Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA JAMBI

RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI


Alamat : Jl. SK.Rd. Syahbuddin Kec. Kota Baru Jambi (0741) 670459

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI
NOMOR : TAHUN 2017

TENTANG
PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT DAN PENGAMANAN OBAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Menimbang : a.Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi, maka diperlukan kebijakan tentang pengawasan penggunaan obat
dan pengamanan obat.
b. Bahwa agar kebijakan tentang pengawasan penggunaan obat dan pengamanan
obat di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya peraturan Direktur RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tentang
pengawasan penggunaan obat dan pengamanan obat .

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom


Kota Besar dalam lingkungan daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20).
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4)
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063)
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072)
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044)
6. Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit
7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Rumah
Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi
Tahun 2008 Nomor 6)

1
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL


MANAP KOTA JAMBI TENTANG PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT
DAN PENGAMANAN OBAT.

Kesatu : Pengawasan penggunaan obat dan pengamanan obat

Kedua : Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi melalui Kepala Bidang Penunjang Pelayanan atas pelaksanaan
seluruh tugas, fungsi dan wewenangnya sesuai dengan standar pelayanan
farmasi.

Ketiga : Pengawasan penggunaan obat dan pengamanan obat yaitu :


1. Pengadaan sediaan farmasi hanya dapat dilakukan pada distributor yang
memiliki izin.
2. Sediaan farmasi yang diedarkan harus dalam kondisi baik, sediaan farmasi
yang mengalami kerusakan kemasan dilarang untuk diedarkan.
3. Sediaan farmasi yang mengalami kerusakan/kadaluarsa dimusnahkan sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Setiap pemasukan dan pengeluaran obat ruangan dicatat dalam kartu stok
5. Setiap pemasukan dan pengeluaran obat ruangan harus dicatat dalam buku
penerimaan dan buku penggunaan obat ruangan.
6. Obat yang keluar harus sesuai resep dokter dan surat permintaan ruang
perawatan.
7. Stok opname dilakukan tiap bulan
8. Penggunaan obat di RSUD H. Abdul Manap sesuai dengan formularium yang
berlaku.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan ditinjau dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jambi
Pada tanggal 02 Mei 2017

dr.Rudi Maruli H. Pardede


Penata Tk.I
NIP.19770818 201001 1 009

2
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD H. Abdul Manap
Nomor :
Tanggal : 02 Mei 2017

KEBIJAKAN TENTANG PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

A. DEFINISI
Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan proses menyimpan dan memelihara perbekalan
farmasi dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan yang dapat merusak mutu obat.

B. TUJUAN
Memelihara mutu perbekalan farmasi dan menjaga keamanan perbekalan farmasi dari tindakan
pencurian dan penyalahgunaan.

C. ISI KEBIJAKAN
1. Penyimpanan perbekalan farmasi yang diterima oleh petugas gudang farmasi disimpan
dengan mengelompokkan sesuai dengan bentuk sediaan dan rak yang tersedia.
2. Syarat ruang penyimpanan perbekalan farmasi :
- Vaksin memerlukan Cold Chain khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya
aliran listrik
- Narkotika dan Psikotropika disimpan dalam lemari khusus dan harus selalu terkunci
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan pada tempat yang mudah terjangkau
4. Untuk menjamin keamanan area penyimpanan obat, maka hanya petugas yang
berkepentingan yang diperbolehkan masuk ke area tersebut.
5. Penyimpanan perbekalan farmasi di ruang penyimpanan perbekalan farmasi dikelompokkan
berdasarkan :
- Bentuk sediaan
- Suhu penyimpanan dan stabilitasnya
Refrigerator 20 80 C
Cool 80 150 C
Controled Room Temperature 150 250 C

- Alfabetis
- First In First Out (FIFO)
- First Expired First Out (FEFO)
6. Penyimpanan produk reagensia, kontras radiofarmaka, dan lain sebagainya diatur dalam
kebijakan masing-masing unit terkait.

3
7. Perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa disimpan di tempat terpisah (karantina)
8. Stok opname perbekalan farmasi dilakukan secara periodik untuk memantau kesesuaian fisik
dan kartu stok, dan untuk memantau kondisi obat rusak atau kadaluarsa.
9. Obat yang dibawa pasien disimpan tersendiri di unit pelayanan.
10. Pemantauan suhu bertujuan agar suhu ruangan penyimpanan perbekalan farmasi dan lemari
pendingin tetap dalam batas yang dipersyaratkan. Pemantauan suhu dilakukan dua kali sehari
dan didokumentasikan

Ditetapkan di Jambi
Pada tanggal 02 Mei 2017

dr.Rudi Maruli H. Pardede


Penata Tk.I
NIP.19770818 201001 1 009

4
5

Anda mungkin juga menyukai