Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MUHAMMADIYAH SEBAGAI SARANA REFORMASI

( AIK V )

OLEH :

KELOMPOK

NAMA STAMBUK

SARTIKA 10581249515

MUSDIRAWATI 1058124

VANNY FIRDAYANTI 10581249615

JUNIASTY 10581246515

SURAHMI 10581249215

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI STRATA 1 SIPIL PENGAIRAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Karena ini adalah
bagian dari mata kuliah AIK.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Makassar, 11 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN

A. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Islam


B. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Dakwa
C. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Tajdid
D. Muhammadiyah Sebagai Sarana Reformasi Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Persyarikatan


Muhammadiyah sejak kelahirannya, meperhatikan faktor-faktor yang melatar
belakangi berdirinya, aspirasi motif dan cita-citanya serta amal usaha dan
gerakannya nyata sekali bahwa didalamnya terdapat cirri-ciri khusus, yang menjadi
identitas dari hakikat jati diri, Persyarikatan Muhammadiyah. Cirri-ciri tersebut
secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara pintas mau
mengembangkannya.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri ini tentu banyak faktor yang
mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai
organisasi pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan
maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar kecilnya
kegiatan muhammadiyah.
Rumusan maksud dan tujuan muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini
mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan
istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya berubah isi dan jiwanya, karena
hakekatnya antara yang lama dan baru adalah sama-sama untuk perubahan yang
lebih baik.
Maksud dan tujuan yang dimaksud adalah yang termaktub dalam anggaran dasar
atau anggaran rumah tangga muhammadiyah. Pada dasarnya maksud dan tujuan
muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang bergerak dalam berbagai untuk
perbaikan kualitaas hidup masyarakat bangsa dan negara.
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan
Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang
melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan
gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi
identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Secara jelas dapat
diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikan ciri-
ciri perjuangan Muhammdiyah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Islam

Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai hasil


kongkret dari telaah dan pendalaman beliau terhadap Al-Quran karim, faktor inilah
yang sebenarnya yang menjadi faktor utama yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah. Sementara faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai factor
penunjang atau factor pemicu semata. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai
setiap mengkaji ayat-ayat Al-Quran khususnya ketika menalaah surat-surat Al-
Imran (3): 102 sampai 104, maka akhirnya melahirkan amalan kongkrit yaitu
lahirnya persyarikatan Muhammadiyah.

Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya


kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotifasi dan
disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Quran. Dan apa yang digerakan oleh
Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan
prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang rill dan kongkrit. Segala yang
dilakukan oleh Muhammadiyah baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
kemasyarakatan tak dapat dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam.

B. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Dakwa

Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Dakwah Islam
Amar Maruf Nahi Munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari
kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dari jati diri Muhammadiyah. Hal
ini diakui oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat
sebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman
nilai-nilai Islam.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa factor utama yang mendorong berdirinya
Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman K.H. Ahmad Dahlan
terhadap ayat-ayat Al-Quran Al-karim, terutama sekali surat Al-Imran ayat 104.
Berdasarkan pada ayat inilah Muhammadiyah meletakkan khittah/strategi dasar
perjuangannya, yaitu dakwah(menyeru,mengajak) Islam amar makruf nahi munkar
dengan masyarakat sebagai medan atau kancah perjuangannya. Muhammadiyah
berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun
berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyatuh hajat orang banyak
semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak kanak-kanak hingga
perguruna tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan, dan
sebagainya. Seluruh amal usaha Muhammadiyahseperti itu tidak lain merupakan
suatu manifestasi untuk perwujudan Islamiah, semua amal usaha diadakan dengan
niat dan tujuan yang tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah
Islam sebagaimana yang diajarkan oleh A-Quran dan As-Sunnah Shahihah.

C. Muhammadiyah Sebagai Sarana Gerakan Tajdid

Ciri-ciri ketiga yang melekat pada Persyrikatan Muhammadiyah adalah sebagai


ajaran tajdid atau gerakan reformasi, makana tajdid dari segi bahasa berarti
pembaharuan dan dari segi istilah tajdid memiliki dua arti yakni
(a) pemurnian,
(b) peningkatan, pengembangan, modernisasi.

Arti pemurnian tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran islam


yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah Shahihah
sedang arti peningkatan pengembangan, modernisasi tajdid dimaksudkan sebagai
penafsiran pengalaman dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh
kepada Al-Quran dan As-Sunnah Shahihah.
Sementara K.H. Ahmad Siddiq, seorang tokoh utama Nahdliyir dari Malang
menjelaskan bahwa makna tajdid dalam arti pemurnian menyasar pada tiga sasaran
yaitu
1. Iadah atau pemulihan; yaitu membersihkan ajaran Islam yang tidak murni
lagi.
2. Ibanah atau memisahkan; yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh
ahlinya, mana yang sunnah dan yang mana pula yang bidah
3. Ihya atau menghidup-hidupkan; yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam
yang belum terlaksana atau yang terbengkalai.

Sifat tajdid yang dikenakan pada pergerakan Muhammadiyah disamping


berupaya memurnikan ajaran Islam dari berbagai kotoran yang menempel pada
tubuhnya, juga termaksud upaya Muhammadiyah melakukan berbagai
pembaharuan cara-cara pelaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat
semacam penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengolaan rumah
sakit, dan pelaksanaan qurban.
Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian
dapat disebut purifikasi, pemurnian dan tajdid didalam pembaharuan disebut
reformasi. Dan dalam hubungannya dengan salah satu ciri Muhammadiyah sebagai
Gerakan Tajdid maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi
dan sekaligus Reformasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Perserikatan


Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan factor-faktor yang
melatarbelakangi berdirinya,aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan
gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat cirri-ciri khusus, yang menjadi
jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut:

a. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam


b. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
c. Muhammadiyah sebagai tajdid

B. Saran

Adapun saran yang penulis ajukan adalah kita sebagai umat Islam marilah kita
mebangun memelihara dan memegang teguh agama Islam dengan rasa ketaatan
untuk mendapatkan suatu kehidupan dalam diri, keluarga dan masyarakat yang
sungguh adil, makmur, bahagia, dan lahir batin dalam naungan dan ridha Allah
SWT.
DAFTAR PUSTAKA

http://anak-aya.blogspot.co.id/2014/04/makalah-gerakan-muhammadiyah.html
http://gracellitahasan.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-muhammadiyah-
sebagai.html
https://jsnurul.wordpress.com/2012/11/12/muhammadiyah-sebagai-gerakan-islam/
http://alungvsuncle.blogspot.co.id/2010/10/indentitas-muhammadiyah-makalah-
aik.html

Anda mungkin juga menyukai