Anda di halaman 1dari 4

Contoh Permasalahan Geostrategi yang Pernah Terjadi di Indonesia

Kasus timor- timur Angkatan bersenjata Indonesia memasuki Timor Timur pada bulan Desember 1975
dan kawasan ini menjadi satu dengan Republik Indonesia di tahun 1976.Hal ini menyebabkan perdebatan di
Australia. Di samping itu, kematian lima wartawan Australia di Timor Timur di tahun 1975 telah menjadi
perhatian masyarakat Australia dan media. Namun pada akhirnya Australia mengakui kedaulatan Indonesia
atas Timor Timur secara de jure tahun 1979. Namun dinamika politik dalam negeri Indonesia telah berubah
secara dramatis dengan jatuhnya Pemerintahan mantan Presiden Soeharto. Pada tanggal 30 Agustus1999,
melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur memilih merdeka (78.5%).Pengumuman hasil pemilihan umum
tersebut diikuti dengan kekerasan yang meluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
Integrasi Timor Timur 1976 ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di
Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan
bala bantuan ke Timor Lesteyang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk
menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau
dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan
Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu
laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketikaterjadi kevakuman pemerintahan di Timor
Leste antara bulan September,Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar
60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan anak anak karena para suami mereka adalah
pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah, kelompok pro-integrasi kemudian
mendeklarasikan integrasi dengan Indonesiapada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan
Indonesia untukmengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
Tiga Kuburan Masal sebagai bukti pembantaian FRETILIN terhadap pendukung integrasi terdapat di
Kabupaten Aileu (bagian tengah Timor Leste), masing-masing terletak di daerah Saboria, Manutane dan
Aisirimoun. Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975, FRETILIN
memaksa ribuan rakyat untuk mengungsi ke daerah pegunungan untuk dijadikan tameng hidup atau perisai
hidup (human shields) untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini
kemudian mati di hutan karena penyakit dan kelaparan. Selain terjadinya korban penduduk sipil di
hutan,terjadi juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih
moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di
Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti Francisco Xavier do Amaral, Presiden
Pertama Timor Leste yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Lestepada tahun 1975. Seandainya Jenderal
Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh
FRETILIN dihutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor Leste sekarang.
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang dinyatakan hilang di hutan
(kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di
Baucau dan masih terus menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali
disektor Timur pada waktu itu tentang keberakaan suaminya. Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok
pro-kemerdekaan terhadap tentara Indonesia tentang keberadaan komandan Konis Santana dan Mauhudu
yang dinyatakan hilang ditangan tentara Indonesia. Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurunwaktu
3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih
dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN menurut
laporan resmi PBB). Selebihnya tidak diketahui apakah semuanya mati kelaparan atau mati ditangan tentara
Indonesia. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangantentara Indonesia karena keracunan bahan kimia
(tidak dirinci bagaimana caranya), namun sejarah akan menentukan kebenaran ini, karena keluarga yang
sanak saudaranya meninggal di hutan tidak bisa tinggal diam dan kebenaran akan terungkap apakah benar
tentara Indonesia yang membunuh sejumlah jiwa ini ataukah sebaliknya. Situasi aktual di Timor Leste akhir-
akhir ini adalah cerminan ketidak puasan rakyat bahwa rakyat tidak bisa hidup hanya dari propaganda tapi dari
roti dan air. Rakyat tidak bisa hidup dari makan batusebagaimana dipropagandakan FRETILIN selama
kampanye Jajak Pendapattahun 1999 Lebih baik makan batu tapi merdeka, dari pada makan nasi tapidengan
todongan senjata. Kenyataan membuktikan bahwa batu tidak bisadimakan, dan rakyat perlu makanan yang
layak dimakan manusia.Dalam masalah ini, timor leste kekurangan pengetahuan dalam bidang pertahanan
nasional
nya, aspek aspek nya pun tidak memadai atau lebih tepatnya tidak mengetahui tentang pertahanan
nasional, SDM dan perangkat Negara nya tidak mendukung dalam melaksanakan pertahanan nasional,.
Terlebih aspek polisi atau perangkat keamanan nya tidak berjalan baik karena terbukti bahwa banyak warga
negaranya yang mati karena perang saudara didalam timmor leste sendiri
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi
dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan
tujuan politik.
2) Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia.
3) Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
a. Model Astagatra
b. Model Morgenthau
c. Model Alfred Thayer Mahan
d. Model Cline

B. SARAN
Sebagai warga Negara yang baik yang menjunjung tinggi asas hukum yang berlaku d
Indonesia, kita patut untuk menerapkan sistem geostrategic di dalam melindungi Negara
indonesia

Langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional


Langkah-langkahnya antara lain :
Peningkatan dan pengembangan pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif.
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus di relevansikan dan di aktualisasikan nilai
instrumentalnya
Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara yang bersumber dari
Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara republik Indonesia harus
dihayati dan diamalkan secara nyata.
Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik
material dengan pembangunan mental spirituil untuk menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekularisme.
Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikan
ke dalam mata pelajaran lain di sekolah.

1. Penelitian ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan pariwisata di tanah
air.
2. Contoh bentuk salah:
Sering digunakan untuk kejahatan, komputer itu kini dilengkapi pula dengan alat
pengaman.
Contoh bentuk benar:
Karena sering digunakan untuk kejahatan, komputer itu kini dilengkapi pula dengan
alat pengaman.
3. Di dalam keputusan ini menguntungkan pedagang kaki lima.
- Hasil keputusan ini menguntunkan pedagang kaki lima.
4. Menurut ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit jika
hukum ditegakkan.
- Menurut ahli hukum ekonomi Indonesia segera maju apabila hukum ditegakkan.

Anda mungkin juga menyukai