Jawab : Secara matematis dapat didefenisikan bahwa anomaly medan gravitasi di topografi
atau posisi (x,y,z) adalah selisih dari medan gravitasi observasi di topografi terhadap medan
gravitasi teoritis di topografi. Nilai medan ini dipengaruhi oleh lintang, ketinggian, dan
massa topografi disekitar titik tersebut. Secara matematis dapat dinyatakan:
(, , ) = (, , ) (, , )
Tanda negatif digunakan karena g diukur dalam arah g. Kita ingin mengevaluasi
Integral ini dalam limit seperti z 0. Secara normal ini akan memimpin ke sebuah
keistimewaan pada Q, dan jadi kita membagi batas integrasi dalam dua bagian: satu
lingkaran kecil pada Q dengan jari-jari , dan yang lain bidang z = 0. Jika jari-jari
dipilih cukup kecil yang seluruh lingakran (r,) tidak berubah secara nilai dari nilai
pada Q, integral pertama menjadi:
2
rd dr z
T1 G Q z r , T1 2G Q 1
0 0
2
z
2 3/ 2
2 z 2
Walaupun dapat menjadi sekecil, kita mengandaikannya menjadi terhingga sehingga,
membatasi bahwa lim T1 2G Q . Dalam penambahan, integral kedua sekarang
z 0
tidak tunggal dan juga lim T2 0 . Oleh karena itu kita menperoleh akhirnya:
z 0
g Q 2G Q
Tetapi posisi Q ada dalam z=0 adalah sembarang, sehingga kita dapat menuliskan:
g x, y 2G x, y
Misalkan kita andaikan bahwa efek gravitasi g(x,y) pada z = 0 dihasilkan oleh distribusi
yang tidak diketahui dari bahan di bawah bidang tersebut. Kemudian apapun juga
susunan massa dapat benar-benar menjadi efek pada setiap titik di z 0 akan sama
persisnya jika diganti oleh distribusi permukaan pada z = 0 (8.6). Densitas mantel
(selimut) ini kemudian disebut strata eqivalen (equivalent stratum) untuk distribusi yang
tidak diketahui dari materi pada z > 0.
Kejadian singularitas adalah kondisi apabila fungsi U(r) dimana r = r0 dalam persamaan
berikut:
(r0 )d3 r0
Up r = G
|r r0 |
Jika r = r0 , yang artinya |r r0 |= 0, maka hasil dari integral tersebut menjadi tidak
terdefenisi, dan perhitungan menjadi tidak bermakna. Untuk menghindari kondisi
singularitas ini dibuat lingkaran kecil di pusat massa dengan jari-jari dan volume v ,
sehingga potensial U pada persamaan di atas menjadi
Integral pada suku pertama tidak singular dan mempunyai nilai nol, maka
(r0 )d3 r0
U(r) = G
|r r0 |
v
Jika cukup kecil, maka (r0 ) dapat dianggap konstan, dan dapat dikeluarkan dari tanda
integral. Dengan demikian diperoleh U(r) sebagai fungsi Green.
1
U(r) = G(r0 )(2 ( ))
|r r0 |
Maka,
U(r) = 4G x (r0 )
Untuk menerapkan teorema Gauss dalam kasus ini, kita membagi benda ke dalam irisan
vertikal dari unit panjang, massa dari salah satu yang kita dapat sebut m. Volume V untuk
digunakan akan menjadi bidang berbentuk D yang dibentuk oleh dua semilingkaran
x2 + y2 = R2 dalam z > 0, yang mana dipindahkan oleh unit jarak dalam arah sumbu y.
Karena kontribusi-kontribusi terhadap integral permukaan dari dua sisi datar dari sektor
ini akan persisnya membatalkan setiap yang lain, kontribusi utama datang semata-mata
dari tepi-tepi. Maka,
U U
4Gm dx lim R d
z z 0 R 0
R
Dan karena (U/R) (2Gm/R) sebagai R , ini mengurangi untuk
g ( x)dx 2Gm
g(x) adalah profil efek gravitasi, yang diukur dalam arah tegak lurus terhadap strike.
dg G r0 x y 2
2 2
3 / 2
d 3r0
Penempatan pusat massa sebuah benda berdimensi tiga yang terpendam
Sekarang mengingat integral
x
dN i y dg x, y dxdy
2 2
Yang mana lenyap karena simetri. Oleh karena itu bagian real dan imajiner dN harus
lenyap dengan bebas, memberikan
x dg x, y dxdy 0 y dg x, y dxdy
Misalkan kita menganggap bagian pertama dari persamaan-persamaan dua ini. Hal ini
memberikan kita
dg x, y dxdy 2 G d m r0
x d g x, y dx dy
Jika sekarang kita mengintegrasikan kedua sisi dari persamaan ini atas volume V, kita
memperoleh
xdg x, y dxdy 2G dm 2Gx
V
(, ) = exp (2 + 2 ) (, )
() = exp() ()
Kontinuasi downard, yaitu mendekatkan bidang pengukuran terhadap benda anomali
dan ini berarti mendominankan pengaruh anomali benda lokal/dangkal atau untuk
mendapatkan anomali lokal.
(, )
() =
2 3
Apabila dilaksanakan dalam kawasan frekuensi spasial maka ini disebut dengan high
pass filter, artinya filter ini digunakan untuk mendapatkan frekuensi yang tinggi dengan
cara mereduksi atau menghilangkan frekuensi yang lemah atau menguatkan resolusi
anomaly lemah.
(, ) = exp (+2 + 2 ) (, )
() = exp(+) ()
(, , 0) = (, , +)
Upward Continuation
(, , ) = , (, , 0)
(, , +) = (, , +)
(, , +) = (, , +). 2
(, , +)
(, , +) =
Untuk melihat undulasi di bawah permukaan dengan kontinuasi ke bawah maka alurnya
adalah:
(, , 0) = (, , +)
Downward Continuation
(, , +) = +, (, , 0)
(, , +) = (, , +)
(, , +) = (, , +). 2
(, , +)
(, , +) =
7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN DERIVASI POTENSIAL GRAVITASI?
BAGAIMANA CARA MELAKSANAKANNYA? APA MANFAATNYA?
Jawab :
Derivasi potensial gravitasi adalah penurunan 2 kali suatu fungsi medan gravitasinya dari
efek bidang atas dan bawah pada z = 0.
Cara melaksanakannya dengan cara melakukan pada bangun setengah ruang (half-space)
z 0 dapat langsung dilakukan diferensiasi pada persamaan:
1 g ( , )
U (r )
2
R dd z0
0
tetapi dalam bangun setengah ruang (half-space) z > 0, integral pertama harus dibalik
kemudian dideferensialkan. Untuk mengilustrasikannya maka harus menghitung derivatif
vertikal yang pertama dari efek gravitasi di atas dan di bawah bidang z = 0.
g
Manfaatnya yaitu untuk menghitung pada Z >0 dengan suatu niali yang telah
z
ditentukan terlebih dahulu dengan invers forier yang melibatkan filter untuk menghitung
downward kontinuasi dengan frekuensi spasial high pass filter.
bm
l = 4G(2l + 1)
1
(r0 )r0l ylm (0 0 )d3 r0
v
Untuk bm
l pada persamaan tersebut di atas terdapat 2l-1 yang memungkinkan mereduksi
momen multipole dari benda. Besarnya bm
l ini hanya bergantung pada bentuk rasi volume
itu yang pada prinsipnya dapat ditentukan secara khusus dari medan potensial luar,
sehingga bm
l dapat digunakan sebagai cara untuk membuat intepretasi langsung.
Peta kontur
, , ,
Anomali
Bouger
Menghitung nilai zo No
Pencocokan
Model
Menghitung nilai
(dip)
Menghitung nilai
momen
0 22
Menghitung nilai
struktur
Yes
Hasil interpretasi
kuantitatif (kedalaman,
dip, strike dll)
11. APAKAH PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP, PENANGANAN
DATA, PENGOLAHAN DATA, INTERPRETASI, DAN PEMODELAN
SURVEY GRAVITASI DAN MAGNETIC?
Jawab :
1- Sama-sama mengukur beda medan potensial pasif
2- Sama-sama dapat mengukur medan absolute
3- Sama-sama medan utamanya bervariasi terhadap posisi (lintang) dan
(cenderung
mengecil) terhadap waktu
4- Variasi Gravitasi relative kecil & uniform dibanding Magnetik
5- Instrument Gravitasi lebih sensitive, lebih mahal dan luas dalam operasional
lapangannya
6- Variasi waktu medan Magnetik lebih cepat dan kompleks daripada medan
Gravitasi
7- Factor koreksi pada Gravitasi lebih complicated, bahkan terhadap semua
metoda geofisika lainnya
8- Tingkat akurasi medan anomaly magnetic lebih besar
9- Kerjaan di lapangannya, Gravitasi lebih lambat dan butuh personal skill yang
tinggi.
Ketika ini terjadi, koreksi khusus untuk efek demagnetisasi mungkin perlu.
Menurut teori nilai batas, medan magnet di dalam tubuh yang peka dapat seragam
hanya jika tubuh terikat oleh permukaan derajat dua, seperti elipsoid. Untuk berbagai
alasan, lebih tepat untuk menggunakan bentuk seperti lebaran atau prisma sebagai
model interpretasional, dan juga lebih sederhana diasumsikan bahwa tubuh
termagnetisasi uniform. Asumsi ini akan benar-benar gagal di dekat pinggiran dan
sudut, tetapi akan memuaskan dalam keseluruhan tubuh.
Ketidak beruntungan pendekatanini adalah kesulitan untuk test kekakuan,
tetapi volume yang dipengaruhi umumnya kecil untuk tubuh yang mempunyai bentuk
sederhana dimana efek magnetisasi tidak uniform di dekat pinggiran dan di sudut
mungkin diabaikan.