Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS

Nama : An. Ahmad Khairullah


Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Ds.Tatat Pemangkih laut

II. Anamnesis

Keluhan Utama:

Kedua mata gatal sejak 1 minggu yang lalu

Riwayat Perjalanan Penyakit:

Pasien datang di antar orang tua dengan keluhan kedua mata gatal sejak

1 minggu yang lalu. Menurut ibu pasien keluhan muncul setelah pasien

bermain di luar rumah. Pasien juga merasakan mata pasien selalu berair dan

merah. Keluhan ini hilang timbul sejak 4 bulan yang lalu. Terutama ketika

pasien sedang kepanasan atau setelah pasien bermain di bawah terik matahari.

Sebelumnya pasien sudah 3 kali kepuskesmas karena keluhan yang sama,

tetapi keluhan hanya hilang sementara dan kambuh lagi.

12
Penglihatan kabur disangkal, penglihatan ganda (-), sakit kepala disetai rasa

sakit di daerah mata (-), kotoran mata yang kental (-), bengkak (-),sulit

membuka mata (-), demam (-).

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pernah mengalami hal yang sama (+)

Riwayat alergi makanan, debu (-)

Riwayat asma (-)

Riwayat sering terpapar sinar matahari (+)

Riwayat trauma mata disangkal

Riwayat penyakit mata lainnya disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:

Riwayat kedua orang tua memakai kacamata (-)

Riwayat serupa pada keluarga disangkal

Riwayat alergi (+)

Status Gizi :

Berat Badan : 19 kg

Tinggi Badan : 100 cm

IMT : 19 (normal)

Status Ekonomi:
Cukup

13
II.3. Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Keadaan sakit : sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup


Pernafasan : 21 x/menit

Suhu : 36,7oC

Status Lokalis :

OD OS
Visus
5/5 5/5

Sentral Kedudukan Sentral

Ke segala arah Pergerakan Ke segala arah

Bentuk normal, edema (-) Palpebra sup Bentuk normal, edema (-)

Bentuk normal, edema (-) Palpebra inf Bentuk normal, edema (-)

Apparatus
Lakrimasi (+) Lakrimasi (+)
lakrimalis

Licin, Hiperemi (-), edema Konjungtiva Licin, Hiperemi (-), edema


(-), papil (-), folikel(-) tarsus sup (-), papil (-), folikel(-)

Licin, Hiperemi (-), edema Konjungtiva Licin, Hiperemi (-), edema


(-), papil (-), folikel(-) tarsus inf (-), papil (-), folikel(-)

14
Injeksi konjungtiva (+), Injeksi konjungtiva (+),
Konjungtiva
Penebalan didekat limbus Penebalan didekat limbus
bulbi
(+), fibrovaskular (-) (+), fibrovaskular (-)

Jernih Kornea Jernih

Anikterik Sklera Anikterik

Normal COA Normal

Hitam, reguler, kripta (+) Iris Hitam, reguler, kripta (+)

Bulat, sentral, 3 mm, Bulat, sentral, 3 mm,


Pupil
reflek cahaya (+/+) reflek cahaya (+/+)

Jernih Lensa Jernih

Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Tes Fluorescen Tidak dilakukan

Normal Palpasi Normal

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kerokan konjungtiva

V. DIAGNOSIS BANDING

Konjungtivitis atopi

Konjungtivits flikten

VI. DIAGNOSIS KERJA

Konjungtivits vernal tipe Limbus ODS

15
VII. PENATALAKSANAAN

KIE

Menghindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari tangan,

Pemakaian mesin pendingin ruangan

Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga membawa serbuk sari

Menggunakan kaca mata untuk mengurangi kontak dengan alergen di udara


terbuka. Pemakaian lensa kontak justru harus dihindari karena lensa kontak akan
membantu retensi allergen

Kompres dingin di daerah mata;

Medikamentosa

Antihistamin topical ED (Cendo conver) 3x1 tetes

Kortikosteroid topical ED (Cendo xitrol) 3x 1 tetes

VIII. PROGNOSIS

1. Quo ad Vitam : dubia ad bonam

2. Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam

3. Quo ad Cosmeticam : dubia ad bonam

BAB IV

16
PEMBAHASAN

Pada kasus ini pasien di diagnosis Konjungtivitis vernalis berdasarkan anamnesis


dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis di dapatkan keluhan pasien gatal dan
merah pada kedua mata setelah bermain di luar rumah pada siang hari. Pasien juga
mengeluhhkan jika keluhan sering kambuhh-kambuhan. Hal ini sesuai dengan
teori keluhan utama dari konjunngtivitis vernalis adalah mata merah
kecoklatan/kotor dan gatal yang menetap, disertai oleh gejala fotofobia, berair dan
rasa mengganjal pada kedua mata dan biasanya dipicu oleh kondisi kemarau, atau
terik matahari, atau musiman.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan penebalan di dekat limbus berupa horner

trantas dot. Sehingga pada pasien di klasifikasikan sebagai konjuntivitis vernalis

tipe limbal. menurut teori tipe limbal memiliki gambaran seperti renda pada

limbus, dimana konjungtiva bulbi menebal, berwarna putih susu, kemerah-

merahan, seperti lilin. Merupakan penumpukan eosinofil dan merupakan hal yang

patognomosis pada konjungtivitis vernal yang berlangsung selama fase aktif.

Adanya gambaran spesifik pada konjungivitis ini disebabkan oleh hiperplasi

jaringan konjungtiva di daerah tarsal, daerah limbus atau keduanya. Selanjutnya

gambaran yang tampak akan sesuai dengan perkembangan penyakit yang

memiliki bentuk yaitu palpebral ataupun bentuk limbal.

Menurut literature Pada konjungtivitis vernalis akan dijumpai hiperemi

dan vasodilatasi difus, yang dengan cepat akan diikuti dengan hiperplasi akibat

proliferasi jaringan yang menghasilkan pembentukan jaringan ikat yang tidak

terkendali. Kondisi ini akan diikuti oleh hyalinisasi dan menimbulkan deposit

pada konjungtiva sehingga terbentuklah gambaran cobblestone. Jaringan ikat yang

17
berlebihan ini akan memberikan warna putih susu kebiruan sehingga konjungtiva

tampak buram dan tidak berkilau.

Tatalaksanan pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah 2 10 tahun.

Tujuan pengobatan pada untuk menghilangkan gejala dan menghindari efek

iatrogenik yang serius dari obat yang diberikan (kortikosteroid). Prinsip

pengobatan bersifat konservatif. Tata laksana konjungtivitis vernalis berdasarkan

beratnya gejala dan tanda penyakit. Pada pasien di berikan tatalaksana yaitu

antihistamin dan kortikosteroid. Antihistamin, baik lokal maupun sistemik, dapat

dipertimbangkan sebagai pilihan, karena kemampuannya untuk mengurangi

rasagatal yang dialami pasien. Apabila dikombinasi dengan vasokonstriktor, dapat

memberikan kontrol yang memadai pada kasus yang ringan atau memungkinkan

reduksi dosis.

BAB V

18
PENUTUP

Terdapat dua tipe konjungtivitis vernal yaitu tipe palpebral dan tipe limbal.

Tipe palpebral terutama mengenai konjungtiva tersebut superior yaitu terdapat

pertumbuhan papil yang besar yang disebut cobble stone. Pada beberapa tempat

akan mengalami hiperlpasi dan diberbagai tempat terjadi atrofi perubahan

membesar terdapat di substansia propia, dimana substanti propia ini mengalami

infiltrasi oleh sel-sel limfosit plasma dan eosinafil. Diagnosis ditegakkan

berdasarkan anamnesa pemeriksaan klinis dan laboratorium. Pada fase akut dapat

diberikan kortikosteroid, selanjutnya diberikan obat lain misalnya Sodium

cromaglycate 2%. Iodoxamide tromethamie 0,1%, Levocabastin, Cyclospori.

19

Anda mungkin juga menyukai