DISUSUN OLEH :
INDAH SUSILONINGTYAS
1422077
M.AMANDA LAYYINUL QULUH
14220085
AWFALDINI CHARIZKI ALBAMA
14220092
ARISTA YUNIAR
14220100
COVER .............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Lahirnya Negara dan Negara Pancasila Indonesia ................................... 4-5
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
tersebut. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sistem ketahanan negara, khususnya bagi bangsa Indonesia, adalah sesuatu yang sangat
penting. Bukan saja karena ada kebutuhan kondisi wilayah Indonesia dan pluralisme
sosial bangsa Indonesia, tetapi demi kepentingan masa depan bangsa Indonesia sendiri.
Tanpa memerhatikan masalah seperti ini, maka setiap orang akan mengalami kesulitan
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana sejarah lahirnya negara Indonesia melalui teori dan
unsur unsur pembentukan negara serta untuk mengetahui hubungan antara negara
3
BAB II
PEMBAHASAN
hidup menetap pada suatu tempat tertentu, karna mereka mulai mengenal peternakan dan
bercocok tanam. Untuk mempertahankan hak hidup mereka pada tempat tinggal tertentu yang
mereka anggap baik untuk sumber penghidupan bagi kelompoknya, diperlukan seseorang
atau sekelompok kecil orang-orang yang ditugaskan untuk mengatur dan memimpin
tata hidup dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemimpin mereka. Tata dan
peraturan hidup tertentu itu mula-mula tidak tertulis yang batas-batasnya tidak terang dan
hanya merupakan adat kebiasaan saja.Organisasi itu amat diperlukan untuk melaksanakan
dan mempertahankan peraturan-peraturan hidup agar dapat berjalan dengan tertib, organisasi
Indonesia selama kurang lebih 3 setengah abad lamanya dan pada tahun itu pula mulailah
masa penjajahan Jepang atas tanah air kita. Penjajahan Jepang yang membawa pederitaan
lahir dan batin pada rakyat Indonesia telah menimbulkan kebenician dan telah pulah
memupuk rasa persatuan di bangsa Indonesia. Jepang tidak lama menduduki tanah air kita
menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang menderita kekalahan terus menerus terhadap
mereka semakin terdesak oleh sekutu tidak dapat menghindari tuntunan pemimpin-pemimpin
kita untuk mewujudkan indonesia merdeka walaupun jepang mengusahakan agar Indonesia
4
teteap merdeka dan berada dalam lingkungan asia raya di bawah pimpinan pemerintahan
pusat Jepang.
Dalam sidang BPPK pada tanggal 1 juni 1945 telah diadakan pembicaraan tentang
dasar-dasar negaa Indonesia merdeka dalam sidang itu salah seorang anggota BPPK (Ir.
Soekarno) mengucapkan sebuah pidato yang pada pokoknya mengusulkan dan menegasakan
dasar-dasar negara Indonesia. Dasar negara yakni dasar yang diatasnya utuk didirikan
indonesia merdeka haruslah kokoh, kuat sehingga tidak mudah di tumbangkan. Dijelaskan
selanjutnya, bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalamnya,
hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang
kekal abadi.
mengusulkan lima prinsip (asas) yang sebaik-baiknya dijadikan dasar yang sebaik-baiknya
a. Kebangsaan Indonesia
d. Kessejahteraan sosial
e. Ketuhanan
Pancasila dikemukakan pada 1 Juni 1945 itu diterima baik oleh sang BPPK dan tanggal 1
Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi, yakni :
Teori yang bersifat spekulatif, meliputi antara lain : teori teokratis, teori perjanjian
5
1. Teori Teokrasi (ketuhanan) menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini
hakekatnya ada atas kehendak ALLOH. Penganut teori ini adalah Fiedrich Julius
Stah, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui proses
2. Teori perjanjian masyarakat. Dalam teori ini tampi tiga tokoh yang paling terkenal,
yaitu Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori ini negara itu
timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas
merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar
kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya orang yang satu tidak
merupakan binatang buas bagi orang lain (homo homini lupus, menurut Hobbes).
Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan, misalnya :
Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.
Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang pertama kali, atau bermula dari
adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin oleh
kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu
makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa mengalahkan
Contra Omnes semua berperang melawan semua, kiranya tepat sekali untuk memotret
terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang dimilikinya diduduki dan
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa
lembaga lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
memenuhi kebutuhan kebutuhan manusia, maka lembaga lembaga itu tidak luput dari
pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat
evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi negara).
Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam.
Unsur Negara :
~ Bersifat konstitutif. Berarti bahwa dalam Negara tsb terdapat wilayah yg meliputi
udara, darat, dan perairan(dalam hal ini unsur perairan tdk mutlak), rakyat atau
~ Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan Negara, UUD, pengakuan
Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat disebut sebagai negara.
Syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsur yang penting . syarat-syarat
tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur
konstitutif terbentuknya negara adalah unsur yang mutlak harus ada pada saat negara
didirikan. Unsur konstitutif ini meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.
Adapun unsur deklaratif adalah unsur yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi
unsur ini boleh dipenuhi atau menyusul dipenui setelah negara berdiri. Unsur deklaratif
adalah pengakuan dari negara lain.
7
c. Pemerintahan yang berdaulat
Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau bangsa (staatvolk).
Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan yang
berdaulat.
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat,
mustahil negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, Negara tidak akan berdiri
tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini.. Hal ini menimbulkan
Penduduk adalah semua orang yang bertujuan menetap dalam wilayah suatu negara
Bukan Penduduk adalah orang yang mereka yang berada di dalam suatu wilayah
Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara.
8
~ Warga negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi warga dari suatu negara,
~ Bukan warga negara adalah orang asing atau disebut juga warna negara asing (WNA).
2. Wilayah
Merupakan landasan material atau landasan fisik Negara. Secara umum dapat dibedakan
menjadi :
a. Wilayah daratan
Batas wilayah suatu negara dengan Negara lain di darat , dapat berupa :
b. Wilayah Lautan
Negara yang tidak memiliki lautan disebut land locked. Sedangkan Negara
Untuk menentukan batas wilayah lautan tidak semudah menetapkan batas wilayah
daratan sebab batas wilayah lautan lebih banyak permasalahannya dan bermacam-
keseragaman ketentuan mengenai lebar laut teritorial setiap negara dan kebanyakan
negara menentukan sendiri-sendiri batas laut teritorialnya, ada yang 3 mil (Indonesia
sebelum Deklarasi Juanda), 12 mil (seperti Saudi Arabia, RRC, Chile, dsb), 200
mil(El Savador), dan 600 mil (Brazilia) Dewasa ini, yang dijadikan dasar hukum
masalah wilayah kelautan suatu Negara adalah Hasil Konferensi Hukum laut
nternasional III tahun 1982 di Montigo Bay (Jamaika) yang diselenggarakan oleh
PBB, yaitu UNCLOS (United Nations Conference on The Law of the Sea).
Batas Lautan :
1. Batas Laut Teritorial 12 mil dari bibir pantai ketika air surut
2. Batas Zona Bersebelahan 12 mil dari laut teritorial/24 mil dari bibir pantai
9
3. Batas Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil dari pantai
praktik Negara dan dibenarkan pula oleh Hukum Internasional bahwa suatu
kekayaan mineral dan kekayaan lainnya dalam dasar laut dan tanah di
Negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani 27 Oktober 1969 dan
- Perjanjian RI Thailand tentang Landas Kontinen Selat Malaka Bagian Utara dan
di daerah Laut Timor dan laut Arafuru sebagai tambahan pada persetujuan tanggal 18
Landas Benua:
Landas benua lebih dari 200 Mil boleh menggandakan Eksplorasi-Eksploitasi asal bagi
c. Wilayah Udara
Pasal 1 Konvensi Paris 1919 : Negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan
eksplorasi dan eksploitasidii wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan radio, satelit,
kedaulatan yang utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya UU RI No. 20 tahun
10
1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo- stationer adalah
setinggi35.671km
d. Daerah Ekstrateritorial
Wilayah suatu Negara yang berada di luar wilayah Negara itu. Menurut Hukum
Internasional, yang mengacu pada hasil Reglemen dalam Kongres Wina(1815) dan
Unsur konstitutif yang ketiga dari negara ialah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah
adalah pemegang dan penentu kebijakan yang berkaitan dengan pembelaan negara.
dalam berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat
dalam negara itu. Kekuasaan ke luar berarti bahwa kekuasaan pemerintahan itu dihormati
dan diakui oleh negara-negara lain. Masalah kedaulatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam suatu negara, karena kedaulatan merupakan sesuatu yang membedakan
antara negara yang satu dengan yang lain. Kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi. Di
Pengakuan dari negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk negara, tetapi sifatnya
hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan kata lain pengakuan dari negara
11
lain hanya bersifat deklaratif saja. pengakuan dibagi menjadi dua, yaitu de facto dan de
jure:
Diberikan jika suatu Negara baru sudah memenuhi unsur konstitutif dan juga telah
menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. Pengakuan de facto adalah pengakuan
Pengakuan yang diberikan oleh suatu Negara melihat bertahan tidaknya Negara tersebut
dimasa depan. Jika Negara baru tersebut kemudian jatuh atau hancur, Negara itu akan
Pengakuan dari Negara lain terhadap suatu Negara hanya bisa menimbulkan hubungan di
bidang ekonomi dan perdagangan (konsul). Sedangkan dalam hubungan untuk tingkat Duta
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain
12
Pengakuan dari Negara lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat adanya jaminan
bahwa pemerintahan Negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu yang cukup lama.
Terjadinya hubungan antara Negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan dagang,
ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempatkan Konsuler atau
Kedutaan.
Hubungan negara dengan warga negara bisa dilihat dari sifat dan wujudnya. Negara dalam
hal ini adalah pemerintah, yaitu perangkat negara yang melaksanakan kebijakan-kebijakan
guna terciptanya tujuan bersama. Hubungan ini (pemerintah & warga negara) bisa dilihat dari
berbagai macam perspektif (pandangan) namun yang paling bisa dilihat secara aktual dalam
kehidupan yaitu dalam perspektif (pandangan) politik dan hukum. Untuk lebih mudah dalam
memahami, kita akan membagi pembahasan menjadi dua pokok yaitu terkait sifat dan
wujudnya.
Dari pandangan politik, seorang warga negara dipandang sebagai individu bebas di dalam
suatu anggota masyarakat politik. Hubungan ini bisa berbentuk koorperatif yakni kerja sama
saling menguntungkan antara pemerintah dengan warganya, dalam hal ini kedudukan antara
pemerintah (negara) dengan warga negara adalah sejajar. Selain itu, juga bisa berbentuk
kooptatif (Paternalistik) yakni pemerintah sebagai patron dan warga negara sebagai klien.
13
Hubungan yang berbentuk koorperatif sangat cocok untuk masyarakat yang menginginkan
Dari pandangan hukum, konsep awal dibangun berdasarkan pengertian bahwa warga negara
merupakan seluruh individu yang terikat hukum dengan suatu negara. Hubungan tersebut bisa
negara (pemerintah) dengan warganya yang paling tepat adalah dalam bentuk sederajat dan
timbal-balik. Dalam konteks pemerintahan yang seperti ini, adanya perbedaan sifat dll tidak
menjadi persoalan atau tidak lagi dikenal karena semua perbedaan dipandang sebagai sebuah
kesatuan meskipun memiliki perbedaan fungsi. Nah, perbedaan fungsi ini dipandang hanya
berupa perbedaan tugas dimana pemerintah punya tugas sendiri dan warga negara punya
tugas sendiri.
Darisini kita bisa menyimpulkan bahwa sifat hubungan antara negara (pemerintah) dengan
sederajat dan ada hubungan timbal balik adalah yang paling tepat jika kita menginginkan
Wujud hubungan negara dengan warganya pada hakekatnya berupa peranan yakni
melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang dimiliki sebagai warga negara atau pemerintah.
Peranan tersebut menurut Soerjono Sukanto dapat berupa beberapa unsur yaitu peran ideal,
peran yang seharusnya, peran menurut diri sendiri dan peran yang sebenarnya dilakukan.
Peranan tersebut bisa bersifat aktif, pasif, positif dan negatif. Peranan aktif misalnya demo,
ikut pemilihan umum dll. Peranan pasif misalnya patuh terhadap undang-undang yang
14
berlaku, loyal kepada negara dll. Peranan positif misalnya meminta pelayanan umum dari
negara (membuat KTP, membuat SIM, berobat di Puskesmas, lapor ke polisi jika ada kasus
pelanggaran hukum dll). Peranan negatif misalnya menolak campur tangan pemerintah terkait
BAB III
PENUTUP
Makalah ini kami buat guna untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dan kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca, dan kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk karena itu
kami butuh kritik dan sarannya agar kami dapat memperbaikinya dilain waktu.
Penulis,
Kelompok 2
15
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Internet:
http://diahapri244.blogspot.com/2013/09/makalah-pancasilaham-dan-bela-negara.html
http://pkngundar.blogspot.com/2013/04/teori-terbentuknya-suatu-negara.html
http://blogdenni.wordpress.com/unsur-unsur-terbentuknya-negara/
16