2. Pilih 3 tokoh dalam komik ini dan jelaskan karakter setiap tokoh tersebut.
4. Jelaskan relasi kuasa antara Noko dan Saito, Mayumi dan Saito, dan Mayumi dan Noko.
Gunakan dan sertakan kutipan-kutipan dalam komik ini untuk mendukung argumen
Anda.
5. Bagaimana Anda membaca komik ini? Gunakan teori-teori yang telah kita pelajari pada
perkuliahan ini (boleh satu teori atau lebih dari satu teori sesuai dengan analisis Anda)
Anda boleh menggunakan bahan referensi lain selain bacaan yang dibahas di kelas.
Fokus pada satu tema pembahasan, tidak harus selalu menganalisis tokoh utama. Piih
tema yang paling menarik menurut Anda.
6. Pemikiran baru apa yang Anda dapatkan setelah membaca komik ini? Jelaskan.
Catatan : Kerjakan worksheet (lembar kerja) ini dalam 4-6 halaman. Jawablah setiap
pertanyaan dengan ringkas, padat, dan jelas.
1. Sinopsis:
Noko Hanazawa, ia memiliki postur tubuh yang terlalu gemuk. Karena hal itulah banyak
orang yang tidak menyukainya. Di kantornya, Noko selalu dijadikan kambing hitam atas
segala permasalahan oleh rekan kerjanya, Mayumi Tachibana, seorang wanita cantik
namun buruk perilakunya. Ketidaksukaan Mayumi juga membuatnya merebut pacar
Noko yang tampan, Toshihiko Saito, hanya untuk sekedar menyakiti hati Noko.
Sebenarnya Saito menerima Noko apa adanya, namun pengaruh Mayumi membuat
Saito bertekuk lutut padanya, dan meninggalkan Noko. Oleh karena itu, Noko akhirnya
memutuskan untuk mengikuti program diet, dengan harapan semua hal buruk yang
menimpanya tidak lagi ia dapatkan setelah menjadi "cantik". Ia harus melawan
keinginannya untuk makan, padahal makan adalah salah satu caranya meredam emosi
dan stresnya selama ini. Setelah Noko menjadi kurus, ia tidak terlihat menjadi lebih
cantik dan perlakuan orang-orang terhadapnya juga tidak menjadi lebih baik. Apa yang
ia terima bahkan jauh lebih buruk; ia harus rela melihat pacarnya menikahi wanita lain.
Kata Kunci: gemuk, cantik, tidak bahagia
2. Karakter tokoh:
a. Noko Hanazawa: Noko adalah wanita yang sangat suka makan. Selain suka makan,
ia menjadikan makanan sebagai pelampiasan atas segala permasalahan dan
Telaah Prosa Jepang (Program Studi Jepang FIB UI)
Worksheet 1-1 : Tubuh dan Relasi Kuasa dalam Perspektif Gender
tekanan yang ia terima selama ini. Tidak heran jika tubuhnya sangat gemuk.
Sebenarnya Noko menikmati kehidupannya, bahkan dengan segala cacian dan
makian bosnya serta bully-an rekan-rekan kerjanya, karena ia memiliki seorang
pacar yang sangat mengerti dan menerima Noko apa adanya. Namun, salah
seorang rekan kerjanya merebut dan mempengaruhi pikiran pacar Noko sehingga
pacarnya pergi meninggalkan Noko yang sudah dipacarinya selama 8 tahun, dan
sejak saat itulah Noko ingin diet. Menurutnya, dengan menjadi kurus, ia akan
menjadi cantik dan kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik. Noko rela
menjalani program yang amat menyiksanya itu demi impiannya menjadi cantik
dan dihargai orang-orang sekitarnya. Padahal yang sebenarnya terjadi tidaklah
seindah apa yang ia ekapektasikan.
b. Saito Toshihiko: Dia adalah pacar Noko, seorang laki-laki yang tampan, menyukai
wanita periang dan apa adanya. Namun karena Saito selingkuh dan dipengaruhi
oleh rekan kerja Noko, Mayumi, Saito pun jadi tidak menyukai Noko dengan alasan
Noko adalah seorang yang gemuk. Padahal sebelumnya Saito sangat menerima
Noko apa adanya.
c. Mayumi Tachibana: Mayumi adalah seorang wanita cantik yang memenuhi
kriteria "cantik"-nya masyarakat. Mayumi merasa, karena ia telah memenuhi
kriteria itu, ia bebas melakukan apa saja, termasuk perilaku tidak terpuji, seperti
membully secara berlebihan rekan kerjanya yang jelek menurutnya, menindas
laki-laki, serta melakukan berbagai kebohongan untuk menjatuhkan rekan
kerjanya tersebut. Mayumi merasa menjadi superior dalam segala hal karena
kecantikannya.
3. Latar tempat dalam komik ini sebagian besar mengambil tempat di kantor Noko dan
apartemen Noko karena Noko adalah seorang main character dalam komik ini. Tempat
lain yang menunjang cerita ini adalah apartemen Mayumi, dimana Mayumi dan Saito
berselingkuh. Lalu supermarket, tempat Noko membeli banyak stok makanan ringan
dan makanan siap saji. Kemudian super slim center sebagai tempat Noko menjalani
program penurunan berat badan yang mahal dan berat, serta hotel sebagai tempat
Noko menjadi wanita yang menemani kakek tua untuk mendapatkan uang tambahan.
Sedangkan latar waktu komik ini mengambil waktu pada zaman modern, terlihat dari
pakaian masyarakatnya dan sifat masyarakat yang sudah individualis.
4. Relasi kuasa:
a. Relasi kuasa antara Noko dan Saito:
Saito memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan Noko. Segala
permasalahan yang terjadi oleh Noko dapat ia lewati dengan santai saat Saito
masih tetap berada di sisinya. Namun ketika Saito mulai dipengaruhi oleh Mayumi,
Saito mulai jarang menghubungi Noko, dan inilah titik dimana Noko mulai ingin
merubah kehidupannya dengan mengikuti program diet dan berharap
kehidupannya akan berubah setelah ia menjadi kurus; Saito kembali kepadanya,
orang-orang sekitar akan lebih menghargai dirinya, dan tidak ia dapati bully-an lagi
Telaah Prosa Jepang (Program Studi Jepang FIB UI)
Worksheet 1-1 : Tubuh dan Relasi Kuasa dalam Perspektif Gender
dari rekan-rekannya. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa Saito memiliki kuasa
atas Noko.
Kutipan:
Noko: If I get upset, he might not like me anymore., If he stops liking me, Ill die,
I will., Someone he can feel at ease around, thats why I have to be
someone wholl forgive him for anything and wholl always have a home
that he can go back to, I have no right to get angry at Saito-kun, youve
got it all wrong, - halaman 55
5. Hal yang membuat saya tertarik untuk dijadikan bahan analisis adalah rekan-rekan
kerja Mayumi, khususnya 2 orang wanita yang selalu bersama Mayumi ketika mereka
bekerja.
Dalam teorinya, Foucault memakai istilah docile bodies, yang artinya adalah
badan-badan yang jinak. Lebih khusus lagi dijelaskan oleh Sandra Bartky dalam
artikelnya yang membahas tentang modernisasi dan femininitas berdasarkan teori dari
Telaah Prosa Jepang (Program Studi Jepang FIB UI)
Worksheet 1-1 : Tubuh dan Relasi Kuasa dalam Perspektif Gender
6. Pemikiran baru yang saya dapatkan setelah membaca komik ini adalah pada
hakikatnya, kebahagiaan bukanlah datang dari penerapan feminine discipline seperti
yang digembor-gemborkan oleh beberapa media. Bahkan dalam menerapkan hal itu
juga membutuhkan effort yang lebih besar dan tidak mengenakkan seperti diet, atau
operasi plastik, dan lain sebagainya. Self-surveillance yang dimiliki oleh para wanita itu
juga membuat mereka tersiksa, yang sebenarnya laki-laki tidaklah seperti itu. Menjadi
diri sendiri jauh lebih menenangkan dan dapat membuat bahagia, tidak perlu berubah
menjadi orang lain, karena tingkat kebahagiaan itu hanya diri sendiri yang bisa menilai.