Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

KOMPETISI INTERSPESIFIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : DELIA TSURAYA M.N

NIM : A1C415003

KELOMPOK : 2

1. WULAN SUCI RAHMAWATI


2. RISKY KURNIA DARI
3. SIFA FAUZIAH
4. M.HERU TRI PUTRA
5. YOGA SEPTIA NUGRAHA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
Bab 1. HASIL dan PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapat hasil


seperti yang tertera pada tabel berikut :

Table pengamatan

Pengamatan Perlakuan / Ulangan ke


(Minggu)
A B C
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 (4 Okt 2017) 11,5 19,5 19,5 21,5 10,5 11,5 - 19 20,5 21,3 21,7 22,5

2 (11 Okt 2017) 23 38 27,5 29,3 21,5 23,5 - 28,5 25,5 26,5 28,5 29,7
3 (18 Okt 2017) - q- - - - 29,5 - 35,5 - 29,7 - -
4 (25 Okt 2017) - - - - - - - - - 35,4 - -

Pengamatan Perlakuan / Ulangan ke


(Minggu)
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 (4 Okt 2017) 19,5 17 - 17,5 - 11,5 1 13 11,5 11 10,5 -
9
2 (11 Okt 2017) 23 38 - 31,7 - 25,5 2 25,3 27,5 14,3 15,7 -
9
,
5
3 (18 Okt 2017) - - - - - 29,7 2 35,5 - 19,7 18,3 -
9
,
7
4 (25 Okt 2017) - - - - - - - - - - 26,5 -
- Pembahasan

Faktor-faktor lingkungan yang mungkin diperebutkan oleh tumbuh-


tumbuhan dalam kompetisi atau persaingan diantaranya adalah cahaya, air, tanah,
oksigen, unsur hara dan karbondioksida. Selain faktor yang diperebutkan terdapat
pula faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari tanaman
tersebut. Adapun faktor internal tersebut diantaranya adalah keberadaan hewan
penyerbuk, agen penyebaran biji, kondisi tanah, kelembaban tanah dan udara serta
angin.

Penanaman biji dengan jumlah dan jarak yang berbeda di setiap plotnya
bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan
melihat perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot. Pada umumnya kecepatan
perkecambahan dan pertumbuhan suatu biji tumbuhan merupakan faktor penentu
untuk menghadapi dan menanggulangi persaingan. Biji yang tumbuh terlebih
dahulu akan menyebabkan tumbuhan tersebut mencapai tinggi yang lebih besar,
mendapatkan intensitas cahaya matahari, air dan unsur hara tanah lebih besar
tumbuhnya (Indriyanto, 2006).

Pada percobaan ini diamati pertumbuhan pada biji jagung dan biji kacang
hijau yang ditanam pada polybag dengan jumlah, jarak dan kepadatan yang
berbeda pada setiap polybag. Semua polybag diberi perlakuan yang sama dimulai
dari jumlah intensitas cahaya dan suplai air setiap harinya. Perlakuan ini bertujuan
untuk melihat perbandingan pertumbuhan suatu tanaman dengan ruang lingkup
yang sama.

Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat


faktor-faktor yang mengukung pemutusan dormansi. Beberapa hal yang
berpengaruh terhadap pemutusan dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri,
sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh adalah kadar air, kelembaban
tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya.

Faktor- faktor pada tabel diatas adalah faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan tanaman biji jagung dan biji kacang hijau pada praktikum ini.
Faktor-faktor tersebut diukur agar mengetahui keadaan makroklimat pada awal
penanaman dan akhir penanaman. Dan selama pengamatan pertumbuhan tanaman
yang lebih dilihat adalah persaingan yang terjadi antara biji yang ditanam dalam 1
plot persaingan interspesifiknya. kacang hijau lebih besar dibandingkan dengan
biomassa jagung. Sehingga dapat dikatakan bahwa kacang hijau memenangkan
kompetisi. Karena kacang hijau lebih dahulu berkecambah sehingga kacang hijau
menyerap unsur hara lebih dulu dari pada jagung. Sedangkan jagung
membutuhkan waktu lama dalam berkecambah. Dan jagung juga tidak tahan
terhadap kekeringan sehingga ia lebih cepat layu dan mati jika tidak lama disiram.

Kecepatan perkecambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan


(seedling) merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies
tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi.
Tanaman yang tumbuh lebih dahulu dibanding tanaman yang lain dapat menyebar
lebih luas sehingga mampu memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara
tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain (Leksono, 2007).

Dari data yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa tanaman kacang
hijau memiliki nilai rata-rata tinggi tanaman yang lebih besar daripada jagung.
Hal ini dapat terjadi karena perkecambahan pada kacang hijau jauh lebih cepat
daripada perkecambahan pada jagung. Sehingga kacang hijau mampu tumbuh
lebih cepat dibanding dengan jagung.
Bab II. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi interspesifik adalah luasnya


lahan tanah, jenis tanaman, kepadatan tumbuhan, dan waktu lamanya
tanaman sejenis hidup.

Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh


terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.

Terjadinya persaingan atau kompetisi dapat menyebabkan tanaman mati.

Terjadi persaingan intraspesifik antar tanaman jagung juga pada tanaman


kacang hijau.

Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin


terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya pun semakin
ketat.

Bab III. Refleksi

- Pengetahuan yang diperoleh : Dapat mengetahui dan menambah


wawasan terkait kqompetisi Interspesifik pada tanaman.
- Saran saya pada praktikum ini ialah sebaiknya praktikan harus akurat
lagi dalam mengukur tinggi tanaman.
DAFTAR RUJUKAN

Arnita,indriani.1990.Ekologi Umum.Jakarta: Gita Media Press.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan.Jakarta: Bumi Aksara

Irwan, Z.D.1992. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem,

Komunitas dan Lingkungan.Jakarta: Bumi Aksara.

Leksono, A.Setyo.2007.Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif.

Malang: Bayumedia

Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai