Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional (correlational

research) yaitu suatu penelitan untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan

antara dua variable atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variable

tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable (Nursalam, 2016). Peneliti

mencari korelasi antara variabel bebas (karakteristik perawat) dengan variabel

terikat (motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien).

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu menekankan

waktu pengukura data variable independen dan dependent dengan cara

pendekatan, observasional atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(point time approach) (Nursalam, 2016:163).

Variabel Bebas Variabel Terikat

(sumber: Pratomo, 2016)

Gambar 3.1
Skema penelitian Cross Sectional

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang

diturunkan dari konsep-konsep terpilih dan bagaimana hubungan di antara

variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk

mengukur variabel-variabel yang bersangkutan (Sugiana, 2008).


Populasi
Seluruh perawat di Ruang Rawat Inap Medical Surgical dan Ratna sebanyak
67 orang

Sampling
Non propability sampling dengan teknik purposive sampling

Sampel
Kriteria Inklusi Didapatkan jumlah sampel Kriteria Ekslusi
sebanyak 44 orang

Pengisian kuisioner motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan


kebersihan diri pasien dan observasi pelaksanaan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri pasien oleh peneliti

Analisa Data

Untuk mengetahui Hubungan antara karakteristik perawat dengan


motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien,
dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk, jika data berdistribusi
normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda, namun jika data
berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistic Rank Spearman,
dimana rhitung > r tabel (Ho ditolak) artinya ada hubungan antara

Penyajian Hasil Data

Gambar 3.2

Kerangka Kerja Hubungan Karakteristik Perawat dengan Motivasi Perawat dalam


pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien di Ruang Rawat Inap Medical
Surgical dan Ratna RSUP Sanglah

47
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di RSUP Sanglah yaitu di ruang rawat

inap Medical Surgical dan ruang Ratna.

3.3.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan sejak pembuatan proposal pada bulan April 2017.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu sesuai dengan yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perawat di ruang rawat inap Medical Surgical dan Ratna RSUP Sanglah

sebanyak 67 perawat.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2015). Sampel dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap

mewakili populasi. Sampel dalam penelitian adalah perawat di ruang rawat inap

Medical Surgical dan Ruang Ratna RSUP Sanglah dengan menggunakan rumus

proporsi dan mengambil proporsi sebesar 50% jika proporsi responden tidak

diketahui. Sampel dihitung dengan rumus Lemeshow sebagai berikut :

Keterangan :
n = besar sampel yang dibutuhkan
N = jumlah populasi
Z = nilai standar normal 1,96 dengan akurasi
48 = 0,05
P = proporsi responden, jika tidak diketahui dianggap
50%
Hasil perhitungan dari sampel diperoleh 40 responden. Peneliti melakukan

koreksi terhadap besar sampel yang dihitung untuk mengantisipasi kemungkinan

responden droup out, dengan menambah sejumlah responden sebesar 10% dari

jumlah penentuan sampel agar besarnya sampel tetap terpenuhi. Sastroasmoro dan

Ismael (2010) menyebutkan perhitungan rumus yang dapat digunakan adalah:

Keterangan:
n*= koreksi besar sampel yang dihitung
n = besar sampel yang dihitung (40
responden)

Peneliti melakukan pengambilan data kepada 44 responden keseluruhan setelah

dilakukan perhitungan terhadap koreksi besar sampel.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

49
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

probability sampling yaitu memberikan kesempatan kepada semua populasi untuk

menjadi anggota sampel dalam penelitian (Sugiyono, 2015). Cara pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan proportional random sampling.

Masing-masing ruang diambil perawat yang memenuhi dengan kriteria inklusi

dan ekslusi. Sampel akan diambil secara random di masing-masing ruang secara

proporsional dengan menggunakan rumus. Rumus yang bisa digunakan untuk

menentukan sampel tiap kelas yaitu:

Keterangan :
nh = jumlah sampel tiap
ruang
Nh = jumlah populasi masing-
masing ruang

Tabel 3.1
Penghitungan Jumlah Sampel

No Ruang Perhitungan Jumlah Jumlah


Sampel
1 Medical Surgical 24
2 Ratna 20
Total 44

3.4.4 Kriteria Pengambilan Sampel

Kriteria sampel penelitian terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Kriteria inklusi merupakan kriteria-kriteria dari sampel yang cocok atau sesuai

dan memenuhi syarat penelitian dan juga mewakili dari populasi (Sugiyono,

2015). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

50
1. Bersedia menjadi responden;

2. Perawat di ruang rawat inap Medical Surgical dan ruang Ratna RSUP

Sanglah

3. Masa kerja > 1 tahun;

4. Minimal pendidikan D3 keperawatan.

Kriteria eksklusi adalah merupakan kriteria yang menyebabkan subjek penelitian

tidak dapat dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2015). Adapun kriteria

eksklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :

b. Kriteria eksklusi

1. Sedang sakit;

2. Sedang cuti;

3. Sedang menempuh pendidikan (ijin belajar).

4. Kepala Ruangan dan Inventaris ruangan

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel


3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2015). Menurut

hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, variabel terbagi atas

beberapa yaitu :

3.5.1.1 Variabel independent (Independent Variable)

51
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain

(Nursalam, 2016). Variabel bebas adalah menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat (dependent variabel) sehingga variabel independent

adalah variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah karakteristik perawat.

3.5.1.2 Variabel dependent (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain

(Nursalam, 2016). Variabel ini disebut variabel respons, output, kriteria dan

konsekuen.Variabel ini merupakan akibat adanya variabel bebas (Independent

variable) (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah motivasi

perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien.

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016). Definisi operasional

variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

52
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Skor


Variabel
bebas:
Karakteristik
Perawat:
Usia Lama hidup perawat Diukur Ordinal 1 = <26 tahun
yang dengan (masa remaja
terhitung sejak instrumen akhir)
dilahirkan tentang usia 2 = 26-35 tahun
hingga ulang tahun yang diisi (masa dewasa
terakhir oleh awal)
responden 3 = 36-45 tahun
(masa dewasa
akhir)
4 = >45 tahun
(masa lansia
awal)
(Depkes RI,
2009)
Jenis kelamin Perbedaan seks antara Diukur Nominal 1 = laki-laki
laki- laki dan dengan 2 = perempuan
perempuan sejak lahir instrument
tentang
Pendidikan
terakhir
yang diisi
oleh
responden
Tingkat Jenjang pendidikan Diukur Ordinal 1 = D3
Pendidikan formal terakhir yang dengan 2 = S1
ditempuh oleh perawat instrument
tentang
jenis
kelamin
yang
dipilih oleh
responden
Lama bekerja Lamanya bertugas Diukur Ordinal 1 = < 2tahun
menjadi perawat dengan (baru)
pelaksana instrument 2 = 2-10 tahun
tentang (cukup lama)
lama 3 = > 10 tahun
bekerja (lama)
yang (Handoko,
diisi oleh 2010)
responden

56
Variabel Memberikan kuisioner Kuesioner Nominal Motivasi
terikat: kepada perawat yang Tinggi :
motivasi berisikan motivasi 55 100%
perawat dalam perawat dalam Motivasi
pemenuhan melakukan pemenuhan Rendah :
kebutuhan kebutuhan kebersihan 054%
kebersihan diri diri pasien. Pengisian (Hidayat, 2009).
pasien kuisioner dilakukan 1
kali yaitu berdasarkan
shift kerja perawat.
Jumlah item
pernyataan sebanyak
30 pernyataan, dimana
perawat hanya perlu
memberikan tanda
centang (V) pada salah
satu kolom jawaban
pernyataan yang dirasa
sesuai dengan kondisi
perawat. Masing-
masing jawaban
memiliki point yang
berbeda yaitu pada
item favourable nilai
jawaban Selalu = 4,
Sering = 3, Jarang = 2,
Tidak Pernah = 1
sedangkan item
unfavourable nilai
jawaban Selalu = 1,
Sering = 2, Jarang = 3,
Tidak Pernah = 4.
Yang kemudian
jumlah total dari
jawaban perawat akan
diakumulasikan dan
dibagi jumlah item
pernyataan.

57
3.6 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis data yang dikumpulkan
Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer. Menurut

Setiadi (2007) data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari

hasil pengukuran, pengamatan dan survey. Dalam penelitian ini data didapatkan

langsung dari responden melalui instrumen pengumpulan data yang telah

disiapkan oleh peneliti dan diisi langsung oleh responden yang bertugas saat itu di

Ruang Rawat Inap Medical Surgical dan Ratna RSUP Sanglah.

3.6.2 Cara pengumpulan data

Pengumpulan data sebagai proses pendekatan kepada subjek dan

pengumpulan karakteristik subjek dalam penelitian (Nursalam, 2016). Data dari

penelitian tersebut diperoleh dengan teknik pengisian kuesioner untuk mengetahui

karakteristik perawat dan motivasi perawat dalam pelaksanaan pemenuhan

kebutuhan kebersihan diri pasien. Adapun prosedur terkait pengumpulan data

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin untuk melakukan penelitian ke

STIKes Wira Medika PPNI Bali.

2. Peneliti mengajukan surat permohonan penelitian pada Kesbang Pol dan

Linmas Pemerintah Provinsi Bali dari STIKes Wira Medika PPNI Bali.

3. Setelah mendapat surat rekomendasi dari Kesbang Pol dan Linmas Pemerintah

Provinsi Bali, kemudian peneliti melanjutkan perijinan ke kantor Kesbang Pol

dan Linmas Pemerintah Kota Denpasar

4. Setelah itu, Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian di Rumah Sakit

Umum Pusat Sanglah Denpasar.

58
5. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Denpasar untuk melakukan penelitian, kemudian dilanjutkan pendekatan

secara informal kepada perawat di Ruang Rawat Inap Medical Surgical dan

Ratna sebagai subyek yang diteliti. Selanjutnya perawat diberikan penjelasan

terkait kegiatan apa yang akan dilakukan selama penelitian dan responden

dipersilahkan menandatangani informed consent (persetujuan) sebagai subyek

penelitian.

6. Peneliti kemudian membagikan kuisioner dan menjelaskan cara pengisian

kuisioner motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

pasien kepada responden.

7. Kuisioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa kembali oleh

peneliti serta memeriksa kelengkapannya, dimana kuisioner berisi pernyataan

mengenai motivasi perawat dalam pemenuhan kebersihan diri pasien yang

berjumlah 30 item pernyataan, dengan 4 pilihan jawaban dimana pada item

favourable nilai jawaban Selalu = 4, Sering = 3, Jarang = 2, Tidak Pernah = 1

sedangkan item unfavourable nilai jawaban Selalu = 1, Sering = 2, Jarang = 3,

Tidak Pernah = 4. Pengisian kuisioner ini dilakukan 1x untuk setiap perawat

yang dilakukan saat jeda shift kerja, dimana diruang rawat inap Medical

Surgical sebanyak 24 perawat dan ruang Ratna sebanyak 20 perawat. Pada

pengumpulan kusioner ini, peneliti meminta bantuang Kepala Ruangan

masing-masing ruangan untuk mengumpulkan kuisioner ini yang kemudian

nantinya akan diambil peneliti.

59
8. Selain dengan pengisisan kuisioner peneliti juga melakukan observasi

terhadap tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien yang

dilakukan oleh perawat di dua ruangan tersebut untuk menselaraskan data dari

kuisioner dengan aplikasinya dilapangan. Untuk observasi kebersihan diri

pasien oleh perawat ini, peneliti meminta bantuan Kepala Ruangan beserta PP

masing-masing tim untuk melakukan observasi tersebut, dimana akan

diberikan lembar observasi pelaksanaan kebersihan diri pasien yang berisi

item-item tindakan kebersihan diri dengan rentang nilai yang diberikan. Jika

perawat melakukan dengan sempurna langkah-langkah kebersihan diri diberi

tanda (V) pada kolom 2, jika dilakukan tapi tidak sempurna diberi nilai 1 dan

tidak melakukan diberi nilai 0.

9. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks

pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dan kemudian

dilakukan analisis data.

3.6.3 Instrumen pengumpulan data

Alat pengumpulan data ataupun instrumen penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun

baik sebagai bentuk penjabaran variabel penelitian dan setiap item pertanyaan

adalah jawaban yang memiliki makna dalam menguji hipotesis penelitian.

Kuesioner bersifat closed ended questions (Notoatmodjo, 2012). Kuesioner

motivasi perawat dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien

terdiri dari 40 pertanyaan. Skala pengukuran motivasi menggunakan Likert scale

yang tediri dari empat tingkat persetujuan yaitu Selalu, Sering, Jarang, dan Tidak

60
Pernah. Pada item favourable nilai jawaban Selalu = 4, Sering = 3, Jarang = 2,

Tidak Pernah = 1 sedangkan item unfavourable nilai jawaban Selalu = 1, Sering =

2, Jarang = 3, Tidak Pernah = 4.

Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuisioner Penelitian

Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah


butir soal
Favourable Unfavourable
Motivasi: Tanggung jawab perawat 1,2 3,4 4
Internal dalam melaksanakan
asuhan keperawatan,
terutama dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
pasien
Melaksanakan tugas asuhan 5,6,19 7,8,9 6
keperawatan, terutama
dalam
pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri pasien
dengan
target yang jelas
Memiliki tujuan yang jelas 11.12 13.14 4
dan
menantang dalam asuhan
keperawatan terutama
dalam
pemenuhan kebutuhan
Ada umpan balik atas hasil - 15 1
asuhan keperawatan yang
telah
dikerjakan, terutama dalam
pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri pasien
Memiliki perasaan senang 16 17 2
dalam
melakukan asuhan
keperawatan
terutama dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
pasien
Selalu berusaha untuk 18 - 1
mengungguli orang lain,
terutama dalam pemenuhan

61
kebutuhan kebersihan diri
pasien
Mengutamakan prestasi 20,21,22 19 4
dari
asuhan keperawatan yang
telah dikerjakannya,
terutama dalam
pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri pasien
Motivasi: Selalu berusaha untuk 23 24 2
Eksternal memenuhi kebutuhan hidup
dan
kebutuhan kerjanya
\ Senang memperoleh pujian 25,26 - 2
dari
asuhan keperawatan yang
telah
dikerjakannya, terutama
dalam
pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri pasien
Melakukan asuhan - 27,28 2
keperawatan,
terutama dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
pasien
dengan harapan ingin
memperoleh insentif

Melakukan asuhan - 29,30 2


keperawatan,
terutama dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
pasien
dengan harapan ingin
memperoleh perhatian dari
teman dan atasan
Total 15 15 30

Sumber : (Erviana, 2011)

62
3.6.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.6.4.1 Uji Validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara

skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Bila

semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct Validity)

berarti semua item pertanyaan yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep

yang diukur (Nursalam, 2016: 184). Pernyataan - pernyataan tersebut diberikan

kepada sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Menurut Sugiyono

(2015) uji korelasi pearson product moment (r) yaitu membandingkan antara skor

nilai setiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner. Nilai korelasi pertanyaan

signifikan dapat dilihat melalui perbandingan r hitung dengan r tabel pada tingkat

kemaknaan 5%. Dasar pengambilan keputusan instrumen itu dikatakan valid jika r

hitung lebih besar dari r table atau pertanyaan dikatakan valid jika skor variabel

berkorelasi signifikan dengan skor total tersebut. Taraf signifikan yang digunakan

pada penelitian sebesar 5%, maka penelitian ini memiliki r tabel = 0,444. Peneliti

merevisi item pertanyaan yang tidak valid. Jika item pertanyaan yang dikatakan

tidak valid merupakan item pertanyaan penting, maka peneliti perlu melakukan

modifikasi ulang pertanyaan untuk dilakukan uji ulang sehingga dapat digunakan

mengukur variabel. Peneliti memperoleh 30 pertanyaan valid dengan r hitung >

0,444 dan 10 pertanyaan tidak valid dengan r < 0,444 setelah dilakukan uji

validitas pada kuesioner karakteristik perawat dengan motivasi perawat dalam

pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien.

63
3.6.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Nursalam, 2016:184). Uji reliabilitas ini dilakukan setelah hasil uji validitas

dinyatakan valid. Peneliti membandingkan nilai r hasil yang merupakan nilai

alpha cronbach dengan r tabel. Dasar dari pengambilan keputusan dari uji tersebut

yaitu pertanyaan dikatakan reliable jika nilai r alpha lebih besar dari r tabel

(Hastono, 2007). Uji reliabilitas kuesioner motivasi perawat dalam pemenuhan

kebutuhan kebersihan diri pasien menunjukkan nilai r alpha (0,961) > nilai r tabel

(0,444). Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner motivasi perawat dalam

pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien adalah reliabel, sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur penelitian. Uji reliabel dan validitas dari instrument

motivasi perawat dalam pemenuhan kebersihan diri pasien ini telah diuji dan

dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain di Ruang Rawat Inap RSU dr. H.

Koesnadi Bondowoso pada tahun 2013 dengan responden sebanyak 46 perawat

pelaksana. Menurut Sugiyono (2015), jumlah sampel yang digunakan untuk

melakukan uji validitas dan reliabilitas adalah minimal sebanyak 30 orang.

3.7 Pengolahan dan Analisa Data


3.7.1 Pengolahan data

Hal yang dilakukan pertama kali yaitu memeriksa kembali kelengkapan dan

kesalahan dalam melakukan observasi, data yang sudah terkumpul selanjutnya

dilakukan pengolahan data sebagai berikut (Sukawana, 2008) :

64
a. Editing

Merupakan tahap pertama setelah data terkumpul dilakukan editing yang

meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen, lembar observasi, kuesioner, terkait

pendokumentasian asuhan keperawatan untuk memudahkan proses

penyempurnaan data yang kurang atau tidak sesuai.

b. Coding

Suatu proses pengklasifikasian data sesaui dengan klasifikasinya dengan cara

memberikan kode tertentu. Klasifikasi data dilakukan atas pertimbangan peneliti

sendiri, semua data akan diberikan kode untuk memudahkan proses pengolahan

data. Pemberian kode setiap variabel pada penelitian:

a. Umur perawat dengan skala interval

1) <26 tahun, diberi kode 1

2) 26-35 tahun, diberi kode 2

3) 36-45 tahun, , diberi kode 3

4) >45 tahun, diberi kode 4

b. Tingkat Pendidikan dengan skala ordinal, memiliki kategori:

1) D3, diberi kode 1

2) S1, diberi kode 2

c. Jenis kelamin perawat dengan skala nominal, memiliki kategori:

1) Laki-laki, diberi kode 1

2) Perempuan, diberi kode 2

d. Lama bekerja sebagai perawat dengan skala interval

1) < 2tahun, diberi kode 1

65
2) 2-10 tahun, diberi kode 2

3) > 10 tahun, diberi kode 3

e. Motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien

dengan skala ordinal, memiliki kategori:

1) Motivasi rendah, diberi kode 1

2) Motivasi tinggi, diberi kode 2

c. Processing

Processing adalah proses memasukkan jawaban yang telah dikode ke dalam

tabel melalui pengolahan komputer guna menghitung frekuensi data dan dianalisis

dengan program SPSS (Statistical Program for Social Science) (Setiadi, 2007). Data

dimasukkan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan cara melalui

pengolahan komputer yaitu dengan SPSS. Pengolahan computer entry ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 17.

d. Cleaning

Cleaning atau pembersihan adalah kegiatan pemeriksaan kembali data yang

telah dimasukkan ke dalam komputer untuk mengetahui adanya kesalahan kode

dan melakukan koreksi (Notoatmodjo, 2012). Data-data yang tidak sesuai dengan

kebutuhan akan terhapus (Setiadi, 2007). Peneliti dapat mengetahui missing data

dengan melakukan pengecekan atau distribusi frekuensi pada setiap variabel

penelitian. Peneliti mengetahui variasi data melalui deteksi dengan mengeluarkan

distribusi frekuensi setiap variabel penelitian. Konsistensi data dapat diketahui

dengan cara menghubungkan kedua variabel penelitian tersebut (Hastono, 2007).

66
3.7.2 Analisa data

Data yang telah diolah kemudian dianalisa sebagai bahan pertimbangan dari

pengambilan keputusan (Setiadi, 2007). Analisis data bertujuan untuk menyusun

data secara bermakna sehingga mudah dipahami. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi:

3.7.2.1 Analisis Univariat

Analisa yang digunakan untuk menganalisis variabel yang ada secara

deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Variabel yang dideskripsikan

dalam penelitian ini adalah variabel karakteristik perawat dan moivasi perawat

dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien.

3.7.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisa untuk mengetahui hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga memiliki hubungan. Dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk,

jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda, namun

jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistic Rank Spearman,

dimana rhitung > r tabel (Ho ditolak) artinya ada hubungan antara karakteristik

perawat dengan motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.

Dengan menggunakan aplikasi program komputer untuk analisis statistika.

3.8 Etika Penlitian

Setelah mendapatkan persetujuan, barulah dilaksanakan penelitian etika-etika

dalam melakukan penelitian, yaitu (Nursalam, 2016) :

67
a. Informed Consent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden, dengan

memberikan lembar persetujuan (informed consent). Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan memberikan lembar pesetujuan

untuk menjadi responden. Tujuannya agar partisipan mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya, jika responden bersedia maka mereka wajib

menandatangani lembar pesetujuan, serta bersedia untuk diteliti dan jika

responden tidak bersedia maka peneliti akan menghormati hak responden.

b. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Merupakan etika dalam penelitian untu menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua partisipan

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

68

Anda mungkin juga menyukai