Anda di halaman 1dari 5

ANEMIA

1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah
(eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah
nilai normal (kurang darah). Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah
merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah
merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya tumbullah gejala anemia.
2. Penyebab Anemia
Ada ber macam macam Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya
dan terdapat lebih dari 400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi
menjadi tiga kelompok:
a. Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorang mengeluarkan darah atau
berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Namun
perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama jangka waktu yang panjang,
dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan kronis yang
biasanya disebabkan oleh :
Penyakit pencernaan seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung),
dan kanker.
Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin atau
ibuprofen, yang dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran
cerna.
Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika perdarahan
menstruasi yang berlebihan
b. Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah
Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah
merah, yakni kurangnya produksi sel darah merah atau terganggunya
pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah
dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.
Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait dengan kekurangan mineral dan
vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan
hemoglobin. Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
Anemia sel sabit
Anemia defisiensi besi
Kekurangan vitamin B12, Asam Folat
Masalah Sumsum tulang dan stem cell Kondisi kesehatan lain
c. Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat menahan stres rutin dari
sistem peredaran darah, maka dapat pecah secara prematur, sehingga
menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat
lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui
penyebabnya. Penyebab anemia hemolitik yang telah diketahui antara lain:
Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia sel sabit dan
talasemia Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau laba-laba,
atau makanan tertentu
Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau penyakit ginjal
Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan tubuh (disebut penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada janin yang
dikandung wanita hamil)
Cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah,
paparan bahan kimia, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pembesaran limpa dapat menjebak sel
darah merah dan menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar
habis.
3. Gejala Anemia

Seseorang yang mengalami anemia bisanya memiliki ciri-ciri sering terlihat


sangat pucat dan mungkin juga mengalami gejala anemia yang lain, seperti :
Kelelahan Lemah dan cepat capek
Mudah mengantuk
Sakit Kepala
Tangan dan kaki dingin
Pingsan
Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri
Sesak napas, terutama pada saat beraktivitas
Detak jantung cepat atau jantung berdebar, terutama pada saat beraktivitas
Nyeri dada Penurunan konsentrasi dan daya ingat
Namun, gejala anemia terkadang tidak jelas, terutama pada orang muda atau
secara fisik terlihat sehat, padahal tingkat hemoglobin bisa jatuh secara signifikan
tanpa menunjukkan gejala anemia sama sekali. Dalam kasus lain, gejala anemia
dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa bulan atau tahun.

4. Obat Sintetis Anemia

a. Piridoksin
Indikasi: Pengobatan dan pencegahan defisiensi piridoksin (termasuk yang
disebabkan karena reaksi obat yang tidak dikehendaki obat tertentu),
pyridoxine-dependent seizures.
Kontra Indikasi: Pasien dengan sejarah sensitivitas pada vitamin,
hipersensitivitas terhadap piridoksin atau komponen lain dalam formulasi.
Dosis
Anak-anak: 1-3 tahun: 0.9 mg tiap hari 4-6 tahun: 1,3 mg tiap hari 7-10
tahun: 1,6 mg tiap hari
Dewasa: Lak-laki: 1,7-2 mg tiap hari Perempuan: 1.4-1,6 mg tiap hari

b. Sianokobalamin
Manfaat Vitamin B12:
- Mencegah kerusakan syaraf
- Membantu pembentukan sel darah merah
- Memperlancar metabolisme sistem tubuh
- Mengubah karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi
Indikasi:
- Anemia pernisiosa
- Penderita penyakit berat yang disertai kerusakan neurologik yang menyolok,
penyakit hati yang berat atau komplikasi bentuk lain.
- Defisiensi sianokobalamin yang bisa disebabkan oleh gangguan fungsi atau
struktur pada ileum, penyakit pankreas, dan infeksi parasit pada usus.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
Dosis:
- Dewasa: 1 25 mcg/hari
- Anak-anak > 1 tahun: 1 mcg/hari
- Anak-anak < 1 tahun: 0,3 mcg/hari
Bila jumlah yang diberikan melebihi kapasitas yang dibutuhkan, sisanya akan
dikeluarkan melalui urin.
c. Sangobion Cap

Komposisi : Fe gluconate 250 mg, manganese sulfate 200 mcg, copper


sulfate 200 mcg, vitamin C 50 mg, folic acid 1000 mcg, vitamin B12 7.5
mcg, sorbitol 25 mg
Indikasi : Anemia karena defisiensi zat besi dan mineral lain yang
berkontribusi dalam pembentukan sel-sel darah. Juga dapat diberikan pada
ibu hamil dan menyusui
Dosis : Awal : 1-2 kapsul/hari
Kontra Indikasi : Akumulasi zat besi; gangguan penggunaan zat besi
Daftar Pustaka

http://mediskus.com/penyakit/anemia-pengertian-penyebab-dan-gejala-
anemia
http://www.apotiktambakrejo.com/product/126/1041/SANGOBION-CAP
http://publichealthnote.blogspot.co.id/2012/02/vitamin-b12-
sianokobalamin.html
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/vitamin-b6.html
http://mantrinews.blogspot.co.id/2012/01/obat-hematologik.html

Dikerjakan Oleh:
Nama : Fitri Fitrotillah Abidin
NIM : DIA140901

Anda mungkin juga menyukai