Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PANCASILA

HAKIKAT SILA 1 DAN 2 PANCASILA

Oleh :

KELOMPOK V

Kholil Rifai Rofiq (14/368762/TK/42586)

Hedi Suryadi (14/363448/TK/41568)

Bagaskara Wahyu P.P (16/395060/TK/44352)

Zafitra Emirald (16/400264/TK/45278)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2017
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai yang keseluruhannya dimuat dalam lima garis
besar kehidupan berbangsa dan bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan
kemerdekaan juga tidak lepas dari implementasi terhadap sila-sila dari Pancasila. Sejak
zaman penjajahan hingga saat ini, kita selalu menjunjung tinggi nilai dari sila-sila
Pancasila karena masyarakat Indonesia hidup dalam keberagaman suku, agama, ras dan
etnis dalam suatu kesatuan yang kokoh di bawah semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu dalam keberagaman budaya.

b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hakikat ?
2. Apa hakikat sila pertama dari Pancasila ?
3. Apa hakikat sila kedua dari Pancasila ?

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat

B. Hakikat sila pertama dan kedua dari Pancasila


Sebagai suatu filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh
karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang
sistematis walaupun terdapat perbedaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
selalu memiliki keterkaitan dengan sila yang lainnya.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila
Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah
sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik
negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara,
kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa. Demikianlah kiranya nilai-nilai etnis yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang
Maha Esa tersebut mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya. Negara Indonesia
adalah negara kebangsaan yang mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara sebagai
suatu persekutuan hidup bersama, sebagai bagian dari masyarakat bangsa yang hidup
di dunia adalah Berketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, negara Indonesia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa bukanlah Negara Atheis yang mengingkari keberadaan
Tuhan. Ini mengandung konsekuensi bahwa negara memberikan kebebasan yang asasi
kepada semua warganya untuk percaya dan meyakini adanya Tuhan sesuai dengan
keyakinan agaman masing-masing.
2.

III. KESIMPULAN

Jawaban Singkat untuk simpulan dari Kedua Sila

IV. DAFTAR PUSTAKA

Urut Abjad

Anda mungkin juga menyukai