Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

TEORI MEDAN POTENSIAL (TMP)


NIA ANNISA FERANI T
15/PPA/392175/05047
2016

1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD ANOMALY MEDAN GRAVITASI!

Jawab : Secara matematis dapat didefenisikan bahwa anomaly medan gravitasi di topografi
atau posisi (x,y,z) adalah selisih dari medan gravitasi observasi di topografi terhadap medan
gravitasi teoritis di topografi. Nilai medan ini dipengaruhi oleh lintang, ketinggian, dan
massa topografi disekitar titik tersebut. Secara matematis dapat dinyatakan:

(, , ) = (, , ) (, , )

2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN EQUIVALENT STRATUM? JELASKAN


PERSAMAAN EQUIVALENT STRATUM DIJABARKAN! APA YANG
DIMAKSUD DENGAN KEJADIAN SINGULARITAS? BAGAIMANA CARA
MENYELESAIKANNYA?
Jawab :
Penyelesaian:
Menganggap sebuah material terdistribusi dengan densitas permukaan (x,y) gr/cm2 di
atas bidang horisontal z = 0. Untuk menghitung medan gravitasi mantel ini pada titik Q di
z = 0, kita memilih seperangkat koordinat silinder lingakaran (r,,z) dengan sumbu
vertikal dan titik asal ditempatkan pada Q.

Pada sebuah titik P pada sumbu, potensial gravitasi akan menjadi:


2
r ,
U P G
0 0 r2 z2
r ddr

dan medan gravitasional pada titik P adalah - UP.


Karena potensial U dalam kaitan massa-massa yang terdistribusi secara lokal pada z = 0,
kita menulis untuk efek gravitasi pada P
2
U P (r , )
g P
z
Gz (r
0 0
2
z 2 )3 / 2
r d dr z0

Tanda negatif digunakan karena g diukur dalam arah g. Kita ingin mengevaluasi
Integral ini dalam limit seperti z 0. Secara normal ini akan memimpin ke sebuah
keistimewaan pada Q, dan jadi kita membagi batas integrasi dalam dua bagian: satu
lingkaran kecil pada Q dengan jari-jari , dan yang lain bidang z = 0. Jika jari-jari
dipilih cukup kecil yang seluruh lingakran (r,) tidak berubah secara nilai dari nilai
pada Q, integral pertama menjadi:
2
rd dr z
T1 G Q z r , T1 2G Q 1
0 0
2
z
2 3/ 2
2 z 2


Walaupun dapat menjadi sekecil, kita mengandaikannya menjadi terhingga sehingga,
membatasi bahwa lim T1 2G Q . Dalam penambahan, integral kedua sekarang
z 0

tidak tunggal dan juga lim T2 0 . Oleh karena itu kita menperoleh akhirnya:
z 0

g Q 2G Q
Tetapi posisi Q ada dalam z=0 adalah sembarang, sehingga kita dapat menuliskan:
g x, y 2G x, y
Misalkan kita andaikan bahwa efek gravitasi g(x,y) pada z = 0 dihasilkan oleh distribusi
yang tidak diketahui dari bahan di bawah bidang tersebut. Kemudian apapun juga
susunan massa dapat benar-benar menjadi efek pada setiap titik di z 0 akan sama
persisnya jika diganti oleh distribusi permukaan pada z = 0 (8.6). Densitas mantel
(selimut) ini kemudian disebut strata eqivalen (equivalent stratum) untuk distribusi yang
tidak diketahui dari materi pada z > 0.
Kejadian singularitas adalah kondisi apabila fungsi U(r) dimana r = r0 dalam persamaan
berikut:
(r0 )d3 r0
Up r = G
|r r0 |

Jika r = r0 , yang artinya |r r0 |= 0, maka hasil dari integral tersebut menjadi tidak
terdefenisi, dan perhitungan menjadi tidak bermakna. Untuk menghindari kondisi
singularitas ini dibuat lingkaran kecil di pusat massa dengan jari-jari dan volume v ,
sehingga potensial U pada persamaan di atas menjadi

(r0 )d3 r0 (r0 )d3 r0


U(r) = G G
|r r0 | |r r0 |
Vv v

Integral pada suku pertama tidak singular dan mempunyai nilai nol, maka

(r0 )d3 r0
U(r) = G
|r r0 |
v

Jika cukup kecil, maka (r0 ) dapat dianggap konstan, dan dapat dikeluarkan dari tanda
integral. Dengan demikian diperoleh U(r) sebagai fungsi Green.
1
U(r) = G(r0 )(2 ( ))
|r r0 |

Mengingat bahwa nilai dari:


1
2 (|rr |) = -4(r r0 )
0

Maka,

U(r) = 4G x (r0 )

3. JELASKAN BAGAIMANA DENGAN TEOREMA GAUSS KITA DAPAT


MENENTUKAN MASSA ANOMALI TOTAL DI BAWAH BIDANG
PENGUKURAN! TULISKAN DAN JELASKAN RUMUS AKHIRNYA!
Jawab :

Teorema Gauss dalam dimensi dua


Penempatan garis pusat massa dari sebuah benda berdimensi tiga yang terpendam

Untuk menerapkan teorema Gauss dalam kasus ini, kita membagi benda ke dalam irisan
vertikal dari unit panjang, massa dari salah satu yang kita dapat sebut m. Volume V untuk
digunakan akan menjadi bidang berbentuk D yang dibentuk oleh dua semilingkaran
x2 + y2 = R2 dalam z > 0, yang mana dipindahkan oleh unit jarak dalam arah sumbu y.
Karena kontribusi-kontribusi terhadap integral permukaan dari dua sisi datar dari sektor
ini akan persisnya membatalkan setiap yang lain, kontribusi utama datang semata-mata
dari tepi-tepi. Maka,

U U
4Gm dx lim R d

z z 0 R 0
R
Dan karena (U/R) (2Gm/R) sebagai R , ini mengurangi untuk


g ( x)dx 2Gm

g(x) adalah profil efek gravitasi, yang diukur dalam arah tegak lurus terhadap strike.

4. JELASKAN BAGAIMANA KITA DAPAT MENENTUKAN POSISI TITIK


PUSAT MASSA ANOMALI! TULISKAN DAN JELASKAN RUMUS
AKHIRNYA!
Jawab :
Posisi pusat massa M pada bidang z = 0 dapat ditentukan dengan penerapan teorema
berikut yang berkaitan dengan Kogbetliantz. Efek gravity pada P(x, y, 0) berkaitan
dengan elemen massa dalam volume V pada Q(,,) adalah:


dg G r0 x y 2
2 2
3 / 2
d 3r0
Penempatan pusat massa sebuah benda berdimensi tiga yang terpendam
Sekarang mengingat integral

x

dN i y dg x, y dxdy
2 2

Jika kita misalkan x - = r cos , y - = r sin , maka



dN G r0 d 3 r0 r 2 2
0
3 / 2 2
r 2 dr e i d
0

Yang mana lenyap karena simetri. Oleh karena itu bagian real dan imajiner dN harus
lenyap dengan bebas, memberikan

x dg x, y dxdy 0 y dg x, y dxdy

Misalkan kita menganggap bagian pertama dari persamaan-persamaan dua ini. Hal ini
memberikan kita

dg x, y dxdy 2 G d m r0

x d g x, y dx dy

Jika sekarang kita mengintegrasikan kedua sisi dari persamaan ini atas volume V, kita
memperoleh

xdg x, y dxdy 2G dm 2Gx
V

dimana x adalah koordinat pusat massa M. Dengan cara yang sama,



ydg x, y dxdy 2GMy

Telah dihitung M dari (8-26) x dan y sekarang dapat ditentukan.

5. MENGAPA PELAKSANAAN KONTINUASI BAIK KE ATAS MAUPUN KE


BAWAH LEBIH MUDAH BILA DILAKUKAN DALAM KAWASAN
FREKUENSI SPASIAL?
Jawab :
Kontinuasi upward merupakan proses kontinuasi data yang seakan kita melakukan
pengukuran di tempat yang lebih tinggi dari pada tempat pengukuran sesungguhnya.
Kontinuasi dimaksudkan untuk mengurangi efek anomali dangkal dan untuk
mendapatkan efek anomali magnetik dari benda dalam yang dikenal sebagai anomali
regional (untuk menyederhanakan kenampakan peta magnetic dengan menekan pola-pola
lokal) atau untuk mendapatkan anomaly regional.

( , , 0 )
(, , 0 ) =
2 [( )2 + ( )2 + 2 ]3/2

dengan U (z, y, z0) adalah anomaly Bouguer lengkap di bidang datar.


Apabila dilaksanakan dalam kawasan frekuensi spasial maka dapat dikatakan sebagai
low pass filter, artinya filter ini digunakan untuk mendapatkan frekuensi lemah dengan
cara mereduksi (menghilangkan frekuensi tinggi) atau menguatkan resolosi anomaly
tinggi.

(, ) = exp (2 + 2 ) (, )

() = exp() ()
Kontinuasi downard, yaitu mendekatkan bidang pengukuran terhadap benda anomali
dan ini berarti mendominankan pengaruh anomali benda lokal/dangkal atau untuk
mendapatkan anomali lokal.

(, )
() =
2 3

Apabila dilaksanakan dalam kawasan frekuensi spasial maka ini disebut dengan high
pass filter, artinya filter ini digunakan untuk mendapatkan frekuensi yang tinggi dengan
cara mereduksi atau menghilangkan frekuensi yang lemah atau menguatkan resolusi
anomaly lemah.

(, ) = exp (+2 + 2 ) (, )

() = exp(+) ()

6. BUATLAH DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN KONTINUASI KE ATAS DAN


KE BAWAH! APA MANFAATNYA?
Jawab :
Downward Continuasi melingkupi daerah yang memiliki ekses massa sehingga densitas
target dapat diketahui berdasarkan nilai medan gravitasi dibawah permukaan berdasarkan
kedalaman, apabila terdapat anamoli medan gravitasi yang cukup tinggi pada kedalaman
tertentu, maka dapat diinterpretasikan bahwa daerah anolmali tersebut adalah bidang
batas antar lapisan bawah permukaan bumi, dan hasil ini dapat dibandingkan dengan log
densitas.
Yang telah dilakuakan adalah dengan menggunakan ES untuk survey di atas sedimen,
(, , 0)
(, , 0) = ; (, , 0) = (, , 0)
2
Untuk melihat undulasi di bawah permukaan dengan continuasi ke atas maka alurnya
adalah:

(, , 0) = (, , +)
Upward Continuation

(, , ) = , (, , 0)

(, , +) = (, , +)

(, , +) = (, , +). 2

(, , +)
(, , +) =

Untuk melihat undulasi di bawah permukaan dengan kontinuasi ke bawah maka alurnya
adalah:

(, , 0) = (, , +)
Downward Continuation

(, , +) = +, (, , 0)

(, , +) = (, , +)

(, , +) = (, , +). 2

(, , +)
(, , +) =

7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN DERIVASI POTENSIAL GRAVITASI?
BAGAIMANA CARA MELAKSANAKANNYA? APA MANFAATNYA?
Jawab :
Derivasi potensial gravitasi adalah penurunan 2 kali suatu fungsi medan gravitasinya dari
efek bidang atas dan bawah pada z = 0.
Cara melaksanakannya dengan cara melakukan pada bangun setengah ruang (half-space)
z 0 dapat langsung dilakukan diferensiasi pada persamaan:

1 g ( , )
U (r )
2

R dd z0
0

tetapi dalam bangun setengah ruang (half-space) z > 0, integral pertama harus dibalik
kemudian dideferensialkan. Untuk mengilustrasikannya maka harus menghitung derivatif
vertikal yang pertama dari efek gravitasi di atas dan di bawah bidang z = 0.
g
Manfaatnya yaitu untuk menghitung pada Z >0 dengan suatu niali yang telah
z
ditentukan terlebih dahulu dengan invers forier yang melibatkan filter untuk menghitung
downward kontinuasi dengan frekuensi spasial high pass filter.

8. APA YANG DIMAKSUD DENGAN EKSPANSI MULTIPOLE MEDAN


POTENSIAL GRAVITASI? JELASKAN BAGAIMANA KONSEPNYA DAN
APA MANFAATNYA?
Jawab :
Pada prinsipnya interpretasi gravitasi dengan metode ekspansi multipole adalah
interpretasi langsung. Interpretasi gravitasi ini digunakan untuk menentukan exess mass
dari benda sumber anomali gravitasi. Dengan pemodelan secara teoritis yang berdasarkan
pada tiga buah momen multipole yaitu B00 , B02 , B22 , ketiga momen multikutub tersebut
menentukan bentuk massa dari benda anomali, dengan ketentuan:

bm
l = 4G(2l + 1)
1
(r0 )r0l ylm (0 0 )d3 r0
v

Untuk bm
l pada persamaan tersebut di atas terdapat 2l-1 yang memungkinkan mereduksi
momen multipole dari benda. Besarnya bm
l ini hanya bergantung pada bentuk rasi volume

itu yang pada prinsipnya dapat ditentukan secara khusus dari medan potensial luar,
sehingga bm
l dapat digunakan sebagai cara untuk membuat intepretasi langsung.

B00 B20 (3z 2 r 2 ) 3B22 (x 2 y 2 )


U(x, y, z) = + +
r 2r 5 r5
Dapat dianggap merupakan wakilan pasti dari anomali potensial gravitasi benda
bermassa M. Sumbu x, y, z dalam persamaan ini adalah sumbu simetri benda dengan
volume V yang dalam kerangka ini momen benda dapat dihitung dengan mudah.
B00
Persamaan g (x, y) = dibutuhkan untuk mencocokan data yang telah diperoleh di
r2

lapangan. Sedangkan tujuan intepretasi gravitasi pada dasarnya adalah menghitung


momen multipole B00 , B02 , B22 yang meliputi:
1. Ellipsoida tiga dimensi dengan sumbu-sumbu a,b,c dan kerapatan sama .
2. Silinder elliptika
3. Balok

9. APA YANG DIMAKSUD DENGAN INTERPRETASI KUANTITATIF


ANOMALI MEDAN GRAVITASI? BERIKAN CONTOHNYA!
Jawab :
. Interpretasi kuantitatif anomali medan gravitasi yang dilaksanakan dengan pemodelan
maju (forward modeling) atau pemodelan inversi (invers modeling) guna menduga
posisi, bentuk, ukuran, dan nilai densitas benda target survey.
Contoh :

Gambar Kontur Anomali Bouger


10. APAKAH KONSEP INTERPRETASI KUANTITATIF DAPAT
DIKEMBANGKAN DENGAN METODE INVERSE? JELASKAN KONSEP
PEMIKIRAN ANDA!
Jawab :
Konsep interpretasi kuantitatif dapat dikembangkan dengan metode inverse, dengan
pemodelan maju (forward modeling) atau pemodelan inversi (invers modeling) guna
menduga posisi, bentuk, ukuran, dan nilai densitas benda target survey.

Peta kontur
, , ,
Anomali
Bouger

Menghitung nilai GM Iterasi


(Anomali Massa)

Menentukan lokasi Model


Q(0,0,zo)

Menghitung nilai zo No
Pencocokan
Model

Menghitung nilai
(dip)

Menghitung nilai
momen
0 22

Menghitung nilai
struktur

Yes
Hasil interpretasi
kuantitatif (kedalaman,
dip, strike dll)
11. APAKAH PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP, PENANGANAN
DATA, PENGOLAHAN DATA, INTERPRETASI, DAN PEMODELAN
SURVEY GRAVITASI DAN MAGNETIC?
Jawab :
1- Sama-sama mengukur beda medan potensial pasif
2- Sama-sama dapat mengukur medan absolute
3- Sama-sama medan utamanya bervariasi terhadap posisi (lintang) dan
(cenderung
mengecil) terhadap waktu
4- Variasi Gravitasi relative kecil & uniform dibanding Magnetik
5- Instrument Gravitasi lebih sensitive, lebih mahal dan luas dalam operasional
lapangannya
6- Variasi waktu medan Magnetik lebih cepat dan kompleks daripada medan
Gravitasi
7- Factor koreksi pada Gravitasi lebih complicated, bahkan terhadap semua
metoda geofisika lainnya
8- Tingkat akurasi medan anomaly magnetic lebih besar
9- Kerjaan di lapangannya, Gravitasi lebih lambat dan butuh personal skill yang
tinggi.

12. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PSEUDOGRAVITASI DALAM


METODE MAGNETIK? APA MANFAATNYA? BAGAIMANA CARA
UNTUK MENGIMPLEMENTASIKANNYA?
Jawab :
Transformasi pseudogravitasi baik digunakan untuk interpretasi anomali magnetik
dikarenakan transformasi tersebut merupakan analogi dari data gravitasi untuk benda
magnet dengan massa jenis yang sebanding. Kesebandingan yang terjadi dalam
transformasi ini bernilai 100kg/m3per A/m, sehingga 1 A/m 102 gamma dan 1
gamma 1 kg/m3 . Menurut Blakely (1995), benda termagnetisasi dan rapat massa
uniform yang menyebabkan potensial magnetik V dan potensial gravitasi U dapat
direlasikan menggunakan persamaan poison sebagai berikut (dengan asumsi M dan
adalah konstan) :
Dimana = Densitas
M = Intensitas magnetisasi
= Arah magnetisasi
= Komponen medan gravitasi saat arah magnetisasi
Hasil dari transformasi pseudogravitasi ini dapat digambarkan sebagaimana berikut :
13. BAGAIMANA CARA UNTUK MENDAPATKAN KOMPONEN VERTIKAL
DARI MEDAN MAGNETIK TOTAL? APAKAH KEUNTUNGANNYA?
Jawab :
Vertikal Derivatif Kedua
Sebuah peta turunan kedua vertikal medan potensial dapat dihitung oleh aplikasi dari
suatu domain frekuensi atau filter ruang pendaftaran ke file grid potensi lapangan.
Hasilnya adalah perangkat tambahan atau peta anomali sisa berhubungan dengan
kelengkungan "" bidang masukan. Infleksi poin pada anomali medan masukan akan
nilai nol pada peta derivatif dan mungkin memiliki interpretasi signifikansi khusus.
14. JELASKAN PROSES PELAKSANAAN KONTINUASI KE ATAS DAN KE
BAWAH UNTUK MEDAN MAGNETIK! BUATLAH DIAGRAM ALIRNYA!
Jawab :
Kontinuasi adalah transformasi matematis antar bidang ketinggiandari titik-
titik akuisisi data, sehingga dapat dipakai sebagai filter.
a. Kontinuasi UpWard
Kontinuasi upward merupakan proses kontinuasi data yang seakan kita melakukan
pengukuran di tempat yang lebih tinggi dari pada tempat pengukuran
sesungguhnya Kontinuasi dimaksudkan untuk mengurangi efek anomali dangkal
dan untuk mendapatkan efek anomali magnetik dari benda dalam yang dikenal
sebagai anomali regional (untuk menyederhanakan kenampakan
peta magnetik dengan menekan pola-pola lokal) Dengan demikian, kontinuasi up
ward bisa dikatakan sebagai low pass filter
Prinsip Kontinuasi :
Medan magnetik memenuhi hukum Laplace. Dengan demikian dimungkinkan
untuk menghitung medan magnetik pada suatu area permukaan tertentu jika
diketahui besar medan magnetik di suatu luasan permukaan yang lain selama
diantara kedua permukaan tersebut dianggap tidak ada benda bermassa (yang
dapat menimbulkan medan magnetik)
b. Kontinuasi DownWard
Kebalikan dari Kontinuasi upward, yaitu mendekatkan bidang pengukuran
terhadap benda anomali dan ini berarti mendominankan pengaruh anomali benda
lokal/dangkal Meskipun kontinuasi down ward bukanlah low cut filter tetapi ia
bisadikatakan sebagai sebuah high pass filter ( menguatkan resolosi anomali
lemah)

15. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN FAKTOR DEMAGNETISASI?


MENGAPA HARUS DIPERHATIKAN?
Jawab :
Untuk tubuh seperti lembaran, faktor demagnetisasi lebih besar untukmagnetisasi
melintang daripada paralel. Suseptibilitas sesungguhnyaadalah selalu lebih kecil
dalam arah melintang plat daripada arah paralelnya. Tubuh sheet like mempuyai aeolotropy
magnetik alami,tendensinya adalah membelokkan magnetisasi M keluar arah H0
menuju bidang tubuh. Efek aeolotropy mulai nampak jika k melebihi nilai kira-kira
0,02 emu, yang menyebabkan arah M yang dikontrol oleh dip tubuhpada arah H0.

Ketika ini terjadi, koreksi khusus untuk efek demagnetisasi mungkin perlu.
Menurut teori nilai batas, medan magnet di dalam tubuh yang peka dapat seragam
hanya jika tubuh terikat oleh permukaan derajat dua, seperti elipsoid. Untuk berbagai
alasan, lebih tepat untuk menggunakan bentuk seperti lebaran atau prisma sebagai
model interpretasional, dan juga lebih sederhana diasumsikan bahwa tubuh
termagnetisasi uniform. Asumsi ini akan benar-benar gagal di dekat pinggiran dan
sudut, tetapi akan memuaskan dalam keseluruhan tubuh.
Ketidak beruntungan pendekatanini adalah kesulitan untuk test kekakuan,
tetapi volume yang dipengaruhi umumnya kecil untuk tubuh yang mempunyai bentuk
sederhana dimana efek magnetisasi tidak uniform di dekat pinggiran dan di sudut
mungkin diabaikan.

16. APA YANG DIMAKSUD DENGAN INTERPRETASI KUANTITATIF


ANOMALI MEDAN MAGNETIK?
Jawab :
Interpretasi kuantitatif anomali magnetik adalah Interpretasi kuantitatif
yang dilaksanakan dengan pemodelan maju (forward modeling) atau pemodelan inversi
(invers modeling) guna menduga posisi,bentuk, ukuran, dan nilai suseptibilitas atau
magnetisasi benda target survey.

Gambar diagram alir survey magnetik adalah :

Anda mungkin juga menyukai