KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI
NOMOR : TAHUN 2017
TENTANG
PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT DAN PENGAMANAN OBAT
Menimbang : a.Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi, maka diperlukan kebijakan tentang pengawasan penggunaan obat
dan pengamanan obat.
b. Bahwa agar kebijakan tentang pengawasan penggunaan obat dan pengamanan
obat di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya peraturan Direktur RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tentang
pengawasan penggunaan obat dan pengamanan obat .
1
MEMUTUSKAN:
Kedua : Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi melalui Kepala Bidang Penunjang Pelayanan atas pelaksanaan
seluruh tugas, fungsi dan wewenangnya sesuai dengan standar pelayanan
farmasi.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan ditinjau dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jambi
Pada tanggal 02 Mei 2017
2
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD H. Abdul Manap
Nomor :
Tanggal : 02 Mei 2017
A. DEFINISI
Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan proses menyimpan dan memelihara perbekalan
farmasi dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan yang dapat merusak mutu obat.
B. TUJUAN
Memelihara mutu perbekalan farmasi dan menjaga keamanan perbekalan farmasi dari tindakan
pencurian dan penyalahgunaan.
C. ISI KEBIJAKAN
1. Penyimpanan perbekalan farmasi yang diterima oleh petugas gudang farmasi disimpan
dengan mengelompokkan sesuai dengan bentuk sediaan dan rak yang tersedia.
2. Syarat ruang penyimpanan perbekalan farmasi :
- Vaksin memerlukan Cold Chain khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya
aliran listrik
- Narkotika dan Psikotropika disimpan dalam lemari khusus dan harus selalu terkunci
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan pada tempat yang mudah terjangkau
4. Untuk menjamin keamanan area penyimpanan obat, maka hanya petugas yang
berkepentingan yang diperbolehkan masuk ke area tersebut.
5. Penyimpanan perbekalan farmasi di ruang penyimpanan perbekalan farmasi dikelompokkan
berdasarkan :
- Bentuk sediaan
- Suhu penyimpanan dan stabilitasnya
Refrigerator 20 80 C
Cool 80 150 C
Controled Room Temperature 150 250 C
- Alfabetis
- First In First Out (FIFO)
- First Expired First Out (FEFO)
6. Penyimpanan produk reagensia, kontras radiofarmaka, dan lain sebagainya diatur dalam
kebijakan masing-masing unit terkait.
3
7. Perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa disimpan di tempat terpisah (karantina)
8. Stok opname perbekalan farmasi dilakukan secara periodik untuk memantau kesesuaian fisik
dan kartu stok, dan untuk memantau kondisi obat rusak atau kadaluarsa.
9. Obat yang dibawa pasien disimpan tersendiri di unit pelayanan.
10. Pemantauan suhu bertujuan agar suhu ruangan penyimpanan perbekalan farmasi dan lemari
pendingin tetap dalam batas yang dipersyaratkan. Pemantauan suhu dilakukan dua kali sehari
dan didokumentasikan
Ditetapkan di Jambi
Pada tanggal 02 Mei 2017
4
5