EKSKRUSI LAPANGAN
1. LATAR BELAKANG
Ekskrusi lapangan merupakan kegiatan yang sangat membantu mahasiswa
dalam mengembangkan pengetahuan yang di dapatnya serta sarana yang tepat
dalam menghilangkan kejenuhan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di
kampus.
Ekskrusi lapangan juga menjadi sarana yang baik dalam mengenalkan
mahasiswa terhadap kenyataan riil atas apa yang akan dihadapinya kelak.
Sehingga, pada tanggal 30 Mei-2 juni 2017 telah diadakan kegiatan Ekskrusi
Lapangan Petrologi dengan lokasi kota Kefamenanu, Desa Haulasi kec. Miomafo
Barat kab.TTU, sepanjang jalur dari Penginapan Noemeto daerah Kefamenanu
menuju Pantai Wini, PT.Putra Timor Mining, PT.Anugerah Nusantara Sejahtera
dan sepanjang jalur kab.Belu dan perbatasan Timor Leste sampai daerah Bitauni
kab.TTU oleh mahasiswa Teknik Pertambangan yang mengikuti program mata
kuliah petrologi semester genap tahun ajaran 2014/2015.
Kegiatan ini dilangsungkan atas keinginan dan kepedulian mahasiswa
Teknik Pertambangan mengingat pentingnya suatu praktek nyata pada mata kuliah
ini. Guna memperlancar kegiatan ini sewaktu di lapangan maka para mahasiswa
di bagi atas 5 plug dan setiap plug dikoordinir oleh asisten dosen sesuai dengan
pembagian plug, sedangkan yang menjadi pengarah utama Ekskrusi yaitu DR.
Herry Z. Kotta, ST, MT. selaku dosen pengasuh matakuliah.
3. Selain menambah ilmu kegiatan ini juga sebagai ajang rekreasi dan untuk
kebersamaan semua mahasiswa.
3. PENCAPAIAN LOKASI PENGAMATAN
Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)
Hari kedua, perjalanan dimulai dari penginapan pada jam 08.00 WITA,
sebelumnya dilakukan pengamatan di penginapan Noemeto berupa pengendapan
sungai purba. Kemudia perjalanan dilakukan dengan menyisir sepanjang jalan dari
kota kefamenanu dengan lokasi pengamatan singkapan batuan metamorf dan
pillow lava di desa Bitefa, mineralisasi pada kali di desa Sunsea, intrusi batuan
beku pada batuan kalkarenit di desa Bakitolas, mikrodiorit dan meta batu gamping
di desa Benus, breksi vulkanik dan kunjungan washing plan pada PT.PUTRA
TIMOR MINING di desa Manamas dan kemudian lokasi pengamatan terakhir
kunjungan pada penambangan dan pencucian mangan pada PT. Anugerah
Nusantara Sejahtera terletak di wini kab.TTU.
Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)
Perjalanan dimulai pada pukul 08.00 dari penginapan SVD Nenuk yang
terletak di kota atambua, kemudian dilanjutkan pada objek pengamatan pada
marmer hasil metamorfosa batu gamping di daerah Atapupu kab.Belu, lalu
dilanjutkan dengan berwisata di perbatasan Indonesia-Timor Leste, setelah dari
kembali pengamatan pada columnar joint di Desa sukabitetek kab.Belu, kemudian
lokasi pengamatan berakhir dengan geowisata didaerah Bitauni kab.TTU.
Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)
Stopset 3
STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Rabu, 31/05/2017 Daerah : Haulasi-Kefamenanu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 34’14.4” 124 20’58.0” 854 Cerah
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah Kamera : N 100o E
Jarak pemotretan :5m
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai meta batu gamping yang telah dipotong menjadi berbentuk
kubus dengan ukuran 2x2x2 meter.
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Tekstur : Klastik
Kemas : Tertutup
Pemilahan : Baik
Deskripsi Komposisi :
Keterangan :
Foto Singkapan:
Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah utara
Tinggi Pembanding : (Ozil;tinggi 170 cm) (Pulpen;15 cm)
Jarak pemotretan :3m
Deskripsi lapangan :
Keterangan : Merupakan lokasi terdapatnyabatuan metamorf.Berada pada posisi X
: 09o33’37’’Y : 124o28’58’’ dan Z : 411 m. Vegetasi yang dijumpai, beringin,
pohon jati, semak belukar.
Deskripsi petrologi:
Warna : Hitam
Struktur : Skistosa
Deskripsi Komposisi :
Foto batuan :
Keterangan:
Arah kamera : N 5º E
Tinggi pembanding : (Palu Geologi : batuan)
Jarak pemotretan :1m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan sedimen non klastik. Terdapat di sungai haulasi
dan berada pada koordinat X = 09º33’23,0’’ Y= 124º22’0,4’’.
Deskripsi petrologi:
Keterangan :
Foto Singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :1m
Skala : Manusia (Diana, Tinggi badan ± 160 cm ) : batuan
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan beku intermediet. Terdapat pada koordinat X=
09o33’23,0’’ Y= 124o21’59,1’’ dan Z = 525 m
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : masif
Tekstur
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (20%), Kuarsa (20%),
Biotit(5%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 17%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
30% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
8%, penyebaran tidak merata.
STOPSET 5
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai
Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’23,0’’ 124˚22’59.1’’ 524 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Lokasi intrusi batuan: Di lokasi terdapat batuan beku intermediet yang
memperlihatkan adanya struktur xenolith. Lokasi batuan ini terdapat di
tengah sungai haulasi.
Sketsa lokasi singkapan:
Keterangan :
Foto singkapan
Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :½m
Deskripsi lapangan :
Terdapat batuan intrusi yaitu batuan beku intermediet yang
memperlihatkan struktur xenolith dimana ada batuan yang masuk atau
tertanam ke dalam batuan beku yang menerobos.
Deskripsi Petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif.
Tekstur : Holokristalin, ukuran butir fanerik sedang (1-5mm), bentuk butir
subhedral
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (25%), Kuarsa (5%),
Biotit(15%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 20%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
25% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
5%, penyebaran tidak merata.
4. Biotit : Hitam sampai coklat, kilap kaca, tabular berlembar (memikat),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata
5. Plagioklas : Putih susu sampai abu-abu, prismatic tabular panjang ,kilap
kaca lemak, kelimpahaan 35% , penyebaran merata
Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).
Petrogenesa :
Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang holokristalin
dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini termasuk jenis
batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi sebagai sill atau
dyke. Dan memperlihatkan struktur xenolith.
.
STOPSET 6
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : arah barat
Jarak pemotretan :1m
Skala : Manusia (Neny;150 cm) : batuan.
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan beku dan batuan sedimen. Berada pada koordinat
X=09˚33’23,2’’ Y=124˚22’59,1’’ dan Z=547 m
Deskripsi Petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur : Masif
Tekstur : Afanitik
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal
dari magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari tekstur afaniti, maka batuan
ini termasuk jenis batuan beku ekstrusif yang membeku di dekat permukaan bumi
sebagai sill/dyke.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 7
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : arah selatan
Jarak pemotretan :½ m
Tinggi batuan : Manusia (Klarita;150cm) : batuan
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan sedimen klastik yang diterobos oleh intrusi magma yang
merupakan batuan beku berupa dike. Dimana terdapat adanya kontak
antara batuan sedimen dan batuan beku. Berada pada koordinat X=
09˚33’21,1’’ Y= 124˚21’59,4’’ dan Z= 555 m.
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif.
Petrogenesa : Adanya batuan sedimen klastik yang diterobos oleh intrusi magma
yang merupakan batuan beku berupa dike.
STOPSET 8
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :3m
Skala : Manusia (Zhae. Tinggi badan ± 175 cm) : Batuan
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan sedimen klastik. Berada pada koordinat X=
09˚33’21,1’’ Y= 124˚21’59,4’’ dan Z=555 m.
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Tekstur : Klastik
Komposisi :
Fragmen : -
Semen : Karbonat
STOPSET 9
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : menuju arah barat
Jarak pemotretan :1m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan metamorf foliasi yang banyak mengandung
mineral pyrite. Berada pada koordinat X = 09˚33’12,92’’ Y=
124˚21’54,81’’ dan Z = 553 m
Deskripsi petrologi:
Warna : Hitam
Struktur : Skistosa
Deskripsi Komposisi :
STOPSET 10
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah utara
Jarak pemotretan : 3,5 m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan metamorf foliasi. Berada pada koordinat X = 09˚33’25’’ ,
Y = 124˚21’55.96’’ dan Z = 556 m
Deskripsi petrologi:
Warna : Hitam
Struktur : Skistosa
Deskripsi Komposisi :
STOPSET 11
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’04.09’’ 124˚21’46.92’’ 562 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Terdapat intrusi yaitu batuan beku tetapi sudah terbuka akibat longsoran.
Dijumpai vegetasi pepohonan seperti pohon jati,lamtoro dan rumput-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah barat
Jarak pemotretan :4 m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan metamorf foliasi. Berada pada koordinat X = 09˚33’25’’ ,
Y = 124˚21’55.96’’ dan Z = 562 m
Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Xenolith
Tekstur
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (20%), Kuarsa (20%),
Biotit(5%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 17%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
30% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
8%, penyebaran tidak merata.
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan foto:
Arah Foto : menuju arah barat
Jarak pemotretan : 2 meter
Skala : Manusia : batuan
Deskripsi Lapangan :
Terdapat dipinggir jalan, pada jalan menuju miomafo, dengan arah lokasi N 79 ˚ E.
Pada tempat ini terdapat batuan beku intermediet. Berdasarkan lokasi – lokasi
pengamatan batuan ini diendapkan didarat dan ada lava yaitu lava bantal yang
diendapkan di laut.
Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku intermediet
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Deskripsi Komposisi :
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚20’40.32’’ 124˚27’34.12” 795 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Lokasi pengamatan terletak di Kefa Menanu, pada sepanjang jalan. Pada lokasi ini
terdapat pillo lava. Di atasnya terdapat vegetasi berupa rumput- rumput. Batuan
ini diendapkan dan membeku didalam air tetapi dari hasil pengamatan dilokasi
batuan ini ternyata di darat karena lokasi tersebut sudah mengalami perubahan.
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku Intermediet
Deskripsi Batuan :
Warna : abu-abu
Deskripsi Komposisi :
STOPSET 3
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚18’56.14’’ 124˚28’52.94’’ 683 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: Lokasi pengamatan ini terletak di daerah
Bakitolas, Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dengan
menggunakan bis dari lokasi kedua selama kurang lebih satu jam menuju ke arah
timur.
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Strike : N 230E
Deskripsi Lapangan : Lokasi ini merupakan zona lemah atau zona sesar sekitar
lima kilometer karena terletak di lembah yaitu diantara pertemuan gunung dengan
gunung. Karena merupakan zona lemah maka zona ini juga merupakan zona
mineralisasi dan pada lokasi ini terdapat banyak alterasi batuan. Batuan yang
terdapat di sungai ini kebanyakan berbentuk runcing yang mengindikasikan
bahwa batuan ini mengalami transportasi yang dekat karena sumbernya juga
dekat. Di lokasi ini juga merupakan zona breksiasi sehingga batuannya merupakan
batuan breksi sesar. Batuan ini terbentuk dari cairan sisa magma yang masuk ke
dalam batuan. Cairan sisa magma mengandung metal, teralterasi dan terperangkap
dalam batuan. Pada batuan ini terperangkap mineral sulfida yaitu pirit yang
merupakan mineral penunjuk adanya emas.
Deskripsi petrologi:
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : Massif
Tekstur : Klastik
Deskripsi Komposisi :
Fragmen :
Petrogenesa : Batuan ini terbentuk dari hasil transportasi dan deposisi mineral
yang diangkut oleh arus dan energy yang lemah. Berdasarkan bentuk butirnya
yang angular maka batuan ini mengalami transportasi yang dekat. Batuan ini juga
mengalami alterasi dimana cairan sisa magma yang mengandung metal masuk ke
dalam batuan dan terperangkap di dalamnya.
STOPSET 4
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Minggu,31 Mei 2015 Daerah : Desa Benus, Kab. TTU
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚17’19.34’’ 124˚30’39.63’’ 403 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi 1:
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Deskripsi petrologi:
Deskripsi Batuan :
Warna : abu-abu
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Deskripsi Lapangan :
Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi berupa tanaman-
tanaman liar. Singkapan ini berupa bongkah-bongkah batu besar yang berwarna
abu-abu (intermediet). Pada kulit luar batuan terlihat berwarna gelap karena
adanya pelapukan dan terkena matahari. Ukuran batuan < 5 mm disebut
mikrodiorit.
Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku
Deskripsi Batuan :
Warna : Abu-abu
Struktur : massif
Deskripsi Komposisi :
STOPSET 5
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Minggu,31 Mei 2015 Daerah : Manamas, Kab. TTU
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚13’23.24’’ 124˚30’31.39’’ 116 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: Lokasi pengamatan ini terletak di daerah
Manamas, Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dengan bis
selama kurang lebih satu jam menuju ke arah utara dari lokasi keempat.
Perjalanan yang dilalui adalah melewati kaldera gunung api purba.
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :
Deskripsi Lapangan :
Lokasi yang kelima ini merupakan kawah gunung api purba yang
terbentuk pada zaman tersier (ratusan juta tahu yang lalu). Ketika itu Pulau Timor
masih berada di bawah permukaan laut dan kemudian mengalami pengangkatan
yang terus-menerus sehingga terlihat seperti sekarang ini. Empat produk gunung
api yaitu lava, gas dan uap, piroklastik, dan lahar. Pada lokasi ini terdapat batuan
vulkanik yang ukuran butirnya > 64 mm serta bentuknya meruncing. Batuan ini
merupakan lapili breksia yang sangat kompak dan tersemenkan.
Deskripsi petrologi:
Deskripsi Batuan :
Tekstur : gelasan
Deskripsi Komposisi :
Fragmen : obsidian
Petrogenesa : batuan ini merupakan sisa dari kawah gunung api purba yang
meletus di bawah permukaan air laut dan karena adanya tenaga endogen sehingga
menyebabkan ia tersingkap ke permukaan. Pada batuan ini terdapat fragmen
berupa obsidian yang terbentuknya secara cepat sehingga ada lubang-lubang gas
dengan cirinya terdapat retakkan.
STOPSET 6
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Keterangan :
Foto singkapan :
Deskripsi Lapangan :
Deskripsi petrologi:
Warna : abu - abu kehitaman / abu – abu besi sampai hitam
Kilap : logam
Tenacity : britle
Kemagnetan : feromagnetik
1. Hari Ketiga
STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Senin, 1 Juni 2015 Daerah : Atapupu, kab. Belu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 58’45,18’’ 124 53’11,96’’ 545 m Cerah
Deskripsi lokasi:
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya batuan beku ultrabasa hasil pelapukan, Terdapat pula
batuan yang mengandung tembaga,nikel,krom,besi.
Deskripsi petrologi:
Warna : Hijau kelam (ultramafic)
Struktur : Massif
Deskripsi Komposisi :
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu hijau kelam, maka batuan ini
berasal dari magma yang bersifat ultrabasa. sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik kasar, maka batuan ini
termasuk jenis batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi
sebagai sill atau dyke.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 2
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Senin, 02/06/2015 Daerah : Atapupu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 19’55,61’’ 124 50’36,99’’ 445 m Cerah
Deskripsi lokasi:
Terdapat adanya batuan metamorf dimana terjadi proses metamorfosa pada batu
gamping. Terdapat vegetasi pepohonan umur panjang seperti jati,akasia dan pohon
kelapa. Lokasi batuan ini terdapat tepat di belakang rumah-rumah penduduk
sehingga mudah dijangkau
Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Skala : Pensil 2b : Batuan
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya batuan metamorf. Dimana batuan gamping telah
mengalami perubahan bentuk (Metamorfosa) menjadi marmer akibat
pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi .
Deskripsi petrologi:
Deskripsi Komposisi :
Terdapat batuan beku yang mengalami intrusi dangkal yang membentuk kolol-
kolom (columnar joint) yang dijadikan tempat ziarah (Gua Bunda Maria) bagi
umat Katolik dan bagi para pengunjung gua tersebut. Terdapat pula vegetasi
pepohonan umur panjang misalnya jati,beringin dan akasia.
Foto singkapan :
Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Skala : Pensil 2b : Batuan
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya kekar yang berbentuk kolom-kolom atau disebut juga
columnar joint hasil intrusi dangkal.
Deskripsi petrologi:
Termasuk jenis batuan beku. Kekar ini terjadi Karena adanya gaya pengerutan
akibat pendinginan yang cepat sehingga menjadi kolom-kolom, dengan intrusi
yang dangkal.