Anda di halaman 1dari 3

Makalah Peralatan Sistem Tenaga Listrik

Nama : Ayattullah Alhusaini


Judul : Circuti Breaker SF6

A. Alasan Teknik Pemilihan Circuit Breaker SF6CB


Dalam dunia kelistrikan Circuit Breaker (CB) berperan penting untuk memutus suatu rangkaian
listrik. Di sini saya memilih SF6CB. SF6 adalah rumus kimia dari Sulfur Hexafluorida. SF6 pada
dasarnya adalah gas yang tidak beracun, tidak terbakar, tidak berbau, dan tidak berwarna. Ia
mampu bertahan hingga pada suhu 500C. Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan
dielektrik yang tinggi (2,5 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan. Selain itu pengembalian kekuatan dielektrik gas secara cepat. Inilah alasan mengapa gas
SF6 digunakan sebagai media untuk pemutus tenaga 150 kV dan biasa digunakan di lingkungan
sistem tenaga listrik PLN.

B. Cara Kerja SF6CB


Untuk membuka dan menutupnya pemutus tenaga yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan
posisi dari kontak bergerak (moving contact) yang terhubung pada batang penggerak (operating
rod) dan digerakkan oleh mekanisme penggerak. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar 1

(a) Posisi terutup (b) Proses Pembukaan (c) Posisi terbuka

Gambar 1 Proses kerja SF6C

a) Posisi tertutup
Arus mengalir antara terminal 1 dan 6 melalui kontak utama 2 dan 5, kontak bergerak 3 dan 5
dan batang operasi 4.
b) Proses pembukaan
Kontak bergerak utama 3 terpisah terlebih dahulu. Kemudian busur api akan terjadi pada kontak
busur 7 dan 8. Gas SF6 akan tertekan antara piston bergerak 9 dan piston tetap 10 dan akan
memadamkan busur api dalam dua arah berlawanan.

Gas di tekan dalam pemutus tenaga dengan dua alasan :


1. Gas SF6 relatif mahal sehingga tidak disalurkan dan di buang ke atmosfir.
2. Kemampuan gas SF6 dapat terurai pada pemadaman busur api, gas yang terurai ini tidak
stabil sehingga SF6 akan segera terbentuk lagi setelah busur api padam.
c) Posisi terbuka
Setelah busur api padam, permukaan sela kontak ruang pemadaman busur api akan terisi lagi
dengan gas SF6 sehingga kekuatan dielektrik pada busur pada sela kontak secara cepat akan
pulih kembali akibat sifat keelektronegatifan gas SF6 untuk menangkap elektron-elektron
bebas yang melewatinya sehingga PMT dapat dioperasikan kembali.

C. Cara Pengamanan Jika Terjadi Arus Gangguan


Jika terjadi gangguan arus, saat kontak terbuka dan arc/ busur api muncul atau terdeteksi adanya
api, gas SF6 bertekanan tinggi ditiupkan diantara kontak untuk menyingkirkan partikel
bermuatan dari sela antara kedua kontak sehingga membuat arc semakin cepat padam. Gas SF6
dipilih karena sifat gas ini yang merupakan bahan isolasi dan pendingin yang baik. Gas ini tidak
boleh bocor dan bercampur dengan udara luar, sehingga sistem dibuat tertutup dan gas SF6 yang
telah ditiupkan ditampung pada penampung tersendiri.

D. Proses Pemadaman Busur Api


Ketika terjadi pemutusan tenaga pada chamber PMT, akan timbul lompatan bunga api (arcing)
antara ujung-ujung kontak yang kemudian diredam oleh gas SF6. Selama proses peredaman
tersebut, gas SF6 bereaksi dengan arcing sehingga menimbulkan beberapa unsur lain, di
antaranya adalah SO2 dan HF. Setelah benar-benar terbuka maka di antara kedua ujung kontak
tersebut diisolasi oleh gas SF6.

E. Komponen-komponen SF6CB
Ruangan pemutus tenaga SF5CB ini berupa ruangan yang diselubungi oleh porselin dan dalam
ruang ini terdapat kontak-kontak, silinder bergerak atau silinder penghembus (moving cylinder or
blast cylinder), batang operasi dan gas SF6. Bagian-bagian Pemutus Tenaga SF6 dapat dilihat pada
gambar 2. Secara umum ruangan Pemutus Tenaga dibagi menjadi dua yakni :
1. Unit interupsi

Terdiri dari kontak tetap (2 dan 3) , kontak bergerak (4 dan 5), silinde penghembus (6) dan piston
penghembus.

2. Sistem gas

Gas SF6 diisi dalam ruangan pemutus tenaga dengan tekanan tinggi untuk mencegah terjadinya
kebocoran.

Gambar 2. Bagian Dalam pemutus tenaga SF6


Keterangan :

1. Pinggiran koneksi atas


2. Kontak tetap arus (fixed continous-current contact)
3. Kontak busur tetap (fixed arcing contact)
4. Kontak busur bergerak (moving arcing contact)
5. Kontak bergerak arus (moving continous-current contact)
6. Silinder penghembus (puffer cylinder)
7. Insulator porselin (porcelain insulator)
8. Pinggiran koneksi bawah
9. Batang operasi (operating rod)

Anda mungkin juga menyukai