Anda di halaman 1dari 6

FRAKTUR TERBUKA

NO.DOKUMEN :
NO.REVISI :
TANGGAL TERBIT :
UPTD HALAMAN : KEPALA
S
PUSKESMAS UPTD PUSKESMAS
BALAI RIAM
O BALAI RIAM
P

MARIYANI,A.Md.Keb
NIP : 19730416 199212 2 001
1. Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang,tulang rawan sendi
tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial
Fraktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan
lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri
sehingga timbul komplikasi berupa infeksi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksaan bagi pasien dengan fraktur terbuka di
puskesmas Balai Riam
3. Kebijakan Keputusan kepala puskesmas Balai Riam No:7.6.6.21......1 Pkm-
BR/2016 Tentang pelayanan klinis yang kesinambungan pelayanan
4. Referensi Kemenkes No 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter Pelayanan Kehetan Primer.
5. Langkah- 1. Petugas menerima pasien dengan ramah kemudian mencocokkan
langkah
identitas pasien
2. Petugas melakukan Anamnesa
Hasil Anamnesa ( Subjective)
Keluhan
a. Adanya Patah Tulangterbuka setelah terjadinya trautama
b. Nyeri
c. Suit digerakkan
d. Deforminas
e. Bengkak
f.Perubahan warna
g. Gangguan sensibilitas
h. Kelemahan otot
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
(objective)
Inspeksi (look)
Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan
tulang yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh
karena tertembus,misalnya oleh peluru atau trauma langsung
dengan fraktur yang terpapar dengan dunia luar
Palpasi (feel)
1. Robeken kulit yang terpapar dunia luar
2. Nyeri tekan
3. Terabanya jaringan tulang yang menonjol keluar
4. Adanaya deformitas
5. Panjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang
sehat
6. Gerak ( move ):umumnya tidak dapat digerakan
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi,berupa
1. foto polos umunya dilakukan pemeriksaan dalam proyeksi
Apdan lateral
2. pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat di
lakukan pemeriksaan berikut antara lain : radiostope scaning
tulan,tonografi artografi,CT-scan dan MRI
b. pemeriksaan darah rutin dan gol darah rutin dan golongan
darah,untuk menilai kebutuhan penambahan darah
memantau tanda-tanda infeksi
4. petugas melakukan rujukan internal jika diperlakukan
5. petugas petugas melakukan diagnosis
No. ICPC II : L76 frakture other
No. ICD X : t14 fracture of unspeccified body
Tingkat kemampuan : 3B
Peningkatan diagnosis ( Assesment)
Diangnosis klinis
Diagnosis klinis ditegakakan berdasarkan
anamnesa,pemerriksaan fisik dan penunjang klasifikasi
Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga kelompok
a. Grade I
1. Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari 1cm dan
bersih
2. Kerusakan jaringan minimal frakturnya simple atau
oblique dan sedikit kominutif
b. Grade II
1. Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari 1cm tanpa
adanya kerusakan jaringan lunak
2. Flap kontosio avulsi yang serta fraktur kominutif sedang
dan kontaminasi sedang
c. Grade III
Fraktur terbuka segmental atau kerusakan jaringan lunak
yang luas atau amputasi traumatic derajad kontaminasi yang
berat dan trauma dengan kecepatan tinggi
d. Fraktur grade III dibagi menjadi tiga bagian
1. Grade IIIa : fraktur segmental atau sangat kominutif
penutupan tulang dengan jaringan dengan jaringan lunak
cukup adekuat
2. Grade IIIb : trauma sanagt berat atau kehilangan jaringan
lunak yang cukup luas terkelupasnya daerah
priosetiumdan tulang tampak terbuka serta danya
kontaminasiyang cukup berat
3. Grade IIIc : fraktur dengan kerusakan pembuluh darah
Diagnosis banding
Komplikasi
a. Perdarahan,syokseptik sampai kematian
b. Septikemia toksemia oleh karena infeksi piogemik
c. Tetanus
d. Gangren
e. Perdarahan sekunder
f. Osteomielitis kronik
g. Delayed union
h. Nonumion dan molunion
i. Kekauan sendi
j. Komplikasi laen oleh karena perawatan yang lama

6. petugas menentukan rencana terapi


Rencana penatalaksanaan komperhensif ( plan )
Prinsip penanganan fraktur terbuka
a. semua fraktur terbuka dikelola secara emergency
b. lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa
c.lakukan irigasi luka
d.lakukan stabilitas fraktur
e.pasang cairan dan berikan antibiotik intravena yang sesuai
dengan adekuat misalnya setriakson dan segera rujuk ke layanan
sekunder
Penatalaksanaan
a. Pembersihan terhadap luka fraktur dengan cara irigasi dengan
NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda
asing yang melekat
b. Balaut luka untuk menghentikan perdarahan pada fraktur
dengan tulang menonjol keluar sedapat mungkin dihindari
memasukan komponen tulang tersebut kembali ke dalam luka
c. Fraktur dengan luka yang berat memerlukan suatu traksi
skeletal fraktur grade II dan III sebaiknya difiksasi dengan
fiksasi ekternal alat sederhana yang bisa digunakan dalam
d. Pemberian antibiotik merupakan cara efektif mencegah
terjadinya infeksi pada fraktur terbuka antibiotik yang diberikan
sebaiknya dengan dosis yang besar untuk fraktur terbuka
antibiotik yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin dan
dikombinasikan dngan golongan aminonglikosida.

6. Unit terkait 1. UGD


2. KIA-KB
3. RAWAT INAP
4. PUSTU

7. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai