DISUSUN OLEH :
Ratna Purwanti
201010201097
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel spermayang mengakibatkan
kehamilan, Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma tersebut.Kontrasepsi
adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan
kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar
keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. 3 Cara kerja
Kontrasepsi.Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Mengusahakan agar tidak terjadi evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
II. Pengantar
Bidang studi : Keperawatan Maternitas
Topik : alat kontrasepsi
Sub topik : keperawatan maternitas kontrasepsi
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari /tanggal : senin 7 januari 2013
Jam : 08.30
Waktu : 20 menit
Tempat : rumah keluarga
III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan selama 40 menit, keluarga pasien dapat menggenali dan
mendefinisikan alat kontrasepsi
IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)
Setelah mengukuti kegiatan selama 40 menit diharapkan keluarga pasien dapat menjelaskan
tentang
1.Pengertian Alat kontrasepsi
2. Jenis-jenis Alat kontrasepsi
3.Tujuan penggunaan dari Alat kontrasepsi
4. Cara penggunaan alat kontrasespsi
V. Materi
Terlampir
VI. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
Kegiatan peserta
1.
6 menit
Pembukaan
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di sampaikan
1. Menjawab salam
2. mendengarkan dan memperhatikan
2.
20 menit
Pelaksanaan materi
Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan dan terartur
Materi
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Jenis-jenis alat kontrasepsi
3.Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
4. Cara penggunaan alat kontrasepsi
3.
10 menit
Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi penyuluhan
2. Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya
4. Memberikan kesempatan kepada udience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
4.
4 menit
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih tas waktu yang telah diberikan oleh peserta
3. Mengucapkan salam
Menjawab salam
IX. Pengesahan
Yogyakarta, Oktober
2012
Sasaran Pembimbing materi
penyuluhan
Keluarga pasien Ratna Purwanti
Mengetahui
Pembimbing
............
X. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 4 soal
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap.Kontasepsi ditujukan untuk wanita dengan tujuan agar tidak mempunyai anak lebih
dari 2 sesuai dengan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah.
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau
salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
2. Jenis- jenis alat kontrasepsi
a. kondom
terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong. Fungsinya menampungsperma
agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak semua orang cocok dengan kondom, misalnya
karena alergi karet. Banyak juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena kondom yang
digunakan bocor, maklum bahannya sangat tipis.Fungsi kondom sebenarnya untuk
menampung sperma sehingga tidak masuk kedalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90
persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). Kondom
harganya murah,mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga
bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika pemakai
alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang
sangat tipis.
Cara kerja penggunaan kondom
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi wanita serta mencegah resiko penularan PMS.
Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
Dapat dipakai segera setelah masa nifas
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko
kehamilan
Dapat dipakai segera setelah keguguran
Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
perokok berat
menyusui
gemuk atau kurus
remaja
baru keguguran
Berpenyakit Tiroid
Epilepsi
TBC (bukan TBC kandungan)
Varises ringan
Hipertensi ringan
Siklus haid tidak teratur
Anemi kekurangan zat besi
Cara kerja :
Dimulai dari hari pertama setelah haid berakhir, klien harus mencatat pola lendimnya terus
menerus sampai 8-10 hari setelah hari terakhir dengan lendir yang licin dan basa, atau hari
puncak (peak day). Hari puncak menunjukkan bahwa ovulasi telah dekat atau bahkan sering
terjadi, dan pencatatan harus diteruskan sampai ia yakin bahwa ia tidak subur lagi. Ia harus
terus mencatatat pola lendimnya setiap siklus sampai ia terbiasa memeriksa dan menilai pola
lendirnya yang dapat memakan waktu beberapa bulan. Setelah terbiasa dengan hal ini, klien
tidak perlu lagi memeriksa lendimnya setiap hari siklus haidnya ; ia dapat berhenti setelah
menjalankan Aturan Hari Puncak (Peak Day Rule) karena ia telah mencapai masa tidak
subur. Karena lendir mungkin berubah sepanjang hari, yang terbaik adalah mencatatnya pada
malah hari dan selalu mencatat lendir yang dirasakan paling subur pada hari itu.
b. Metode Suhu Tubuh Basal
Cara kerja :
Hormone progesterone, yang disekresi korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau
memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05osampai 0,2oC (0,4o sampai IoF)
dan mempertahankannya pada tingkat ini sampai saat haid berikutnya. Peningkatan suhu
tubuh ini disebut sebagai peningkatan termal dan ini merupakan dasar dari Metode Suhu
Tubuh Basal (STB). Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan suhu tubuh.
2. Kontrasepsi Barier
Kondom
Kondom adalah selaput karet yang dipasang pada penis selama hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis tipis, berbentuk silindris, dengan muaranya bepinggir tebal, bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Kondom juga
membantu pencegahan penularan Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk AIDS.
Intruksi pemakaian :
- Kondom digunakan pada penis yang ereksi sebelum penis masuk ke vagina.
- Jika kondom tak ada penampung di ujungnya, sisakan 1-2 cm di ujung kondom untuk
menampung ejakulat.
- Lepaskan kondom sebelum penis selesai ereksi, pegang kondom pada pangkalnya dengan
jari untuk mencegah sperma tumpah atau merembes.
- Tiap kondom hanya sekali pakai dan langsung dibuang
- Jangan menyimpan kondom di tempat panas, serta jangan memakan minyak goreng,
baby oil atau jelly minyak untuk pelicin kondom, karena akan menyebabkan kerusakan
kondom
Oleh :
NI LUH WIKA HANDAYANI
12020
IIIB
Pokok Bahasan : KB
: Rumah Bapak OM Perumahan Satelit Asri IX Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
Waktu : 30 menit
IV. METODE
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembuka 5 menit a. Memperkenalkan diri Cur
an b. Menjelaskan tujuan KIE ah
c. Menyepakati waktu untuk KIE pen
d. Menggali pengetahuan WUS tentang KB dap
at
2 Inti 20menit a. Menjelaskan tentang pengertian KB Cer
b. Menjelaskan tentang manfaat KB am
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, ah
efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat
kontrasepsi.
d. Menjelaskan tentang masalah yang mungkin
terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB
3 Penutup 5 menit a. Memberikan kesempatan sasaran untuk Tan
bertanya tentang hal yang belum dimengerti ya
b. Melakukan evaluasi secara lisan tentang KB jaw
c. Memberikan salam penutup ab
V. MEDIA, SUMBER
a. Media : Lembar Balik KB
b. Sumber :
Bagian Obstetry dan Genekologi FK Unpad.2000.Teknik Keluarga
PEN
I.
PENGORGANISASIAN
: penyuluh
Keterangan :
: sasaran
VII. EVALUASI
a. Prosedur : post test
MATERI KB
2. Tujuan KB
1) Tujuan umum
(1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi terwujudnya masyarakat
yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia
2) Tujuan khusus
(1) Pengaturan kelahiran
(2) Pendewasaan usia perkawinan.
(3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
(4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
(5) Menjarangkan kehamilan
(6) Membatasai jumlah anak
3. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga
manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1) Manfaat Untuk Ibu:
(1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
(2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
(3) Menjaga kesehatan ibu
(4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2) Manfaat Untuk Anak:
(1) Mengurangi risiko kematian bayi
(2) Meningkatkan kesehatan bayi
(3) Mencegah bayi kekurangan gizi
(4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
(5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
(6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3) Manfaat Untuk Keluarga:
(1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
(2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
4. Jenis-jenis KB
1) KB PIL
(1) Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya
keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan
sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah
kehamilan yang lain
(2) Jenis-jenis KB Pil
a) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100%
efektif bila diminum secara teratur.
b) Pil khusus Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan
dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
(3) Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga memiliki anti-androgen (cyproterone
acetate, drospirenone). Kedua zat tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi
jerawat dan rambut halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
a) Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk meminumnya.
b) Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
c) Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan dan peluruhan
sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan haid.
d) Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga menghindarkan dari resiko
kanker serviks.
e) Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindung
oleh alat kontrasepsi.
(4) Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan penggunaan pil KB. Bahkan
pada beberapa kasus sangat tidak disarankan penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu
yang menderita penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain, penyakit
darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun
Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
b) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat minum Pil KB tersebut,
c) Mengalami sakit kepala ringan,
d) Terjadi nyeri payudara,
e) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri saat berhubungan badan,
f) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
(5) Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh
darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan
abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
(6) Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak
hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala,
dan penambahan berat badan.
(7) Cara Pemakaian Pil KB :
a) Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil saat haid yaitu mulai di
hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid. Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti,
jika hendak melakukan hubungan intim, gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
b) Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap harinya pada jam yang sama,
disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum tidur atau setelah makan malam).
c) Jikalupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat teringat dan minum pil dosis
hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1 hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet
langsung pada saatnya minum pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan
lanjutkan minum pil sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan
dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
Contoh : Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malam
d) Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB yang
terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
e) Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka minum ke dua pil sekaligus.
f) Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3 maka buang ke dua pil, dan jam
9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB sesuai harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7
hari ke depan gunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
g) Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari kedepan libur/ tidak makan
pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi haid, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis.
Setelah libur 7 hari, baik haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister yang
baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan blister yang baru maka haid tidak
akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan hormon estrogen dan progesteron pada pil KB. Hentikan pil
KB maka dalam beberapa hari akan terjadi haid.
h) Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya dari 21 pil lainnya,
sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan hanya tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak
memiliki efek pengobatan. Saat minum pil plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan
disediakan pil plasebo hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak lupa, tinggal menyambung
dengan pil berikutnya.
i) Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron, tidak mengandung
estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga
tidak mengganggu kualitas maupun kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
j) Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
(a) Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
(b) 3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
(c) Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa tidak
hamil,
baru mulai minum pil KB
k) Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
(a) Mulai pada 7 hari pertama keguguran
(b) Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
2) Kb Suntik
(1) Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena
kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum
disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan
saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan
KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
(2) Jenis-jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan dosis 25 mg
depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam
air mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
(a) Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat yang diberikan
melalui I.M sebulan sekali
(b) Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan
(c) Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh padahubungan sex, tidak
diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
menyimpan obat suntik.
(d) Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit kepala, sakit pada
dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi,
payudara lembek dan galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
(e) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7
hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan sutnikan
kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari, bila
sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan asal
ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-
7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan
pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).
b) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
(a) Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat
(DPPA) dalm air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate), tiap vial
berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
(b) Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong musculus
gluteus agak dalam.
(c) Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur.
(d) Keuntungan : lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia
lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di
dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen.
(e) Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik tromboplebitis, system
syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah /
jerawat, gastro intestinal mual, payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat
suntikan
(f) Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp / sesudah asi berproduksi
ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan
koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca
abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
(g) Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan tidak terjadi setakan lh
(lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar hipofise,
(menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga tidak terjadi ovulasi), sekunder ; mengentalkan lendir
dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir
rahim tipis dan atropi, menghambat trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium menjadi
tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
(3) Implant
(1) Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik
(lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang korek api dan dalam setiap batang
mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
(2) Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4
mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm,
yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
(3) Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang dikeluarkan
setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
(4) Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (2030 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
(5) Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
(6) Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan non kontrasepsi yaitu :
(6) Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
a) Belum pernah melahirkan
b) Adanya perkiraan hamil
c) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan,
perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
d) Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
f) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
g) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum
uteri
h) Penyakit trofoblas yang ganas
i) Diketahui menderita TBC pelvic
j) Kanker alat genital
k) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
(7) Keuntungan
a) Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125
170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
b) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
e) Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk ibu menyusui tidak mengganggu
kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
h) Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j) Membantu mencegah kehamilan ektopik
k) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
(8) Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan
sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu
dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila
setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri
dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain
sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda
menemukan gejala-gejala diatas.
(9) Efek Samping dan Komplikasi
a) Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih
sakit.
b) Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan
berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding
uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).
c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu
infertilitas
f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
g) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD.Biasanya menghilang
dalam 1 2 hari
h) Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang dapat melepas
i) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah
melahirkan)
j) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal
k) Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
(10) Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
a) 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b) 40 hari setelah melahirkan
c) Setelah terjadinya keguguran
d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
e) Menggantikan metode KB lainnya
(11) Waktu pemeriksaan Diri
a) 1 bulan pasca pemasangan
b) 3 bulan kemudian
c) Setiap 6 bulan berikutnya
d) Bila terlambat haid 1 minggu
e) Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
(12) Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai
dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-
menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada
perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada
biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp),
serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi
terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan
ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian
IUD.
(5) Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 5
tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri
dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing
kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil
KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan
pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis. ( The
Bostons Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992).
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek implant yang saat ini
beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa
daerah, implant biasa disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang dimulai pada 1987.
Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai referensi mengenai efek samping dan
permasalahan yang muncul sebagai akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant
di Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang.
a) Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada tahun pertama
adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara
keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun
pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko
kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen).
b) Kontraindikasi norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka yang menderita
penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara,
depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book Collective,
1992)
c) Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita
(lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada
waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum
pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah
rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air
selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu,
setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas.
d) Kelebihan
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh faktor lupa
sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu.
e) Kekurangan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan yang
terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya spotting atau menstruasi yang
tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga menimbulkan berat badan bertambah.
(6) Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita
tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu
vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak
diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan
sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan
kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah
anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 2530 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.
DAFTAR HADIR
NO NAMA PARAF
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang
dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari
100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke
jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut
pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja
membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor
informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak
anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam
macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara
untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.
II. PENGANTAR
Topik : KB
Waktu : 20 menit
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan
memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab
VII. MEDIA
A. Materi SAP
1 2 menit Pembukaan:
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2 8 menit Pelaksanaan:
Materi:
3 4 menit Evaluasi:
4 1 menit Penutup:
IX. PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen pembimbing
X. EVALUASI
A. Essay
B. Pertanyaan
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah,
dan kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
f) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
e) Meningkatkan TD
b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke
kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
c. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien
merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan
tidak mempengaruhi ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan
c) Peningkatan/penurunan BB
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
b) Kondom
Cara kerja:
2) Mencegah PMS
5) Mencegah imunoinfertiltas.
Efek samping:
2) Alergi
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada
pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%,
pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur
dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek
dikurangi 18.
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai
sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi
kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif,
tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis,
tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang
dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.
a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum
dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi,
reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport
spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi,
reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
XII. DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press:
Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.