Anda di halaman 1dari 2

3 Tahapan Penting Cara Ternak Lele

1. Persiapan awal
Anda harus menentukan lokasi usaha pembesaran lele. Pilih tempat cara ternak lele
dengan memperhatikan kondisi lingkungan, terutama air. Lokasi beternak lele
harus memiliki sumber air yang tidak tercemar, baik itu limbah industri, maupun limbah
rumah tangga.
Persiapan selanjutnya dari cara ternak lele ini adalah membuat kolam terpal yang
berukuran 3 x 5 x 1 m atau sesuai kondisi. Jumlah kolam yang harus Anda buat
berjumlah 24 kolam. (untuk memenuhi target panen lele setiap 2 bulan sekali).
Teknis cara pembuatan kolam terpal tidak akan kami jabarkan pada artikel ini. Selain
akan sangat panjang, topik pembahasan tersebut telah kami bahas pada artikel
lainnya. Apabila Anda ingin membacanya, silahkan Anda klik di sini
Persiapkan peralatan budidaya pembesaran lele seperti ember plastik, seser, serta tes
kit kualitas air.
Aliri kolam terpal tersebut dengan air hingga mencapai ketinggian 80 cm.
Sediakan benih lele berukuran 8-10 cm kemudian masukkan kedalam kolam terpal
sebanyak 100 200 ekor/m3
Contoh Kolam Terpal

2. Antisipasi awal
Agar usaha ternak lele Anda sukses seperti kisah pengusaha lele asal Jakarta ini, penting
bagi Anda untuk mempertimbangkan resiko atau ancaman yang dapat timbul dari usaha
ini. Ada 4 poin utama yang harus Anda perhatikan:
Sering kali, benih yang baru ditebar kedalam kolam mati semua. Hal ini disebabkan
karena terpal yang baru masih mengeluarkan bau dan mencemari air, sehingga
meracuni benih. Untuk itu pastikan bau yang menyengat tersebut telah hilang sebelum
benih lele ditebar dengan cara mencucinya terlebih dahulu atau dapat juga dengan cara
mendiamkan kolam terpal tergenang air selama 2 minggu kemudian kuras habis air
tersebut, baru kemudian aliri kembali dengan air untuk proses penyebaran benih lele.
Adapun cara terbaik dalam pembenihan lele pada media terpal dapat Anda baca di sini
Cara ternak lele yang tepat, harus memperhitungkan biaya pengeluaran pakan, serta
cara pemberian pakan yang efektif. Kebutuhan pakan untuk ternak lele sering kali tidak
terkendali, sehingga pengeluaran membengkak.
Pemberian pakan dengan bangkai binatang terkadang mengakibatkan ukuran
pertumbuhan lele tidak merata.
Seringkali penggantian air secara langsung dapat membuat lele mabuk dan stress yang
berakibat pada kematian lele, untuk itu cara ternak lele dalam melakukan pergantian
air, harus secara bertahap sedikit demi sedikit.
3. Strategi pemeliharaan lele
Cara ternak lele pertama kali sebelum Anda menebar benih yaitu, diamkan kolam terpal
yang telah dicuci sebelumnya, diisi air hingga 3/4 kolam. Berikan daun ketapang atau
daun papaya selama 3 4 hari. Setelah itu buanglah air tersebut dan diganti dengan
air bersih yang baru untuk persiapan penyebaran benih lele.
Tambahkan probiotik kedalam air sesuai dengan dosis pada kemasan produk atau
melalui pakan. Cara ternak lele dengan menunakan probiotik bertujuan mempercepat
pertumbuhan benih, mengurangi jumlah konsumsi pakan, serta menurunkan tingkat
kematian lele.
Berikan pakan pelet dengan kandungan protein 30 32% sebanyak 3 4% dari berat
lele dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali sehari. Berikan pakan sedikit demi
sedikit dengan intensitas yang terukur. Pemberian pakan dalam cara ternak lele jika
berlebih akan menyebabkan pertumbuhan lele menjadi buncit, bahkan pecah
dikarenakan sifat alami lele yang sangat rakus.
Untuk menekan biaya produksi, Anda juga dapat memanfaakan limbah pakan rumah
tangga seperti sisa sayuran yang tidak termakan sebagai pakan alternatif.
Pemanenan lele dapat dilakukan setelah pemeliharaan selama 2 bulan sejak benih
ditebar di kolam terpal.
Pada prinsipnya tidak ada yang susah dari cara ternak lele ini. Jika Anda memilki waktu
yang luang kami menyarankan kepada Anda untuk melakukannya sendiri dengan
melibatkan satu atau dua tenaga kerja untuk membantu. Ini penting agar Anda benar-
benar memahami seluk beluk cara ternak lele ini dengan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai