NIM : 3215140604 PRODI : Pend. Fisika Reguler 2014
TUGAS : Fisika Kebumian dan Antariksa
A. Resume Gelombang Gravitasi
Dalam era baru ini astronomi benar-benar telah dimulai lewat kolaborasi gelombang gravitasi dan gelombang elektromagnetik sebagai astronomi multikurir untuk melacak sumber gelombang gravitasi dan kisah dibaliknya. Gelombang gravitasi ini pertama kali ditemukan oleh Albert Einstein pada tahun 1916 dalam teori relativitas umum. Paparan gelombang elektromagnetik dan gelombang gravitasi ini pertama kalinya terdeteksi oleh LIGO. Pada tanggal 17 Agustus 2017 sinyal gelombang gravitasi terdeteksi LIGO dan VIRGO, 3 detektor interferometer berhasil mendeteksi peristiwa bersejarah di alam semesta. Riak ke-5 yang melintasi Bumi berhasil didengar oleh ketiga interferemoter hanya selang 3 hari dari riak ke-4 yang dideteksi sebelumnya. Sinyal gelombang gravitasi terbaru ini hanya bisa dideteksi selama 100 detik, peristiwa ini diberi nama GW170817. Dua detik setelah riak itu didengar LIGO dan VIRGO, teleskop sinar gamma Fermi milik NASA dan Teleskop sinar gamma INTEGRAL milik ESA melihat sebuah peristiwa baru di antariksa dalam panjang gelombang sinar gamma. Yang dilihat itu ledakan sinar gamma yang rupanya datang dari area yang sama dengan peristiwa GW170817. Dalam beberapa hari kemudian sepasukan armada teleskop landas antariksa, mulai dari Hubble (spektrum cahaya tampak dan inframerah), Swift (ultraungu), Chandra (sinar- X) dan Spitzer (inframerah) memelototkan mata tajamnya ke satu titik di langit, mencoba melacak jejak peristiwa yang memproduksi gelombang gravitasi tadi. Pada saat yang sama tak kurang dari 70 teleskop landas bumi termasuk pan-STARRS (AS) dan Las Campanas (Chile) pun turut terlibat. Ada ledakan sinar gamma yang berhasil dilihat oleh dua teleskop berbeda di luar angkasa dari lokasi datangnya riak. Artinya, peristiwa ini bukan dari penggabungan dua lubang hitam, tapi dari ledakan besar berenergi tinggi lainnya. Indikasi paling kuat, ledakan sinar gamma itu dihasilkan dari tumbukan sepasang bintang neutron yang merger yang tentu saja bisa diamati cahayanya. Teleskop diarahkan ke langit untuk mencari peristiwa transien pada galaksi-galaksi yang jadi kandidat lokasi peristiwa tumbukan dua bintang neutron tersebut. Hasilnya ditemukan peristiwa transien yang kemudian dilanjutkan dengan pengamatan spektroskopi di arah yang sama. Hasilnya, lokasi GW170817 bisa diketahui dengan akurat, yakni sangat dekat dengan NGC 4993 yang merupakan galaksi lentikular di rasi Hydra si ular. Hasil pengamatan maupun deteksi gelombang gravitasi memperlihatkan konsistensi jarak ke sumber peristiwa yakni 130 juta tahun cahaya. Kedua bintang neutron ini diketahui memiliki massa merentang antara 1,1 1,6 massa Matahari dengan kehilangan massa yang menjadi energi hanya sebesar 0,025 massa Matahari. Artinya deteksi pada LIGO dan VIRGO juga cukup lemah. Penggabungan sepasang bintang neutron pada akhirnya bisa menghasilkan bintang neutron masif yang baru atau justru membentuk lubang hitam baru. Peristiwa tabrakan bintang neutron memang memicu pembentukan unsur-unsur berat (di atas Besi) yang berlangsung cepat, karena banyak neutron yang tersedia setelah tumbukan. Unsur berat yang terbentuk itu termasuk juga emas dan platinum. Unsur-unsur berat di alam semesta biasanya terbentuk saat bintang meledak atau yang kita kenal sebagai supernova. Tapi untuk unsur-unsur berat seperti emas dan platinum, diperkirakan justru terbentuk lewat reaksi nuklir yang dikenal sebagai nukleosintesis reaksi cepat penangkapan neutron (nukleosintesis proses-r). Unsur berat yang terbentuk saat tabrakan inilah yang dilontarkan ke angkasa oleh peristiwa kilonova.
B. Gambar-Gambar Gelombang Gravitasi dan Bintang Neutron
C. Manfaat Gelombang Gravitasi Bagi Manusia Gravitasi di bumi sangat penting bagi kehidupan umat manusia sebagai salah satu syarat mendukung teori Newton, dan untuk pernyataan Ilmuan terkemuka yaitu Einstein yang menemukan suatu Gelombang Gravitasi di luar bumi, dengan adanya perpaduan antara dua blackhole yang saling bertabrakan. Sampai saat ini belum jelas manfaat yang di dapatkan dari fenomena gelombang gravitasi tersebut, tetapi yang dapat di simpulkan sesuai pendapat Stephen Hawking adalah penemuan ini dapat merevolusi dunia sains di seluruh dunia, yang tentunya kedepan harapannya adalah perkembangan yang lebih baik. Dengan adanya informasi gelombang gravitasi membawa umat manusia untuk terus mengembangkan sejumlah teknologi yang akan digunakan untuk mendeteksi gelombang gravitasi. Contohnya yaitu teknik isolasi seismik.