Anda di halaman 1dari 90

BAB VI

EKSKRUSI LAPANGAN

1. LATAR BELAKANG
Ekskrusi lapangan merupakan kegiatan yang sangat membantu mahasiswa
dalam mengembangkan pengetahuan yang di dapatnya serta sarana yang tepat
dalam menghilangkan kejenuhan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di
kampus.
Ekskrusi lapangan juga menjadi sarana yang baik dalam mengenalkan
mahasiswa terhadap kenyataan riil atas apa yang akan dihadapinya kelak.
Sehingga, pada tanggal 30 Mei-2 juni 2017 telah diadakan kegiatan Ekskrusi
Lapangan Petrologi dengan lokasi kota Kefamenanu, Desa Haulasi kec. Miomafo
Barat kab.TTU, sepanjang jalur dari Penginapan Noemeto daerah Kefamenanu
menuju Pantai Wini, PT.Putra Timor Mining, PT.Anugerah Nusantara Sejahtera
dan sepanjang jalur kab.Belu dan perbatasan Timor Leste sampai daerah Bitauni
kab.TTU oleh mahasiswa Teknik Pertambangan yang mengikuti program mata
kuliah petrologi semester genap tahun ajaran 2014/2015.
Kegiatan ini dilangsungkan atas keinginan dan kepedulian mahasiswa
Teknik Pertambangan mengingat pentingnya suatu praktek nyata pada mata kuliah
ini. Guna memperlancar kegiatan ini sewaktu di lapangan maka para mahasiswa
di bagi atas 5 plug dan setiap plug dikoordinir oleh asisten dosen sesuai dengan
pembagian plug, sedangkan yang menjadi pengarah utama Ekskrusi yaitu DR.
Herry Z. Kotta, ST, MT. selaku dosen pengasuh matakuliah.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Ekskrusi lapangan adalah

1. Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Ilmu Petrologi

2. Memberikan suatu pembaharuan bagi perkembangan mahasiswa untuk lebih


memahami deskripsi batuan dan mineral-mineralnya.

3. Selain menambah ilmu kegiatan ini juga sebagai ajang rekreasi dan untuk
kebersamaan semua mahasiswa.
3. PENCAPAIAN LOKASI PENGAMATAN

6.3.1 Hari Pertama

Ekskrusi lapangan dimulai dengan tempat bekas penambangan marmer di


Haulasi, lalu dilanjutkan di Kecamatan Miomafo Barat Kabupaten Timor Tengah
menyusuri sungai di mulai dari sungai Noeltoko. Untuk lokasi pengamatan di
Desa Haulasi terletak ±26 km dari kota Kefamenanu melalui jalur Eban, dengan
waktu tempuh selama 1 jam 9 menit, perjalanan dilakukan dengan menggunakan
Bus.

Ekskrusi lapangan difokuskan pada sungai Noel Haulasi dengan lebar


sungai ±35m, dengan 11 stopset untuk deskripsi intrusi batuan. Stopset pertama
dimulai dari hilir sungai tepatnya di bawah jembatan dimana terdapat batuan meta
sedimen kemudian stopset kedua sampai stopset empat belas menuju ke bagian
hulu sungai. Di sungai tersebut terdapat batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf
dimana batuan-batuan tersebut ada yang saling mengintrusi.

Tabel 6.1. Koordinat Lokasi Ekskursi Lapangan

Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)

Stopset 1 09o34’14.4” 124o20’58.0” 854

Stopset 2 09o32’04.9” 124o21’24.5” 411

Stopset 3 09o32’04.5” 124o21’24.0” 532

Stopset 4 09o31’59.5” 124o21’21.9” 525

Stopset 5 09o31’58.0” 124o21’21” 524

Stopset 6 09o31’57.8” 124o21’17.4” 547

Stopset 7 09o32’08.3” 124o21’23.5” 549

Stopset 8 09o32’04.0” 124o21’23.6” 555

Stopset 9 09o33’12,92” 124o21’54,81” 553

Stopset 10 09o32’21.6” 124o21’55.89” 556


6.3.2 Hari ke-dua

Hari kedua, perjalanan dimulai dari penginapan pada jam 08.00 WITA,
sebelumnya dilakukan pengamatan di penginapan Noemeto berupa pengendapan
sungai purba. Kemudia perjalanan dilakukan dengan menyisir sepanjang jalan dari
kota kefamenanu dengan lokasi pengamatan singkapan batuan metamorf dan
pillow lava di desa Bitefa, mineralisasi pada kali di desa Sunsea, intrusi batuan
beku pada batuan kalkarenit di desa Bakitolas, mikrodiorit dan meta batu gamping
di desa Benus, breksi vulkanik dan kunjungan washing plan pada PT.PUTRA
TIMOR MINING di desa Manamas dan kemudian lokasi pengamatan terakhir
kunjungan pada penambangan dan pencucian mangan pada PT. Anugerah
Nusantara Sejahtera terletak di wini kab.TTU.

Tabel 6.2. Koordinat Lokasi Singkapan Hari Ke-2

Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)

Stopset 1 09o21’10,63’’ 124 o 27’35,31’’ 787

Stopset 2 09o21’48.4” 124 o 27’28.9” 457

Stopset 3 09o20’39.8” 124 o 27’34.9” 595

Stopset 4 09o18’55.4” 124 o 30’36.2” 444

Stopset 5 09o17’19.5” 124 o 30’36.1” 405

Stopset 6 09o16’47.0” 124 o30’25.4” 352

Stopset 7 09o13’57.5” 124 o30’19.2” 107

Stopset 8 09o11’49.4” 124 o40’16.3” 122

6.3.3 Hari ke-3

Perjalanan dimulai pada pukul 08.00 dari penginapan SVD Nenuk yang
terletak di kota atambua, kemudian dilanjutkan pada objek pengamatan pada
marmer hasil metamorfosa batu gamping di daerah Atapupu kab.Belu, lalu
dilanjutkan dengan berwisata di perbatasan Indonesia-Timor Leste, setelah dari
kembali pengamatan pada columnar joint di Desa sukabitetek kab.Belu, kemudian
lokasi pengamatan berakhir dengan geowisata didaerah Bitauni kab.TTU.

Tabel 6.3. Koordinat Lokasi Singkapan Hari Ke-3

Koordinat
Lokasi
X Y Z (m)

Stopset 1 08o59’16.7” 124o52’29.3” 16

Stopset 2 09o19’59.3” 124o31’35.8” 331

Stopset 3

4. Data hasil Ekskursi Petrologi

Setelah mengikuti kegiatan kuliah lapangan yang berlangsung selama empat


hari banyak pelajaran yang didapatkan meskipun sangat melelahkan. Setelah
melakukan kegiatan ekskursi dilapangan selama 3 hari maka dibuatlah laporan
hasil dari kegiatan ekskursi. Adapun data-data yang didapatkan objek pengamatan
adalah sebagai berikut:
1. Hari pertama

STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Rabu, 31/05/2017 Daerah : Haulasi-Kefamenanu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 34’14.4” 124 20’58.0” 854 Cerah

Deskripsi lokasi: Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: Dari daerah sekitar


bongkahan meta batu gamping yang telah ditambang dan diolah terdapat vegetasi
pohon dan rumput. Lokasi batuan: Meta batu gamping ini terletak di wilayah
bekas penambangan marmer.

Sketsa lokasi singkapan:


Keterangan :

Foto singkapan :

Keterangan:
Arah Kamera : N 100o E
Jarak pemotretan :5m
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai meta batu gamping yang telah dipotong menjadi berbentuk
kubus dengan ukuran 2x2x2 meter.

Deskripsi petrologi:

Warna : Abu-abu

Struktur batuan : Sedimen Primer

Tekstur : Klastik

Ukuran butir : Lempung (<1/256mm)

Bentuk butir : Membundar

Kemas : Tertutup

Pemilahan : Baik

Komposisi mineral : Tersusun oleh mineral karbonat yaitu dolomite.


Dan mineral berukuran lempung

Deskripsi Komposisi :

1. Dolomite : Coklat, Kilap Damar.

2. Tersusun oleh mineral berukuran Lempung.

Nama Batuan : Napal


Petrogenesa : Batuan ini terbentuk dari hasil transportasi dan deposisi material
sedimen yang diangkut oleh arus dan energi yang lemah. Bila dilihat dari bentuk
butir yang membundar maka batuan ini telah mengalami transportasi yang jauh
dan diendapkan di daerah-daerah berarus lemah.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 2
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Tunbakun
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 33’37.4’’ 124 28’47,1’’ 411 m Cerah
Deskripsi lokasi:
Lokasi batuan : Terdapat batuan metamorf foliasi yang berada di daerah
tunbakun kefamenanu. Terdapat vegetasi tumbuhan berupa pohon jati,
hutan,lamtoro dan lain-lain.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto Singkapan:

Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah utara
Tinggi Pembanding : (Ozil;tinggi 170 cm) (Pulpen;15 cm)
Jarak pemotretan :3m
Deskripsi lapangan :
Keterangan : Merupakan lokasi terdapatnyabatuan metamorf.Berada pada posisi X
: 09o33’37’’Y : 124o28’58’’ dan Z : 411 m. Vegetasi yang dijumpai, beringin,
pohon jati, semak belukar.

Deskripsi petrologi:

Warna : Hitam

Struktur : Skistosa

Tekstur : Kristaloblatik (Nematoblastik)

Komposisi mineral : Tersusun oleh mineral muscovit,biotite,ampibol.

Deskripsi Komposisi :

Muscovite : Putih,Tabular,kilap kaca, penyebaran merata.

Biotite : Hitam, Tabular, kilap kaca, penyebaran merata.

Ampibol : Hitam, prismatik panjang, penyebaran merata.

Nama Batuan : Schist


Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu Skistosa maka batuan ini
termasuk proses metamorfisme regional (burial) dengan suhu dan tekanan yang
tinggi. Berdasarkan komposisi mineral yaitu muscovite,biotit dan ampibol maka
dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini berasal dari granit.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 3
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai
Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’23,0’’ 124˚22’0,4’’ 532 m Cerah
Deskripsi Lokasi : Pengamatan dilakukan dari jembatan noehaulasi ke arah batuan
meta batu gamping. Lokasi batuan tersebut terdapat dalam air sungai.
Keterangan :

Foto batuan :

Keterangan:
Arah kamera : N 5º E
Tinggi pembanding : (Palu Geologi : batuan)
Jarak pemotretan :1m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan sedimen non klastik. Terdapat di sungai haulasi
dan berada pada koordinat X = 09º33’23,0’’ Y= 124º22’0,4’’.

Deskripsi petrologi:

Jenis Batuan : Batuan Meta Sedimen (Non Foliasi)


Deskripsi Batuan :
Warna : Merah
Struktur batuan : Khusus (sugary)
Tekstur : Kristaloblastik (Granoblastik)
Komposisi mineral : Kalsit, Dolomit, dan Magnesium (didominasi oleh mineral
kalsit)
Deskripsi Komposisi :
1. Kalsit : warna putih, kilap kaca, diamagnetik, sistem kristal
trigonal,
transparant mineral
2. Dolomit : warna putih, kilap kaca, brittle, goresan putih, massif, bila
ditetesi
HCl berbuih lambat
3. Magnesium : warna merah jambu, kilap lemak, brittle, massif,
diamagnetic.
Nama Batuan : Meta batu gamping
Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu khusus(sugary), maka
batuan ini
berasal dari metamorfosa lokal(kontak) dengan temperatur
dan tekanan tinggi. Sedangkan, berdasarkan komposisi
mineral yaitu kalsit dan dolomit maka dapat
diinterpretasikan bahwa batuan asalnya adalah batu
gamping.

Foto batuan Sketsa batuan


STOPSET 4
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2013 Daerah : Sungai Noel Haulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’23,0’’ 124˚21’59,1’’ 532 m Cerah
Deskripsi Lokasi :
Dijumpai batuan beku yang berada di pinggiran sungai haulasi.Terdapat adanya
pepohonan dan rumput-rumput liar serta lumut yang menempel pada batuan
tersebut.
Sketsa batuan :

Keterangan :
Foto Singkapan :

Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :1m
Skala : Manusia (Diana, Tinggi badan ± 160 cm ) : batuan

Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan beku intermediet. Terdapat pada koordinat X=
09o33’23,0’’ Y= 124o21’59,1’’ dan Z = 525 m

Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : masif
Tekstur
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (20%), Kuarsa (20%),
Biotit(5%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 17%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
30% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
8%, penyebaran tidak merata.

4. Biotit : Hitam sampai coklat, kilap kaca, tabular berlembar (memikat),


kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata

5. Plagioklas : Putih susu sampai abu-abu, prismatic tabular panjang ,kilap


kaca lemak, kelimpahaan 40% , penyebaran merata
Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal
dari magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, dan dilihat dari
strukturnya yang xenolith yang terbentuk akibat adanya pelebaran tidak sempurna
dari batuan samping di dalam magma yang menerobos maka batuan ini termasuk
jenis batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi.

Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 5
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai
Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’23,0’’ 124˚22’59.1’’ 524 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Lokasi intrusi batuan: Di lokasi terdapat batuan beku intermediet yang
memperlihatkan adanya struktur xenolith. Lokasi batuan ini terdapat di
tengah sungai haulasi.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan

Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :½m
Deskripsi lapangan :
Terdapat batuan intrusi yaitu batuan beku intermediet yang
memperlihatkan struktur xenolith dimana ada batuan yang masuk atau
tertanam ke dalam batuan beku yang menerobos.

Deskripsi Petrologi:
Warna : Abu-abu

Struktur : Massif.
Tekstur : Holokristalin, ukuran butir fanerik sedang (1-5mm), bentuk butir
subhedral
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (25%), Kuarsa (5%),
Biotit(15%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 20%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
25% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
5%, penyebaran tidak merata.
4. Biotit : Hitam sampai coklat, kilap kaca, tabular berlembar (memikat),
kelimpahan 15%, penyebaran tidak merata
5. Plagioklas : Putih susu sampai abu-abu, prismatic tabular panjang ,kilap
kaca lemak, kelimpahaan 35% , penyebaran merata
Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).

Petrogenesa :
Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal dari
magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang holokristalin
dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, maka batuan ini termasuk jenis
batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi sebagai sill atau
dyke. Dan memperlihatkan struktur xenolith.

Foto batuan Sketsa batuan

.
STOPSET 6
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai


Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’23,2’’ 124˚21’56,4’’ 547 m Cerah
Deskripsi lokasi:
Terdapat singakapan yaitu batuan beku dan batuan sedimen karbonat, Lokasi
batuan ini terdapat sungai haulasi. Terdapat adanya vegetasi pepohonan yang
tumbuh di atas singkapan dan adanya akar-akar pohon yang menerobos batuan.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Arah kamera : arah barat
Jarak pemotretan :1m
Skala : Manusia (Neny;150 cm) : batuan.
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan beku dan batuan sedimen. Berada pada koordinat
X=09˚33’23,2’’ Y=124˚22’59,1’’ dan Z=547 m
Deskripsi Petrologi:

Warna : Abu-abu

Struktur : Masif

Tekstur : Afanitik

Komposisi mineral : Tersusun oleh mineral mafic yang afanitik.

Deskripsi Komposisi : Tersusun oleh mineral mafic yang afanitik.

Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).

Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal
dari magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari tekstur afaniti, maka batuan
ini termasuk jenis batuan beku ekstrusif yang membeku di dekat permukaan bumi
sebagai sill/dyke.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 7

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’22,3’’ 124˚21’56,9’’ 549 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Terdapat batuan sedimen klastik. Lokasi pengamtan batuan tersebut terdapat
vegetasi berupa pohon beringin, lamtoro dan rumput-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Arah kamera : arah selatan
Jarak pemotretan :½ m
Tinggi batuan : Manusia (Klarita;150cm) : batuan
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan sedimen klastik yang diterobos oleh intrusi magma yang
merupakan batuan beku berupa dike. Dimana terdapat adanya kontak
antara batuan sedimen dan batuan beku. Berada pada koordinat X=
09˚33’21,1’’ Y= 124˚21’59,4’’ dan Z= 555 m.
Deskripsi petrologi:

Warna : Abu-abu
Struktur : Massif.
Petrogenesa : Adanya batuan sedimen klastik yang diterobos oleh intrusi magma
yang merupakan batuan beku berupa dike.

Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 8
LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’21,1’’ 124˚21’59,4’’ 555 Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Terdapat adanya batuan sedimen klastik. Dan dijumpai adanya vegetasi berupa
pepohonan yaitu lamtoro dan rumpu-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Arah kamera : menuju arah utara
Jarak pemotretan :3m
Skala : Manusia (Zhae. Tinggi badan ± 175 cm) : Batuan
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan sedimen klastik. Berada pada koordinat X=
09˚33’21,1’’ Y= 124˚21’59,4’’ dan Z=555 m.

Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu

Struktur : Sedimen Primer

Tekstur : Klastik

Komposisi :

Fragmen : -

Semen : Karbonat

Petrogenesa : Batuan ini terbentuk akibat transportasi dan deposisi material


sedimen yang diangkut oleh arus dan energi yang lemah.
Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 9
LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’12,92’’ 124˚21’54,81’’ 553 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Pada lokasi terdapat adanya batuan metamorf foliasi. Terdapat vegetasi berupa
pepohonan yaitu beringin dan lamtoro dan rumpur-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Arah kamera : menuju arah barat
Jarak pemotretan :1m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai adanya batuan metamorf foliasi yang banyak mengandung
mineral pyrite. Berada pada koordinat X = 09˚33’12,92’’ Y=
124˚21’54,81’’ dan Z = 553 m

Deskripsi petrologi:
Warna : Hitam

Struktur : Skistosa

Tekstur : Kristaloblatik (Nematoblastik)

Komposisi mineral : Tersusun oleh mineral muscovit,biotite,ampibol.

Deskripsi Komposisi :

Muscovite : Putih,Tabular,kilap kaca, penyebaran merata.

Biotite : Hitam, Tabular, kilap kaca, penyebaran merata.

Ampibol : Hitam, prismatik panjang, penyebaran merata.

Nama Batuan : Schist

Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu Skistosa maka batuan ini


termasuk proses metamorfisme regional (burial) dengan suhu dan tekanan yang
tinggi. Berdasarkan komposisi mineral yaitu muscovite,biotit dan ampibol maka
dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini berasal dari granit.
Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 10

LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’25’’ 124˚21’55.96’’ 556 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Pada lokasi terdapat adanya batuan metamorf foliasi. Terdapat vegetasi berupa
pepohonan yaitu beringin dan lamtoro dan rumpur-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah utara
Jarak pemotretan : 3,5 m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan metamorf foliasi. Berada pada koordinat X = 09˚33’25’’ ,
Y = 124˚21’55.96’’ dan Z = 556 m

Deskripsi petrologi:
Warna : Hitam

Struktur : Skistosa

Tekstur : Kristaloblatik (Nematoblastik)

Komposisi mineral : Tersusun oleh mineral muscovit,biotite,ampibol.

Deskripsi Komposisi :

Muscovite : Putih,Tabular,kilap kaca, penyebaran merata.

Biotite : Hitam, Tabular, kilap kaca, penyebaran merata.

Ampibol : Hitam, prismatik panjang, penyebaran merata.

Nama Batuan : Schist

Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu Skistosa maka batuan ini


termasuk proses metamorfisme regional (burial) dengan suhu dan tekanan yang
tinggi. Berdasarkan komposisi mineral yaitu muscovite,biotit dan ampibol maka
dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini berasal dari granit.
Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 11

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 30/05/2015 Daerah : Sungai Noehaulasi
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚33’04.09’’ 124˚21’46.92’’ 562 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:
Terdapat intrusi yaitu batuan beku tetapi sudah terbuka akibat longsoran.
Dijumpai vegetasi pepohonan seperti pohon jati,lamtoro dan rumput-rumput liar.
Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan:
Arah kamera : Menuju arah barat
Jarak pemotretan :4 m
Deskripsi lapangan :
Dijumpai batuan metamorf foliasi. Berada pada koordinat X = 09˚33’25’’ ,
Y = 124˚21’55.96’’ dan Z = 562 m

Deskripsi petrologi:
Warna : Abu-abu
Struktur batuan : Xenolith
Tekstur
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik sedang (1-5 mm)
Kemas : Subhedral
Hubungan antar butir : Hipidiomorfik granular
Komposisi mineral : Piroksin(20%), Hornblende (20%), Kuarsa (20%),
Biotit(5%), Plagioklas(35%)
Deskripsi Komposisi :
1. Piroksin : Hijau tua, primatik pendek, kilap kaca permukaan halus,
kelimpahan 17%, penyebaran merata
2. Hornblende : Hitam, prismatik, belahan 2 arah, kilap arang, kelimpahaan
30% penyebaran merata
3. Kuarsa : Putih abu,masif,tidak ada belahan, kilap kaca, kelimpahan
8%, penyebaran tidak merata.

4. Biotit : Hitam sampai coklat, kilap kaca, tabular berlembar (memikat),


kelimpahan 5%, penyebaran tidak merata

5. Plagioklas : Putih susu sampai abu-abu, prismatic tabular panjang ,kilap


kaca lemak, kelimpahaan 40% , penyebaran merata
Nama Batuan : Diorit (Huang, 1962).
Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu abu-abu, maka batuan ini berasal
dari magma yang bersifat intermediet. sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik sedang, dan dilihat dari
strukturnya yang xenolith yang terbentuk akibat adanya pelebaran tidak sempurna
dari batuan samping di dalam magma yang menerobos maka batuan ini termasuk
jenis batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi.

Foto batuan Sketsa batuan

6.4.2 Hari ke-2


STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Miomafo, Kefa, TTU
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚21’10.63’’ 124˚27’35.31’’ 787 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: terdapat dipinggir jalan, pada jalan menuju
miomafo, dengan arah lokasi N 79˚ E. Terdapat vegetasi berupa rumput- rumput. Pada
tempat ini terdapat batuan beku intermediet. Berdasarkan lokasi – lokasi
pengamatan batuan ini diendapkan didarat dan ada lava yaitu lava bantal yang
diendapkan di laut.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan foto:
Arah Foto : menuju arah barat
Jarak pemotretan : 2 meter
Skala : Manusia : batuan

Deskripsi Lapangan :
Terdapat dipinggir jalan, pada jalan menuju miomafo, dengan arah lokasi N 79 ˚ E.
Pada tempat ini terdapat batuan beku intermediet. Berdasarkan lokasi – lokasi
pengamatan batuan ini diendapkan didarat dan ada lava yaitu lava bantal yang
diendapkan di laut.

Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku intermediet

Deskripsi Batuan :

Warna : Abu-abu

Struktur : belum memperlihatkan struktur

Tekstur : Derajat kristalisasi : Holokristalin, granularitas : fanerik sedang-kasar,


bentuk butir : euhedral, hubungan antar butir : panidiomorfik granular.

Komposisi : plagioklas, kuarsa, amfibol, biotit, piroksen.

Deskripsi Komposisi :

1. Plagioklas :warnaabu-abu, massif, kilapkaca, penyebaranmerata.

2. Kuarsa :warnaputihabu, massif, penyebaranmerata, kilapkaca.

3. Amfibol :warnahitam, kilaparang, penyebaranmerata.

4. Biotit :warnahitam,kilapkaca, penyebaranmerata.

5. Piroksen :warnahijautua, kilapkaca.

Nama Batuan : Diorite (Huang,1962)

Petrogenesa : Berdasarkan warna batuannya yaitu abu-abu, maka batuan ini


berasal dari magma yang bersifat intermediet dengan ukuran butir yaitu fanerik
maka batuan ini terbentuk (membeku) di bawah permukaan bumi.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 2

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Mei 2015 Daerah : Kefa Menanu, kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚20’40.32’’ 124˚27’34.12” 795 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:

Lokasi pengamatan terletak di Kefa Menanu, pada sepanjang jalan. Pada lokasi ini
terdapat pillo lava. Di atasnya terdapat vegetasi berupa rumput- rumput. Batuan
ini diendapkan dan membeku didalam air tetapi dari hasil pengamatan dilokasi
batuan ini ternyata di darat karena lokasi tersebut sudah mengalami perubahan.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan :

Arah foto : Menuju arah utara

Skala : Manusia (Iqbal;170 cm) : batuan

Deskripsi Lapangan : Lokasi pengamatan terletak di Kefa Menanu, pada


sepanjang jalan. Pada lokasi ini terdapat pillo lava.Di sekitar lokasi singkapan
ditemui adanya vegetasi gala-gala, dan terdapat tanaman-tanaman kerdil.Di
sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi gala-gala, dan terdapat tanaman-
tanaman kerdil berupa rerumputan. Batuan ini diendapkan dan membeku didalam
air tetapi dari hasil pengamatan dilokasi batuan ini ternyata di darat karena lokasi
tersebut sudah mengalami perubahan.

Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku Intermediet

Deskripsi Batuan :

Warna : abu-abu

Struktur : Pillow lava

Tekstur : Derajat kristalisasi : Holokristalin, granularitas : fanerik sedang-kasar,


bentuk butir : euhedral, hubungan antar butir : panidiomorfik granular.

Komposisi : plagioklas, kuarsa, amfibol, biotit, piroksen.

Deskripsi Komposisi :

1. Plagioklas :warnaabu-abu, massif, kilapkaca, penyebaranmerata.

2. Kuarsa :warnaputihabu, massif, penyebaranmerata, kilapkaca.

3. Amfibol :warnahitam, kilaparang, penyebaranmerata.

4. Biotit :warnahitam,kilapkaca, penyebaranmerata.

5. Piroksen :warnahijautua, kilapkaca.

Nama Batuan : Diorite (Huang,1962)

Petrogenesa : Berdasarkan warna batuannya yaitu abu-abu, maka batuan ini


berasal dari magma yang bersifat intermediet dengan ukuran butir yaitu fanerik
maka batuan ini terbentuk (membeku) di bawah permukaan bumi.
Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 3
LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 mei 2015 Daerah : Bakitolas, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚18’56.14’’ 124˚28’52.94’’ 683 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: Lokasi pengamatan ini terletak di daerah
Bakitolas, Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dengan
menggunakan bis dari lokasi kedua selama kurang lebih satu jam menuju ke arah
timur.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan :

Jarak foto :1m

Strike : N 230E

Deskripsi Lapangan : Lokasi ini merupakan zona lemah atau zona sesar sekitar
lima kilometer karena terletak di lembah yaitu diantara pertemuan gunung dengan
gunung. Karena merupakan zona lemah maka zona ini juga merupakan zona
mineralisasi dan pada lokasi ini terdapat banyak alterasi batuan. Batuan yang
terdapat di sungai ini kebanyakan berbentuk runcing yang mengindikasikan
bahwa batuan ini mengalami transportasi yang dekat karena sumbernya juga
dekat. Di lokasi ini juga merupakan zona breksiasi sehingga batuannya merupakan
batuan breksi sesar. Batuan ini terbentuk dari cairan sisa magma yang masuk ke
dalam batuan. Cairan sisa magma mengandung metal, teralterasi dan terperangkap
dalam batuan. Pada batuan ini terperangkap mineral sulfida yaitu pirit yang
merupakan mineral penunjuk adanya emas.
Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : batuan beku piroklastik

Deskripsi Batuan :

Warna : Abu-abu

Struktur : Massif

Tekstur : Klastik

Bentuk Butir : bom

Ukuran Butir : > 64 mm

Deskripsi Komposisi :

Fragmen :

Matriks : mengandung abu-abu vulkanik

Semen : non karbonat

Nama Batuan : Breksi Sesar (Wentworth,1922)

Petrogenesa : Batuan ini terbentuk dari hasil transportasi dan deposisi mineral
yang diangkut oleh arus dan energy yang lemah. Berdasarkan bentuk butirnya
yang angular maka batuan ini mengalami transportasi yang dekat. Batuan ini juga
mengalami alterasi dimana cairan sisa magma yang mengandung metal masuk ke
dalam batuan dan terperangkap di dalamnya.

Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 4

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Minggu,31 Mei 2015 Daerah : Desa Benus, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚17’19.34’’ 124˚30’39.63’’ 403 m Panas
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi 1:

Lokasi pengamatan ini terletak di Desa Benus, Kecamatan Miomafo Timur,


Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dari lokasi ketiga selama
kurang lebih 40 menit dengan menggunakan bis menuju ke arah utara. Pada lokasi
ini terdapat sedikit vegetasi berupa rumput kecil.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan :

Jarak foto :1m

Skala :Manusia (Chink;160cm) : batuan


Deskripsi Lapangan :
Pada lokasi ini terdapat sedikit vegetasi berupa rumput kecil. Pada lokasi ini
terdapat bentonit Ca yang bisa menaikkan lumpur pemboran. Karena ada
monmorilonit Pada musim panas, batuan ini akan menggerut. Sedangkan pada
musim hujan, batuan ini akan mengembang. Bentonit Ca pada lokasi ini memiliki
singkapan yang cukup bagus.

Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : Batuan Sedimen karbonat

Deskripsi Batuan :

Warna : abu-abu

Nama Batuan : Bentonit Ca

Petrogenesa : batuan ini terbentuk dari transformasi hidrotermal abu vulkanik


yang mayoritas komponennya tergolong kedalam kelas mineral smektit (struktur
lembaran), yaitu montmorillonit. Sebagian besar deposit bentonit yang ditemukan
merupakan Ca-bentonit.

Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi 2:

Lokasi pengamatan ini terletak di Desa Benus, Kecamatan Miomafo Timur,


Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dari lokasi ketiga selama
kurang lebih 40 menit dengan menggunakan bis menuju ke arah utara. Pada lokasi
ini terdapat sedikit vegetasi berupa rumput kecil.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :
Keterangan :

Jarak foto :1m

Skala : palu : batuan

Deskripsi Lapangan :
Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi berupa tanaman-
tanaman liar. Singkapan ini berupa bongkah-bongkah batu besar yang berwarna
abu-abu (intermediet). Pada kulit luar batuan terlihat berwarna gelap karena
adanya pelapukan dan terkena matahari. Ukuran batuan < 5 mm disebut
mikrodiorit.

Deskripsi petrologi:
Jenis batuan : Batuan Beku

Deskripsi Batuan :

Warna : Abu-abu

Struktur : massif

Tekstur : Derajat kristalisasi : Holokristalin, granularitas : fanerik sedang-kasar,


bentuk butir : euhedral, hubungan antar butir : panidiomorfik granular.

Komposisi : plagioklas, kuarsa, amfibol, biotit, piroksen.

Deskripsi Komposisi :

1. Plagioklas :warnaabu-abu, massif, kilapkaca, penyebaranmerata.

2. Kuarsa :warnaputihabu, massif, penyebaranmerata, kilapkaca.

3. Amfibol :warnahitam, kilaparang, penyebaranmerata.

4. Biotit :warnahitam, kilapkaca, penyebaranmerata.

5. Piroksen :warnahijautua, kilapkaca.

Nama Batuan : Mikrodiorit


Petrogenesa : Berdasarkan warna batuannya yaitu abu-abu, maka batuan ini
berasal dari magma yang bersifat intermediet dengan ukuran butir yaitu fanerik
maka batuan ini terbentuk (membeku) di bawah permukaan bumi.

Foto batuan Sketsa batuan


Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 5

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Minggu,31 Mei 2015 Daerah : Manamas, Kab. TTU

KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚13’23.24’’ 124˚30’31.39’’ 116 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi: Lokasi pengamatan ini terletak di daerah
Manamas, Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi ini ditempuh dengan bis
selama kurang lebih satu jam menuju ke arah utara dari lokasi keempat.
Perjalanan yang dilalui adalah melewati kaldera gunung api purba.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Keterangan :

Jarak foto :1m

Skala : palu Geologi : batuan

Arah foto : Menuju arah utara

Deskripsi Lapangan :
Lokasi yang kelima ini merupakan kawah gunung api purba yang
terbentuk pada zaman tersier (ratusan juta tahu yang lalu). Ketika itu Pulau Timor
masih berada di bawah permukaan laut dan kemudian mengalami pengangkatan
yang terus-menerus sehingga terlihat seperti sekarang ini. Empat produk gunung
api yaitu lava, gas dan uap, piroklastik, dan lahar. Pada lokasi ini terdapat batuan
vulkanik yang ukuran butirnya > 64 mm serta bentuknya meruncing. Batuan ini
merupakan lapili breksia yang sangat kompak dan tersemenkan.
Deskripsi petrologi:

Jenis batuan : Batuan Piroklastik

Deskripsi Batuan :

Warna : hitam keabu-abuan

Struktur : megkerut seperti roti

Tekstur : gelasan

Bentuk Butir : Bom

Ukuran Butir : >64 mm

Deskripsi Komposisi :

Fragmen : obsidian

Matriks : mengandung abu-abu vulkanik

Semen : non karbonat

Nama Batuan : Breksi Vulkanik

Petrogenesa : batuan ini merupakan sisa dari kawah gunung api purba yang
meletus di bawah permukaan air laut dan karena adanya tenaga endogen sehingga
menyebabkan ia tersingkap ke permukaan. Pada batuan ini terdapat fragmen
berupa obsidian yang terbentuknya secara cepat sehingga ada lubang-lubang gas
dengan cirinya terdapat retakkan.

Foto batuan Sketsa batuan

STOPSET 6

LAPORAN

OBSERVASI LAPANGAN

Hari/Tanggal : Minggu, 31 mei 2015 Daerah : Pantai Wini, Kab. TTU


KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
09˚11’33.27’’ 124˚29’40.33’’ 46 m Cerah
Deskripsi lokasi/pencapaian lokasi:

Lokasi pengamatan ini terletak di Pantai Wini, Kabupaten Timor Tengah


Utara. Lokasi ini ditempuh dengan menggunakan bis selama kurang lebih satu
jam menuju ke arah utara dari lokasi kelima.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :

Foto singkapan :
Deskripsi Lapangan :

Di sekitar lokasi singkapan ditemui adanya vegetasi pohon asam, pohon


kom. Di jumpai hamparan pasir yang mengandung besi. Berasal dari mineral-
mineral mafik yang kaya Fe karena proses pelapukan erosi dan tertransportai ke
laut, kemudian mengalami abrasi.

Deskripsi petrologi:
Warna : abu - abu kehitaman / abu – abu besi sampai hitam

Sistem kristal : isometrik

Kilap : logam

Gores : abu – abu

Belahan : tidak baik

Tenacity : britle

Kemagnetan : feromagnetik

Derajat kristalisasi : opaque mineral

Kekerasan : 4 skala mohs

Sifat khas : warna dan bentuk berupa pasir

Keterdapatan : Di daerah Pantai Wini, endapan pasir pantai diperkirakan


berasal dari akumulasi hasil disintegrasi kimia fisika seperti adanya pelarutan,
penghancuran batuan oleh arus bawah laut, pencuncian secara berulang-ulang,
erosi dan pengendapan.
Foto batuan Sketsa batuan

1. Hari Ketiga
STOPSET 1
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Senin, 1 Juni 2015 Daerah : Atapupu, kab. Belu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 58’45,18’’ 124 53’11,96’’ 545 m Cerah
Deskripsi lokasi:

Di sekitar lokasi pengamatan terdapat batuan ultrabasa yang mengandung


tembaga,nikel dan hematite akibat proses integrasi atau proses pemisahan.
Terdapat vegetasi pepohonan berumur panjang dan rumput.

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya batuan beku ultrabasa hasil pelapukan, Terdapat pula
batuan yang mengandung tembaga,nikel,krom,besi.

Deskripsi petrologi:
Warna : Hijau kelam (ultramafic)

Struktur : Massif

Tekstur : Holokristalin, ukuran butir fanerik kasar (5-30mm), bentuk butir


subhedral

Komposisi mineral : Piroksin(20%), Olivin (70%), Plagioklas (10%)

Deskripsi Komposisi :

1. Piroksin : Hijau tua,primatik pendek,kilap kaca permukaan halus,


kelimpahan 20%, penyebaran merata

2. Olivin : Hijau,kilap kaca,penyebaran merata,kelimpahan 70%

3. Plagioklas:Putih susu sampai abu-abu,prismatic tabular panjang ,kilap


kaca lemak, kelimpahaan 35%, penyebaran merata

Petrogenesa : Berdasarkan warna batuan yaitu hijau kelam, maka batuan ini
berasal dari magma yang bersifat ultrabasa. sedangkan dari teksturnya yang
holokristalin dan mempunyai ukuran butir fanerik kasar, maka batuan ini
termasuk jenis batuan beku plutonik yang membeku di bawah permukaan bumi
sebagai sill atau dyke.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 2
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Senin, 02/06/2015 Daerah : Atapupu
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 19’55,61’’ 124 50’36,99’’ 445 m Cerah
Deskripsi lokasi:

Terdapat adanya batuan metamorf dimana terjadi proses metamorfosa pada batu
gamping. Terdapat vegetasi pepohonan umur panjang seperti jati,akasia dan pohon
kelapa. Lokasi batuan ini terdapat tepat di belakang rumah-rumah penduduk
sehingga mudah dijangkau

Sketsa lokasi singkapan:

Keterangan :
Foto singkapan :

Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Skala : Pensil 2b : Batuan
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya batuan metamorf. Dimana batuan gamping telah
mengalami perubahan bentuk (Metamorfosa) menjadi marmer akibat
pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi .
Deskripsi petrologi:

Warna : Putih susu

Struktur : Khusus (Sugary)

Tekstur : Kristaloblastik (Granoblasik)

Komposisi mineral : Tersusun atas mineral-mineral aragonite dan kalsit

Deskripsi Komposisi :

1. Kalsit : Putih, kilap kaca, penyebaran merata.

2. Aragonit : Putih kekuningan,kilap kaca, penyebaran merata.

Nama Batuan : Marmer

Petrogenesa : Berdasarkan struktur batuan yaitu khusus (sugary), maka batuan


ini terbentuk oleh proses metamorfosa lokal (kontak) dengan tekanan dan
temperature yang tinggi. Berdasarkan komposisinya yaitu kalsit dan aragonite
maka dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini berasal dari batuan asalnya yaitu
batu gamping.
Foto batuan Sketsa batuan
STOPSET 3
LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Hari/Tanggal : Senin, 01/06/2015 Daerah : Sukabitetek
KOORDINAT CUACA
X Y Z(m)
o o
09 26’55,83’’ 124 40’12,85’’ 532 m Cerah
Deskripsi lokasi:

Terdapat batuan beku yang mengalami intrusi dangkal yang membentuk kolol-
kolom (columnar joint) yang dijadikan tempat ziarah (Gua Bunda Maria) bagi
umat Katolik dan bagi para pengunjung gua tersebut. Terdapat pula vegetasi
pepohonan umur panjang misalnya jati,beringin dan akasia.

Sketsa lokasi singkapan:


Keterangan :

Foto singkapan :

Keterangan:
Jarak pemotretan :½ m
Skala : Pensil 2b : Batuan
Deskripsi Lapangan :
Dijumpai adanya kekar yang berbentuk kolom-kolom atau disebut juga
columnar joint hasil intrusi dangkal.

Deskripsi petrologi:

Warna : Coklat kemerah-merahan

Struktur : Columnar Joint

Termasuk jenis batuan beku. Kekar ini terjadi Karena adanya gaya pengerutan
akibat pendinginan yang cepat sehingga menjadi kolom-kolom, dengan intrusi
yang dangkal.

Foto batuan Sketsa batuan


2. Lampiran Peta Lapangan

1. Foto udara hari pertama


2. Foto udara Hari kedua

Anda mungkin juga menyukai