Anda di halaman 1dari 11

DIGITAL TO ANALOG CONVERTER

LAPORAN

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengolahan Sinyal
pada semester genap tahun 2016/2017 yang diampuh oleh Mira Esculenta

Oleh
3C-D4 TOE
Tamas Mahardika
1441220040

TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

JUNI 2017
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER

A. Gambar Proteus

1. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 0, 0, 0

Gambar 1. Konfigurasi Switch 0, 0, 0, 0

2. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 0, 0, 1

Gambar 2. Konfigurasi Switch 0, 0, 0, 1


3. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 0, 1, 0
Gambar 3. Konfigurasi Switch 0, 0, 1, 0

4. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 0, 1, 1

Gambar 4. Konfigurasi Switch 0, 0, 1, 1

5. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 1, 0, 0


Gambar 5. Konfigurasi Switch 0, 1, 0, 0

6. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 1, 0, 1

Gambar 6. Konfigurasi Switch 0, 1, 0, 1

7. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 1, 1, 0


Gambar 7. Konfigurasi Switch 0, 1, 1, 0

8. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 0, 1, 1, 1

Gambar 8. Konfigurasi Switch 0, 1, 1, 1

9. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 0, 0, 0


Gambar 9. Konfigurasi Switch 1, 0, 0, 0

10. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 0, 0, 1

Gambar 10. Konfigurasi Switch 1, 0, 0, 1

11. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 0, 1, 0


Gambar 11. Konfigurasi Switch 1, 0, 1, 0

12. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 0, 1, 1

Gambar 12. Konfigurasi Switch 1, 0, 1, 1

13. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 1, 0, 0


Gambar 13. Konfigurasi Switch 1, 1, 0, 0

14. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 1, 0, 1

Gambar 14. Konfigurasi Switch 1, 1, 0, 1

15. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 1, 1, 0


Gambar 15. Konfigurasi Switch 1, 1, 1, 0

16. Konfigurasi Switch S4, S3, S2, S1 adalah 1, 1, 1, 1

Gambar 16. Konfigurasi Switch 1, 1, 1, 1

B. Tabel Praktikum

NO S4 S3 S2 S1 VO VO
PERHITUNGAN PROTEUS
(V) (V)

1 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 1 0,33 -0,27
3 0 0 1 0 0,66 -0,54
4 0 0 1 1 1 -0,81
5 0 1 0 0 1,33 -1,08
6 0 1 0 1 1,66 -1,30
7 0 1 1 0 2 -1,55
8 0 1 1 1 2,33 -1,82
9 1 0 0 0 2,66 -2,10
10 1 0 0 1 3 -2,37
11 1 0 1 0 3,33 -2,64
12 1 0 1 1 3,66 -2,91
13 1 1 0 0 4 -3,18
14 1 1 0 1 4,33 -3,45
15 1 1 1 0 4,66 -3,72
16 1 1 1 1 5 -3,99

C. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah saya lakukan bahwa tabel diatas dapat dilihat bahwa
sebenarnya konfigurasi dari switch yang aktif merupakan biner, dan konfigurasi dari switch yang
aktif atau dituliskan dengan angka 1 (satu) adalah berarti menutup atau menyambung. Dari
percobaan diatas semakin besar bilangan desimal yang diterapkan maka tegangan keluarnya
semakin besar. Sedangkan minus merupakan pengaruh dari rangkaian inverting.
Bahwa hasil dari sinyal yang diberikan oleh masing-masing konfigurasi berupa konfigurasi
pensaklaran akan menghasilkan tegangan keluaran yang berbeda, dan akan meningkat dengan
bilangan desimal.

Dari hasil percobaan yang telah saya lakukan bahwa hasil dari perhitungan diatas berbeda
dengan hasil yang ada di rangkaian proteus. Hasil perhitungan lebih besar dari pada hasil yang
ada dirangkaian proteus.

Anda mungkin juga menyukai