Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

Pohon aren atau Arenga pinnata merupakan pohon yang mudah tumbuh.

Memiliki asal usul dari wilayah Asia tropis. Pohon aren menyebar mulai dari India

Timur hingga Malaysia, Indonesia, dan Filiphina sebelah timur. Di Indonesia pohon

aren menyebar pada hampir seluruh wilayah Indonesia yaitu di 14 provinsi seperti

Papua, Maluku, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu,

Kalimantan Selatan, dan Nangro Aceh Darussalam. Total luas pohon aren di 14

provinsi adalah 70.000 ha.

Pohon aren merupakan tumbuhan multiguna, memiliki banyak manfaat bagi

kehidupan masyarakat, baik itu manfaat secara ekologi, ekonomi, maupun

farmokologis. Fungsi aren di bidang ekologi adalah sebagai pengawet sumber daya

alam terutama tanah. Akar pohon aren sangat kokoh, dalam, dan tersebar sehingga

memiliki fungsi penting bagi penahan erosi tanah. Selain itu akar aren juga memiliki

kemampuan dalam mengikat air sehingga pohon aren bisa di tanam di daerah yang

relative kering dan tidak perlu perawatan intensif. Hal ini sangat membantu

kelestarian lingkungan hidup terutama untuk penghijauan pada daerah lereng

pegunungan dan sungai sungai.

1
Secara ekonomi, pohon aren berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi

sebagian masyarakat. Nira aren dapat dibuat gula aren. Gula aren diperoleh dengan

menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari

yang berwarna kuning. Nira dari pohon aren juga dapat dibuat menjadi etanol yaitu

bahan bakar alternative untuk menggantikan minyak tanah, gas elpigi, dan bensin.

Selain itu parutan batang aren yang berbentuk halus dan biasanya dicampur dengan

dedak gabah dan bekatul juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak itik dan

bebek. Tepung ( aci ) dari pohon aren yang sudah cukup tua dapat dibuat bahan

beragam makanan kue tradisional. Sedangkan buah aren yang sudah cukup matang

dapat diolah menjadi kolang kaling. Daun aren yang masih muda biasa

dimanfaatkan masyarakat pedesaan untuk bahan rokok linting yang diisi tembakau

dan daun tuanya untuk bahan atap rumah. Ijuknya juga dapat digunakan untuk atap

rumah, sapu, bahan tambang, penyaring air, dan untuk sarang bertelur di kolam.

Batang aren juga dibiasa digunakan sebagai saluran air ( talang ), titian ( cukang ),

tongkat, serta cobek. Selain itu lidi dari tulang daun aren dapat dibuat sapu lidi. Dari

pelepah dan tangkai daun pohon aren setelah diolah dihasilkan serat yang kuat dan

tahan lama untuk dijadikan benang, tali pancing, dan senar gitar.

Secara farmakologis, pohon aren digunakan untuk menjaga kesehatan dan

perawatan kulit. Nira aren dapat dijadikan bahan obat obatan tradisional, misalnya

untuk haid yang tidak teratur, sembelit, sariawan, radang paru paru, disentri, sakit

kepala, dan untuk memulihkan keletihan. Gula aren yang dibuat dari nira aren

berkhasiat untuk menghambat penyerapan kolesterol oleh tubuh karena memiliki

2
kandungan kalori dan serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu,

akar muda pohon aren biasa digunakan untuk obat kencing batu ginjal dan akar

tuanya untuk bahan obat sakit gigi. Pelepah pohon aren yang dibakar biasa digunakan

untuk bahan kosmetik tradisional yaitu untuk menghaluskan kulit, menghilangkan

jerawat, mengobati penyakit cacar dan luka bakar, menghilangkan rasa gatal, dan

menipiskan noda atau flek. Kolang kaling yang di buat dari biji aren dapat

memperlancar kerja saluran pencernaan manusia.

3
BAB II DETERMINASI DAN KLASIFIKASi

A. Determinasi

Determinasi dari Arenga pinnata atau pohon aren adalah sebagai berikut:

1b 2b 3b 4b 6b 7a 8a family palmae

1b 3b 4b 6b 7b 9b genus areca

No 10 areca catechu L.

B. Klasifikasi

Klasifikasi dari Arenga pinnata atau pohon aren adalah sebagai

berikut:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata

4
BAB III HABITATIO

A. Habitus

Arenga pinnata merupakan palma yang besar dan tinggi. Tingginya dapat

mencapai 25 meter dan memiliki diameter 65 cm. Batang pokoknya kukuh dan

pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang disebut ijuk. Ijuk

ini sebenarnya adalah pelepah daun yang menyelubungi batang. Daunnya

majemuk menyirip seperti daun kelapa dengan panjang 5 m dengan tangkai daun

mencapai 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang. Pohon ini memiliki buah

berbentuk bulat peluru yang tersusun dalam untaian seperti rantai.

B. Habitat

Arenga pinnata atau pohon aren dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

500 mdpl 800 mpdl. Pohon ini tidak membutuhkan tanah yang terlalu subur,

Pohon ini dapat hidup di semua kondisi tanah, baik itu tanah liat, tanah berkapur

atau tanah berpasir. Curah hujan yang ideal untuk pohon aren sekitar 1200 mm /

tahun, kedalaman air tanah 1 3 m, suhu rata rata 25C, dan beriklim sedang

sampai basah. Pohon aren tidak tahan pada daerah yang kadar asamnya tinggi.

Oleh karena itu umumnya pohon aren bisa tumbuh dihampir setiap daerah di

Indonesia khususnya tumbuh di pinggir sungai dan tebing pegunungan di daerah

pedalaman.

5
BAB IV DESKRIPTIO

1. Organa Nutritiva

1.1. Akar ( Radix )

Pohon aren memiliki akar serabut. Akar serabut pada pohon aren

sangat kokoh, dalam, dan tersebar. Selain itu akar aren juga memiliki

kemampuan dalam mengikat air.

1.2. Batang ( Caulis )

Batang pohon aren berbentuk bulat atau silinder dengan diameter

mencapai 65 cm. Arah tumbuhnya adalah ke atas menuju cahaya atau

bersifat fototrop. Batangnya tidak memiliki kambium sehingga batang dari

pohon aren tidak dapat bertambah besar. Batang pohon aren adalah batang

berkayu yang keras. Batang ini sangat kukuh dan pada bagian atas diselimuti

oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk. Ijuk ini sebenarnya

adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

1.3. Daun ( Folium )

Daun dari pohon aren adalah majemuk menyirip dengan susunan

roset batang yaitu daun berjejal jejal di ujung batang pohon. Panjang

daunnya mencapai 5 m dengan tangkai daun mencapai 1,5 m. Daun aren

berbentuk pita bergelombang dengan susunan tulang daun sejajardan dengan

6
ibu tulang daun yang besar. Tepi daun pohon aren adalah rata ( integer ).

Daun berwarna hijau gelap pada sisi atas dan berwarna keputih putihan

karena lapisan lilin pada sisi bawahnya dan daging daun bersifat seperti

perkamen yaitu tipis tetapi cukup kaku.

2. Organa Reproduktiva

2.1. Bunga ( Flos )

Bunga aren adalah bunga majemuk. Bunga aren merupakan bunga

monoecus atau bunga berumah satu yaitu dalam satu tumbuhan terdapat

bunga jantan dan bunga betina. Bunga bunga jantan terpisah dengan bunga

bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun.

Panjang tongkol mencapai 2,5 cm. Bunga tersusun dalam untaian seperti

rantai dan berbentuk tandan yaitu bunga bertangkai nyata dan duduk pada

ibu tangkai bunganya. Dalam satu tandan terbentuk 10 tangkai atau lebih

dan setiap tangkai tersusun dari banyak sekali bunga yang nantinya akan

berubah menjadi buah.

2.2. Buah ( Fruktus )

Buah aren berbentuk bulat peluru dengan diameter kira kira 4 cm,

beruang 3, berbiji 3. Buah aren dinamai beluluk atau caruluk, memiliki 2

atau 3 butir inti biji atau endosperma yang berwarna putih tersalut batok tipis

yang keras. Buah yang masih muda intinya masih lunak dan agak bening.

Buah ini memiliki kandungan asam oksalat yang menimbulkan rasa gatal

apabila terkena kulit. Buah aren tersusun dalam susunan rantai. Setiap

7
tandan terdiri dari 10 tangkai atau lebih dan setiap tangkai memiliki kurang

lebih 50 buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak

dapat dimakan karena getahnya yang sangat gatal. Pada buah aren terbentuk

tiga lapisan kulit yaitu:

1. Kulit luar atau exocarpium yang tipis menjangat

2. Kulit tengah atau mesocarpium yang berserabut seperti serabut buah

kelapa

3. Kulit dalam atau endocarpium yang keras dan berkayu. Lapisan ini amat

kuat dan keras seperti batu.

2.3. Biji ( semen )

Biji buah aren berwarna putih dan tersalut batok tipis yang keras,

berbentuk pipih dan bergetah. Biji aren digunakan untuk membuat kolang

kaling. Biji pada buah aren juga dapat digunakan untuk perkembangan

generatif.

8
BAB V RINGKASAN

Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pohon aren atau

Arenga pinnata dapat disimpulkan bahwa pohon aren merupakan palma

yang besar dan tinggi yang dapat tumbuh dihampir setiap daerah di

Indonesia khususnya tumbuh di pinggir sungai dan tebing pegunungan di

daerah pedalaman.. Pohon aren ini merupakan pohon tahunan yang memiliki

batang berbentuk silinder dengan daun berbentuk pita yang memiliki

susunan tulang daun sejajar, serta memiliki system perakaran serabut yang

kuat. Pohon aren memiliki tipe bunga majemuk dan berumah satu. Buah aren

merupakan buah sejati yang tergolong dalam buah batu dan memiliki bentuk

bulat peluru dan tersusun dalam susunan rantai. Biji buah aren berwarna

putih berbentuk pipih dan bergetah serta tersalut batok tipis yang kuat.

Pohon aren memiliki banyak banyak manfaat bagi bidang kehidupan, baik

itu manfaat dari segi ekologi, ekonomi, sampai farmakologis. Di bidang

ekologi pohon aren sebagai pengawet sumber daya alam terutama tanah dan

secara ekonomi, pohon aren berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi

sebagian masyarakat. Secara farmakologis, pohon aren digunakan untuk

menjaga kesehatan dan perawatan kulit. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa pohon aren merupakan pohon yang multiguna bagi segala bidang

9
kehidupan yang harus dilestarikan di alam Indonesia sebagai salah satu

kekayaan flora di Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana

Wana Jaya

Steenis. 1981. Flora, untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT pradnya

Paramita

Suryowinoto, Moeso. 1994. Flora Determinasi Tumbuhan. Yogyakarta:

Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah

Mada Universitas Press

Wien, Phang. 1983. http://id.wikipedia.org/wiki/daun_pelindung. Diakses

pada tanggal 1 Juni 2010

11

Anda mungkin juga menyukai