IDENTIFIKASI MASALAH
1. Yani , perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMP dengan keluhan utama berak cair. Lima
hari sebelum ke RS, penderita demam tinggi disertai muntah frekuensi 2-3 kali sehari, isi yang d makan
dan diminum, muntah tidak menyemprot.
2. Sejak 3 hari yang lalu Yani mulai BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari, konsistensi air lebih banyak
daripada ampas , jumlah kira-kira gelas setiap BAB , tidak ada darah dan lendir dalam feses dan
muntah mulai berkurang.
3. Yani masih tampak ingin minum terus.
4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, BB 10 kg , TB 72 cm
Tanda vital : Kesadaran kompos mentis, Nadi 135x/menit teratur, isi tegangan kurang, RR 30
x/m , Temp. 38,0 C
5. Keadaan Spesifik :
Kepala : Ubun-ubun besar cekung, kelopak mata cekung, air mata masih ada, mukosa
mulut agak kering
Thoraks : Simetris, retraksi (-/-), bunyi nafas vesikuler, bunyi bising jantung tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit
(turgor) kembali lambat.
Ekstremitas : Telapak tangan dan telapak kaki masih teraba hangat.
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 12 g/dl , jumlah WBC 5.000/mm3 , differential count 0/1/2/45/48/4.
Urin rutin :
Makroskopis : Warna kekuningan
Mikroskopis : Leukosit (-) , RBC (-) , protein (-)
Feses rutin :
Makroskopis : Cairan lebih banyak dari ampas, darah(-), pus(-), lendir(+)
Leukosit feses : 1-2/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb, bakteri(-), hyfa (-), jamur (-)
PRIORITAS MASALAH
NO 1
Karena terjadi progresivitas yaitu BAB cair disertai darah dan lendir yang bertambah sering jika tidak segera
diberikan tatalaksana dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi yang akan berujung pada kematian
ANALISIS MASALAH
1. Yani , perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMP dengan keluhan utama berak cair.
Lima hari sebelum ke RS, penderita demam tinggi disertai muntah frekuensi 2-3 kali sehari, isi yang d
makan dan diminum, muntah tidak menyemprot.
a. System apa yang terlibat pada kasus?
Jawab:
System digestif
b. Bagaimana anatomi, histology, biokimia dan fisiologi dari organ yang terlibat?
Jawab:
Anatomi
Cavum oris orofaring esofagus gaster intestinum tenue (duodenum-jejenum-ileum)
intestinum crassum (caecum-colon ascendens-colon transversum-colon descendens-colon sigmoid)
rectum anus.
Histologi jejenum
Villi tinggi ramping banyak terdapat plica circularis, sel goblet makin ke distal makin banyak.
Histologi ileum
Villi berbentuk jari dilapisi epitel columner simplex, banyak dijumpai agregasi nodulus limfoid
(plaque peyeri), terdapat banyak sel goblet.
Histologi kolon
Tidak memiliki villi, epitel columner simplex + sel absorptive dan banyak mengandung sel goblet, di
muskularis eksterna terdapat lapisan sirkuler yang lebih tebal dan lapisan longitudinal yang tersusun
dalam 3 berkas berbentuk pita yang disebut taenia coli.
Fisiologi
Motilitas : kontraksi otot saluran cerna yang mencampur dan mendorong maju isi
saluran cerna.
Sekresi : sejumlah getah/zat pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran
cerna oleh kelenja eksokrin di sepanjang perjalanan, masing-masing
dengan produk sekretorik spesifik.
Pencernaan : pemecahan zat makanan secara alamiah menjadi bentuk yang sesuai
(monosakarida, asam amino, asam lemak dan gliserol) untuk
diabsorbsi sel-sel tubuh.
Penyerapan : di intestinum tenue terjadi sebagian besar penyerapan, nutrien
dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe.
c. Bagimana hubungan umur, dan jenis kelamin dengan penyakit yang di alami oleh Yani?
Jawab:
Usia berak cair sering terjadi pada usia <2 tahun
Jenis kelamin tidak ada hubungan bermakna pada usia < 5 tahun
Mudah terinfeksi
Muntah
e. Apa makna muntah tidak menyemprot, isi muntah apa yang di makan dan di minum?
Jawab:
Makna muntah tidak menyemprot yakni keluhan tersebut bukan karena adanya obstruksi usus ,
kelainan SSP, hipotoni sfingter esophagus bagian bawah, posisi abnormal sambungan esophagus
dengan kardia dan pengosongan isi lambung yang padat. Pada penyakit tersebut biasanya terjadi
muntah proyektil (menyemprot dengan kuat) dan isi mentah apa yang di makan dan di minum
menunjukkan gangguan dalam absorpsi
2. Sejak 3 hari yang lalu Yani mulai BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari, konsistensi air lebih banyak
daripada ampas , jumlah kira-kira gelas setiap BAB , tidak ada darah dan lendir dalam feses dan
muntah mulai berkurang.
a. Apa makna BAB cair frekuensi 3-4 kali sehari sejak 3 hari yang lalu, tidak ada darah dan
lender dalam feses?
Jawab:
Maknanya telah terjadi gangguan absorbsi sehingga konsistensi air lebih banyak dari pada ampas,
hal ini di akibatkan karena infeksi virus yang selektif menginfeksi dan menghancurkan sel-sel
ujung-ujung villus pada usus halus sehingga kemungkinan darah dalam tinja negative. Makna BAB
cair frekuensi 3-4 kali sehari sejak 3 hari yang lalu yaitu Yani mengalami gastroenteritis akut (< 14
hari)
Non-infeksius
Malabsorbsi : defisiensi lactase dan lain-lain.
Cacat anatomic : malrotasi, Hirschprung disease dan lain-lain.
Endokrinopati : tiroksikosis dan lain-lain.
Keracunan makanan : logam berat dan lain-lain.
Neoplasma
Kemungkinan karena infeksi virus
Mudah terinfeksi
Atrofi villus
Hiperperistaltik
Berak cair
4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, BB 10 kg , TB 72 cm
Tanda vital : Kesadaran kompos mentis, Nadi 135x/menit teratur, isi tegangan kurang, RR 30
x/m , Temp. 38,0 C
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik diatas?
b. Jawab:
Hasil pemeriksaan Keadaan normal Interpretasi
Keadaan umum Sehat Tampak sakit sedang
BB = 10 kg, - BB= umur x 2 +8 BB normal, tinggi badan
= 1 x 2 +8 agak sedikit rendah
TB = 72 cm = 10 kg
- TB= umur x 6 + 77
= 1 x 6 + 77
= 83 cm
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik cairan dan makanan tidak terserap terdorong
keluar anus Volume cairan didalam tubuh berkurang Isi tegangan kurang
Subfebris
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) Terinfeksi Virus Respon
Imunitas aktivasi makrofag pengeluaran pirogen endogen (sitokin IL1, TNF, dan IL6)
efek pada SSP (hipotalamus) pengeluaran asam arakidonat pelepasan PGE2 pengaruh
kerja thermostat di hipotalamus subfebris
Sintesis
peningkatan titik
termoregulasi
Cairan banyak keluar Gangguan absorbsi
Subfebris
Dehidrasi Peningkatan
tekanan lumen usus
- Isi tegangan kurang
- Kelopak mata cekung Hiperperistaltik
- fontanela besar cekung
- Mukosa mulut agak kering
- Cubitan kulit (turgor) kembali Bising usus meningkat
lambat
Created By: Nanda Dian Ningsih Page 9
DIARE AKUT
5. Keadaan Spesifik :
Kepala : Ubun-ubun besar cekung, kelopak mata cekung, air mata masih ada, mukosa
mulut agak kering
Thoraks : Simetris, retraksi (-/-), bunyi nafas vesikuler, bunyi bising jantung tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit
(turgor) kembali lambat.
Ekstremitas : Telapak tangan dan telapak kaki masih teraba hangat.
a. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik diatas?
Jawab:
Kepala:
- Ubun-ubun besar cekung Ubun-ubun besar tidak cekung Tanda dehidrasi
- Kelopak mata cekung kelopak mata tidak cekung
- Mukosa mulut agak kering mukosa mulut tidak kering
Abdomen:
- Bising usus meningkat Bising usus norma (3x dalam 1 Hiperperistaltik usus
- menit)
- Turgor kembali lambat Turgor kembali cepat Tanda dehidrasi
Ubun-ubun besar cekung, Kelopak Mata cekung, Cubitan kulit (turgor) kembali lambat
Usia 1 tahun (imaturitas system imun) mudah terinfeksi mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita diare atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita (fecal-oral) virus menginfeksi lapisan
epithelium di usus halus virus masuk dan memperbanyak diri dalam enterosit yang matur pada
ujung vili usus kecil proksimalmenyebar ke distal dalam masa inkubasi 48 jam merusak
enterosit di vilus usus di agnti oleh enterosit yang baru, bentuk kuboid imatur atrofi villus
absorbsi cairan dan makanan terganggu cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
tekanan koloid osmotic usus hiperperistaltik ususcairan dan makanan tidak terserap terdorong
keluar anusVolume cairan didalam tubuh berkurang Osmolaritas meningkat Hipotonik CES
(Dehidrasi) Air lenyap dari jaringan lunak dibawahnya Ubun-ubun besar cekung, kelopak
mata cekung, cubitan kulit (Turgor) kembali lambat.
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 12 g/dl , jumlah WBC 5.000/mm3 , differential count 0/1/2/45/48/4.
Urin rutin :
Makroskopis : Warna kekuningan
Mikroskopis : Leukosit (-) , RBC (-) , protein (-)
Feses rutin :
Makroskopis : Cairan lebih banyak dari ampas, darah(-), pus(-), lendir(+)
Leukosit feses : 1-2/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb, bakteri(-), hyfa (-), jamur (-)
7. Kumpulan gejala
a. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus ini?
Jawab:
Menegakkan diagnosis Diare:
Anamesis merupakan suatu bentuk wawancara antara dokter dan pasien / keluarganya / orang
yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien dengan memperhatikan petunjuk- petunjuk
verbal dan non verbal mengenai riwayat penyakit pasien, meliputi :
Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting:
1. Identitas pasien
Nama,tempat tanggal lahir, usia (neonatus,balita,sekolah), jenis kelamin,nama
orangtua,alamat.dan sebagainya
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama pasien (Frekuiaensi, konsistensi, feses mengan dung lendir atau darah, nyeri
atau tidak, pegobatan sebelumnya)
3. Riwayat penyakit dahulu
Kronologi penyakit, ada tidaknya riwayat sakit dahulu yang pernah di derita
4. Riwayat kesehatan
Berupa riwayat kehamilan, riwayat kelahiran, riwayat pertumbuhan ( berat badan tinggi
badan), riwayat makanan
5. Riwayat keluarga dan lingkungan, sosial-ekonomi-budaya
Pemeriksaan :
Pemeriksaan fisik :
a) Tanda-tanda vital
Suhu badan mengalami peningkatan
b) Antropometri
Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala, lingkar
lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan
c) Pencernaan
Ditemukan gejala muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat, BAB
lebih 3 x dengan konsistensi encer
d) Integumen
turgor kulit jelek, mata cekung.
Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan Tinja
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darahPemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor dalam serum.
Pemeriksaan untubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secara
kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
Berak cair + + +
Demam + + -
Sifat tinja:
Darah - + -
Leukosit - + -
c. Apa pemeriksaan penunjang yang di butuhkan untuk membantu dala menegakkan diagnosis?
Jawab:
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan Ph dan
cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut ASTRUP
(bila memungkinkan).
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum (terutama
pada penderita diare yang disertai kejang).
Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secara kualitatif
dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
Pemeriksaan imunologis spesifik untuk memeriksa antigen virus pada spesimen feses.
Rotavirus menginfeksi sel pada vili usus halus (mukosa lambung dan kolon tidak terkena). Virus ini
bermultiplikasi di dalam sitoplasma enterosit mengeluarkan enterotoksin virus dengan memicu
lintasan tranduksi sinyal yang akan merusak sel sehingga melepaskan banyak virus dalam lumen
usus. Diare ini dapat terjadi akibat gangguan absorbsi natrium dan glukosa karena sel vili rusak oleh
virus digantikan sel kripta imatur yang tidak mengabsobsi.
2) Preventif
a. Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui
mulut).
b. Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus
dicuci bersih-bersih
c. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif
d. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan
e. Mencuci tangan
f. Mencuci tangan
g. gunakan produk terbuat dari susu yang telah dipasteurisasi untuk membunuh bakteri.
h. Masaklah makanan dan air minuman hingga matang.
3) Kuratif :
Dapertemen kesehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare diderita
anak balita baik dirawat dirumah maupun sedang dirawat sakit, yaitu :
1. Rehidrasi dengn menggunakan oralit baru
Berikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Diare yang disebabkan
karena virus tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada disentri. Oleh sebab itu para
ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan tingkat osmolaritas yang lebih rendah,
osmolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga kurang menyebabkan
risiko terjadinya hipernatremia.
Oralit baru dengan low osmolaritas juga menurunkan kebutuhan suplementasi intravena dan
mampu mengurangi pengeluran tinja hingga 20% serta mengurangi muntah hingga 30%. Oralit
baru ini telah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF untuk diare akut non-kolera pada anak.
- Untuk anak berumur < 2 tahun : 50-100 ml tiapn kali BAB
- Untuk anak berumur 2 atau lebih : 100-200 ml tiapn kali BAB
(Guarino, 2001 dan Hans S, 2001)
Zinc mengurangi lama dan beratnya diare. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak.
Zinc termasuk mikronutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang optimal.
Zinc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual,
kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan serta nafsu makan. Zinc juga berperan dalam
system kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial pertahnan tubuh terhadap infeksi.
(Altaf Waseef MD, 2001)
Penggunaan zinc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada afeknya terhadap fungsi imun atau
terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna
selama diare. Pemberian zinc pada diare dapat meningkatkan absorbs air dan elektrolit oleh usus
halus, meningkatkan respon imun dan mempercepat pembersihan pathogen dari usus.
- Anak < 6 bulan : 10 mg (setengah tablet) per hari
- Anak > 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare. Untuk bayi,
tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atu oralit. Untuk anak-anak yang lebih
besar, zinc dapat dikunyah atau di larutkan dalam air matang atau oralit. (Altaf Waseef MD,
2001)
pada penderita diare denga dehidrasi ringan sedang harus dirawat disarankan kesehatan dan
segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Jumlah oralit yang diberikan 3 jam
pertama 75 cc/kg BB.
Bila berat badannya tidak diketahui, meskipun cara ini kurang tepat, perkiraan kekurangan
cairan dapat ditentukan dengan menggunakan umur penderita, yaitu untuk umur < 1 tahun
adalah 300 ml, 1-5 tahun adalah 600 ml, >5 tahun adalah 1200 dan dewasa adalah 2400 ml.
rentang nilai volume cairan ini adalah perkiraan, volume yang sesungguhnya diberikan
ditentukan dengan menilai rasa haus penderita dan memantau tanda-tanda dehidrasi.
Bila penderita masih haus dan masih ingin minum harus diberi lagi. Sebaiknya bila dengan
volume diatas kelopak mata menjadi bengkak, pemberian oralit harus dihentikan sementara
dan diberi minum air putih.
h. Apa yang akan terjadi apa bila keadaan ini tidak di tangani secara komprehensif?
Jawab:
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
Renjatan hipovolemik.
Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada
elektrokardiogram).
Hipoglikemia.
Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan villi
mukosa usus halus.
Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
Menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. (sabda Nabi Muhammad SAW)
KESIMPULAN
Yani, berusia 1 tahun menderita diare akut (gastroenteritis akut) dehidrasi derajat
ringan-sedang dengan kemungkinan penyebab infeksi virus
SKEMA SINTESIS
Penularan melalui
fecal-oral
Virus menginfeksi
enterosit
Merusak enterosit di
vili intestinum tenue
Muntah
Tanda dehidrasi: bising usus meningkat, ubun-ubun besar cekung, kelopak mata
cekung, mukosa mulut agak kering, turgor menurun, nadi isi tegangan kurang
Created By: Nanda Dian Ningsih Page 20
DIARE AKUT
Destruksi lapisan
epithelium dan villus
usus
Gastroenteritis akut
Bising usus
Gangguan absorbsi
meningkat