Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI
Jl. Raya Cilebar Des. Kertamukti kec. Cilebar kab. Karawang 41353
E-Mail : www.puskesmaskertamukti@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI
NOMOR : /PKM-KM/VI/2017
TENTANG
LAYANAN KLINIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI

Menimbang : a. bahwa untuk menurunkan angka kesakitan di wilayah Puskesmas


Kertamukti maka diperlukan pelayanan kesehatan yang bermutu;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan
yang bermutu perlu adanya penetapan layanan klinis di Puskesmas
Kertamukti
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan butir b diatas perlu ditetapkan
Layanan Klinis di Puskesmas Kertamukti;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438 tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
4. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938 tahun 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2014
tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 90 tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Medis;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008
tentang Rekam Medis;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG LAYANAN KLINIS

Kesatu : Keputusan layanan klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan Ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : Juni 2017
KEPALA UPTD
PUSKESMAS KERTAMUKTI,

SUKARSIH EKA
KURNIA
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : / PKM-KM /VI/ 2017
TENTANG : LAYANAN
KLINIS

LAYANAN KLINIS

1. Proses pendaftaran Pasien :


Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten
Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi
sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat / tempat tinggal dan
nomor rekam medis
Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat meliputi : tarif, jenis pelayanan, jadwal pelayanan dan
informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus tersedia di
tempat pendaftaran
Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran
Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindaklanjuti
2. Pengkajian
Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Kajian awal meiputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai kebutuhan
Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang
tidak perlu
Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
3. Keputusan layanan Klinis
Hasil kajian awal pasien dianalisis oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim
kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis
Pada pelaksanaan kajian juga harus memperhatikan privasi dari pasien. Oleh karena
itu, proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan untuk
melakukan kajian, menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar puskesmas,
berfungsi dengan baik, mudah dioperasikan, dan memberikan hasil yang akurat.
4. Rencana Layanan Klinis
Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam
bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu oleh kebijakan
dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar pelayanan
yang ditetapkan.
Dalam menyusun rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh pasien
Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan terpadu yaitu layanan yang
melibatkan tim kesehatan
Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang
pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan inform
consent/informed choice
5. Rencana Rujukan
Terdapat prosedur rujukan yang jelas.
Pasien / keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang
rencana rujukan . informasi yang disampaikan meliputi: alasan rujukan, fasilitas
kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya, jika ada,
sehingga pasien /keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana yang dipilih, serta
kapan rujukan dilakukan
Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien
dan tindakan yang telah dilakukan oleh puskesmas pada saat mengirim pasien.
Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus
memonitor kondisi pasien.
6. Pelaksanaan layanan
Pelaksanaan layanan harus dipandu dengan standar pelayanan yang berlaku di
puskesmas, sesuai dengan kemampuan puskesmas dengan referensi yang jelas, dan
bila memungkinkan berbasis evidence base terkini untuk memperoleh outcome
klinis yang optimal.
Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan / atau berseiko tinggi dipandu
oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
Penanganan, penggunaan, dan pemebrian darah dan produk obat dan/atau cairan
intravena dibantu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
Hasil pemanataun pelaksanaan layanan digunakan untuk menyesuaikan rencana
layanan
Perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
keluhan pasien / keluarga pasien, menindaklanjuti, dan menggunakan informasi
tersebut untuk perbaikan;
Pelaksanaan layanan diberikan dengan efektif dan efisien dengan menghindari
pengulangan yang tidak perlu
Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung
jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan,
termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai;
7. Pelayanan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan.
Pelaksanaan anestesi local dan sedasi dipuskesmas dilaksanakan memenuhi standar
di puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta profesi sesuai
dengan kebutuhan pasien.
Pelayanan bedah di puskesmas dirrencanakan dan dilakssanakan memenuhi standar
di puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta standar profesi
sesuai dengan kebutuhan pasien.
8. Penyuluhan / Pendidikan Kesehatan dan konseling kepada pasien atau keluarga.
Pasien / keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang
terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan
dan pendidikan pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis.
.Penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan dengan efektif dengan
pendekatan komunikasi interpersonal dan bahasa yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga.
9. Makanan dan terapi nutrisi
Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan
konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara regular.
Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan dilakukan dengan
aman dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.
Pasien yang beresiko mendapat terapi gizi.
10. Pemulangan dan Tindak lanjut
Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedur pemulangan dan tindak lanjut maupun rujukan yang perlu dilakukan pada
saat pemulangan. Jika pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, perlu ada
mekanisme umpan balik dari fasilitas kesehatan tersebut
Bila puskesmas menerima umpan balik dari fasilitas kesehatan rujukan yang lebih
tinggi atau fasilitas kesehatan yang lain, maka perlu dilakukan tindak lanjut
terhadap pasien melalui proses kajian, dan prosedur yang berlaku.
Pasien atau keluarga pasien memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak
lanjut layanan saat pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain.
Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien.

Kepala UPTD Puskesmas


Kertamukti
SUKARSIH EKA
KURNIA

Anda mungkin juga menyukai