Anda di halaman 1dari 2

Sejarah

Bertahun-tahun yang lalu terjadi kekacauan diberbagai negri


untuk memperebutkan inti biosfor, sebuah kekuatan terbesar
yang ada di muka bumi, berbagai negri memperebutkan untuk
tujuannya masing-masing dengan keegoisan mereka tersendiri.
Puncak perebutan tersebut terjadi saat seluruh negri terbagi
menjadi 4 kubu dimana 3 diantaranya bertujuan menggunakan inti
biosfor sedangkan satu kubu bertujuan untuk melenyapkan
biosfor. Ke empat kubu bertarung dengan sengit dan berakhir
dengan sebuah keputusan untuk membagi inti biosfor menjadi 6
bagian dan menyembunyikannya di wilayah tertentu sehingga
terjadi ketenangan tanpa kekuatan penghancur. Kemudian
dibangun 6 menara sebagai tanda perdamaian.

Story
Cahaya matahari disela-sela tirai jendela menerpa wajahku
mungkin hari sudah siang saat ini aku terlalu malas untuk
melihat jam saat ini dan berusaha kembali tidur meski mataku
terlalu lelah untuk tidur kembali, aku menyibakan selimutku,
tubuhku terasa panas dan berkeringat dan sangat tidak nyaman
membuatku menyerah untuk tidur kembali. Perlahan aku bangkit
dari tempat tidurku, dengan mata yang setengah terbuka aku
melihat jam yang menunjukan pukul Sembilan pagi ah sial masih
pagi pikirku, mataku sekarang mudah lelah mungkin karena
terlalu banyak tidur saat liburan panjang. Aku mulai bangkit
dan melangkahkan kakiku menuju kamar mandi, air terasa sangat
segar ketika membasahi wajahku menyadarkanku dari tidur yang
dalam.
Suara uap air dalam teko menyadarkanku dari lamunan aku
langsung menuangkan airnya kedalam dua cankir yang sudah
terisi kopi hitam dari utara, kopi favoritku karena aromanya
yang sangat khas dibandingkan dengan kopi local. Aku berjalan
menuju halaman membawa dua cangkir kopi yang telah kubuat,
will sudah menunggu di kursi depan. Aku duduk di kursi
sebelahnya, kita memandangi halaman dengan tatapan kosong,
jalanan yang sepi jarang sekali orang yang lewat, tidak
seperti beberapa bulan lalu dimana masih banyak orang yang
berlalu lalang di depan rumah ini. Will meminum kopinya
tempat ini mulai berbeda, mulai menjadi kota mati.
iya benar jawabku sayangnya kita tidak bias pergi
seperti orang lain yang meninggalkan kota ini
andai aku lebih muda, mungkin aku pasti masih bersama
keluargaku sekarang menuju barat
Aku tahu apa yang dia rasakan, takut akan kematian. Kita
anak usia 16 tahun akan memasuki akademi dimana mereka yang
dulu menjadi yang mereka mau sekarang mereka akan turun perang
demi negaranya dan kematian adalah sangat mungkin bagi kita.
Di akademi kita akan dilatih sesuai kemampuan kita masing-
masing dari mulai pendukung militer sampai barisan depan. Tak
masalah bagiku untuk menghadapi hal tersebut karena aku
terbiasa dengan perkelahian, tetapi tidak dengan beberapa
temanku salah satunya will.
hey! Kenapa kaliat terlihat sangat murung dua orang
perampuan menghampiri aku dan will, itu adalah thera dan chad,
thera berteriak seperti suara burung gagak yang sedang sakarat
seperti biasanya menggangu telingaku.
kenapa kau harus berteriak nene sihir? jawabku
mengejeknya.
itu layak untuk bocah yang takut akan perang wajangnya
mengejek aku dan will
siapa yang takut hah akan ku buktikan di akademi
aku menunggu
sepertinya kita harus segera berangkat, vin mungkun
sudah menunggu chad dengan suara lembut dan malu-malu
mengingatkan kita.
Berempat kita berjalan menuju pusat kota, jalanan sepi
dan rumah-rumah yang sudah ditinggal penghuninya, sudah
menjadi suasana yang biasa di kota ini selama beberapa bulan.
Di pusat kota orang-orang militer terlihat sibuk mereka
seperti semut yang sedang berjalan kesana kemari, keramaian
orang militer berlangsung hingga akademi, di ujung jembatan
Blue Vin telihat menunggu.
kenapa kalian lama sekali bocah busuk! Gerbangnya hapir
ditutup! vin berteriak sebelum kita mendekatinya.
Aku memandang gerbang megah dengan besi hitam yang
dihiasi ornament-ornames yang bahkan tak kumengerti, meskipun
aku sudah melihatnya beberapa kali aku tetap mengagumi gerbang
tersebut. Teman- teman ku membicarakan sesuatu yang tak
terdengar jelas karena aku tidak memperhatikannya dan melihat
sekeliling dimana banyak anak-anak yang akan memasuki akademi.

Anda mungkin juga menyukai