Oleh
KELOMPOK 2
KENDARI
2017
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal usul alam adalah Thales
(624-546 SM) ia digelari bapak filsafat karena dialah yang mula-mula berfilsafat
dan mempertanyakan apa sebenarnya asal usul alam semesta ini ? ia
mengatakan bahwa asal alam adalah air karena air unsur penting bagi setiap
makhluk hidup.
Setelah berakhirnya masa para filosof alam, maka muncul masa transisi,
yakni penelitian terhadap alam tidak menjadi focus utama, tetapi sudah mulai
menjurus pada penyelidikan pada manusia. Filosof alam ternyata tidak dapat
memberikan jawaban yang memuaskan, sehingga timbul kamu sofis. Kaum
sofis ini memulai kajian tentang manusia dan menyatakan bahwa manusia adalah
ukuran kebenaran. Tokoh utamanya adalah Protagoras. (481-411). Ia menyatakan
bahwa manusia adalah ukuran kebenaran. Pernyataan ini merupakan cikal bakal
humanisme. Tokoh lain dari kaum sofis antara lain adalah : Gorgias, Socrates,
plato, dan aritoteles.
Puncak kejayaan filsafat yunani terjadi pada masa Aritoteles (384-322 SM)
merupakan murid dari Plato, logika aritoteles berdasarkan pada analisis bahasa
yang disebut silogisme. Pada dasarnya silogisme terdiri dari 3 premis :
Aritoteles pertama kali membagi filsafat pada hal yang teoritis dan praktis,
teoritis mencakup logika, metafisika, dan fisika, sedangkan praktis mencaku etika,
ekonomi, dan politik. Pembagian ilmu inilah yang menjadi pedoman juga bagi
klasifikasi ilmu di kemudian hari. Aritoteles dianggap bapak ilmu karena dia
mampu meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis.
B. Perkembangan Ilmu Zaman Islam
Perlu diketahui pula bahwa pada zaman modern ini terjadi revolusi industry di
inggris, sebagai akibat peralihan masyarakat agraris dan perdagangan abad
pertengahan ke masyarakat industry modern dan perdagangan maju.
Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran
kita selain didahului oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan
paham rasionalisme. Sedangkan pada abad XX , aliran filsafat banyak sekali
sehingga sulit digolongkan , karena makin eratnya kerjasama internasional.
Namun sifat-sifat filsafat pada abad ini lawannya abad XIX yaitu anti positivistis,
tidak mau bersistem, realistis, menitikberatkan pada manusia, pluaralistis,
antroposentrisme, dan pembentukan subjektivitas modern.
Kemajuan Ilmu Dan Teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata
rantai yang tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan pada suatu
masa menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa
berikutnya. Demikianlah semuanya saling terkait. Oleh karena itu, melihat sejarah
perkembangan ilmu zaman kontemporer, tidak lain adalah mengamati
pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari rentetan sejarah ilmu
sebelumnya. Kondisi itulah yang kemudian mengalami percepatan atau bahkan
radikalisasi yang tidak jarang berada diluar dugaan manusia itu sendiri.
Yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era
tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Hal yang
membedakan pengamatan tentang ilmu di zaman modern adalah era
perkembangan ilmu yang beawal sejak sekitar abad ke 15, sedangkan zman
kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai perkembangan terakhir
yang terjadi hingga saat sekarang.