NIM : F1B014059
Jurusan: Ilmu Adm. Negara
Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur aparatur negara yang bertugas memberikan
pelayanan yang terbaik, adil dan merata kepada masyarakat. Untuk menjamin tercapainya
tujuan pembangunan nasional, diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang netral, mampu
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, profesional dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas, serta penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia. Agar PNS mampu melaksanakan
tugasnya sebagaimana tersebut di atas secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Pembinaan jiwa korps akan berhasil
dengan baik apabila diikuti dengan pelaksanaan dan penerapan kode etik dalam kehidupan
sehari-hari PNS. Dengan adanya kode etik bagi PNS dimaksudkan sebagai bagian dari upaya
meningkatkan kualitas PNS dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Kode Etik PNS adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan PNS di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. Dalam pelaksanaan tugas kedinasan
dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara, dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat,
serta terhadap diri sendiri dan sesama PNS sebagaimana yang diatur dalam PP No. 42 Tahun
2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan PP No. 42 Tahun 2004 pelanggaran kode etik adalah segala bentuk ucapan,
tulisan, atau perbuatan PNS yang bertentangan dengan butir-butir jiwa korps dan kode etik.
PNS yang melakukan pelanggaran kode etik dikenakan sanksi moral. Sanksi moral dibuat
secara tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang adalah
Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang menghukum atau Pejabat lain
yang ditunjuk.
Sanksi moral berupa pernyataan secara tertutup atau pernyataan secara terbuka:
Dalam Pemberian sanksi moral harus disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh PNS. PNS yang melakukan pelanggaran kode etik, selain dikenakan sanksi
moral, tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin PNS atau
tindakan administratif lainnya oleh Pejabat yang berwenang menghukum berdasarkan
rekomendasi dari Majelis Kode Etik. Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS, harus
berdasarkan ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Disiplin PNS.