Anda di halaman 1dari 25

BAB I

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling
bergantung dengan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai keadaannya, seperti
agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan dan menarik, semua
kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan
menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
a. Meningkatkan kemampuan uji realitas ( reality testing) melalui komunikasi dan
umpan balik dengan atau dari orang lain.
b. Melakukan sosialisasi.
c. Membangkitkan sosialisasi
d. Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan efektif.
B. Tujuan Instruksional Khusus
a. Meningkatkan identitas diri.
b. Menyalurkan emosi secara konstruktif.
c. Meningkatkan keterampilan hubungan intrapersonal atau sosial.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Terealisasinya program mahasiswa praktik keperawatan jiwa STIKES Surya
Mitra Husada Kediri yaitu dapat melakukan program TAK di Rumah sakit jiwa
menur khususnya di ruangan anggrek
2. Bagi Pasien
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
3. Bagi Institusi
Sebagai sarana pengembangan Tri Darma perguruan tinggi dalam hal
pengabdian masyarakat.
4. Bagi Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
Sebagai sarana meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terwujudnya upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya.
D. Kriteria Pasien
Kriteria pasien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok adalah :
a. Klien dengan riwayat perilaku kekerasan.
b. Klien mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan
tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
E. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
F. Sesi Yang Digunakan
Dalam Tearapi Aktifitas Kelompok Perilaku Kekerasan dibagi dalam 5 Sesi, Yaitu :
a. Sesi 1 : Mngenal Perilaku Kekerasan yang biasa dilakukan
b. Sesi 2 : Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik
c. Sesi 3 : Mencegah Perilaku Kekerasan sosial
d. Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
e. Sesi 5 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan patuh mengomsumsi obat
G. Klien (Karakteristik/Kriteria)
a. Klien perilaku kekerasan yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan perawat
b. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
H. Tugas Pelaksana TAK
a. Tugas sebagai leader dan co-leader meliputi tugas menganalisa dan mengobservasi
pola-pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok, membantu anggota kelempok
menyadari dinamisnya kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok
menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta mengarahkan dan memimpin
jalannya terapi aktivitas kelompok.
b. Tugas sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator , perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok sebagai anggota
kelompok dengan tujuan memberi stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan.
c. Tugas sebagai observer meliputi : mencatat serta mengamati respon penderita,
mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani peserta/anggota kelompok
yang drop out.
BAB II
PERORGANISASIAN
A. Setingan Tempat dan Waktu
b. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Minggu 01 Oktober 2017
Jam : 16.00
Tempat : Puri Anggrek
c. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
d. Media/ Alat
TAK kali ini menggunakan media :
1. Bola
2. Musik
3. kertas
e. Setting Tempat

K K L CL K K

T
F O

K K F K K

Keterangan :
L : Leader CL : Co Leader

O F
: Observer : Fasilitator

K : Klien
B. Susunan perwat pelaksana TAKS sebagai berikut:

a. Leader : Azwar

b. Co. Leader : Dadang Pradana

c. Fasilitator : Dewi Juniarsita dan Eko Puji Astuti

d. Observer : Kamilus Deli Sako

C. Klien peserta TAKS sebagai berikut:

a. ....

b. ....

c. ....

d. ....

e. ....

f. ....

D. Tata tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.
2. Antisipasi
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a) Panggil nama klien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi
3) Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.
E. Proses Keperawatan

1. SESI 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan Yang Biasa Dilakukan

a. Tujuan

1) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

2) Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakansaat marah (tanda dan gejala

marah).

3) Klien dapat menyebutka reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku

kekerasan)

4) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

b. Setting

1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.

2) Ruangan nyaman dan tenang


c. Alat

1) bola

2) Musik

3) kertas

d. Metode

1) Dinamika kelompok

2) Diskusi dan tanya jawab

3) Bermain peran/simulasi

e. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien perilaku kekerasan

yang sudah cooperatif

b) Membuat kontrak dengan klien

c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis

b) Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini

c) Kontrak :

Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri

Menjelaskan aturan main/terapi :

- Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada terapis

- Lama kegiatan 45 menit

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


3. Tahap kerja

a. Mendiskusikan penyebab marah

1) Tanyakan pengalaman tiap klien

2) Tulis di flipchartl

b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh

penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi

1) Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan

gejala)

2) Tulis diflipchartl

c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang perna dilakukan klien (verbal,

merusak lingkungan, mencederai/atau memukul orang lain dan diri

sendiri)

1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.

2) Tulis diflipchartl

d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering

dilakukan untuk diperagakan.

e. Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak

berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan

perilaku kekerasan).

f. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/simulasi.

g. Mendiskusikan akibat atau dampak perilaku kekerasan

1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan.

2) Tulis diflipchartl

h. Memberikan reinforcement pada peran serta klien.

i. Dalam menjalanka a sampai h, upayakan semua klien terlibat


j. Beri kesimpulan penyebab tanda dan gejala perilaku kekerasan dan akibat

perilaku kekerasan

k. Menanyakan kesedian klien untuk mempelajari cara baru yang sehat

menghadapi kemarahan.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab

marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang terjadi serta

akibat perilaku kekerasan.

2) Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala perilaku

kekerasan dan akibat yang belum diceritakan.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota

kelompok

2) Menyepakati waktu dan tempat

f. Evaluasi dan Dokumentasi

1) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek yang

dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK

stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapkan

adalah mengetahui penyebab perilaku mengenal tanda dan gejala, perilaku


kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan menggunakan

formulir evaluasi sebagai berikut berikut.


Sesi 1 : TAK
Simulasi presepsi perilaku kekerasan
Kemampuan psikologis
Memberi tanggapan tentang
No
Nama klien Penyebab PK Tanda Perilaku Akibat PK
gejala PK kekerasan
1

10

11

12

Petunjuk

a) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

b) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika ditemukan pada

klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

2) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada cacatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi

presepsi perilaku kekerasan, klien mampu menyebutkan penyebab perilaku

kekerasannya (disalakan dan tidak diberikan uang ), mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (gregetan dan deg-degan) perilaku kekerasan yang dilakukan

(memukul meja) akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa ke rumah sakit

jiwa). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua dirasakan selama

dirumah sakit.

2. SESI 2 : Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik


a. Tujuan
1) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
2) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
3) Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
b. Setting

1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.

2) Ruangan nyaman dan tenang

c. Alat

1) Bola

2) Musik/ lagu

3) kertas

d. Metode

1) Dinamika kelompok

2) Diskusi dan tanya jawab

3) Bermain peran/simulasi

e. Langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2) Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a) Memberi salam terapeutik

Salam dari terapis

Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada

orang lain.

c) Kontrak

Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu secara fisik untuk mencegah

perilaku kekerasan

Menjelaskan aturan main berikut :

- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

minta izin pada terapis

- Lama kegiatan 45 menit

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

d) Tahap kerja

1) Mendiskusikan kegiatan fisik yang bisa dilakukan oleh klien

Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian dan olahraga yang

biasa dilakukan klien

Tulis di flipchartl

2) Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk

menyalurkan kemarahan secara sehat: tarik napas dalam,


menjemur memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main

bola, senam

3) Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan.

4) Bersamaan klien mempraktikan dua kegiatan yang dipilih.

Terapis mempraktikan

Klien melakukan redemonstrasi

5) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikan cara

penyaluran kemarahan

6) Upayakan semua klien berperan aktif

e) Tahap Terminasi

1) Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku

kekerasan

2) rencana tindak lanjut

menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari

jika stimulus penyebab perilaku kekerasan

Menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah

dipelajari.

Memasukkan pada jadwal kegiatan klien

3) kontrak yang akan datang

menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi

sosial yang asertif

menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

f. Evaluasi dan dokumentasi


1) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya

pada tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi presepsi perilaku kekerasan

sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mencegah

perilaku kekerasan secara fisik, formulisr evaluasi sebagai berikut:

Sesi 2
Stimulasi presepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik

Mempraktikan cara fisik Mempraktikan cara fisik yang


No Nama klien
yang pertama kedua
1

10

11

12

Petunjuk

a. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

b. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika ditemukan pada

klien atau tanda [x] jika tidak mampu.


2) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien contoh: klien mengikuti sesi 2 TAK

stimulasi presepsi perilaku kekerasan, klien mampu mempraktikan tehnik

nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekan tehnik pukul kasur atau

bantal, anjurkan dan bantu klien mempraktekkan di ruang rawat (buat

jadwal)

3. SESI 3 : Mencegah Perilaku Kekerasan Sosial


a. Tujuan
1) Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
2) Klien dapat dapat mengungkapkan penolakkan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan
b. Setting
1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat
1) bola
2) Musik/ lagu
3) kertas
d. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi

e. Pengorganisasian

1) leader

2) co-leader

3) observer

4) fasilitator
f. Langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a) Salam terapeutik

Memberi salam terapeutik

Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejalah marah,

serta perilaku kekerasan

Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku kekerasan

sudah dilakukan

c) Kontrak

Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk mencegah

perilaku kekerasan

Menjelaskan aturan main berikut

- Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada terapis

- Lama kegiatan 45 menit

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3) Tahap kerja
a) Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin minta sesuatu dari

orang lain

b) Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien

c) Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan yaitu

saya perlu/ingin/minta.... yang akan saya gunakan untuk....

d) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara

pada point c.

e) Ulangi d sampai semua klien mencoba

f) Memberikan pujian pada peran serta klien

g) Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit

hati pada pada orang lain, yaitu saya tidak dapat melakukan.... atau

saya tidak menerima dikatakan... atau saya kesal dikatakan seperti...

h) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara

pada point d

i) Ulangi h sampai semua klien mencoba

j) Memberikan pujian pada peran serta klien

4) Tahap Terminasi

a) evaluasi

menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) rencana tindak lanjut

menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosial

yang asertif, jika stimulasi perilaku kekerasan terjadi

menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang

asertif secara teratur


memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwak kegiatan harian

klien

c) kontrak yang akan datang

menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah

menyepakati waktu dan tempat berikutnya

g. Evaluasi dan dokumentasi

1) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Untuk TAK sesi 3, diharapkan agar mencegah perilaku kekerasan

secara sosial formulir evaluasi sebagai berikut:


Sesi 3 : TAK
Stimulasi presepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial

Memperagakan cara Memperagakan Memperagakan cara


No Nama klien meminta tampa cara menolak mengungkapkan
memaksa dengan baik kekerasan yang baik
1

10

11

12

13

Petunjuk

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika ditemukan pada

klien atau tanda [x] jika tidak mampu.

2) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi
presepsi perilaku kekerasan sosial, klien mampu memperagakan cara meminta

tanpa paksa, menolak dengan baik, dan mengungkapkan kekerasan anjurkan

klien mempraktikan diruang rawat (buat jadwal).

4. SESI 4 : mencegah perilaku kekerasan spiritual

a. Tujuan

Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur

b. Setting

1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.

2) Ruangan nyaman dan tenang

c. Alat

1) bola

2) Musik/ lagu

3) kertas

d. Metode

1) Dinamika kelompok

2) Diskusi dan tanya jawab

3) Bermain peran/simulasi

e. Langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a) Salam terapeutik

Memberi salam terapeutik


Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Tanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah, serta

perilaku kekerasan

Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif untuk

mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan

c) Kontrak

Menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah

perilaku kekerasan

Mencegah aturan main sebagai berikut:

Menjelaskan aturan main berikut :

- Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada terapis

- Lama kegiatan 45 menit

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3) Tahap kerja

a) Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien.

b) Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien

c) Menulis kegiatan ibadah masing-masing klien

d) Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah

e) Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih

f) Memberikan pujian pada penampilan klien.

4) Tahap Terminasi

a) evaluasi
terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah

dipelajari

Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaba yang benar

b) rencana tindak lanjut

menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik interaksi sosial yang

asertif dan kegiatan ibadah jika stimulasi penyebab perilaku kekerasan

terjadi

menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif

dan kegiatan ibadah secara teratur

memasukkan jadwal ibadah pada jadwal kegiatan klien

c) kontrak yang akan datang

menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengevaluasi kegiatan TAK.

menyepakati waktu dan tempat

f. Evaluasi dan dokumentasi

a. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada

tahap kerja, aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK, untuk TAK stimulasi presepsi perilaku kekerasan sesi 4

kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah

untuk mencegah kekerasan formulir evaluasi sebagai berikut :


Sesi : TAK
Stimulasi presepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan ibadah

Mempraktekkan kegiatan Mempraktekkan kegiatan


No Nama klien
ibadah pertama ibadah kedua
1

10

11

12

Petunjuk

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [] jika ditemukan pada

klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

b. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 4, TAK stimulasi

presepsi perilaku kekerasan, klien mampu mempraktekan dua cara ibadah,

anjurkan klien untuk melakukan secara teratur diruangan (buat jadwal)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit jiwa terhadap perilaku kekerasan
perlu ditingkatkan serta dengan perawatan intensif di rumah sakit umum. Asuhan
keperawatan perilaku kekerasan (MPK) yaitu asuhan keperawatan yang bertujuan melatih
klien mengontrol perilaku kekerasannya dan pendidikan kesehatan tentang MPK pada
keluarga.
B. Saran
Semoga dengan terapi kelompok ini pasien bisa meningkatkan pengetahuan mereka
dalam mengontrol perilaku kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA

Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. (1995). Principles and practice of


psychiatric nursing.
(5th ed). St louis: Mosby Year Book.
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. (1995). Principles and practice of
psychiatric nursing.
(6th ed). St louis: Mosby Year Book.
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. (1995). Principles and practice of
psychiatric nursing.
(7th ed). St louis: Mosby Year Book.
Townsend, M.C. (1998). Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri
: pedoman
untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).

Anda mungkin juga menyukai