGD Rima Nurima 2B
    Dokumen7 halaman
    Rangkuman2 KGD Rima Nurima 2B
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farmakologi - Rima Permatasari - 1.C
    Tugas Farmakologi - Rima Permatasari - 1.C
    Dokumen22 halaman
    Tugas Farmakologi - Rima Permatasari - 1.C
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    rima
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen10 halaman
    Pemba Has An
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Dokumen15 halaman
    Translate Jurnal
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Anemia Dan Anemia Defisiensi Zat Besi Di Kalangan Gadis
    Anemia Dan Anemia Defisiensi Zat Besi Di Kalangan Gadis
    Dokumen4 halaman
    Anemia Dan Anemia Defisiensi Zat Besi Di Kalangan Gadis
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Konsep Skorbut
    Konsep Skorbut
    Dokumen13 halaman
    Konsep Skorbut
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Konsep Skorbut
    Konsep Skorbut
    Dokumen13 halaman
    Konsep Skorbut
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen14 halaman
    Pemba Has An
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen14 halaman
    Pemba Has An
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen20 halaman
    Pemba Has An
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Dokumen33 halaman
    PEMBAHASAN
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Dan Kasus Askep Gawa
    Laporan Pendahuluan Dan Kasus Askep Gawa
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan Dan Kasus Askep Gawa
    ratna
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen7 halaman
    Pemba Has An
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Angket Mata Kuliah Farmakologi
    Angket Mata Kuliah Farmakologi
    Dokumen2 halaman
    Angket Mata Kuliah Farmakologi
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kegiatan TTV Neng
    Laporan Kegiatan TTV Neng
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kegiatan TTV Neng
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir Prakerin
    Laporan Akhir Prakerin
    Dokumen31 halaman
    Laporan Akhir Prakerin
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi PK
    Dokumentasi PK
    Dokumen14 halaman
    Dokumentasi PK
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Data TTV Neng
    Data TTV Neng
    Dokumen13 halaman
    Data TTV Neng
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Standar Operasional Pelayanan
    Standar Operasional Pelayanan
    Dokumen3 halaman
    Standar Operasional Pelayanan
    Fkrygeustobat Tikamarimunteupercaya Tanyakeunkajalmina
    Belum ada peringkat
  • Leaflet GGK CKD
    Leaflet GGK CKD
    Dokumen3 halaman
    Leaflet GGK CKD
    Asrianti Uwe
    Belum ada peringkat
  • Menghitung Tetesan Infus Cepat
    Menghitung Tetesan Infus Cepat
    Dokumen6 halaman
    Menghitung Tetesan Infus Cepat
    Jeffry Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Rekap Neng
    Rekap Neng
    Dokumen28 halaman
    Rekap Neng
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen10 halaman
    LAPORAN
    Rima Permatasari Sudrajat
    Belum ada peringkat