Anda di halaman 1dari 12

NAMA: SYIFA NURLATIPAH

NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-1

Tugas Rekayasa Jalan Rel


Artikel tentang perkeretaapian
Penyebab Kemunduran Perkembangan Kereta Api Indonesia

Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Sejarah perkeretaapian Indonesia diawali pada tahun 1840 dimana moda


transportasi kereta api diorientasikan untuk kebutuhan pertahanan, keamanan, dan
ekonomi. Dalam menunjang kebutuhan perekonomian kereta api digunakan sebagai
penunjang perusahaan besar. Sedangkan angkutan rakyat bersifat sekunder. Pada
setempat. Terbitnya dua SK Menhub tahun 1952 dan 1953 tentang Perizinan Otobis
dan Perizinan Truk

Truk memiliki mobilitas tinggi dan dapat memberikan tahun 10 agustus 1867 kereta
api mulai dapat digunakan untuk umum dengan lintasan Semarang sampai ke
Tanggung sepanjang 25 km. Pada tanggal 12 Oktober 1893 pemerintah Belanda
menetapkan pengembangan perkeretaapian di Jawa. Untuk jarak jauh perlintasan
menggunakan sepur, sedang untuk jarak dekat menggunakan trem.

Gb. 1 Foto para tentara hindia belanda yang sedang naik kereta api

Masa penjajahan jepang, kereta api diorientasikan sebagai strategi pertahanan,


perangkat perang. Maka terjadilah pembongkaran jalan rel dibeberapa jalur.
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-2

Persamaan kebijakan mengenai perkeretaapian zaman jepang dengan zaman


belanda adalah kereta api mendapatkan perlindungan. Tujuannya untuk
mengoptimalisasi pemanfaatan aset lintas ka, karena biaya investasi ka sangat
besar dan waktu pengembaliannya lama.

Paska kemerdekaan, dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api
yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api
Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api
Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia
Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946,
Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia
bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan
seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM). (https://kai.id/)

Desember 1949, berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB)


dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi
Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan
juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi
Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan
kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA
menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan
Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan
Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan
PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
dengan meluncurkan logo baru.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT
Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter
Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009),
PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-3

Tabel 1 Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia

Periode Perusahaan Dasar Hukum


1864-1942 Nederlansch Indische Spoorweg -
Maatschappij (NISM) -
Staatssporwegen (SS) -
Semarang Joana Stoomtram -
Maatschappij (SJS) -
Semarang Cheribon Stoomtram -
Maatschappij (SCS) -
Serajoedal Stoomtram -
Maatschappij(SDS) -
Oost Java Stoomtram -
Maatschappij(OJS) -
Pasoeroean Stoomtram -
Maatschappij(Ps.SM) -
Kediri Stoomtram
Maatschappij (KSM)
Probolinggo Stoomtram
Maatschappij(Pb.SM)
Modjokerto Stoomtram
Maatschappij(MSM)
Malang Stoomtram
Maatschappij(MS)
Madoera Stoomtram
Maatschappij(Mad.SM)
Deli Spoorweg
Maatschappij (DSM)
1942-1945 Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta -
Api)
1945-1950 Djawatan Kereta Api Republik Maklumat Kementerian Perhubungan
Indonesia (DKARI) No. 1/KA Tahun 1946
1950-1963 Djawatan Kereta Api (DKA) Keputusan Menteri Perhubungan
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-4

Tenaga dan Pekerjaan Umum RI No.


2 Tahun 1950
1963-1971 Perusahaan Nasional Kereta Api Peraturan Pemerintah RI No. 22
(PNKA) Tahun 1963
1971-1991 Perusahaan Jawatan Kereta Api Peraturan Pemerintah RI No. 61
(PJKA) Tahun 1971
1991-1998 Perusahaan Umum Kereta Api Peraturan Pemerintah RI No. 57
(PERUMKA) Tahun 1990
1998- PT Kereta Api Indonesia Peraturan Pemerintah RI No. 19
sekarang (Persero) Tahun 1998

Tahun 1950-1960 rehabilitas jaringan jalan dan pengadaan truk angkutan barang
lebih cepat teratasi dibandingkan dengan perbaikan jalur rel kereta api dan
penyediaan gerbong. Upaya perbaikan jalur rel KA dan penyediaan gerbong barang.
Upaya perbaikan jalan raya ditanggulangi sendiri oleh PEMDA atau masyarakat
layanan door to door sehingga lebih ekonomis. Sebaliknya angkutan barang dalam
jumlah banyak dengan KA meminta biaya tambahan: ongkos antar jemput, upah kuli,
ongkos bongkar muat barang, dan sewa gudang.

Akibat persaingan angkutan barang: menggeser peran kereta api dan


mengakibatkan kerugian besar bagi DKA (1950-1957). Zaman Belanda: 2/3 pangsa
angkutan barang diangkut oleh KA.

Pabrik dan perkebunan yang pada zaman Belanda sangat tergantung pada angkutan
KA, mulai menggunakan truk. Peranan perkeretaapian di pelabuhan-pelabuhan
makin melemah, track tidak terawat, sehingga sepur di pelabuhan akhirnya berubah
fungsi.

Peningkatan laba angkutan penumpang tidak mampu menutupi kerugian atau


penurunan pendapatan angkutan barang. Angkutan KA bertumpu pada jumlah
angkutan banyak dan jarak jauh.

Tabel 2 Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Tahun 1939 dan 1950-an


NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-5

Tahun Sedan Bus Truk Sepeda Motor Total

1939 53.090 7.216 9.655 13.239 83.200


1950 22.164 5.870 17.629 5.546 51.209
1951 31.064 5.870 21.649 7.663 68.001
1952 39.435 8.474 27.085 16.468 91.462
1953 41.026 8.644 27.767 21.082 98.519
1954 59.606 9.415 41.751 58.504 169.276
1955 61.104 9.620 43.128 67.194 181.064
1956 63.583 10.280 44.901 76.656 195.420
1957 70.974 12.796 51.001 96.149 230.920

Selain disebabkan oleh beberapa faktor di atas, faktor lainnya diantaranya:

Kekurangan tenaga ahli akibat disingkirkannya warga Belanda oleh militer


Jepang.
Mundurnya produksi perkebunan dan pabrik serta kegiatan ekonomi lainnya yang
semula menjadi andalan sumber penghasilan KA; rendahnya tingkat pendapatan
masyarakat karena kegiatan ekonomi kurang meningkat; posisi KA yang melemah
dalam bersaing dengan angkutan jalan raya (bus, truk) mengakibatkan kondisi
keuangan terus-menerus defisit.

120.000

100.000

80.000
sedan

60.000 bus
truk
40.000 sepeda motor

20.000

0
1935 1940 1945 1950 1955 1960

Gb. 2 Grafik pertumbuhan beberapa moda transportasi darat dati tahun 1935-1960
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-6

Suku cadang pemeliharaan dan perbaikan prasarana dan sarana KA sulit


diperoleh.
Kekurangan anggaran biaya pemeliharaan, perbaikan, pembaharuan prasarana dan
sarana, biaya untuk meningkatkan kemampuan SDM, serta minimnya kader
pimpinan yang berkualitas.

Selama perang kemerdekaan (1945-1949), seluruh lintasan jalur rel KA mengalami


kerusakan akibat kurang pemeliharaan, sengaja dirusak dengan alasan taktik
perang, dan kekurangan suku cadang. Akibatnya pada awal 1950-an, kondisi jalur rel
KA banyak yang kritis, sehingga kecepatan KA diturunkan untuk menghindari
kecelakaan dan makin rusaknya jaringan rel KA. Kendati Rencana Lima Tahun dan
Rencana Tujuh Tahun telah disusun pada periode 1950-1959, namun karena
keterbatasan dana, maka usaha rehabilitasi jaringan jalur KA jauh berada di bawah
norma yang ditentukan.

Masalah organisasi buruh KA serta gangguan keamanan akibat terjadinya


pemberontakan di daerah-daerah; Sulitnya kehidupan ekonomi masyarakat sehingga
bermunculan pencurian-pencurian terhadap suku cadang/peralatan kereta api.

Keadaan ini diperburuk lagi dengan situasi politik menjelang G30S/PKI.


Perkeretaapian menjadi salah satu sasaran utama basis massa dan pengaruh politik.
Pimpinan KA mulai didominasi oleh golongan komunis. Masalah-masalah
pembangunan menjadi terbengkalai, perusahaan perkeretaapian hanya
mengandalkan pada pendapatan semata dan dengan kondisi tarif yang sangat
dikekang.

Kondisi Perkeretaapian Indonesia

Tabel 3 Panjang Rel (km)

Tahun Panjang Rel (km) Keterangan

1939 6.760 Panjang rel berkurang 2.423 km (35,84%)


NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-7

1950 5.922 selama 65 tahun; rata-rata berkurang 37,28


km/thn.
2000 4.538
1939-1950:Panjang rel rata-rata berkurang
75,28km/thn
2004 4.337
1950-2004:Panjang rel rata-rata berkurang
29,35km/thn

Panjang Rel (km)


8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010

Gb. 3 Grafik panjang rel tahun 1939-2004

Tabel 4 Jumlah Armada Gerbong Barang

Tahun Jumlah Armada Keterangan


Gerbong Barang

1939 25.332 Jumlah armada gerbong barang berkurang


17.104 unit (67,52%) selama 65 tahun; rata-rata
1950 21.156
berkurang 263 unit/thn.
1939-1950: Gerbong rata-rata berkurang 380
2000 9.786
unit/thn.
2004 8.228 1950-2004: Gerbong rata-rata berkurang 240
unit/thn.
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-8

Jumlah Armada Gerbong Barang


30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0
1920 1940 1960 1980 2000 2020

Gb. 4 Grafik jumlah gerbong barang tahun 1939-2004

Tabel 5 Jumlah Penumpang dan Barang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia
Tahun 1987-2015

Penumpang Barang
Tahun
(Juta) (Ribu Ton)
1987 49 8.577
1988 53 10.775
1989 56 11.769
1990 58 12.537
1991 62 13.726
1992 73 14.988
1993 98 15.690
1994 116 16.368
1995 145 16.868
1996 154 18.481
1997 174 23.932
1998 170 18.129
1999 187 19.302
2000 192 19.545
2001 187 18.702
2002 176 17.099
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-9

2003 155 16.293


2004 150 17.146
2005 152 17.341
2006 159 17.273
2007 175 17.077
2008 194 19.443
2009 207 18.923
2010 203 19.114
2011 199 20.438
2012 202 23.619
2013 216 26.755
2014 278 33.461
2015 326 32.034
Sumber : PT. Kereta Api Indonesia dan PT. KAI Commuter
Jabodetabek

Dari tabel di atas diketahui naik turunnya jumlah penumpang dan barang kereta api,
agar lebih mudah diinterpretasikan dapat dilihat pada Gb. 5 dan Gb. 6 terlihat bahwa
kebutuhan moda transportasi kereta terus meningkat walau sempat turun pada
beberapa tahun.
350

300

250

200

Penumpang
150

100

50

0
1980 1990 2000 2010 2020

Gb. 5 Grafik Jumlah Penumpang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia Tahun
1987-2015
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-10

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000
Barang
15.000

10.000

5.000

0
1980 1990 2000 2010 2020

Gb. 6 Jumlah Penumpang dan Barang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia
Tahun 1987-2015

Pertumbuhan kereta api jika dilihat berdasarkan lokasinya, ternyata berbeda-beda.


Satu lokasi menunjukan kenaikan pertumbuhan sedangkan lainnya sebaliknya.
Seperti yang ditunjukan pada tabel berikut ini, yakni di Jawa dan Sumatera.

Tabel 6 Jumlah penumpang angkutan kereta api di Jawa dan Sumatera, tahun 2011-
2015 (juta)

Pertumbuhan per
Wilayah 2011 2012 2013 2014 2015
tahun (%)
Jawa 194 197,8 212 272,6 320,62 13,38
Sumatera 5,3 4,4 4 4,9 5,3 0
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-11

350

300

250

200
Jawa
150
Sumatera
100

50

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gb. 7 Jumlah penumpang angkutan kereta api di jawa dan sumatera, tahun 2011-
2015 (juta)

Tabel 7 Produksi Kereta Api Penumpang di Jawa dan Sumatera, Table Tahun 2011-
2015 (Juta Km-Penumpang)/ Production of Railway Passenger in Java and
Sumatera Islands, 2011-2015 (Million Km-Passengers)

Pertumbuhan
Wilayah 2011 2012 2013 2014 2015
pertahun (%)
Jawa 18033 16315 16218 19601 21463 4,45
Sumatera 991 839 708 795 833 -4,25

25000

20000

15000
Jawa
10000 Sumatera

5000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gb. 8 Produksi Kereta Api Penumpang di Jawa dan Sumatera, Table Tahun 2011-
2015 (Juta Km-Penumpang)/ Production of Railway Passenger in Java and
Sumatera Islands, 2011-2015 (Million Km-Passengers)
NAMA: SYIFA NURLATIPAH
NPM: B1021411RB1006
TUGAS: REKAYASA JALAN REL HAL-12

DAFTAR GAMBAR

Gb. 1 Foto para tentara hindia belanda yang sedang naik kereta api ...........................1
Gb. 2 Grafik pertumbuhan beberapa moda transportasi darat dati tahun 1935-1960.5
Gb. 3 Grafik panjang rel tahun 1939-2004 .........................................................................7
Gb. 4 Grafik jumlah gerbong barang tahun 1939-2004 ....................................................8
Gb. 5 Grafik Jumlah Penumpang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia Tahun
1987-2015 .................................................................................................................................9
Gb. 6 Jumlah Penumpang dan Barang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia
Tahun 1987-2015 .................................................................................................................. 10
Gb. 7 Jumlah penumpang angkutan kereta api di jawa dan sumatera, tahun 2011-
2015 (juta) .............................................................................................................................. 11
Gb. 8 Produksi Kereta Api Penumpang di Jawa dan Sumatera, Table Tahun 2011-
2015 (Juta Km-Penumpang)/ Production of Railway Passenger in Java and
Sumatera Islands, 2011-2015 (Million Km-Passengers) ................................................ 11

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia ...............................3


Tabel 2 Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Tahun 1939 dan 1950-an..........................4
Tabel 3 Panjang Rel (km) .......................................................................................................6
Tabel 4 Jumlah Armada Gerbong Barang ...........................................................................7
Tabel 5 Jumlah Penumpang dan Barang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia
Tahun 1987-2015 .....................................................................................................................8
Tabel 6 Jumlah penumpang angkutan kereta api di Jawa dan Sumatera, tahun 2011-
2015 (juta) .............................................................................................................................. 10
Tabel 7 Produksi Kereta Api Penumpang di Jawa dan Sumatera, Table Tahun 2011-
2015 (Juta Km-Penumpang)/ Production of Railway Passenger in Java and
Sumatera Islands, 2011-2015 (Million Km-Passengers) ................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, T. (2010, April 17). KEMUNDURAN PERAN PERKERETAAPIAN


INDONESIA: SEJARAH, PERMASALAHAN, DAN PEMBENAHAN. Dipetik
November 9, 2017, dari Indonesian Railway Watch (IRW):
https://irwatch.wordpress.com/2010/04/17/kemunduran-peran-perkeretaapian-
indonesia-sejarah-permasalahan-dan-pembenahan/

https://catperku.com/lawang-sewu-ternyata-tidak-seseram-itu/
https://kai.id/
https://www.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/1414

Anda mungkin juga menyukai