Dosen :
Dr. Ir. Arief Daryanto, MEC
Disusun Oleh :
Marina Nova Sari (P056164081.56)
Ridia Shafadina (P056164181.56)
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
DAFTAR ISI :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
BAB V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Integrasi regional merupakan upaya dalam hal perekonomian untuk
menyatukan potensi ekonomi dari berbagai negara dengan tujuan yang sama yaitu
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan mempersatukan potensi dari
beberapa negara dalam satu kawasan maka diharapkan semua negara tersebut
memperoleh dampak positif dari integrasi. Integrasi ekonomi regional ini dapat
terwujud melalui kerja sama antar negara dan dapat berbentuk kelembagaan, salah
satunya adalah Uni Eropa.
Saat ini Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional
yang memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia.
Saat ini Eropa menjadi suatu model kawasan yang paling sempurna dalam
mengembangkan solidaritas dan kerjasama kawasan yang digalang oleh Uni
Eropa. Organisasi antar pemerintah ini memang unik karena bukan sebuah negara,
meskipun memiliki Parlemen Eropa, dan tidak akan menghilangkan eksistensi
negara-negara yang ada saat ini.
Sejak tahun 2002 Uni Eropa telah melakukan bentuk integrasi yang dapat
dikatakan sebagai suatu terobosan dalam perekonomian dunia yaitu pemberlakuan
mata uang Euro yang merupakan mata uang tunggal bagi 12 negara anggota Uni
Eropa. Saat ini terdapat 17 negaraUni Eropa yang menerapkan mata uang Euro.
Integrasi mata uang Euro menjadi lebih istimewa terkait dengan sejarah Eropa
yang diwarnai peperangan antar negara dalam kawasan tersebut. Penggunaan
Euro merupakan peristiwa bersejarah dalam perekonomian bukan hanya bagi
Eropa namun juga dunia.
Pemberlakuan Euro juga mendorong pertumbuhan ekonomi karena biaya
transaksi yang lebih rendah sehingga menarik kegiatan investasi dan kegiatan
ekonomi laainnya. Penggunaan Euro juga memberikan efisiensi karena hilangnya
biaya tambahan yang muncul dari perbedaan nilai tukar mata uang. Dalam
konteks perdagangan internasional Euro diharapkan meningkatkan prospek
ekonomi Eropa di pasar global, di samping itu Euro diharapkan dapat menjadi
standar mata uang internasional dalam investasi global.
1.2. Identifikasi Masalah
Para pemimpin negara yang memberlakukan Euro berharap mata uang
tersebut akan mendorong kemajuan perekonomian Eropa dengan menghilangkan
proses penukaran uang, sehingga biaya untuk melakukan bisnis di kawasan Eropa
akan menjadi lebih murah. Mata uang baru itu juga diharapkan akan mendorong
persaingan dan menahan kenaikan inflasi, karena konsumen bisa dengan mudah
melakukan perbandingan harga barang yang sama atau sejenis di seluruh Eropa.
Mata uang Euro telah memberikan perubahan pada tatanan perekonomian
regional Eropa dan juga dunia. Sebagai contoh adalah penggunaan Dollar
Amerika Serikat dalam perdagangan global yang tergerus oleh Euro, para pelaku
bisnis global dan pemerintahan kini memiliki alternatif lain selain Dollar AS. Euro
telah memiliki potensi yang kuat untuk dapat meningkatkan peran serta bersaing
dengan mata uang lain, khususnya Dollar AS dalam sistem perekonomian dunia.
Penggunaan mata uang Euro sebagai Single Currency Unit (satuan mata
uang tunggal) telah berhasil diterapkan sebagai suatu sistem moneter diantara
negara-negara anggota Uni Eropa. Euro sebagai mata uang tunggal dari negara-
negara anggota Uni Eropa telah menjadi simbol bagi adanya kepercayaan,
penerapan ideologi liberal dan kepentingan bersama.
Permasalahannya adalah Euro merupakan mata uang yang masih muda
sehingga belum teruji daya tahannya, sehingga menimbulkan pertanyaan, sejauh
manakah Euro akan digunakan oleh negara-negara Eropa? Negara-negara
pengguna Euro tentu dapat meninggalkan mata uang tersebut saat ini apabila
dipandang tidak lagi memberikan keuntungan. Saat ini Euro tengah diuji oleh
krisis yang dipicu salah satu negara anggotanya, Yunani dan melebar ke negara
lain seperti Portugal dan Irlandia. Berkenaan dengan hal-hal di atas maka yang
menjadi pertanyaan adalah:
1. Bagaimanakah implikasi dari penerapan mata uang tunggal Euro
terhadap perekonomian global?
2. Bagaimanakah masa depan mata uang tunggal Euro?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Banyak pakar yang meyakini bahwa krisis ini tidak hanya melanda negara-
negara seperti Yunani. Sebab, negara-negara kaya seperti Italia, Perancis dan
Jerman juga dililit utang yang semakin membengkak. Tak hanya itu, negara-
negara anggota Uni Eropa yang tidak menggunakan mata uang Euro juga terkena
imbas dari krisis yang ada.
Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa memiliki efek domino
terhadap negara-negara Eropa lain. Negara-negara seperti Irlandia,
Portugal,Hungaria dan Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik
bahkan Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana dari otoritas moneter Eropa
dan International Moneter Fondation (IMF) sebagai langkah penyelamatan
Irlandia kedalam krisis yang lebih jauh. Dengan alasan, bail out dibutuhkan untuk
stabilitas financial di Eropa, terutama menjaga nilai mata uang euro.
BAB IV. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan di atas dapat dimbil beberapa kesimpulan
mengenai implikasi / dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Euro sebagai
mata uang tunggal Eropa (EMU) adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan moneter Eropa
Kebijakan moneter ditentukan oleh European Central Bank (ECB).
ECB bertanggung jawab menyiapkan dengan tujuan mengendalikan inflasi di
negara-negara peserta dan menstabilkan nilai euro terhadap mata uang lain
dalam batasan yang wajar.
2. Dunia usaha dan valuasi usaha Eropa
Terjadinya lebih banyak kesepakatan bisnis jangka panjang karena
perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda tidak lagi mengkhawatirkan
risiko kerugian besar akibat pergerakan mata uang.Para investor lebih mudah
membandingkan nilai pasar dari perusahaan-perusahaan di seluruh Eropa
karena satuan mata uang yang sama.
3. Dampak terhadap arus keuangan
Tingkatan suku bunga yang ditawarkan oleh negara-negara euro
menjadi relatif sama. Harga saham menjadi lebih dapat diperbandingkan di
antara negara-negara Eropa karena denominasi mata uang yang sama.
4. Tingkat risiko nilai tukar
Hilangnya risiko nilai tukar di antara negara-negara Eropa sehingga
merangsang peningkatan arus perdagangan dan dana di antara negara-negara
Eropa tersebut.
5. Dampak terhadap perekonomian internasional secara keseluruhan dan
peran Euro dalam perdagangan internasional cukup meningkat, dan dalam
penggunaannya, Euro memiliki potensi yang amat besar.
6. Penggunaan Mata Uang Tunggal Euro merupakan tantangan sekaligus ujian,
apakah penerapan dan penggunaan EMU akan berhasil atau sebaliknya, yang
akan menjadi test-case bagi kawasan lain untuk mengikuti jejaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Caravelis, George. 2005. European Monetary Union: An Application of the
Fundamental Principles of Monetary Theory. Avebury.
Hass, Ernst B. 1958. The Uniting of Europe. Stanford Uni-Press.
http://economy.okezone.com/read/2010/11/18/279/394339/krisis-irlandia-bibit-
krisis-baru-global
http://eprints.lib.ui.ac.id/12809/
http://jurutulis.com/menakar-sukses-mata-uang-tunggal-eropa.html
http://konspirasi.com/eropa/akankah-yunani-tinggalkan-zona-euro/
http://konspirasi.com/eropa/mata-uang-tunggal-eropa-tidak-akan-bertahan/
http://kumpulantugasdili.blogspot.com/2009/03/dampak-peluncuran-euro-per-1-
januari.html
http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-international/
http://www.arthadinar.com/2011/07/kegagalan-euro-kegagalan-uang-kertas_4119.html
http://www.newsindo.com/suratkabar/a/art/
Keohane, Robert O. 1988. The Theory of Hegemonic Stability and Change in
IER. West View.
Suba, Mangun. 2005. Pengaruh Single Currency Unit (EURC) Dalam
Menghadapi US Dollar Di Kawasan Uni Eropa (1999-2004). Universitas
Paramadina.
WS, John. 1985. The Logic of International Relation. Little Brown & Company,
TRT.