Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik, di mana


penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak
mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah
dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi pada organ tubuh.

Diabetes Mellitus sering disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan gejala yang
sangat bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan sampai
ketika orangtersebut pergi ke dokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya. Terkadang
gambaran klinik dari diabetes tidak jelas dan diabetes baru ditemukan pada saat pemeriksaan
penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit lain

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya cukup tinggi di dunia.
Kebanyakan penderitanya berasal dari usia dewasa sampai usia lanjut. Mereka terkena
penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh. Kondisi ini terjadi
karena kebanyakan orang tidak teliti dalam menilai dan mengatur gaya hidup mereka yang
sebenarnya akan selalu memiliki dampak terhadap tubuh mereka dikemudian hari.

Gaya hidup merupakan hal yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.
Kemampuan kita dalam mengatur pola istirahat,makan dan kebiasaan sehari hari adalah kunci
dari kesehatan tubuh kita. Keseimbangan tubuh akan terjaga apabila kita mampu mengatur
gaya hidup kita dengan baik dan konsisten. Diet Diabetes Mellitus merupakan hal yang bisa
dilakukan untuk mengatur gaya hidup penderita penyakit ini.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah diet yang baik bagi penderita diabetes mellitus?
2. Mengapa perlu dilakukan diet khusus bagi penderita diabetes mellitus?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara melakukan diet diabetes mellitus
2. Untuk mengetahui syarat diet diabetes mellitus
3. Untuk mengetahui cara penentuan diet diabetes mellitus

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Menurut American Diabetes Association (ADA) diabetes mellitus merupakan suatu


kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

World Health Organisation(WHO) telah mengidentifikasi 3 macam diabetes, yaitu


diabetes mellitus tipe 1 atau insuline dependent diabetes mellitus (IDDM), tipe 2 atau non-insuline
dependent diabetes mellitus (NIDDM),dan diabetes mellitus gestasional.

2.2 Epidemiologi

Untuk Indonesia Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi
Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (diabetes care,2009). Sedangkan
hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian
akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu
14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan gula


darah pada penduduk usia >15 tahun diperkotaan 5,7%. Prevalensi nasional Obesitas umum pada
penduduk usia >= 15 tahun sebesar 10.3% dan sebanyak 12 provinsi memiliki prevalensi diatas
nasional, prevalensi nasional Obesitas sentral pada penduduk Usia >= 15 tahun sebesar 18,8 %
dan sebanyak 17 provinsi memiliki prevalensi diatas nasional.

Sedangkan prevalensi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) pada penduduk usia >15 tahun
di perkotaan adalah 10.2% dan sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi
nasional. Prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas
fisik pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2%. Disebutkan pula bahwa prevalensi merokok setiap

3
hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% dan prevalensi minum beralkohol dalam satu bulan
terakhir adalah 4,6%.

2.3 Klasifikasi

Klasifikasi etiologis diabetes mellitus menurut PERKENI (ADA,2011):

a.Diabetes mellitus tipe I

Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut baik melaluiproses
imunologik maupun idiopatik.

b.Diabetes mellitus tipe II

Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai
yang dominan defek sekresi insulin bersama resistensi insulin.

c.Diabetes mellitus tipe lain

1. Defek genetik fungsi sel beta

2. Defek genetik kerja insulin

3. Penyakit eksokrin pankreas

4. Endokrinopati

5. Obat atau zat kimia

6. Infeksi

7. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

d.Diabetes mellitus gestasional (DMG)

2.4 Manifestasi Klinik

Keluhan umum pada pasien Diabetes Mellitus seperti poliuria,polidipsia,polifagia pada


Diabetes Mellitus lanjut usia pada umumnya tidak ada.Sebaliknya yang sering mengganggu
pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada

4
Diabetes Mellitus lanjut usia,terdapat perubahan,patofisiologi akibat proses menjadi tua sehingga
gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai dengan komplikasi yang lebih lanjut.
Hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter adalah adanya keluhan yang
mengenai beberapa organ tubuh,antara lain:

a) Gangguan penglihatan: katarak

b) Kelainan kulit: gatal dan bisul-bisul

c) Kesemutan, rasa baal

d) Kelemahan tubuh

e) Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh

f) Infeksi saluran kemih

Kelainan kulit berupa gatal,biasanya terjadi di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit
lain,seperti di ketiak dan di bawah payudara,biasanya akibat tumbuhnya jamur. Sering pula
dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka lama yang tidak mau sembuh. Luka ini dapat timbul
akibat hal sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk penitidan sebagainya.

Baal dan kesemutan akibat terjadinya neuropati juga merupakan keluhan pasien,disamping
keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Keluhan lain yang mungkin dapat menyebabkan pasien
datang,berobat ke dokter adalah keluhan mata kabur yang disebabkan oleh katarak ataupun
gangguan-gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa akibat hiperglikemia.

2.5 Diagnosis

Diagnosis dari Diabetes Mellitus dapat ditegakkan dengan 3 cara :

a. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200mg/dl

Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sewaktu tanpa memperhatikan waktu


makan terakhir

b. Gejala klasik DM + gula darah puasa 126mg/dl

Pasien puasa selama minimal 8 jam,kemudian dinilai gula darahnya.

5
c. Gejala klasik DM + gula darah 2 jam setelah makan 200mg/dl

Dengan menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75g glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air.

d. Kadar HbA1C 6,4 %

2.6 Penatalaksanaan

Prinsip dasar penatalaksanaan diabetes mellitus :

- Edukasi
- Pengaturan gaya hidup dan diet
- Latihan (olahraga)
- Terapi farmakologi
2.7 Penatalaksanaan diet diabetes mellitus

Prinsip umum diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan
diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai beberapa
tujuan berikut ini (Kartini,S.2009):

- Memberikan semua unsur makanan esensial (seperti vitamin,mineral)


- Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan agar kadar
glukosa darah mendekati normal
- Menurunkan kadar lemak darah bila meningkat
- Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
- Memenuhi kebutuhan energi

Bagi penderita diabetes mellitus,hal ini penting diperlukan untuk membantu


mengendalikan jumlah glukosa darah yang sesuai,dengan upaya memperthankan konsistensi
jumlah kalori yang diperlukan pada jam-jam makan yang berbeda. Di samping itu,konsistensi
interval waktu diantara jam makan dengan mengkonsumsi camilan akan membantu mencegah
reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar glukosa darah.

6
Pada pasien obesitas (khususnya pasien diabetes mellitus tipe2).penurunan berat badan
merupakan kunci dalam penanganan diabetes. Secara umum penurunan berat badan bagi individu
obesitas menjadi faktor penting untuk mencegah timbulnya diabetes. Obesitas akan disertai
resistensi insulin yang merupakan salah satu etiologi dari diabetes mellitus tipe 2. Untuk pasien
diabetes yang obesitas dan tidak menggunakan insulin,konsistensi dalam hal volume dan
penentuan jam makan cukup penting dilakukan. Namun sebgai fokus utamanya terletak pada
jumlah keseluruhan dari kalori yang dimakan. Ini akan membantu kerja pancreas dalam
menyesuaikan fungsinya dengan lebih teratur.

2.7 Tujuan dan Syarat Diet

Tujuan utama dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu pasien dalam memperbaiki
kebiasan makan dan mendapatkan kontrol metabolic yang lebih baik. Sedangkan tujuan khususnya
adalah :

1. Mempertahankan kadar glukosa mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan


dengan insulin (endogen atau eksogen)
2. Mencapai kadar serum lipid yang optimal
3. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang
sesuai,dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
4. Menghindari dari komplikasi akut diabetes ( seperti hipoglikemia)
5. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut,maka diperlukam syarat-syarat untuk melakukan


diet tersebut,diantaranya :

1. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur,jenis kelamin,tinggi


badan,aktivitas fisik,proses pertumbuhan,dan kelainan metabolic
2. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakanya,yaitu
berkisar antara 60-70% dari total konsumsi. Makanan mengandung gula dibatasi,dan
digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan berserat.
3. Protein berkisar 12-20% dan digunakan yang memiliki nilai cerna tinggi.
4. Lemak berkisar antara 20-25 %,lemak jenuh dan kolesterol tidak dikonsumsi
5. Vitamin danmineral diberikan sesuai dengan kebutuhanya.

7
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus
diantaranya :

1. Sumber karbohidrat kompleks


Seperti : nasi,kentang,singkong,terigu,tapioca,gula,hunkue,mie,bihun,roti dan biscuit
2. Protein hewani
Daging tanpa lemak,ikan,dan telur maksimal 2 kali/minggu
3. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan yang berserat atau berwarna hijau seperti bayam dan kangkung
4. Buah
Semua jenis buah-buahan dianjurkan,terutama yang memiliki serat tinggi.

Makanan-makanan yang tidak dianjurkan dalam pemberian diet terhadap pasien diabetes
mellitus diantaranya :

1. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir,gula merah,susu
kental manis,dodol,cake,selai,siruyp,jelly,dsb.
2. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh)
3. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin dan telur asin
4. Makan yang diawetkan seperti saus,kecap,sarden kaleng,abon,dsb.

8
BAB III

KESIMPULAN

Penatalaksanaan diet bagi penderita diabetes mellitus dilakukan untuk membantu penderita
mengatur kadar glukosa darahnya agar dapat mendekati normal. Selain itu,juga untuk mencapai
berat badan yang sesuai bagi penderita dan untuk mencegah terjadinya kompilkasi akut pada
penderita diabetes mellitus. Penentuan jam makan,kemudian bahan-bahan atau sumber makanan
yang tepat akan membantu tujuan diet diabetes mellitus ini tercapai.

Dalam melakukan diet diabetes mellitus,perlu diperhatikan syarat-syarat yang harus


dipenuhi agar dapat dilakukan secara maksimal. Diantaranya dengan memperhatikan jenis
kelamin,usia,tingkat aktivitas,kelainan metabolik dan berat badan pasien. Disamping itu,kita juga
perlu memperhatikan porsi sumber makanan (karbohidrat,protein,sayur,buah) yang dikonsumsi
penderita dan mengatur makanan apa saja yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes
mellitus.

9
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2011. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus

Departemen Kesehatan RI 2007. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan

Hambleton. 2009. Diabetes Care . Hasil Penelitian. Jakarta : EGC

Kartini,S.2009. Pentalaksanaan Gizi Terpadu Diabetes Mellitus.

PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan diabetes mellitus Tipe 2 di Indonesia.
Jakarta : Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi

World Health Organisation.2011. Diabetes Mellitus

10

Anda mungkin juga menyukai