DISUSUN OLEH :
BAGASKARA WAHYU PURNOMO PUTRA (16/395060/TK/44352)
BUDI PRASETYOJATY (16/395064/TK/44356)
DOSEN PENGAMPU :
SALAHUDDIN HUSEIN, S.T., M.Sc., Ph.D.
YOGYAKARTA
FEBRUARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pulau Sumatra merupakan pulau di bagian barat Indonesia yang menjadi jalur
konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia yang menyusup di bagian barat lempeng
Eurasia. Posisi dari Pulau Sumatra sendiri berada di sisi barat daya dari Kontinen Eurasia.
Konvergensi lempeng yang terjadi menghasilkan proses subduksi di sepanjang Palung Sunda
di bagian barat Sumatra dan pergerakan lateral cenderung ke sisi kanan dari sistem sesar
Sumatra. Akibat adanya subduksi dari Lempeng Hindia-Australia dengan batas Lempeng Asia
pada masa paleogen menyebabkan adanya gerakan rotasi dari Pulau Sumatra yang searah jarum
jam. Menjadikan Pulau Sumatra yang mulanya berarah E-W perlahan berubah menjadi SE-
NW yang dimulai dari Eosen-Oligosen.
Gambar 2.1 Pembentukan cekungan belakang busur di Pulau Sumatra (Barber dkk,2005)
Pembentukan Cekungan Sumatra Selatan pada suatu sistem reaksi gerak sesar geser
makro (strike slip faulth) yang menghasilkan pola-pola sesar normal (ekstensional), sesar naik
dan sesar geser (Uplift). Pada Cekungan Sumatra Selatan terdapat Subduksi oblique dan sistem
sesar mendatar Sumatra yang menyebabkan ada kompleksitas regim stress dan pola strain pada
Cekungan Sumatra Selatan (Darman dan Sidi, 2000). Sistem sesar mendatar tersebut dihasilkan
dari fase kompresi yang berlangsung pada masa Jurasik awal hingga kapur. Sesar yang
dihasilkan dari fase ini berupa sesar geser dekstral berarah WNW-ESE seperti Sesar Lematang
dan Sesar Kepayang. Untuk faktor utama yang mempengaruhi pembentukan cekungan adalah
konfigurasi dari basement dan adanya perubahan pada daerah subduksi baik spasial ataupun
temporal. Cekungan Sumatra Selatan merupakan tipe cekungan tersier, sehingga
perkembangan cekungannya dikendalikan oleh basement pra-tersier (Pulunggono dan
Cameron, 1984). Cekungan Sumatra Selatan telah berputar sekitar 15 derajat searah jarum jam
sejak Miocene (Hall, 1995 Dalam Ginger 2005) dan menghasilkan orientasi graben di utara-
timur laut selatan-barat daya.
1. Q
2. T
3. Pada Cekungan Sumatra Selatan terdapat sesar geser yang dipengaruhi oleh rotasi
clockwise Paparan Lempeng Sundaland. Sesar ini terbentuk pada fase kompresi
pembentukan Pulau Sumatra pada masa Jurasik Awal-Kapur.
DAFTAR PUSTAKA
Ginger, David., 2005, The Petroleum System And Future Potensial Of The South Sumatra
Basin. Indonesian Petroluem Association.
Pulunggono, A., Cameron, N.R., 1984, Sumatran Microplates, Their Characteristics And
Their Role In Evolution Of The Central And South Sumatra Basin, Proceedings PIT
XII IAGI, IAGI, Jakarta.
Darman dan Sidi, 2000
Barber dkk,2005