PLC Bab 1 2 PDF
PLC Bab 1 2 PDF
1.1. TUJUAN
Kemampuan menjelaskan sejarah PLC
Mendaftar dan membahas keuntungan dan kerugian PLC
Memperkirakan dan merencanakan kebutuhan untuk merancang dan
menjalankan PLC
Mendata bagian-bagian utama dari sistem PLC
Menguraikan masing-masing fungsi bagian dari sistem PLC
Menguraikan bagaimana bagian-bagian dari sitem dihubungkan secara
kelistrikan
Mendata spesifikasi-spesifikasi utama dari modul input-output
Menjelaskan secara garis besar tentang pencegahan dalam menghubungkan
modul I/ O
Menjelaskan baut rate dan bagaimana pengaturannya.
Pada tahun 1980, banyak pabrik elektronika dan perusahaan komputer telah
menjadikan PLC sebagai produk unggulan, pasaran PLC naik dan harganya
meningkat. Ketetapan industri peralatan mesin dimana dahulu menggunakan
Computer Numerical Controlls (CNC) sekarang menggunakan PLC. Penggunaan
PLC pada tahun 1990 sangat luas diantarnya pada sistem kelistrikan bangunan
bertingkat, sistem kontrol keamanan, peralatan kedokteran dan peralatan rumah.
Pengetahuan seseorang dalam sistem logika relay dan logika digital dapat
menjadi acuan untuk fungsi-fungsi utama PLC, fungsi-fungsi yang meliputi coil,
kontak, timer and counter. Bagi seseorang yang tidak terbiasa dengan diagram
Ladder dan logika digital akan memerlukan waktu pembelajaran yang lama.
Gambar 1.1a. menunjukan panel relay yang telah lama dipergunakan dalam
proses kontrol. Panel tersebut besar dan berisi banyak pengawatan kontak-kontak
dan relay, yang banyak memiliki masalah perawatan, Gambar 1.1b. menunjukan
panel PLC yang menggantikan panel relay dan melaksanakan tugas kontrol yang
sama, PLC lebih kecil dan handal. Untuk merubah sistem kontrol panel relay
harus dilaksanakan pengawatan ulang, sedang PLC hanya pemogramman ulang
yang diperlukan dan lebih cepat dan mudah.
Teknologi Terkini. Sangat sulit untuk merubah pemikiran orang tentang relay
ke konsef ladder untuk pemogramman PLC, kebanyakan pekerja teknik listrik
mengikuti kursus PLC.
Operasi File Save. Pada sistem relay tombol stop tidak berhubungan dengan
rangkaian, jika terjadi kegagalan tegangan (hubung singkat) sistem akan
berhenti, sistem relay tidak dapat secara otomatis restart ketika tegangan
kembali seperti semula. Didalam sistem PLC ketika tegangan kembali seperti
semula sistem akan otomatis restart. Ini merupakan kegagalan yang tidak
aman. Kerugian ini dapat diatasi dengan menambahkan relay pengaman pada
sistem PLC.
PM
Input
CPU Output
Modul MICROPROSESSOR Modul
MEMORI
POWER SUPPLY
1. Central Processing Unit (CPU), otak dari sistem yang memiliki tiga bagian:
Microprosessor. Pusat dari komputer yang menangani operasi mateamtik
dan logika.
Memori. Bagian dimana data dan informasi disimpan, selain itu juga
menyimpan sistem software dan instruksi-instruksi pengguna program.
Power Supply. Bagian yang berfungsi mengubah daya AC menjadi DC
untuk keperluan mensupply daya ke sistem agar beroperasi secara tepat.
2. Programmer-Monitor (PM), Adalah alat yang digunakan untuk meng
komunikasi kan rangkaian luar dengan PLC, alat tersebut diantaranya Potable
terminal, Industrial Terminal dan Personal Komputer.
3. I/O Modul, Input output modul adalah peralatan yang menghubungkan
peralatan luar dengan CPU, peralatan luar dapat beruapa sensor, tranduser,
motor, selonoid, lampu dll. Sistem elektonik untuk menghubungkan I/O ke
lokasi dapat ditambahkan bila diperlukan, Proses terkini dibawah kontrol PLC
bisa berjarak ribuan meter antara CPU dan peralatan luar.
4. Rak dan Chassis, Rak dimana bagian PLC ditempatkan dan didukung oleh
CPU, PM dan I/O modul.
Mengontrol dalam operasi kecil hanya membutuhkan unit PLC yang kecil
dengan memori yang terbatas, Untuk mengontrol operasi yang besar maka
membutuhkan unit sistem PLC yang besar dengan memori dan fungsi lebih
banyak lagi.
Beberapa CPU memiliki memori cadangan yang dapat ditambahkan
kemudian hari dengan mudah. Perencanaan pengembangan oleh perusahaan
diperlukan untuk melihat kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang dengan
ukuran sistem yang akan didapatkan.
CPU harus memiliki beragam sinyal penerima yang menghubungkan kabel
dengan unit PLC yang lain, hal tersebut penting untuk menghubungkan penerima
dengan kabel yang tepat berdasarkan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik.
2.1. TUJUAN
Kemampuan menjelaskan perbedaan antara komputer dan PLC.
Mendaftar dan menjelaskan fungsi dari bagian-bagian utama PLC.
Mendaftar dan menjelaskan jenis-jenis memori yang dipergunakan dalam
PLC.
Menjelaskan cara kerja CPU dalam memproses informasi dengan
menggunakan gambar.
Menjelaskan cara kerja dari tipe modul input
Menjelaskan cara kerja dari tipe modul output
Menjelaskan bagaimana fungsi power supply AC/DC.
KOMPUTER PLC
SISTEM PROSES SISTEM PROSES
DATA CONTROL
CPU
POWER BATTERE
SUPPLY Back-Up
POWER
Seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.2. bagian dari prosessor memiliki
jalur kondisi menuju bagian lain dari CPU dan perangkat luar. Prosessor adalah
pengontrol yang mengatur informasi dari satu tempat ke tempat lain. Prosessor
merespon instruksi dari perangkat input dan melaksanakan program yang
disimpan didalam memori untuk menginstruksikan perangkat output untuk
merubah keadaan ON/OFF.
BIT BIT
Address 7 6 5 4 3 2 1 0 Address 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
0000 0000
0001 0001
0002 0002
0003 0003
0004 0004
0005 0005
1018 1018
1019 1019
1020 1020
1021 1021
1022 1022
1023 1023
1 - BYTE 1 - BYTE
1024 = 1 - BYTE 1024 = 2 - BYTE
(a) (b)
Gambar 2.3. Memori Size.
PROSESSOR
ROM
(Fixed Operating System Program)
Control Section
ALU
Control Register
Arithmetic Logic
Unit
Unit
Analisa
Ke CPU
AC/DC DC DC
Common
Terminal
Input 2
Blok pertama menerima sinyal input dari switch, sensor dan lainnya. Untuk
tegangan input AC, Conventer terdiri dari rectifier, penurun tegangan (step down)
dan dioda zener. Untuk tegangan input DC digunakan konvetor DC ke DC.
Output konventer tidak langsung dihubungkan ke CPU, jika dihubungkan
kegagalan input atau kegagalan karena rangkaian dapat menjangkau CPU.
Sebagai contoh jika penyearah pada konventor terbuka atau terhubung singkat,
bias mendapatkan 120VAC sebagai unpan ke CPU, karena CPU bekerja hanya
pada tegangan 5VDC maka CPU akan rusak. Dengan penempatan rangkaian
isolasi yaitu optoisolator maka sinyal tegangan listrik tidak akan sampai ke CPU.
Ketika input ON , isolator akan mengirim sinyal ke CPUlewat blok output
logoc, Jika output isolator on maka akan diisyaratkan oleh sinyal kode (LED
Indikator) dari CPU. Status ON dan OFF diperiksa pada masing masing sapuan
dari scan input. Hasilnya On atau OFF akan disimpan pada memori RAM.
Pada gambar 2.7. diperlihatkan layout dari modul output, kerja dari modul
output berlawanan dengan modul input. Sinyal DC dari CPU diubah melalui
DC
L
Triac o
a
Dari CPU DC DC Trigger AC
d
Control
DC
DC DC to DC DC
Dari CPU DC DC Converter
DC
Sinyal dari CPU akan diterima oleh output modul logic untuk sekali sapuan
pada masing masing scan, jika sinyal kode CPU cocok, nomor ditugaskan pada
modul dan LED indikator menyala, indentifikasi nomor pada modul ditentukan
oleh pengaturan switch, jika sinyal tidak cocok maka akan diterima selama output
scan dan terminal output tidak diberi tegangan.
Sinyal CPU yang cocok akan diterima dan melewati rangkaian isolator,
rangkaian isolasi sangat penting untuk menghambat tegangan tidak menentu dari
perangkat output sampai ke CPU. Output isolator dikirim kerangkaian switch atau
relay, Switch tegangan AC biasanya digunakan rangkaian triac dan switch
tegangan AC atau DC dapat dipergunakan relay.
Susunan modul input dan output yang lengkap untuk PLC sederhana
diperlihatkan pada gambar 2.8. rangkaian power supply internal dengan tegangan
24V DC mensupply ke delapan terminal input yang dapat berupa sensor atau
switch, pada saat switch atau sensor tertutup maka supply tegangan akan
menyalakan LED optoisolator, output optoisolator memberi isyarat ke rangkaian