Listrik Dinamis
Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah
coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan
kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri
kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada
rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah
dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan
cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus hambatan. Hambatan nilainya selalu sama
karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus
adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
(Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (A) seperti di
dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi
pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional
untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus
konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara
dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.
Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari
percabangan tersebut. i1 + i4 = i2 + i3
HUKUM OHM
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan
hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian.
Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik.
Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam
rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut
dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.
V ~ I atau
V = R I (Hukum Ohm)
R adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar, satuannya adalah ohm (W)
Contoh, Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki hambatan sebesar 2 ohm,
hitunglah besarnya beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut.
Diketahui:
I=2A R = 2 ohm V=? Jawab:
V=IxR
V = 2 A x 2 ohm
V = 4 volt
Robert Guslav Kirchoff adalah ahli fisika dari Jerman. Di bagian ini akan dibahas salah satu
penemuan Kirchoff yaitu hukum I Kirchoff. Dengan menggunakan hukum I Kirchoff kita dapat
mengetahui nyata lampu redup jika dipasang paralel padahal tegangan yang digunakan besarnya tetap.
Untuk lebih memahaminya pelajarilah dengan seksama uraian berikut. Dalam rangkaian tidak
bercabang (seri), setiap bagian pada rangkaian itu mempunyai kuat arus yang sama besar. Pada
rangkaian bercabang jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
(gambar berikut).
Ini sesuai dengan pernyataan yang ditemukan oleh Kirchoff bahwa jumlah arus yang masuk ke suatu
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum I Kirchoff. Secara sistematis pernyataan Kirchoff ini
dirumuskan dengan persamaan :
Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan mengelilingi suatu
rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. Perhatikan rangkaian di atas! Jika muatan positif bergerak
dari titik a melalui b c d dan kembali ke a, usaha yang dilakukan muatan itu sama dengan nol (W = 0).
Hal ini karena muatan uji tidak berpindah tempat. Oleh karena W = Q x V, besar tegangan CV>
dalam loop sama dengan nol. Penurunan tegangan dalam rangkaian terjadi akibat arus listrik dari
sumber tegangan mendapat hambatan.
Oleh karena itu, persamaan-persamaan hukum II Kirchoff dapat ditulis sebagai berikut.
Energi Listrik
Energi listrik dapat diubah menjadi energi bentuk lain, misalnya energi panas (kalor), energi mekanik,
energi kimia, dan energi cahaya. Ketika sebuah baterai mengirim arus melalui sebuah resistor, maka
baterai memberikan energi listrik kepada resistor. Proses kimia di dalam baterai menggerakkan
muatan Q dari potensial rendah kutub negatif ke potensial tinggi kutub positif. Untuk melakukan ini
baterai harus melakukan usaha yang sama dengan kenaikan energi potensial listrik.
W = Ep = V x Q
muatan liatrik Q = I.t
Sehingga dapat kita tulis dengan
W = V x I.t
Jadi, energi W (joule) yang diberikan oleh suatu sumber tegangan V (volt) yang mensuplai kuat arus I
(ampere) selama selang waktu t (sekon) adalah :
W = V x I.t
Begitu muatan listrik bergerak dari a ke b melalui resistor, muatan kehilangan energi potensial
listriknya akibat tumbukan dengan atom-atom dalam resistor, sehingga muncul energi termal (kalor
dalam bentuk panas). Dengan demikian kita peroleh persamaan untuk energi listrik yang hilang ketika
kuat arus I melalui sebuah resistor R, yaitu.
Daya Listrik
Energi listrik yang diberikan oleh baterai adalah W = V I t, sehingga daya Iistrik P yang diberikan
oleh baterai V adalah
Begitu muatan listrik bergerak dari a ke b melalui resistor R, seperti ditunjukkan pada gambar di atas,
maka daya tersebut hilang dalam bentuk panas pada resistor R, disebut daya disipasi. Daya disipasi
dalam resistor R dapat dirumuskan.
Dalam S1 satuan daya adalah Watt, satuan energi listrik W adalah Joule dan satuan waktu adalah
sekon.
Satu joule adalah energi yang tidak begitu besar. Sebagai contoh energi yang kita perlukan untuk
menutup pintu adalah 5 J. Oleh karena itu, pemakaian energi listrik di rumah kita tidak diukur dalarn
joule, tetapi diukur dengan satuan yang lebih besar, yang disebut kilowat hour (disingkat Kwh). Alat
ukur yang mengukur energi Iistrik di rumah kita dinamakan Kwh meter. Satu kwh meter adalah
energi yang dihasilkan oleh daya satu kilowatt (kw) yang bekerja selama satu jam (one hour).
Pada rangkaian resistif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar
sudut fasenya sama.
Gelombang Radio
Gelombang ini memiliki panjang sekitar 103 meter dengan frekuensi sekitar 104 Hertz.
Sumber gelombang ini berasal dari rangkaian oscillator elektronik yang bergetar. Rangkaian
oscillator tersebut terdiri dari komponen resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C).
Spektrum gelombang radio dimanfaatkan manusia untuk teknologi radio, televisi, dan
telepon.
Gelombang Mikro
Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-2 meter dengan frekuensi sekitar 108 hertz.
Gelombang ini dihasilkan oleh tabung klystron, kegunaanya sebagai penghantar energy
panas. Salah satu contoh penggunaan gelombang micro yaitu pada oven microwave yang
berupa efek panas untuk memasak. Gelombang micro dapat mudah diserap oleh suatu benda
dan juga menimbulkan efek pemanasan pada benda tersebut. Selain itu, gelombang micro
juga dapat digunakan untuk mesin radar.
Gelombang Infra Merah
Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-5 meter dengan frekuensi sekitar 1012 hertz.
Gelombang infra merah dihasilka ketika molekul electron bergetar karena panas, contohnya
tubuh manusia dan bara api. Manfaat kegunaan lain yaitu untuk remote TV dan transfer data
di ponsel.
Gelombang Cahaya Tampak
Sesuai namanya, spketrum ini berupa cahaya yang dapat ditangkap langsung oleh mata
manusia. Gelombang ini memiliki panjang 0.5x10-6 meter dengan frekuensi 1015 hertz.
Dan gelombang cahaya tampak sendiri terdiri dari 7 macam yang disebut warna. Jika
diurutkan dari yang paling besar frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu.
Gelombang Ultra Violet
Gelombang UV memiliki panjang 10-8 meter dengan frekuensi 1016 hertz. Gelombang ini
berasal dari matahari dan juga dapat dihasilkan oleh transisi elektron dalam orbit atom, busur
karbon, dan lampu mercury. Funsi UV dapat bermanfaat dan dapat berbahaya bagi manusia.
Salah satu contoh fungsi sinar UV adalah sebagai detector untuk membedakan uang asli dan
uang palsu.
Gelombang Sinar X
Gelombang ini memiliki panjang 10-10 meter dan memiliki frekuensi 1018 hertz. Gelombang
sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena gelombang ini banyak dimanfaatkan
untuk kegiatan rontgen di rumah sakit.
Gelombang Sinar Gamma
Gelombang ini memilik panjang 10-12 meter dengan frekuensi 1020 hertz. Dihasilkan dari
peristiwa peluruhan radioaktif atau inti atom yang tidak stabil.Gelombang sinar gamma
merupakan gelombang yang memiliki frekuensi paling besar dan serta panjang gelombang
terkecil. Sehingga daya tembusnya sangat besar, bahkan bisa menembus plat besi. Salah satu
fungsi dari sinar gamma yaitu dapat digunakan dalam kedokteran sebagai pembunuh sel
kanker dan sterilisasi alat alat kedokteran.