Mialgia atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum mialgia adalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Mialgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Mialgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukan miopati metabolik, defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik (Wahyudi G, 2013). Mialgia merupakan suatu bentuk respon tubuh terhadap berbagai kemungkinan kondisi. Myalgia yang parah dan berlangsung selama lebih dari dua minggu dapat mengindikasikan bahwa tubuh sedang menghadapi suatu keadaan yang serius, terutama jika gejala mialgia tersebut tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan cedera atau penyakit yang baru dialami, juga jika disertai dengan gejala lainnya (Wahyudi G, 2013). Mialgia adalah keluhan yang paling umum terjadi di fasilitas kesehatan dan klinik di seluruh negara. Telah dilaporkan bahwa kelelahan dan nyeri otot ini mempengaruhi kehidupan 7 sampai 20 juta orang di Amerika Serikat setiap tahunnya (Reeves, et al., 2007). Kelelahan dan nyeri otot seringkali terjadi secara akut, gejalanya dapat berkurang secara spontan atau dapat berkurang oleh berbagai obat dan modalitas pengobatan. Terlepas dari bagaimana cara pengurangan gejala nyeri otot ini, sebuah majalah populer di Amerika memperkirakan bahwa setiap tahun orang Amerika menghabiskan lebih dari 30 miliar dolar untuk pengobatan herbal dan 50 miliar dolar untuk terapi alternatif guna mengobati gejala yang mencakup nyeri otot dan kelelahan. Data statistik ini menunjukkan bahwa mialgia dan kelelahan akut adalah masalah kesehatan serius yang tidak ditangani secara memadai oleh tenaga medis saat ini (Alan, Charles, & Kathleen, 2010). Pada beberapa kondisi tertentu, mialgia dapat bersifat sifat kronis, yang menyebabkan timbulnya berbagai sindrom antara lain sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome / CFS) dan sindrom fibromyalgia (FMS). Dua kondisi ini ditandai dengan keletihan seluruh tubuh yang berkelanjutan bahkan dapat diperparah dengan olahraga atau aktifitas fisik ringan sekalipun. Kedua kondisi ini sering dikaitkan satu sama lain dengan berbagai penyakit lain, seperti gangguan temporomandibular (TMD), irritable bowel syndrome (IBS), dan lain-lain. Sindrom ini tentu saja mengganggu aktifitas sehari-hari, menurunkan produktifitas kerja penderita sehingga secara tidak langsung berakibat pada menurunnya status ekonomi penderita secara finansial (Alan, Charles, & Kathleen, 2010). Pengelolaan mialgia dapat dilakukan menggunakan berbagai metode baik yang bersifat farmakologi maupun nonfarmakologi. Pengelolaan mialgia secara farmakologi dapat dilakukan menggunakan obat-obat modern yang bersifat kimiawi maupun pengobatan secara herbalis. Pengobatan secara herbal tergolong pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur, dan bekam. Pemanfaatan herbal merupakan salah satu alternatif pengobatan yang dipilih masyarakat selain pengobatan secara konvensional (medis) (WHO, 2003). Pemanfaatan herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit hingga saat ini sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya biaya pengobatan. Dengan maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan obat bahan alam/herbal di dunia semakin meningkat. Gerakan tersebut dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan perkembangan pola penyakit (Paulus, 2012).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penggunaan tanaman dan obat-obatan herbal pada pasien yang menderita mialgia dapat mengurangi gejala-gejala mialgia.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui efek bahan alami dari penggunaan obat herbal maupun tanaman herbal terhadap pengurangan gejala mialgia.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis Memperluas pengetahuan farmakologi dan non farmakologi mengenai bahan alami pada tanaman dan obat-obatan herbal, sebagai obat penunjang anti nyeri.
1.4.2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai manfaat dari penggunaan tanaman dan obat-obatan herbal sebagai obat (preventif dan adjuvan) dalam menugurangi gejala mialgia.
1.4.3. Manfaat Ilmiah
Memperkaya Khasanah ilmu pengetahuan di bidang farmakologi serta sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.4. Manfaat Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman ilmiah peneliti, serta sebagai sarana untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang dimiliki peneliti.
1.4.5. Manfaat Bagi Masyarakat
Sumber informasi bagi masyarakat mengenai OBA yang memiliki efektivitas sebagai terapi komplementer untuk mialgia.