Deskripsi Lokasi : Lokasi intrusi batuan beku dan metamorf terletak di sungai Haulasi
Desa Haulasi
Sketsa Lokasi Singkapan :
S5 : Stasiun 5
Lokasi intrusi batuan beku dan batuan metamorf tersebut berada pada posisi X: 0903306 S,
Y: 12402147 E, Z: 565m. Intrusi batuan beku tersebut merupakan batuan beku intermediet
(Diorit). Sedangkan intrusi batuan metamorf merupakan batuan metamorf Sekis. Kedua
intrusi tersebut terletak di Desa Haulasi, Sungai Haulasi.
A. BATUAN BEKU
Foto Singkapan :
Foto 7.1. Singkapan batuan beku intermediet (diorite), volume 33.3m3, warna abu-abu
Deskripsi Lapangan : Dijumpai singkapan intrusi batuan beku berupa siil, warna
abu-abu (intermediet), struktur massif, tekstur holokristalin, fanerik sedang (1-5 mm),
subhedral, hipidiomorfik granular. Panjang singkapan : 7,5 m, Lebar singkapan: 3,7m,
Tinggi singkapan: 120m, Volume: 33,3m3 .
Deskripsi Petrologi :
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Tekstur : Derajat Kristalin : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan Antar Butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi Mineral : Kuarsa (15%), piroksen (10%), hornblende (35%), plagioklas (35%),
muskovit (5%).
Deskripsi Komposisi :
1. Kuarsa, tidak berwarna, bentuk tidak teratur, kilap kaca, ukuran (1-3 mm),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata.
2. Piroksen, warna hijau tua, bentuk prismatik pendek, kilap kaca, ukuran (1-2 mm),
kelimpahan 10%, penyebaran tidak merata.
3. Hornblende, warna hitam, bentuk prismatik panjang, kilap arang, ukuran (3-5) mm,
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
4. Plagioklas, warna putih susu, bentuk prismatik panjang, kilap kaca, ukuran (2-3 mm),
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
5. Muskovit, warna putih transparan, bentuk tabular, kilap kaca, ukuran (1 mm),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata.
NamaBatuan : Diorit (Huang 1962)
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini terbentuk dari
magma yang bersifat intermediet. Sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini
membeku di bawah permukaan bumi (plutonik).
B. BATUAN METAMORF
Deskripsi Batuan: Batuan ini berwarna hijau abu-abu, struktur Skistosa, tekstur
Granoblastik (subhedral).
Deskripsi Komposisi :
1. Klorit: Warna hijau, berlembar (memika), belahan sempurna, umunya pada batuan
metamorf, penyebaran (60%)
2. Plagioklas: warna putih susu, bentuk prismatik panjang, kilap kaca,
ukuran (2-3 mm), kelimpahan 20%, penyebaran tidak merata.
3. Biotit : warna hitam, coklat, bentuk tabular berlembar, kilap kaca, kelimpahan
5%, penyebaran tidak merata.
4. Hornblende: warna hitam, bentuk prismatik panjang, kilap arang, kelimpahan 5%,
penyebaran tidak merata.
5. Muskovit: warna putih transparan, bentuk tabular, kilap kaca, ukuran (1 mm),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata.
Petrogenesa :Berdasarkan struktur foliasi sekistosik, maka batuan init erbentuk dari proses
metamorfosa regional dinamothermal derajat sedang sampai tinggi. Dilihat
dari komposisinya yang didominasi oleh klorit, maka dapat diintepretasikan
bahwa batuan ini berasal dari batu lempung.
Foto Sketsa
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN STASIUN 7
Deskripsi Lokasi : Lokasi intrusi batuan beku terletak di sungai Haulasi Desa Haulasi
Sketsa Lokasi Singkapan :
S7 : Stasiun 7
Lokasi intrusi batuan beku tersebut berada pada posisi X: 0903303 S, Y: 12402146 E,
Z: 576m. Intrusi batuan beku tersebut merupakan batuan beku intermediet (Diorit) yang
terletak di Desa Haulasi, Sungai Haulasi.
7.1. Intrusi batuan beku
Foto Singkapan :
Deskripsi Lapangan : Dijumpai singkapan intrusi batuan beku berupa dike, warna
abu-abu (intermediet), struktur massif, tekstur holokristalin, fanerik sedang (1-5 mm),
subhedral, hipidiomorfik granular.
Deskripsi Petrologi :
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Tekstur : Derajat Kristalin : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan Antar Butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi Mineral : Kuarsa (15%), piroksen (10%), hornblende (35%), plagioklas (35%),
muskovit (5%).
Deskripsi Komposisi :
6. Kuarsa, tidak berwarna, bentuk tidak teratur, kilap kaca, ukuran (1-3 mm),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata.
7. Piroksen, warna hijau tua, bentuk prismatik pendek, kilap kaca, ukuran (1-2 mm),
kelimpahan 10%, penyebaran tidak merata.
8. Hornblende, warna hitam, bentuk prismatik panjang, kilap arang, ukuran (3-5) mm,
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
9. Plagioklas, warna putih susu, bentuk prismatik panjang, kilap kaca, ukuran (2-3 mm),
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
10. Muskovit, warna putih transparan, bentuk tabular, kilap kaca, ukuran (1 mm),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata.
NamaBatuan : Diorit (Huang 1962)
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini terbentuk dari
magma yang bersifat intermediet. Sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini
membeku di bawah permukaan bumi (plutonik).
7.2. Intrusi batuan beku
Foto Singkapan :
Deskripsi Lapangan : Dijumpai singkapan intrusi batuan beku berupa dike, warna
abu-abu (intermediet), struktur massif, tekstur holokristalin, fanerik sedang (1-5 mm),
subhedral, hipidiomorfik granular.
Deskripsi Petrologi :
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Tekstur : Derajat Kristalin : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan Antar Butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi Mineral : Kuarsa (15%), piroksen (10%), hornblende (35%), plagioklas (35%),
muskovit (5%).
Deskripsi Komposisi :
1. Kuarsa, tidak berwarna, bentuk tidak teratur, kilap kaca, ukuran (1-3 mm),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata.
2. Piroksen, warna hijau tua, bentuk prismatik pendek, kilap kaca, ukuran (1-2 mm),
kelimpahan 10%, penyebaran tidak merata.
3. Hornblende, warna hitam, bentuk prismatik panjang, kilap arang, ukuran (3-5) mm,
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
4. Plagioklas, warna putih susu, bentuk prismatik panjang, kilap kaca, ukuran (2-3 mm),
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
5. Muskovit, warna putih transparan, bentuk tabular, kilap kaca, ukuran (1 mm),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata.
NamaBatuan : Diorit (Huang 1962)
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini terbentuk dari
magma yang bersifat intermediet. Sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini
membeku di bawah permukaan bumi (plutonik).
7.3. Intrusi batuan beku
Foto Singkapan :
Deskripsi Lapangan : Dijumpai singkapan intrusi batuan beku berupa dike, warna
abu-abu (intermediet), struktur massif, tekstur holokristalin, fanerik sedang (1-5 mm),
subhedral, hipidiomorfik granular.
Deskripsi Petrologi :
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Tekstur : Derajat Kristalin : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan Antar Butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi Mineral : Kuarsa (15%), piroksen (10%), hornblende (35%), plagioklas (35%),
muskovit (5%).
Deskripsi Komposisi :
1. Kuarsa, tidak berwarna, bentuk tidak teratur, kilap kaca, ukuran (1-3 mm),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata.
2. Piroksen, warna hijau tua, bentuk prismatik pendek, kilap kaca, ukuran (1-2 mm),
kelimpahan 10%, penyebaran tidak merata.
3. Hornblende, warna hitam, bentuk prismatik panjang, kilap arang, ukuran (3-5) mm,
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
4. Plagioklas, warna putih susu, bentuk prismatik panjang, kilap kaca, ukuran (2-3 mm),
kelimpahan 35%, penyebaran tidak merata.
5. Muskovit, warna putih transparan, bentuk tabular, kilap kaca, ukuran (1 mm),
kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata.
NamaBatuan : Diorit (Huang 1962)
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini terbentuk dari
magma yang bersifat intermediet. Sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini
membeku di bawah permukaan bumi (plutonik).