Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI HUKUM VISKOSITAS

Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik


dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki
viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi.

Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida
tersebut.

Contoh aplikasi

1. viskositas yang tinggi dari magma akan menciptakan statovolcano yang tinggi dan curam,
karena tidak dapat mengalir terlalu jauh sebelum mendingin, sedangkan viskositas yang
lebih rendah dari lava akan menciptakan volcano yang rendah dan lebar. Seluruh fluida
(kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental,
tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebutfluide ideal.

2. Suhu mepengaruhi besar kecilnya viskositas yang terdapat pada fluida. Minyak yang
panas akan lebih cepat mengalir (minyak panas dipindahkan ke wadah yang berbeda)
dibandingkan minyak yang suhunya lebih rendah.

3. Sirkulasi dalam dalam pembuluh darah. Darah juga merupakan fluida, dalam aliran
darah, darah akan memiliki viskositas terhadap dinding pembuluh darah yang disebabkan
oleh tekanan dalam darah dan suhu tubuh.
4. Saat kita menuangkan kecap atau saos sambal, kecap lebih cepat mengalir daripada
sambal karena kecap memiliki viskositas yang lebih kecil dari pada saos sambal.

5. Penggunaan Amoniak dengan kadar tinggi akan menaikkan nilai viskositas. Hal
inidisebabkan karena semakin tinggi kadarAmoniak maka akan semakin banyak
terjadirantai hidroferoksida pada molekul karetnya. Selanjutnya molekul-molekul
karetyang membentuk rantai hidroferoksida beraksi lebih lanjut dengan gugus aldehiddan
membentulk ikatan silang akibatnya nilai viskositas meningkat. Untukmenghindari
penggunaan Amoniak dengan kadar yang tinggi dalam pengawetanlebih lama,
penggunaan asam semut berkurang sampai 79% dan pada kadar karetkering 0,15%
sehingga tidak perlu penambahan komposit hidroksilamin sulfatamoniak.

6. Proses pengerasan karet selama penyimpanan disebabkan terbentuknya ikatansilang pada


rantai poliisoprena. Ikatan silang terjadi karena adanya gugus aldehidyang reaktif dengan
gugus diamin, metal, atau metilen. Jumlah gugus aldehid untuksetiap klon berbeda-beda
semakin banyak jumlah gugus aldehid dari setiap klontidak sama, maka nilai viskositas
untuk setiap klon juga berbeda

7. viskositas dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir dalam mesin kendaraan.
Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAES (Society of AutomotiveEngineers).
Contoh pada sebuah pelumas tertulis
API SERVICE SJ
SAE 20W 50
8. Pada saat karet alam dipanaskan akan terjadi dua reaksi yaitu ikatan silang gugusaldehid
yang reaktif dan reaksi oksidasi yang memutuskan rantai molekul karet.Suhu
pengeringan yang tinggi dapat menaikkan atau menurunkan viskositas karettergantung
hubungan diantara kedua reaksi tersebut.

9. Perlakuan lateks dengan bahan kimia yang dapat mengikat gufgus aldehid
akanmengjhindari terjadinya ikatan silang , sehingga gugus aldehidnya baik. Bahan
kimatersebut adalah semua turunan amoniak X-NH2 dimana X adalah gugus
hidroksilatau aromatic yang tidak ada subtituen basanya. Bahan kimia yang biasa
digunakanadalah hidroksilamin netra sulfatdan hidroksilamin hidroklorida.

10. Ion logam seperti Cu, Mn, Fe merupakan katalisator degradasi pada
waktupemanasan.Kontaminasi ion-ion logam tersebut dapat menyebabkan viskositaskaret
menjadi rendah sehingga perlu dicegah terjadinya kontaminasi ion logam.

Anda mungkin juga menyukai