Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Bisnis Internasional

Mata Uang Tunggal EURO dan Implikasinya


Terhadap Keuangan dan Bisnis Internasional

Dosen :
Dr. Ir. Arief Daryanto, MEC

Disusun Oleh :
Marina Nova Sari (P056164081.56)
Ridia Shafadina (P056164181.56)

PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
DAFTAR ISI :

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. SEJARAH MATA UANG TUNGGAL EURO

BAB IV. PEMBAHASAN


4.1. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Keuangan dan Bisnis
Internasional
4.1.2. Penetapan Kebijakan Moneter dan Fiskal
4.1.3. Potensi Ekonomi EMU terhadap Uni Eropa
4.1.4. Potensi Ancaman Euro terhadap Dollar
4.1.5. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap
Perekonomian Indonesia dan Dunia
4.2. Prospek dan Kemungkinan Kegagalan Euro

BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Integrasi regional merupakan upaya dalam hal perekonomian untuk
menyatukan potensi ekonomi dari berbagai negara dengan tujuan yang sama yaitu
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan mempersatukan potensi dari
beberapa negara dalam satu kawasan maka diharapkan semua negara tersebut
memperoleh dampak positif dari integrasi. Integrasi ekonomi regional ini dapat
terwujud melalui kerja sama antar negara dan dapat berbentuk kelembagaan, salah
satunya adalah Uni Eropa.
Saat ini Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional
yang memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia.
Saat ini Eropa menjadi suatu model kawasan yang paling sempurna dalam
mengembangkan solidaritas dan kerjasama kawasan yang digalang oleh Uni
Eropa. Organisasi antar pemerintah ini memang unik karena bukan sebuah negara,
meskipun memiliki Parlemen Eropa, dan tidak akan menghilangkan eksistensi
negara-negara yang ada saat ini.
Sejak tahun 2002 Uni Eropa telah melakukan bentuk integrasi yang dapat
dikatakan sebagai suatu terobosan dalam perekonomian dunia yaitu pemberlakuan
mata uang Euro yang merupakan mata uang tunggal bagi 12 negara anggota Uni
Eropa. Saat ini terdapat 17 negaraUni Eropa yang menerapkan mata uang Euro.
Integrasi mata uang Euro menjadi lebih istimewa terkait dengan sejarah Eropa
yang diwarnai peperangan antar negara dalam kawasan tersebut. Penggunaan
Euro merupakan peristiwa bersejarah dalam perekonomian bukan hanya bagi
Eropa namun juga dunia.
Pemberlakuan Euro juga mendorong pertumbuhan ekonomi karena biaya
transaksi yang lebih rendah sehingga menarik kegiatan investasi dan kegiatan
ekonomi laainnya. Penggunaan Euro juga memberikan efisiensi karena hilangnya
biaya tambahan yang muncul dari perbedaan nilai tukar mata uang. Dalam
konteks perdagangan internasional Euro diharapkan meningkatkan prospek
ekonomi Eropa di pasar global, di samping itu Euro diharapkan dapat menjadi
standar mata uang internasional dalam investasi global.
1.2. Identifikasi Masalah
Para pemimpin negara yang memberlakukan Euro berharap mata uang
tersebut akan mendorong kemajuan perekonomian Eropa dengan menghilangkan
proses penukaran uang, sehingga biaya untuk melakukan bisnis di kawasan Eropa
akan menjadi lebih murah. Mata uang baru itu juga diharapkan akan mendorong
persaingan dan menahan kenaikan inflasi, karena konsumen bisa dengan mudah
melakukan perbandingan harga barang yang sama atau sejenis di seluruh Eropa.
Mata uang Euro telah memberikan perubahan pada tatanan perekonomian
regional Eropa dan juga dunia. Sebagai contoh adalah penggunaan Dollar
Amerika Serikat dalam perdagangan global yang tergerus oleh Euro, para pelaku
bisnis global dan pemerintahan kini memiliki alternatif lain selain Dollar AS. Euro
telah memiliki potensi yang kuat untuk dapat meningkatkan peran serta bersaing
dengan mata uang lain, khususnya Dollar AS dalam sistem perekonomian dunia.
Penggunaan mata uang Euro sebagai Single Currency Unit (satuan mata
uang tunggal) telah berhasil diterapkan sebagai suatu sistem moneter diantara
negara-negara anggota Uni Eropa. Euro sebagai mata uang tunggal dari negara-
negara anggota Uni Eropa telah menjadi simbol bagi adanya kepercayaan,
penerapan ideologi liberal dan kepentingan bersama.
Permasalahannya adalah Euro merupakan mata uang yang masih muda
sehingga belum teruji daya tahannya, sehingga menimbulkan pertanyaan, sejauh
manakah Euro akan digunakan oleh negara-negara Eropa? Negara-negara
pengguna Euro tentu dapat meninggalkan mata uang tersebut saat ini apabila
dipandang tidak lagi memberikan keuntungan. Saat ini Euro tengah diuji oleh
krisis yang dipicu salah satu negara anggotanya, Yunani dan melebar ke negara
lain seperti Portugal dan Irlandia. Berkenaan dengan hal-hal di atas maka yang
menjadi pertanyaan adalah:
1. Bagaimanakah implikasi dari penerapan mata uang tunggal Euro
terhadap perekonomian global?
2. Bagaimanakah masa depan mata uang tunggal Euro?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Integrasi Ekonomi


Pakar ilmu Hubungan Internasional, Walter S. Jones, menyatakan bahwa
ada tiga tujuan yang mendorong lahirnya integrasi ekonomi dalam suatu kawasan,
yaitu:
1. Potensi ekonomi, tujuan dari integrasi ekonomi adalah untuk mengoptimalkan
potensi ekonomi masing-masing negara yang berintegrasi dengan tujuan agar
memiliki daya saing yang lebih kuat, seperti halnya dengan pembentukan MEE
(Meeting Economic European) pada tahun 1957 untuk dapat bersaing dengan
perekonomian Amerika Serikat.
2. Potensi politik, tujuan membentuk integrasi ekonomi tidak dapat dilepaskan
dari motivasi politik yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi politik.
3. Resolusi konflik yang bertujuan untuk mencari pemecahan atas konflik-konflik
yang mereka hadapi bersama. Dengan adanya integrasi akan tumbuh
interdependensi antara negara anggota dan dengan sendirinya benih-benih
konflik dapat diminimalisir atau setidak-tidaknya bila terjadi konflik antar
negara, maka dapat terselesaikan dengan mekanisme organisasi yang ada
dalam integrasi tersebut.
Dalam perekonomian internasional terjadi interaksi ekonomi-politik yang
mengalami pasang-surut pada profit ekonomi. Hal ini didukung pula dengan
situasi politik suatu negara dalam bentuk kebijakan.
BAB III SEJARAH MATA UANG TUNGGAL EURO

Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supra-


nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 januari 2007 telah
memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah
Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada
1992. Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke
"Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini
telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik.
Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam UE.
Pembentukan mata uang Euro dan Perjanjian Maastricht terkait dengan
adanya suatu kesepakatan dalam pertemuan negara-negara Eropa di Roma pada
taun 1957 yang merencanakan terbentuknya pasar bersama dan penyatuan militer.
Perencanaan ini diharapkan dapat berfungsi ganda yaitu, meningkatkan
perdagangan dan usaha perlindungan terhadap negara-negara Eropa dari kerugian
hasil Dollar dalam sistem moneter internasional. Euro adalah mata uang yang
dipakai di 17 negara anggota Uni Eropa. Secara giral, mata uang ini mulai dipakai
sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal 1
Januari 2002.
Euro dari satu negara boleh dipakai di Negara Eropa yang bergabung
dalam mata uang tunggal euro yang lain.Walaupun uang kertas Euro rupanya
sama, tetapi ada juga perbedaan kecil, yaitu nomornya, sehingga bisa diketahui
asalnya dari negara yang mana. Di Jerman nomornya mulai dengan X, Irlandia
nomornya mulai dengan T, Belanda nomornya mulai dengan P, Yunani nomornya
mulai dengan Y, Perancis nomornya mulai dengan U, Austria nomornya mulai
dengan N, Finlandia nomornya mulai dengan L, Belgia nomornya mulai dengan
Z, Italia nomornya mulai dengan S, Portugal nomornya mulai dengan M. dan
Spanyol nomornya mulai dengan V.
Ada tujuh-belas negara anggota Uni Eropa yang menggunakan Euro
sebagai mata uang. Wilayah pengguna mata uang ini disebut sebagai Zona Euro.
Sebelas negara pertama mulai menggunakan sejak awal 1999. Yunani menjadi
pengguna ke-12 sejak awal 2001. Mulai tanggal 1 Januari 2007 Slovenia turut
bergabung. Siprus dan Malta menggunakan sejak 1 Januari 2008. Yang terakhir
adalah Slovakia, yang bergabung mulai 1 Januari 2009. Negara-negara pengguna
mata uang ini adalah : 1. Jerman 2. Irlandia 3. Belanda 4. Perancis 5. Luxemburg
6. Austria 7. Finlandia 8. Belgia 9. Italia 10. Portugal 11. Spanyol 12. Yunani 13.
Slovenia 14. Siprus 15. Malta 16. Slowakia. 17 Estonia. Selain itu beberapa
negara kecil juga memakai Euro: 1. Andorra 2. Monako 3. San Marino 4. Vatikan.
Beberapa daerah juga diperbolehkan memakai Euro sebagai mata uang: 1.
Montenegro 2. Kosovo.
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Keuangan dan Bisnis
Internasional
European Economic and Monetary Union (EMU) dibentuk sebagai alat
yang dapat digunakan untuk mewujudkan full economic integration yang
bertujuan agar Uni Eropa dapat menciptakan Pasar Tunggal Eropa yang memiliki
kapabilitas untuk berperan sebagai suatu blok perdagangan yang handal dalam
menghadapi persaingan global. Secara umum kerangka pembangunan EMU
mencakup pengembangan institusional dengan membentuk beberapa lembaga
seperti EMI (Europe Monetary Institute), ECB (Europe Cental Bank) beserta
sistemnya yang disebut ESCB (European System of Central Bank) dengan
spesifikasi: ESCB untuk menciptakan stabilitas harga, ECB sebagai pengendali
penyatuan moneter Eropa, dan EMI untuk mempesiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan otoritas moneter Uni Eropa.

3.1. 1. Penetapan Kebijakan Moneter dan Fiskal


Kekuatan Dollar telah mempengaruhi terjadinya ketidakstabilan terhadap
sistem moneter internasional. Dengan besarnya ketergantungan masyarakat
internasional dan Eropa terhadap mata uang Amerika Serikat itu, maka kebijakan
pemerintah Amerika Serikat di tahun 1976 dalam menetapkan sistem kurs
mengambang telah memberikan resiko fluktuasi kepada nilai tukar dari dolar.
Beberapa tahapan yang dilakukan oleh EMU dalam menjaga stabilitas
nilai mata uang Euro pada akhirnya ditujukan untuk mendukung keberadaan dan
peranan Euro agar menjadi mata uang yang kompetitif dalam perdagangan
internasional khususnya di kawasan Eropa. Hal ini tentunya membutuhkan usaha
keras untuk menyeimbangkan keberadaannya dengan hegemoni Dollar Amerika
Serikat di dunia internasional.Kebijakan moneter dan fiskal adalah pondasi dan
peluang bagi Eropa dalam pembentukan mata uang tunggal Euro.

3.1. 2. Potensi Ekonomi EMU terhadap Uni Eropa


Ada beberapa bentuk keuntungan ekonomi yang diharapkan akan dapat
diperoleh dengan diberlakukannya EMU ialah adanya potensi untuk meningkatan
mobilitas modal, peningkatan sumber daya, penghapusan batasan ekonomi di
Eropa, meningkatkan ekspor, mengurangi pengangguran, meningkatkan
kerjasama regional Uni Eropa dan mendapatkan kestabilan kondisi sosial negara-
negara Uni Eropa.
Berbagai keuntungan yang diperoleh dari pembentukan EMU di sektor
perdagangan internasional, investasi maupun industri pada dasarnya hanya akan
terealisasi pada saat diterapkannya pengelolaan yang amat baik oleh negara-
negara anggota Uni Eropa yang juga tergabung dalam EMU. Keuntungan-
keuntungan ini tidak hanya akan terlihat dari pemberlakuan suku bunga, akan
tetapi juga dari perkembangan GDP yang terjadi tiap tahunnya.

3.1.3. Potensi Ancaman Euro terhadap Dollar


Kehadiran Euro sebagai alat transaksi perdagangan cross-border di
kawasan Eropa bagi negara-negara Uni Eropa diharapkan akan dapat mengurangi
ketergantungan terhadap Dollar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan dominasi
peredaran Dollar Amerika Serikat tidak hanya di kawasan Eropa namun juga di
dunia internasional. Keadaan inilah yang mendasari para pemimpin untuk
membentuk mata uang baru secara regional sebagai pesaing bagi Dollar Amerika
Serikat dalam pergdagangan internasional.
Aksi ini merupakan suatu sikap positif dan rasional dalam menghadapi
dominasi Amerika Serikat dalam pengaturan pasar dunia dan sistem moneter
internasional, terutama pertukaran mata uang dan transaksi bisnis. Didasari oleh
tingkat kuantitas, terlihat bahwa sektor perdagangan internasional, pertukaran
mata uang dan ekspor-impor, keberadaan Euro telah bergerak ke arah
terbentuknya dominasi dalam pengaturan pasar dan sistem moneter. Oleh karena
itu, mata uang Euro memiliki potensi kuat untuk berperan penting dalam sistem
perekonomian global, terutama sebagai penguat sistem perekonomian di negara-
negara Uni Eropa untuk dapat mengimbangi kekuatan perekonomian dari
Amerika Serikat.
Kemungkinan ancaman dari mata uang Euro terhadap Dollar juga tampak
dengan adanya peningkatan cadangan devisa berupa Euro dari berbagai bank
sentral yang ada di negara-negara Eropa. Indikasi kepercayaan internasional
terhadap Euro ditunjukkan oleh keinginan negara-negara OPEC untuk
menggantikan penggunaan Dollar sebagai alat transaksi perdagangan minyak di
antara negara-negara tersebut denga Euro.

3.1.4. Implikasi Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Perekonomian Indonesia


dan Dunia
Diberlakukannya mata uang tunggal euro, dalam jangka panjang hal
tersebut akan memiliki dampak tersendiri terhadap perekonomian RI serta
transaksi perdagangan ke negara-negara Uni Eropa. Dalam jangka panjang,
keberadaan euro yang stabil bisa menjadi alternatif cadangan devisa RI yang
selama ini selalu bergantung pada dolar AS. Euro yang stabil atau lebih kuat dari
dolar dalam jangka panjang justru lebih disukai oleh para pengusaha RI yang
banyak melakukan transaksi dengan negara-negara Eropa. Hal tersebut bisa
mengakibatkan mereka melepas simpanan dolar yang dimiliki. Karena itu, Bank
Indonesia harus mengatur kembali cadangan devisa RI sehingga tidak terlalu berat
pada dolar AS. Jika nantinya transaksi perdagangan dengan Uni Eropa
dilaksanakan dalam euro, BI harus memiliki cadangan euro yang cukup, terutama
untuk transaksi impor. Jika dalam perjalanannya, nilai tukar euro lebih kuat
dibanding dolar AS, para eksportir RI ke negara-negara Uni Eropa akan
memperoleh pendapatan riel yang lebih tinggi dalam euro, karena selama ini
mereka bertransaksi hanya dengan dolar US.
Kesuksesan referendum kedua bagi Traktat Nice pada bulan Oktober tahun
2002 lalu dimana 63 persen anggota Uni Eropa setuju akan perluasan keanggotaan
yang nantinya akan menyatukan semua negara Eropa. Dengan disetujuinya traktat
itu maka Uni Eropa akan menjadi raksasa ekonomi yang akan semakin
diperhitungkan eksistensinya dalam percaturan politik dan perekonomian
internasional.
Perkembangan lain yang dapat dilihat untuk menunjukkan adanya
peningkatan peran Euro dalam perdagangan internasional adalah: Volum
perdagangan internasional dalam hal ini Uni Eropa menunjukkan tren peningkatan
dari tahun ke tahun sejak berlakunya Euro, keberhasilan ECB dalam menetapkan
suku bunga pada tahun 2003 dan nilai tukar Euro yang terus menguat atas Dollar.
Dengan demikian optimisme akan peningkatan peran Euro dalam
perdagangan internasional juga disebabkan, dalam penggunaannya Euro memiliki
potensi yang amat besar. Menurut sebuah jajak pendapat yang dilaukan oleh
lembga keuangan Amerika Serikat pada tahun 2000 diketahui bahwa 60 %
responden ternyat lebih menyukai Euro daripada Dollar Ameirka Seikat yang
hanya memperoleh dukungan dari 20% responden.
Namun, kemungkinan besar keseimbangan peran dan keberadaan diantara
Euro dan Dollar dalam perdagangan internasional tidak pernah lepas dari adanya
dukungan stabilitas militer serta peningkatan kuantitas perekonomian di negara-
negara anggota Uni Eropa. Karena pada kenyataannya, di dunia internasional
hegemoni sistem moneter yang sebelumnya dikendalikan Inggris dengan
Poundsterlingnya pada abad 19 dapat mengalami peralihan ke Dollar, itu berarti
peralihan hegemoni Dollar kepada Euro bukan suatu hal yang mustahil terjadi
dalam sistem perekonomian global di masa yang akan datang.

3.2. Prospek dan Kemungkinan Kegagalan Euro


Sejak menginjak usia ke delapan sampai kini di usia yang kedelapan
belas, Euro terus kehilangan daya belinya. Terhadap emas daya beli Euro sekarang
hanya kurang dari 1/3 dibandingkan dengan daya belinya ketika lahir 18 tahun
lalu. Ilustrasi grafik dibawah menggambarkan situasi ini. Dibandingkan dengan
US$ memang Euro masih relatif baik, tetapi ini karena US$-nya yang berkinerja
sangat buruk beberapa tahun terakhir. Kinerja yang sesungguhnya dapat dilihat
pada daya belinya terhadap emas yang terus merosot.
Kemungkinan kegagalan Euro ini menunjukkan bahwa tidak ada mata
uang kertas yang mampu mempertahankan daya belinya dalam jangka menengah
apalagi dalam jangka panjang. Bila Euro saja yang dilahirkan di jaman modern
dengan dukungan sejumlah besar negara-negara di zona ekonomi paling maju di
dunia tidak mampu mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang, lantas
apakah kita bisa yakin bahwa mata uang yang kekuatannya hanya mengandalkan
ekonomi satu negara yang biasa-biasa saja akan mampu bertahan?
Beberapa tahun terakhir muncul krisis ekonomi di sejumlah negara Eropa sepert
Yunani, Portugal, Irlandia dan Spanyol yang diwarnai dengan kelesuan dan defisit
anggaran dalam jumlah besar. Seiring dengan itu, nilai tukar mata uang Euro juga
melemah di banding mata uang lainnya. Kondisi itu membuat sejumlah negara sepert
Jerman yang mendukung pemberian dana bantuan untuk menyelamatkan negara-negara
Eropa yang terlilit utang, mengkhawatrkan membengkaknya pendanaan ini. Di sisi lain,
program penyelamatan ekonomi yang dilaksanakan dengan cara pengetatan ekonomi
telah menimbulkan gejolak dan protes rakyat.

Banyak pakar yang meyakini bahwa krisis ini tidak hanya melanda negara-
negara seperti Yunani. Sebab, negara-negara kaya seperti Italia, Perancis dan
Jerman juga dililit utang yang semakin membengkak. Tak hanya itu, negara-
negara anggota Uni Eropa yang tidak menggunakan mata uang Euro juga terkena
imbas dari krisis yang ada.
Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa memiliki efek domino
terhadap negara-negara Eropa lain. Negara-negara seperti Irlandia,
Portugal,Hungaria dan Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik
bahkan Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana dari otoritas moneter Eropa
dan International Moneter Fondation (IMF) sebagai langkah penyelamatan
Irlandia kedalam krisis yang lebih jauh. Dengan alasan, bail out dibutuhkan untuk
stabilitas financial di Eropa, terutama menjaga nilai mata uang euro.
BAB IV. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan di atas dapat dimbil beberapa kesimpulan
mengenai implikasi / dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Euro sebagai
mata uang tunggal Eropa (EMU) adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan moneter Eropa
Kebijakan moneter ditentukan oleh European Central Bank (ECB).
ECB bertanggung jawab menyiapkan dengan tujuan mengendalikan inflasi di
negara-negara peserta dan menstabilkan nilai euro terhadap mata uang lain
dalam batasan yang wajar.
2. Dunia usaha dan valuasi usaha Eropa
Terjadinya lebih banyak kesepakatan bisnis jangka panjang karena
perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda tidak lagi mengkhawatirkan
risiko kerugian besar akibat pergerakan mata uang.Para investor lebih mudah
membandingkan nilai pasar dari perusahaan-perusahaan di seluruh Eropa
karena satuan mata uang yang sama.
3. Dampak terhadap arus keuangan
Tingkatan suku bunga yang ditawarkan oleh negara-negara euro
menjadi relatif sama. Harga saham menjadi lebih dapat diperbandingkan di
antara negara-negara Eropa karena denominasi mata uang yang sama.
4. Tingkat risiko nilai tukar
Hilangnya risiko nilai tukar di antara negara-negara Eropa sehingga
merangsang peningkatan arus perdagangan dan dana di antara negara-negara
Eropa tersebut.
5. Dampak terhadap perekonomian internasional secara keseluruhan dan
peran Euro dalam perdagangan internasional cukup meningkat, dan dalam
penggunaannya, Euro memiliki potensi yang amat besar.
6. Penggunaan Mata Uang Tunggal Euro merupakan tantangan sekaligus ujian,
apakah penerapan dan penggunaan EMU akan berhasil atau sebaliknya, yang
akan menjadi test-case bagi kawasan lain untuk mengikuti jejaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Caravelis, George. 2005. European Monetary Union: An Application of the
Fundamental Principles of Monetary Theory. Avebury.
Hass, Ernst B. 1958. The Uniting of Europe. Stanford Uni-Press.
http://economy.okezone.com/read/2010/11/18/279/394339/krisis-irlandia-bibit-
krisis-baru-global
http://eprints.lib.ui.ac.id/12809/
http://jurutulis.com/menakar-sukses-mata-uang-tunggal-eropa.html
http://konspirasi.com/eropa/akankah-yunani-tinggalkan-zona-euro/
http://konspirasi.com/eropa/mata-uang-tunggal-eropa-tidak-akan-bertahan/
http://kumpulantugasdili.blogspot.com/2009/03/dampak-peluncuran-euro-per-1-
januari.html
http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-international/
http://www.arthadinar.com/2011/07/kegagalan-euro-kegagalan-uang-kertas_4119.html
http://www.newsindo.com/suratkabar/a/art/
Keohane, Robert O. 1988. The Theory of Hegemonic Stability and Change in
IER. West View.
Suba, Mangun. 2005. Pengaruh Single Currency Unit (EURC) Dalam
Menghadapi US Dollar Di Kawasan Uni Eropa (1999-2004). Universitas
Paramadina.
WS, John. 1985. The Logic of International Relation. Little Brown & Company,
TRT.

Anda mungkin juga menyukai