Anda di halaman 1dari 21

DIARE AKUT

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Yani , perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMP dengan keluhan utama berak cair. Lima
hari sebelum ke RS, penderita demam tinggi disertai muntah frekuensi 2-3 kali sehari, isi yang d makan
dan diminum, muntah tidak menyemprot.
2. Sejak 3 hari yang lalu Yani mulai BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari, konsistensi air lebih banyak
daripada ampas , jumlah kira-kira gelas setiap BAB , tidak ada darah dan lendir dalam feses dan
muntah mulai berkurang.
3. Yani masih tampak ingin minum terus.
4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, BB 10 kg , TB 72 cm
Tanda vital : Kesadaran kompos mentis, Nadi 135x/menit teratur, isi tegangan kurang, RR 30
x/m , Temp. 38,0 C
5. Keadaan Spesifik :
Kepala : Ubun-ubun besar cekung, kelopak mata cekung, air mata masih ada, mukosa
mulut agak kering
Thoraks : Simetris, retraksi (-/-), bunyi nafas vesikuler, bunyi bising jantung tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit
(turgor) kembali lambat.
Ekstremitas : Telapak tangan dan telapak kaki masih teraba hangat.
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 12 g/dl , jumlah WBC 5.000/mm3 , differential count 0/1/2/45/48/4.
Urin rutin :
Makroskopis : Warna kekuningan
Mikroskopis : Leukosit (-) , RBC (-) , protein (-)
Feses rutin :
Makroskopis : Cairan lebih banyak dari ampas, darah(-), pus(-), lendir(+)
Leukosit feses : 1-2/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb, bakteri(-), hyfa (-), jamur (-)

PRIORITAS MASALAH
NO 1
Karena terjadi progresivitas yaitu BAB cair disertai darah dan lendir yang bertambah sering jika tidak segera
diberikan tatalaksana dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi yang akan berujung pada kematian

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 1


DIARE AKUT

ANALISIS MASALAH
1. Yani , perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMP dengan keluhan utama berak cair.
Lima hari sebelum ke RS, penderita demam tinggi disertai muntah frekuensi 2-3 kali sehari, isi yang d
makan dan diminum, muntah tidak menyemprot.
a. System apa yang terlibat pada kasus?
Jawab:
System digestif
b. Bagaimana anatomi, histology, biokimia dan fisiologi dari organ yang terlibat?
Jawab:
Anatomi
Cavum oris orofaring esofagus gaster intestinum tenue (duodenum-jejenum-ileum)
intestinum crassum (caecum-colon ascendens-colon transversum-colon descendens-colon sigmoid)
rectum anus.
Histologi jejenum
Villi tinggi ramping banyak terdapat plica circularis, sel goblet makin ke distal makin banyak.
Histologi ileum
Villi berbentuk jari dilapisi epitel columner simplex, banyak dijumpai agregasi nodulus limfoid
(plaque peyeri), terdapat banyak sel goblet.
Histologi kolon
Tidak memiliki villi, epitel columner simplex + sel absorptive dan banyak mengandung sel goblet, di
muskularis eksterna terdapat lapisan sirkuler yang lebih tebal dan lapisan longitudinal yang tersusun
dalam 3 berkas berbentuk pita yang disebut taenia coli.
Fisiologi
Motilitas : kontraksi otot saluran cerna yang mencampur dan mendorong maju isi
saluran cerna.
Sekresi : sejumlah getah/zat pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran
cerna oleh kelenja eksokrin di sepanjang perjalanan, masing-masing
dengan produk sekretorik spesifik.
Pencernaan : pemecahan zat makanan secara alamiah menjadi bentuk yang sesuai
(monosakarida, asam amino, asam lemak dan gliserol) untuk
diabsorbsi sel-sel tubuh.
Penyerapan : di intestinum tenue terjadi sebagian besar penyerapan, nutrien
dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe.

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 2


DIARE AKUT

c. Bagimana hubungan umur, dan jenis kelamin dengan penyakit yang di alami oleh Yani?
Jawab:
Usia berak cair sering terjadi pada usia <2 tahun
Jenis kelamin tidak ada hubungan bermakna pada usia < 5 tahun

d. Bagaimana patofisiologi dari muntah?


Jawab:
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral)virus masuk ke saluran
pencernaaninfeksi pada intestinum tenue bagian sel epitelsel epitel mengalami degenerasi
penggantian sel epitel oleh sel enterosit absorbsi yang tidak baik dan atrofi pada vili cairan
dan nutrisi tidak dapat diabsorbsilumen di intestinum tenue penuh peregangangan intestinum
tenue reseptor sensoris di intestinum tunue mentransmisikan sinyal-sinyal sensoris berupa rasa
muntah ke pusat muntah di medulla oblongata melalui saraf aferen vagal dan saraf simpatis
terangsangnya pusat muntah medulla oblongata mentransmisikan sinyal motoris sebagai umpan
balik sinyal sensoris tadi melalui saraf cranial V,VII,IX, X dan XII ke tractus digestvus,saraf vagus
dan saraf simpatis ke tractus digetivus yang lebih bawah dan saraf spinalis ke diaphragma dan otot
abdomen terjadinya antiperistaltik di intestinum tenue , relaksasi sfigter pylorus dan sfigter
cardiacum dan menutupnya daerah trakea agar muntah tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
gerakan antiperistaltik ini dengan kontraksi otot diaphragma dan abdomen makanan terdorong ke
oesophagus,cavum oris muntah

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 3


DIARE AKUT

Usia 1 tahun (imaturitas


system imun)

Mudah terinfeksi

infeksi virus (fecal-oral)

Masuk ke saluran cerna


pirogen endogen
mengeluarkan sitokin-
iritasi dan peregangan gaster dan duodenum sitokin pirogenik (IL1,
TNF, IL6, IFN)
memicu sinyal aferen ke MO

Efek pada SSP


MO mentransmisikan sinyal motoris sebagai (hipotalamus anterior)
umpan balik sinyal sensoris ke GIT, saraf
spinalis ke diphragma dan otot abdomen
PGE2 (mayoritas as.
Arakidonat)
antiperistaltik di intestinum tenue dengan
kontraksi otot diaphragm dan abdomen peningkatan titik
termoregulasi
relaksasi sfigter pylorus dan sfigter cardiacum
dan menutupnya daerah trakea Demam

makanan terdorong ke oesophagus,cavum oris

Muntah

e. Apa makna muntah tidak menyemprot, isi muntah apa yang di makan dan di minum?
Jawab:
Makna muntah tidak menyemprot yakni keluhan tersebut bukan karena adanya obstruksi usus ,
kelainan SSP, hipotoni sfingter esophagus bagian bawah, posisi abnormal sambungan esophagus
dengan kardia dan pengosongan isi lambung yang padat. Pada penyakit tersebut biasanya terjadi
muntah proyektil (menyemprot dengan kuat) dan isi mentah apa yang di makan dan di minum
menunjukkan gangguan dalam absorpsi

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 4


DIARE AKUT

f. Apa hubungan demam tinggi dengan keluhan muntah?


Jawab:
Hubungan demam tinggi disertai muntah dengan keluhan utama yakni kemungkinan keluhan utama
di sebabkan oleh infeksi di saluran cerna sehingga timbul demam dan terjadi iritasi intestinum tenue
yang mengakibatkan gangguan absorbsi, terjadi peregangan dan memacu pusat muntah.

g. Bagaimana pathogenesis terjadinya demam pada kasus ini?


Jawab:
Infeksi mikroorganisme (virus) pirogen endogen (monosit/makrofag sel-sel endotel dan jenis sel-
sel lain sebagai pertahanan utama) sitokin-sitokin pirogenik (IL1, TNF, IL6, IFN)
Hipotalamus anterior stimulasi PGE2 (mayoritas as. Arakidonat) peningkatan titik
termoregulasi yang sudah ditentukan demam.

2. Sejak 3 hari yang lalu Yani mulai BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari, konsistensi air lebih banyak
daripada ampas , jumlah kira-kira gelas setiap BAB , tidak ada darah dan lendir dalam feses dan
muntah mulai berkurang.
a. Apa makna BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari sejak 3 hari yang lalu, tidak ada darah dan
lender dalam feses?
Jawab:
Maknanya telah terjadi gangguan absorbsi sehingga konsistensi air lebih banyak dari pada ampas,
hal ini di akibatkan karena infeksi virus yang selektif menginfeksi dan menghancurkan sel-sel
ujung-ujung villus pada usus halus sehingga kemungkinan darah dalam tinja negative. Makna BAB
cair frekuensi 3-4 kali sehari sejak 3 hari yang lalu yaitu Yani mengalami gastroenteritis akut (< 14
hari)

b. Apa kemungkinan penyebab diare pada kasus ini?


Jawab:
Berak cair dapat disebabkan dari makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau
kontak langsung dengan penderita diare atau barang-barang yang telah tercemar tinja penderita diare
atau tidak langsung melalui lalat.
Infeksius
Bakteri : Shigella, E.coli, salmonella, Vibrio cholera, dll
Virus : Rotavirus, adenovirus, astrovirus, coronavirus, cytomegalovirus
Parasit : Entamoeba histolytica, balanyidium coli, dll

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 5


DIARE AKUT

Non-infeksius
Malabsorbsi : defisiensi lactase dan lain-lain.
Cacat anatomic : malrotasi, Hirschprung disease dan lain-lain.
Endokrinopati : tiroksikosis dan lain-lain.
Keracunan makanan : logam berat dan lain-lain.
Neoplasma
Kemungkinan karena infeksi virus

c. Bagaimana patofisiologi diare pada kasus ini?


Jawab:
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau minuman
yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau barang-barang
yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan epithelium di usus halus
virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada ujung vili usus kecil
proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak enterosit di vilus usus di
ganti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus absorbsi cairan dan makanan
terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna tekanan koloid osmotic usus
hiperperistaltik ususcairan dan makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus
berak cair (diare)

Usia 1 tahun (imaturitas


system imun)

Mudah terinfeksi

infeksi virus (fecal-oral)

Masuk ke saluran cerna

Infeksi virus di lapisan epithelium usus

Destruksi enterosit di villus usus

Diganti sel enterosit baru, bentuk kuboid imtur

Atrofi villus

Gangguan absorbsi (cairan dan makanan tidak terserap/tercerna)


Created By: Nanda Dian Ningsih Page 6
DIARE AKUT

tekanan koloid osmotic usus

Hiperperistaltik

Berak cair

d. Apa dampak dari diare?


Jawab:
Dehidrasi, asidosis metabolic, malnutrisi, hipoglikemia, Shock hipovolemia

e. Apa makna muntah mulai berkurang setelah timbul diare?


Jawab:

3. Yani masih tampak ingin minum terus.


a. Apa makna Yani ingin minum terus-menerus?
Jawab:
Tanda mulai kekurangan cairan/dehidrasi
Makna Yani masih ingin minum terus-menerus yaitu terjadi dehidrasi derajat ringan-sedang akibat
dari muntah dan berak cair sehingga cairan tubuh banyak yang keluar.

b. Bagaimana mekanisme rasa ingin terus-menerus pada Yani?


Jawab:
Cairan tubuh yang banyak keluar melalui muntah dan berak cair sehingga ekresi Na+ meningkat
tekanan osmotic meningkat resptor rasa haus mengirim sinyal ke pusat rasa haus di hipothalamus
timbul kemauan untuk mengambil air minum

c. Apakah frekuensi diare berhubungan dengan derajat dehidrasi?


Jawab:
Iya, frekuensi dan konsistensi berhubungan derajat diare, frekuensi yang sering dan konsistensi yang
cair dan banyak akan menyebabkan cairan banya keluar, dan sehingga

d. Apa indikasi rawat inap pada penderita diare?


Jawab:

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 7


DIARE AKUT

4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, BB 10 kg , TB 72 cm
Tanda vital : Kesadaran kompos mentis, Nadi 135x/menit teratur, isi tegangan kurang, RR 30
x/m , Temp. 38,0 C
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik diatas?
b. Jawab:
Hasil pemeriksaan Keadaan normal Interpretasi
Keadaan umum Sehat Tampak sakit sedang
BB = 10 kg, - BB= umur x 2 +8 BB normal, tinggi badan
= 1 x 2 +8 agak sedikit rendah
TB = 72 cm = 10 kg
- TB= umur x 6 + 77
= 1 x 6 + 77
= 83 cm

Isi tegangan kurang Isi tegangan cukup Kualitas nadi melemah


HR 135x/menit Neonatus 100-180 Normal
1 minggu 3 bln 100-200
3 bln 2 thn 80-150
2 thn 10 thn 70-110
> 10 thn 55-90
RR 30 x/menit < 2 bln < 60 Normal
2-12 bln < 50
1-5 thn < 40
Temp. 38oC Hipotermia < 36oC Subfebris
Normotermia 36,5-37,2oC
Subfebris 37,3-38oC
Febris > 38oC
Hiperpireksia 41,2oC

c. Bagaimana mekanisme hasil pemeriksaan fisik abnormal di atas?


Jawab:
Isi tegangan kurang
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 8


DIARE AKUT

tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik cairan dan makanan tidak terserap terdorong
keluar anus Volume cairan didalam tubuh berkurang Isi tegangan kurang

Subfebris
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) Terinfeksi Virus Respon
Imunitas aktivasi makrofag pengeluaran pirogen endogen (sitokin IL1, TNF, dan IL6)
efek pada SSP (hipotalamus) pengeluaran asam arakidonat pelepasan PGE2 pengaruh
kerja thermostat di hipotalamus subfebris

Sintesis

infeksi virus (fecal-oral)

Masuk ke saluran cerna


pirogen endogen
mengeluarkan sitokin-
Infeksi virus di lapisan epithelium usus sitokin pirogenik (IL1,
TNF, IL6, IFN)
Destruksi enterosit di
villus usus
Efek pada SSP
(hipotalamus anterior)
Diganti sel enterosit baru, bentuk kuboid imtur

PGE2 (mayoritas as.


Atrofi villus Arakidonat)

peningkatan titik
termoregulasi
Cairan banyak keluar Gangguan absorbsi

Subfebris
Dehidrasi Peningkatan
tekanan lumen usus
- Isi tegangan kurang
- Kelopak mata cekung Hiperperistaltik
- fontanela besar cekung
- Mukosa mulut agak kering
- Cubitan kulit (turgor) kembali Bising usus meningkat
lambat
Created By: Nanda Dian Ningsih Page 9
DIARE AKUT

5. Keadaan Spesifik :
Kepala : Ubun-ubun besar cekung, kelopak mata cekung, air mata masih ada, mukosa
mulut agak kering
Thoraks : Simetris, retraksi (-/-), bunyi nafas vesikuler, bunyi bising jantung tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit
(turgor) kembali lambat.
Ekstremitas : Telapak tangan dan telapak kaki masih teraba hangat.
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik diatas?
Jawab:
Kepala:
- Ubun-ubun besar cekung Ubun-ubun besar tidak cekung Tanda dehidrasi
- Kelopak mata cekung kelopak mata tidak cekung
- Mukosa mulut agak kering mukosa mulut tidak kering
Abdomen:
- Bising usus meningkat Bising usus norma (3x dalam 1 Hiperperistaltik usus
- menit)
- Turgor kembali lambat Turgor kembali cepat Tanda dehidrasi

b. Bagaimana mekanisme hasil pemeriksaan fisik abnormal di atas?


Jawab:

Ubun-ubun besar cekung, Kelopak Mata cekung, Cubitan kulit (turgor) kembali lambat
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik ususcairan dan makanan tidak terserap terdorong
keluar anusVolume cairan didalam tubuh berkurang Osmolaritas meningkat Hipotonik CES

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 10


DIARE AKUT

(Dehidrasi) Air lenyap dari jaringan lunak dibawahnya Ubun-ubun besar cekung, kelopak
mata cekung, cubitan kulit (Turgor) kembali lambat.

Mukosa mulut agak kering


Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik usus cairan dan makanan tidak terserap terdorong
keluar anus Volume cairan didalam tubuh berkurang Osmolaritas meningkat Hipotonik
CES (Dehidrasi) Kompensasi tubuh mempertahankan cairan sekresi liur tertekan Mukosa
mulut agak kering

Bising Usus Meningkat


Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik usus bising usus meningkat

6. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 12 g/dl , jumlah WBC 5.000/mm3 , differential count 0/1/2/45/48/4.
Urin rutin :
Makroskopis : Warna kekuningan
Mikroskopis : Leukosit (-) , RBC (-) , protein (-)
Feses rutin :
Makroskopis : Cairan lebih banyak dari ampas, darah(-), pus(-), lendir(+)
Leukosit feses : 1-2/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb, bakteri(-), hyfa (-), jamur (-)

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 11


DIARE AKUT

a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik diatas?


Jawab:
Hasil Pemeriksaan penunjang Rentang normal Interpretasi
Hb: 12 g/dl Anak: 11-16 gr/dl Normal
Batita : 9-15 gr/dl
WBC: 5.000 /mm3 Balita: 5000-18.000 Normal
sel/mm3
Hitungj enis: 0/1/2/45/48/4 Basofil: 0-1 % Penurunan jumlah
Eusinofil: 1-3 % neutrofil segmen
Neutrofil batang: 2-6 % dan peningkatan
Neutrofil segmen: 5070 % limfosit
Limfosit: 20-40 %
Monosit : 2-8 %
Feses rutin:
- Makroskopis cairan lebih banyak - - Abnormal
dari ampas
- Mikroskopis leukosit feses: 1- - Normal
-
2/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb

b. Bagaimana mekanisme hasil pemeriksaan fisik abnormal di atas?


Jawab:
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik usus absorbs menurun, sekresi meningkat berak
cair ( cairan lebih banyak dari ampas)

7. Kumpulan gejala
a. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus ini?
Jawab:
Menegakkan diagnosis Diare:

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 12


DIARE AKUT

Anamesis merupakan suatu bentuk wawancara antara dokter dan pasien / keluarganya / orang
yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien dengan memperhatikan petunjuk- petunjuk
verbal dan non verbal mengenai riwayat penyakit pasien, meliputi :
Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting:
1. Identitas pasien
Nama,tempat tanggal lahir, usia (neonatus,balita,sekolah), jenis kelamin,nama
orangtua,alamat.dan sebagainya
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama pasien (Frekuiaensi, konsistensi, feses mengan dung lendir atau darah, nyeri
atau tidak, pegobatan sebelumnya)
3. Riwayat penyakit dahulu
Kronologi penyakit, ada tidaknya riwayat sakit dahulu yang pernah di derita
4. Riwayat kesehatan
Berupa riwayat kehamilan, riwayat kelahiran, riwayat pertumbuhan ( berat badan tinggi
badan), riwayat makanan
5. Riwayat keluarga dan lingkungan, sosial-ekonomi-budaya
Pemeriksaan :
Pemeriksaan fisik :
a) Tanda-tanda vital
Suhu badan mengalami peningkatan
b) Antropometri
Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala, lingkar
lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan
c) Pencernaan
Ditemukan gejala muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat, BAB
lebih 3 x dengan konsistensi encer
d) Integumen
turgor kulit jelek, mata cekung.
Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan Tinja
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darahPemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor dalam serum.

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 13


DIARE AKUT

Pemeriksaan untubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secara
kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

b. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ini?


Jawab:
Rotavirus Shigella V cholerae

Mual & Dari permulaan Jarang Jarang


muntah

Berak cair + + +

Demam + + -

Gejala lain - Dapat -


kejang,muntah,BAB
berdarah

Sifat tinja:

Volume sedang Sedikit Sangat banyak

Frekuensi Sampai 10x/ lebih Sering sekali Hampir terus


menerus

Konsistensi Berair Berair Air


(cairan>ampas) (cairan>ampas)

Mukus Jarang + Flacks

Darah - + -

Bau - Tidak berbau Anyir

Warna Hijau, kuning Hijau -

Leukosit - + -

c. Apa pemeriksaan penunjang yang di butuhkan untuk membantu dala menegakkan diagnosis?
Jawab:

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 14


DIARE AKUT

Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan Ph dan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut ASTRUP
(bila memungkinkan).
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum (terutama
pada penderita diare yang disertai kejang).
Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secara kualitatif
dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
Pemeriksaan imunologis spesifik untuk memeriksa antigen virus pada spesimen feses.

d. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ini?


Jawab;
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan-sedangt et causa infeksi virus

e. Bagaimana epidemiologi pda kasus ini?


Jawab:
Diare masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang termasuk Indonesia. Dire merupakan
salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi pada anak, terutama usia < 5 tahun. Di dunia,
sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare, dan sebagian besar kejadian tersebut
terjadi di Negara berkembang. 17% kematian ana di sebabkan karena diare, sedangkan di Indonesia,
dari hasil Riskesdas 2007 di peroleh bahwa diare merupakan penyebab kematian bayi terbanyak yaitu
42% di banding pneumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2%
di banding pneumonia 15,5%.

f. Apa saja etiologi pada kasus diare?


Jawab:
Gastroenteritis akut terbagi 2 tipe dasar enteropatogen menimbulkan
diare noninflamasi dan inflamasi. Diare noninflamasi melalui produksi
enterotoksin dengan bakteri, penghancuran sel vilus oleh virus , atau
perlekatan parasit. Diare inflamasi biasanya disebabkan oleh bakteri
menginvasi usus langsung menghasilkan sitokin.
Berdasarkan dalam kasus ini kemungkinan diare disebabkan oleh infeksi yaitu Rotavirus sebagian
besar penyebab diare pada bayi dan anak terbanyak dengan gejala klinis diare encer, demam dan
muntah yang menimbulkan dehidrasi. Masa inkubasi 1-3 hari.

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 15


DIARE AKUT

Rotavirus menginfeksi sel pada vili usus halus (mukosa lambung dan kolon tidak terkena). Virus ini
bermultiplikasi di dalam sitoplasma enterosit mengeluarkan enterotoksin virus dengan memicu
lintasan tranduksi sinyal yang akan merusak sel sehingga melepaskan banyak virus dalam lumen
usus. Diare ini dapat terjadi akibat gangguan absorbsi natrium dan glukosa karena sel vili rusak oleh
virus digantikan sel kripta imatur yang tidak mengabsobsi.

g. Bagaimana mengatasinya secara komprehensif?


Jawab:
1) Promotif
a. Menganjurkan menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pribadi contohnya tidak
membuang sampah sembarangan, buang air besar di jamban, mencuci tangan sebelum membuat
susu atau menbuang kotoran.
b. Menganjurkan untuk menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari terutama dalam hal
memasak.
c. Menjelaskan perlunya menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan/minum (dot) dengan cara cuci
tangan sebelum membuat susu dan menggunakan alat-alat makan/minum yang sudah dicuci
bersih atau direbus dahulu.
d. Menjelaskan perlu pemahaman mengenai tanda-tanda dehidrasi seperti rewel, kehausan, mata
cekung, menangis tidak keluar air mata, bibir kering. Bila anak diare disertai muntah berulang,
anak tampak kehausan sebaiknya segera dibawa ke Rumah Sakit atau poliklinik terdekat (penting
bila setelah pulang dari RSDK anak sakit lagi).
e. Menganjurkan untuk menggunakan air bersih untuk membuat susu, air harus dimasak sampai
mendidih

2) Preventif
a. Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui
mulut).
b. Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus
dicuci bersih-bersih
c. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif
d. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan
e. Mencuci tangan
f. Mencuci tangan
g. gunakan produk terbuat dari susu yang telah dipasteurisasi untuk membunuh bakteri.
h. Masaklah makanan dan air minuman hingga matang.

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 16


DIARE AKUT

i. Menggunakan air bersih yang cukup banyak


j. Menggunakana jamban keluarga
k. Cara membuang tinja yang baik dan benar

3) Kuratif :
Dapertemen kesehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare diderita
anak balita baik dirawat dirumah maupun sedang dirawat sakit, yaitu :
1. Rehidrasi dengn menggunakan oralit baru
Berikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Diare yang disebabkan
karena virus tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada disentri. Oleh sebab itu para
ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan tingkat osmolaritas yang lebih rendah,
osmolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga kurang menyebabkan
risiko terjadinya hipernatremia.
Oralit baru dengan low osmolaritas juga menurunkan kebutuhan suplementasi intravena dan
mampu mengurangi pengeluran tinja hingga 20% serta mengurangi muntah hingga 30%. Oralit
baru ini telah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF untuk diare akut non-kolera pada anak.
- Untuk anak berumur < 2 tahun : 50-100 ml tiapn kali BAB
- Untuk anak berumur 2 atau lebih : 100-200 ml tiapn kali BAB
(Guarino, 2001 dan Hans S, 2001)

Komposisi oralit baru


Oralit Baru Osmolaritas Rendah Mmol/liter
Natrium 75
Klorida 65
Glucose, anhydrous 75
Kalium 20
Sitrat 10
Total Osmolaritas 245
(WHO, UNICEF. 2006 )
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 17


DIARE AKUT

Zinc mengurangi lama dan beratnya diare. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak.
Zinc termasuk mikronutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang optimal.
Zinc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual,
kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan serta nafsu makan. Zinc juga berperan dalam
system kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial pertahnan tubuh terhadap infeksi.
(Altaf Waseef MD, 2001)
Penggunaan zinc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada afeknya terhadap fungsi imun atau
terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna
selama diare. Pemberian zinc pada diare dapat meningkatkan absorbs air dan elektrolit oleh usus
halus, meningkatkan respon imun dan mempercepat pembersihan pathogen dari usus.
- Anak < 6 bulan : 10 mg (setengah tablet) per hari
- Anak > 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare. Untuk bayi,
tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atu oralit. Untuk anak-anak yang lebih
besar, zinc dapat dikunyah atau di larutkan dalam air matang atau oralit. (Altaf Waseef MD,
2001)

3. ASI dan makanan tetap diteruskan


ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak
sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang. Pada diare
berdarah nafsu makan akan berkurang. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase
kesembuhan
4. Antibiotic selektif
Antibiotic jangan di berikan kecuali ada indikasi misalnya pada diare berdarah atau kolera.
Pemberian antibiotic yang tidak rasional dapat mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotic.
Resistensi antibiotic terjadi melalui mekanisme inaktivasi obat melalui degradasi enzimatik oleh
bakteri, perubahan struktur bakteri yang menjadi target antibiotic dan perubahan permeabilitas
membrane terhadap antibiotic.
5. Nasihat kepada orang tua
Nasihat kepada ibu atau pengasuh yakni kembali segera jika demam, tinja berdarah, berulang,
makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari.

Pengobatan diare dehidrasi ringan-sedang

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 18


DIARE AKUT

pada penderita diare denga dehidrasi ringan sedang harus dirawat disarankan kesehatan dan
segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Jumlah oralit yang diberikan 3 jam
pertama 75 cc/kg BB.
Bila berat badannya tidak diketahui, meskipun cara ini kurang tepat, perkiraan kekurangan
cairan dapat ditentukan dengan menggunakan umur penderita, yaitu untuk umur < 1 tahun
adalah 300 ml, 1-5 tahun adalah 600 ml, >5 tahun adalah 1200 dan dewasa adalah 2400 ml.
rentang nilai volume cairan ini adalah perkiraan, volume yang sesungguhnya diberikan
ditentukan dengan menilai rasa haus penderita dan memantau tanda-tanda dehidrasi.
Bila penderita masih haus dan masih ingin minum harus diberi lagi. Sebaiknya bila dengan
volume diatas kelopak mata menjadi bengkak, pemberian oralit harus dihentikan sementara
dan diberi minum air putih.

h. Apa yang akan terjadi apa bila keadaan ini tidak di tangani secara komprehensif?
Jawab:
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
Renjatan hipovolemik.
Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada
elektrokardiogram).
Hipoglikemia.
Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan villi
mukosa usus halus.
Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

i. Apakah gangguan ini bias di atasi sampai tuntas, bagaimana peluangnya?


Jawab:
Dubia et bonam
Diare adalah penyebab komplikasi dehidrasi dan kematian tertinggi dibawah usia 5 tahun. Apabila
dapat segera diberikan terapi prognosis dubia ad bonam. Dengan penggantian Cairan yang adekuat,
perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius
hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal.

j. Bagaimana KDU pada kasus ini?


Jawab:
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 19


DIARE AKUT

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

k. Bagaimana pandangan islam pada kasus ini?


Jawab:
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya jsaja menyembah (QS. An-Nahl:114).

Menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. (sabda Nabi Muhammad SAW)
KESIMPULAN
Yani, berusia 1 tahun menderita diare akut (gastroenteritis akut) dehidrasi derajat
ringan-sedang dengan kemungkinan penyebab infeksi virus

SKEMA SINTESIS
Penularan melalui
fecal-oral

Virus menginfeksi
enterosit

Merusak enterosit di
vili intestinum tenue

Rangsangan terhadap pusat muntah 24-48 jam menyebar ke distal

Muntah

Volume cairan ekstraseluler berkurang

Tanda dehidrasi: bising usus meningkat, ubun-ubun besar cekung, kelopak mata
cekung, mukosa mulut agak kering, turgor menurun, nadi isi tegangan kurang
Created By: Nanda Dian Ningsih Page 20
DIARE AKUT

- Perempuan System imun imatur


Faktor resiko infeksi
- Usia 1 tahun

Terinfeksi Virus Demam

Destruksi lapisan
epithelium dan villus
usus

Gastroenteritis akut

Bising usus
Gangguan absorbsi
meningkat

Cairan banyak keluar

Cair lebih banyak dari


- Kelopak mata cekung
- Ubun-ubun besar cekung ampas
- Mukosa mulut agak kering
- Cubitan kulit (turgor) kembali
lambat

Created By: Nanda Dian Ningsih Page 21

Anda mungkin juga menyukai