Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

THYPUS ABDOMINALIS

DI RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU

OLEH :
1. MOH. YULIS EKA
2. RAHMAWAN
3. ENDANG SUGIANTI
4. MELISA ARDWIANTINI
5. MARYANTI ARIFIN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2017
LAPORAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas
Nama Klien : An. C
Umur : 6,6 Th
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Sawah Lebar, Bengkulu
Tgl Masuk : 26 Januari 2017
Dx Masuk : Demam Typhoid
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Usia : 39 Th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sawah Lebar, Bengkulu
Agama : Islam
2. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama
Klien masuk RS pada hari kamis tanggal 26 januari 2017 dengan keluhan
demam tinggi sejak 2 hari yang lalu, menggigil (+), mual (+), muntah
(+), pusing , pada saat pengkajian 38.6 C, Nadi 88 x/m, RR 24 x/m
B. Riwayat Kesehatan yang lalu
1. Prenatal Care
a. ibu memeriksakan kehamilannya di dokter spesialis dan bidan
swasta
b. keluhan selama hamil : tidak ada keluhan yang bearti
c. Riwayat kenaikan BB selama hamil : 22 kg
d. riwayat imunisasi TT : 2 x
e. Golongan darah ibu : A Golongan darah ayah : B
2. Natal
a. Tempat melahirkan : di rumah
b. Jenis Persalinan : spontan
Riwayat Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke rumah sakit : anak panas tinggi, mual,
muntah
Perasaan orang tua saat ini : cemas karena anaknya masuk RS
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : sakit tidak enak
Aktivitas Sehari hari
Nutrisi
Selera makan sebelum sakit : anak malas makan harus di ujuk
Selera makan saat sakit : tidak selera makan
Cairan
Jenis minuman ( air putih ) frekuensi minum(sesuka anak),
kebutuhan cairan saat sakit kurang lebih 2000 2500 ml
Eliminasi
BAK dan BAB 1 x / Hari , kesulitan tidak ada
Istirahat tidur
Jam tidur siang : 14.00 wib 15.00 wib
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : -
Denyut nadi : 88 x/m
Suhu : 38,6 C
Pernapasan : 24 x/m
Berat badan 28 kg
Tinggi badan 115 cm
Kepala
Inspeksi
Warna rambut : hitam
Penyebaran : merata
Mudah rontok : tidak
Kebersihan : bersih
Muka
Inspeksi : simetris
Bentuk wajah : oval
Palpasi : tidak ada nyari tekan
Mata
Conjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Posisi mata : simetris
Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak keluar cairan
Telinga
Daun telinga simetris kanan dan kiri
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hematokrit : 48
Trombosit : 164.000 / mm
Leukosit : 2.500 / mm
Salmonella paratyhi : px widal
Salmonella typhi : px widal
B. Analisa Data
Masalah
No Data Pohon Masalah/Patways
Keperawatan
1 DS : Bakteri salmonella Hipertermi
An. C dibawa ke RS dg
keluhan demam sejak 2 hari yg Masuk ke saluran cerna
lalu
DO : Bakteri masuk ke usus
- Ku lemah
- Kesadaran CM Endotoksin
- Suhu 38,6 C
- Leukosit 2.500 Pirogen beredar dalam tubuh
- - Badan teraba panas
Mempengaruhu SSP

Gangguan termoregulasi

2 DS : Bakteri salmonella Ketidakseimba


- An. C mengatak mual, ngan nutrisi
muntah dan tidak ada nafsu Masuk ke saluran cerna kurang dari
makan kebutuhan
DO : Tjd peningkatan as. lambung tubuh
- KU lemah
- An.C tidak menghabiskan Anoreksia mual, muntah
makanan yang telah
disediakan Intake cairan menurun
- Mual, muntah
3 DS : Bakteri salmonella Resiko
- An. C mengatakan kekurangan
mual, muntah Masuk ke saluran cerna volume cairan
- An.C mengatakan
badannya lemas
Tjd peningkatan as. lambung
DO :
- Ku lemah
- Warna bibir agak pucat, Anoreksia mual, muntah
pecah2
- Mukosa mulut kering Intake cairan menurun
- Turgor kulit kurang
elastis
- Kulit kering
C. Diagnosis Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella typhi
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yg
tidak adekuat, anoreksia
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d intake cairan kurang, peningkatan
suhu tubuh
D. Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : An. C
Umur : 6,6 Th
Diagnosa Tanggal/ Nama
No Tujuan (SMART) Rencana Keperawatan
Keperawatan Waktu Paraf
1 Hipertermia b.d 26 01 - 2017 Setelah dilakukan asuhan keperawatan - Observasi suhu tubuh klien RR & Nadi
proses infeksi selama 3 x 24 jam diharapkan masalah - Anjurkan klg untuk membatasi aktivitas
salmonella typhi hipertermia teratasi dengan kriteria hasil : klien
1. Suhu : 36 C - Beri kompres hangat pd daerah axilla,
Nadi : 88 x /m temporal dan lipat paha
RR : 20 x/m - Anjurkan keluarga untuk memakaikan
2. Tidak terjadi komplikasi b.d masalah pakaian yg dpt menyerap keringat
typhoid - Anjurkan klien untuk banyak minum
- Tingkatkan intake cairan & nutrisi
- Kolaborasi dg dokter untuk pemberian
obat antipiretik & cairan infus
2 Ketidakseimbangan 26-01-2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Kaji pola nutrisi pasien
nutrisi kurang dari selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah - Kaji makanan yg disukai & tdak disukai
kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan nutrisi teratasi pasien
intake yg tidak Kriteria hasil : - Anjurkan bedresi untuk pembatasan
adekuat 1. Nafsu makan bertambah aktivitas selama fase akut
2. Menunjukkan BB stabil / ideal - Timbang BB tiap hari
3. Nilai bising usus / peristaltik usus normal - Anjurkan klien makan sedikit tapi
4. Nilai laboratorium normal sering
5. Konjungtiva & membran mukosa bibir - Catat laporan / hal2 spt muntah dan
tidak pucat distensi lambung
- Kolaborasi dlm pemeriksaan lab, Hcl,
Hb dan Albumin
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian
obat
3 Resiko kekurangan 26 01 - 2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Kaji tanda2 dehidrasi seperti mukosa
volume cairan b.d selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah resiko bibir lembab tidak kering, turgor kulit
intakecairan kekurangan volume cairan tdk tjd dengan tdak elastis, peningkatan suhu tubuh
kurang,hipertermi Kriteria hasil : - Pantau intake & output cairan dalam 24
1. Membran mukosa bibir lembab jam
2. Tanda dehidrasi tidak ada - Timbang BB tiap hari
3. TTV : Suhu 36 C, Nadi 84 x/m RR 20 x/m - Catat laporan atau hal2 spt mual,
muntah, nyeri dan distensi lambung
- Anjurkan klien untuk banyak minum
200 2.500 / hari
- Kolaborasi untuk pemeriksaan
laboratorium
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan parental / infus
E. Catatan Perkembangan
Nama Pasien : An. C
Umur : 6,6 Tahun
Tanggal Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Waktu Keperawatan
1 26-01-2016 Hipertermi b.d Jam 14.30 Wib Pukul : 16.30 wib
14.30 Wib proses infeksi - Mengobservasi suhu, RR & Nadi klien S : - keluarga klien mengatakan panasnya sedikit
salmonella typhosa Suhu : 38,6 C turun
Nadi : 88 x/m O : KU lemah, bibir kering, lidah kotor
RR : 24 x/m
N : 88 x /m
- Menganjurkan klg untuk membatasi
aktivitas pasien spt mandi, cukup di lap, P : 20 x /m
makan minum bermain hanya bisa S : 37 oC
dilakukan di tempat tidur A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
- Memberi kompres hangat pd klien di daerah P : Intervensi dilanjutkan
temporalis, axilla dan lipat paha
- Menganjurkan klien untuk banyak minum
- Meningkatkan intake cairan & dg cara
minum, infus, makanan lembek & snack yg
sedikit tapi sering
- Kolaborasi dg dokter
Memberikan infus kaen 38 gtt xx/m
Sanmol 3 x 250 mg
Cefotaxime 2 x 1 gr

2 26-01-2017 Ketidakseimbangan 14.45 Wib Pukul 16.30 wib


14.45 Wib nutrisi kurang dari - Mengkaji pola nutrisi klien S : - Ibu An. C mengatakan An. C mual, muntah
kebutuhan tubuh - Mengakji makanan yg disukai dan tdak disukai
b.d intake yang riwayat alergi makanan O : - Makan tidak dihabiskan
tidak adekuat - Menganjurkan klien bedres - mual, muntah
- Menimbang BB pasien BB 28 kg - Ku lemah
- Menganjurkan pasien makan sedikit tpisering - kesadaran composmentis
- Mengobservasi mual, muntah & distensi - infus terpasang kaen
lambung - BB 28 kg
- Berkolaborasi dg ahli gizi untukpemberian diet : - menghabiskan Cuma 2-3 SDM
( bubur biasa ) A : Masalah belum teratasi
- Berkolaborasi dg dokter vometa 2 x 1 btl P : Intervensi dilanjutkan
3 26 01 -2017 Resiko kekurangan Jam 15.00 WIB Pukul : 18.00 wib
14. 30 Wib volume cairan b.d - Mengkaji tanda tanda dehidrasi : mukosa bibir S : - klien mengatakan masih demam
intake cairan kering, turgor kulit kurang elastis O : - KU lemah
kurang, kurang - Mengobservasi TTV Klien
- kesadaran CM
peningkatan suhu S : 38,4 C
tubuh N : 88 x/m TTV :
R : 24 x/m N : 84 x /m
- Membantu mengobservasi intake & output cairan P : 20 x /m
dlm 24 jam S : 37,8 oC
- Menimbang BB tiap hari A : Masalah belum teratasi
- Mencatat keluhan mual, muntah, nyeri P : Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien banyak minum 6-8 gls/hr
- Kolaborasi dg dokter infus RL gtt/xx/menit
1 27-01-2017 Hipertermia b.d Pukul 14.45 wib Pukul : 15.30 wib
14.45 wib proses infeksi - Mengobservasi suhu, RR, Nadi klien S : - Keluarga ps mengatakan panasnya sdh
salmonella typhosa Suhu : 37,4 C Nadi : 88 x/m RR : 24 x/m berangsur2 turun
- Menganjurkan klg untuk membatasi aktivitas
O : - KU lemah
pasien pasien spt mandi cukup dilap, makan,
minum hanya bisa dilakukan di tempat tidur - Bibir kering, lidah kotor
- Memberi kompres hangat pd klien didaerah - TTV : Nadi : 88 x/m RR : 24 x/m T : 37 C
temporalis axilla dan lipat paha A : Masalah teratasi sebagian
- Menganjurkan klg untuk memakaikan klien P : Intervensi dilanjutkan
pakaian yg tipis dan menyerap keringat
- Menganjurkan klien untuk banyak minum
- Meningkatkan intake cairan & nutrisi dg cara
minum,infus, makanan lembek
- Kolaborasi dg dokter
Memberikan infus kaen
Sanmol 3 x 250 mg
Cefotaxime 2 x 1 gr
2 27 01 2017 Ketidakseimbangan Pukul 15. 00 Wib Pukul 16. 00 Wib
nutrisi kurang dari - Mengkaji pola nutrisi pasien S : - Ibu klien mengatakan An. C mual dan
kebutuhan tubuh - Mengkaji makanan yg disukai, tdk disukai, Muntah
b.d intake yg tidak riwayat alergi makanan O : - Makan tidak dihabiskan, Cuma 2/3 sdm
adekuat - Menganjurkan pasien bedrest - Mual, muntah
- Menimbang BB, pasien : BB 28 kg - Ku masih lemah
- Mengobservasi mual, muntah & distensi - Kesadaran cm
lambung - Infus terpasang kaen
- Berkolaborasi dengan dokter - BB 28 kg
- Vometa 2 x 1 / btl
A : - Masalah belum teratasi
P : - Intervensi dilanjutkan
3 27- 01 2017 Resiko kekurangan Jam 15.30 WIB Pukul 16. 30 Wib
volume cairan b.d - Mengkaji tanda tanda dehidrasi : mukosa bibir S : - Ibu klien mengatakan An. C demam
intake cairan kering, turgor kulit kurang elastis berkurang
kurang, - Mengobservasi TTV Klien O:
peningkatan suhu S : 37 C - Ku sedikit lemah
tubuh N : 88 x/m - Kesadaran cm
R : 24 x/m - Suhu : 37 C Nadi : 88 x/m RR : 24 x/m
- Membantu mengobservasi intake & output cairan - BB 28 kg
dlm 24 jam
- Menimbang BB tiap hari A : - Masalah teratasi
- Mencatat keluhan mual, muntah, nyeri P : - Intervensi dihentikan
- Menganjurkan klien banyak minum 6-8 gls/hr
Kolaborasi dg dokter infus RL gtt/xx/menit
1 28 01 -2017 Hipertermi b.d Jam 14.30 Wib Pukul : 16.30 wib
proses infeksi - Mengobservasi suhu, RR & Nadi klien S : - keluarga klien mengatakan An. C tidak
salmonella typhosa Suhu : 36, 8 C demam lagi
Nadi : 84 x/m O : - Ku berangsung membaik
RR : 24 x/m
- Infus sudah tidak terpasang lagi
- Menganjurkan klien untuk banyak minum
- Meningkatkan intake cairan & dg cara N : 84 x /m
minum, infus, makanan lembek & snack yg P : 24 x /m
sedikit tapi sering S : 36,8 oC
- Kolaborasi dg dokter A : Masalah teratasi
Memberikan infus kaen 38 gtt xx/m P : Intervensi dihentikan (pasien pulang)
Paracetmol 3 x 250 mg
Ceficim 2 x 5 mg

2 28- 01 -2017 Ketidakseimbangan 14.45 Wib Pukul 17. 00 Wib


nutrisi kurang dari - Mengkaji pola nutrisi klien S : - Ibu klien mengatakan An. C sudah tidak mual
kebutuhan tubuh - Menimbang BB pasien BB 28 kg dan Muntah
b.d intake yg tidak O : - Makan sudah mulai mau
- Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
adekuat - Mual, muntah sudah tidak lagi
- Mengobservasi mual, muntah & distensi - Ku masih lemah
lambung
- Mempersiapkan penkes untuk persiapan ps A : - Masalah teratasi
pulang : P : - Intervensi dihentikan (pasien pulang)
- Penkes tentang diet

Anda mungkin juga menyukai