Pada praktikum geokimia 2 Minggu terakhir, para praktikan praktikum Geokimia
diajarkan mengenai analisisi AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah agar para praktikan mengetahui teknik dasar preparasi sampel dengan destruksi basah dan kering, dan analisis kandungan logam menggunakan alat Atomic Absorption Spectroscopy. Atomic Absorption Spectroscopy adalah suatu analisa spektofotometri dimana prinsip pengukurannya berdasarkan banyaknya sinar UV dan Vis yang diserap oleh atom, sinar yang tidak diserap oleh atom dan diteruskan menjadi sinyal listrik terukur. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dalam analisis AAS terdapat lima komponen dasar dari alat AAS: 1. Sumber Sinar berfungsi untuk mengemisikan sprctrum cahaya yang akan diserap oleh atom. Biasanya dalam bentuk Hollow Cathode 2. Nyala Api, merupakan sel absorpsi yang menghasilkan sampel berupa atom 3. Monokromator, untuk mendispersikan sinar dengan panjang gelombang tertentu 4. Detektor, Untuk mengukur intensotas sinar dan memperkuat sinyal 5. Readout, Gambaran yang menunjukkan pembacaan setelah diproses oleh alat. Praktikum Analisis AAS dibagi menjadi 2 acara, Acara pertama praktikan diajari bagaimana cara menyiapkan sampel menggunakan metode destruksi basah dan kering. Pada destruksi basah tahapnya dimulai dari menghancurkan sampel hingga berbentuk pasir halus sebanyak 1 gram pada gelas beker 100 mL, selanjutnya ditambahkan Aquaregia sebanyal 3 mL, Lalu diapnaskan selama kurang lebih 30 menit sampai tak terbentuk gas, setelah semua sampel terdestruksi larutan tersebut disaring dan didapatkan sampel destruksi basah. Pada destruksi kering caranya hampir sama dimulai dengan proses pengupan dengan oven temperatur 110 C selama 30 menit. Dilanjutkan proses pengabuan dalam furnace selama 8 jam dengan suhu 850C, selanjutnya sampel yang telah menjadi abu ditambahkan HCL 10 M sebanyak 2 mL. Kemudia dipanaskan diatas hotplate hingga abu keseluruhan larut, lalu larutan tersebut diencerkan dengan HNO3 ),1 M hingga tanda batas dan sampel siap dianalisis. Acara selanjutnya yaitu praktikan diajari bagaimana cara menggunakan alat AAS dan bagaimana proses menganalisis menggunakan AAS. Analisis AAS dapat dilakukan terhadap 67 Unsur namun pada Lab Geokimia Teknik Geologi FT-UGM hanya dapat dilakukan terhadap 37 unsur bergantung pada jumlah lampu hollow cathode yang dimiliki oleh Lab Geokimia. Langkah- Langkah Proses analisis AAS adalah sebagai berikut: Dimulai Membuka Gas Argon dan Gas Nitrogen dengan tekanan 3 Bar/ 4,5 psiq, selanjutnya Menghidupkan chiller, Autosampler, Furnace & AAS, Lalu Memasang Lampu sesuai degan analisa yang akan dilakukan pada posisi 1,2 atau 3. Selanjutnya Menekan SEL, sesuai dengan posisi lampu yang terpasang serta Menekan LIB dan memilih metode yang sesuai dengan analisa lalu menekan enter,dan selanjutnya menekan ESC, selanjutnya Mengatur wavelength sesuai dengan lampu, jika bar graph over tekan ALIGN. Mengatur posisi lampu hingga maksimum dan Melakukan pengaturan dengan menekan CAL untuk mengatur nilai kalibrasi standart, menekan SEL untuk mengetik nilai standart lalu ENTER, Menekan arah panah pada keyboard untuk mengarahkan kursor, dilanjutkan dengan Memasukkan Standart pada Autosampler sesuai dengan analisa. Standar penguji kondisi harus sama, Selanjuntya Menekan Start untuk memulai pembacaan standart. Untuk membaca kurvanya Tekan CAL, memilih yes, Menekan ENTER dan kurva akan dimunculkan, dan terakhir Membaca Sampel dengan meletakkan sampel pada autasampler, lalu menekan READ, tunggu hingga inisialisasi, lalu meneakn nomor sampel sesuai dengan posisi pada autosampler, lalu menekan ENTER Untuk rombongan pertama Hari Selasa, 17 Oktober 2017 yang dianalisa berupa Lead dengan AIR-Flame D.L 0.08, Nitrous D.L ~1, Flame Cal Max 20, GFAAS D.L 0.0008 dan GFAAS Cal Max 0.25 berdasarkan Buck Spesificatin. Hasil pengukuran adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Pengukuran Atomic Absorption Spectroscopy Pb Sampel0013.brf No Absorbansi Absorbansi Background Background Standar sampel 1 2 Absorbansi Absorbansi Deviasi 1 2 1 0.0090 0.0061 0.0030 0.0030 0.00211 2 0.0097 0.0068 0.0023 0.0032 0.00203 3 0.0055 0.0040 0.0033 0.0034 0.00099 4 0.0078 0.0194 0.0033 0.0031 0.00820 5 0.0247 0.0102 0.0030 0.0029 0.01031 6 0.5535 0.5580 0.0055 0.0056 0.00316 7 0.0227 0.0253 0.0034 0.0023 0.00185 8 0.2448 0.2512 0.0042 0.0041 0.00448 9 0.2111 0.2245 0.0042 0.0041 0.00948 10 0.8954 0.8566 0.0054 0.0055 0.02742 11 3.2879 3.2364 0.0133 0.0137 0.03641 Analisa Menggunakan AAS memiliki kelebihan yakni memberikan hasil yang spesifik dengan batas deteksi rendah, dapat dilakukan pengukuran langsung beberapa unsur daru satu larutan yang sama, dan dapat diaplikasikan pada banyak unsur. Kekurangan dari analisa AAS adalah sampel harus dipersiapkan dengan hati-hati karena bila salah maka proses pembacaan hasil akan mengalami error atau kesalahan. DAFTAR PUSTAKA Wicaksono, Danang., 2017, Modul Praktikum Geokimia Acara 4: Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), Yogyakarta: Laboratorium Geokimia Departemen Teknik Geologi FT-UGM