TESIS I
Defragmenting Struktur Berpikir Siswa
dalam Menyelesaikan Masalah Pertidaksamaan Eksponen
oleh Fitri Kumalasari (2016)
Pembimbing I : Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si
Pembimbing II : Prof. Dr. Cholis Sadijah, M.Pd, M.A
1. Latar Belakang Penelitian
Resume Latar Belakang
Salah satu kemampuan dasar matematika yang harus dimiliki oleh siswa yaitu
kemampuan koneksi matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melihat
koneksi matematika siswa yaitu dengan melihat kesalahan yang dilakukan siswa pada
saat menyelesaikan permasalahan matematika. Tanpa adanya koneksi yang kuat, siswa
akan mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep atau prosedur matematika,
sehingga cenderung melakukan kesalahan. Sebagian besar siswa masih banyak yang
mengalami kesalahan dalam menyelesaikan masalah pertidaksamaan eksponen yang
disebabkan karena belum adanya kesesuaian antara struktur berpikir dengan masalah
yang dihadapi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu
dengan melakukan defragmenting struktur berpikir yang benar dalam menyelesaikan
masalah matematika, khususnya pada materi pertidaksamaan eksponen.
Analisis Latar Belakang
Kelebihan Kekurangan
Alur latar belakang mengalir cukup Penulis menegaskan bahwa sebagian
baik. besar siswa masih belum mampu
Latar belakang yang telah dipaparkan mengoneksikan dengan baik konsep-
sesuai dengan judul yang diangkat konsep yang telah mereka pelajari.
pada tesis. Kata sebagian besar menunjukkan
Setiap jenis kesalahan yang dilakukan ketidak-akuratan data, seharusnya
oleh siswa telah dipaparkan oleh diikuti persentase siswa satu kelas.
penulis beserta data hasil pengerjaan Penulis menuliskan di latar
siswa yang masih salah pada materi belakangnya bahwa kesalahan
eksponen. prosedural yang dilakukan oleh siswa
Hasil penelitian terdahulu juga menunjukkan belum adanya
dipaparkan oleh penulis terkait kesesuaian antara struktur berpikir
1
efektifitas defragmenting untuk siswa dengan masalah yang dihadapi
dijadikan sebagai alasan kuat bagi tanpa ada rujukan bagaimana penulis
penulis menerapkan defragmenting sampai dapat menyimpulkan hal
struktur berpikir siswa dalam tersebut.
memperbaiki kesalahan siswa. Keterkaitan antara koneksi matematis
Penulis juga memaparkan jenis-jenis dengan struktur berpikir siswa tidak
defragmenting menurut beberapa ahli dijelaskan, awalnya penulis
yang juga akan digunakan dalam menjelaskan bahwa kesalahan yang
penelitiannya, seperti disequilbrasi, dilakukan oleh siswa dikarenakan
conflict cognitive, dan scaffolding. kemampuan koneksi matematis siswa
rendah, selanjutnya penulis
menegaskan bahwa kesalahan yang
dilakukan siswa dikarenakan tidak
adanya kesesuaian struktur berpikir
dengan masalah yang dihadapi.
Penulis tidak menuliskan perbedaan
(keterbaruan) penelitiannya dengan
penelitian-penelitian yang sudah ada
sebelumnya.
2. Rumusan Masalah
Isi Rumusan Masalah
Bagaimana defragmenting struktur berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah
pertidaksamaan eksponen?
Analisis Rumusan Masalah
Kelebihan Kekurangan
3. Tujuan Penelitian
Isi Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan defragmenting struktur berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah
pertidaksamaan eksponen.
Analisis Tujuan Penelitian
Kelebihan Kekurangan
2
Definisi operasional yang dituliskan yaitu definisi tentang proses berpikir, struktur
berpikir, struktur masalah, defragmenting struktur berpikir, dan masalah pertidaksamaan
eksponen dalam penelitian ini. Sedangkan kajian pustaka yang dituliskan yaitu terkait
struktur berpikir, defragmenting struktur berpikir, dan kesalahan dalam menyelesaikan
masalah pertidaksamaan eksponen.
Analisis Definisi Operasional dan Kajian Pustaka
Kelebihan Kekurangan
5. Metodologi Penelitian
Resume Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dan termasuk jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu beberapa siswa kelas X MIA di SMAN 6
Malang. Subjek penelitian yang dipilih yaitu siswa-siswa yang melakukan kesalahan
pada soal yang telah diberikan, namun memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Penulis juga menuliskan data dan sumber data, kehadiran peneliti, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan tahap-tahap penelitian.
Analisis Motodologi Penelitian
Kelebihan Kekurangan
3
Analisis Hasil dan Pembahasan Penelitian
Kelebihan Kekurangan
7. Kesimpulan
Resume Kesimpulan
Defragmenting yang diberikan peneliti kepada siswa dengan tingkat kesalahan
rendah cukup dengan memberikan disequilibrasi dan scaffolding. Sedangkan untuk siswa
dengan tingkat kesalahan sedang dan tinggi, defragmenting yang dilakukan peneliti
adalah dengan memberikan disequilibrasi, confilct cognitive, dan scaffolding. Pemberian
defragmenting pada siswa dengan tingkat kesalahan tinggi cenderung lebih lama, yaitu
dengan memberikan disequilibrasi, confilct cognitive, dan scaffolding beberapa kali
untuk membantu siswa memperbaiki kesalahannya dalam menyelesaikan masalah
pertidaksamaan eksponen.
Analisis Kesimpulan
Kelebihan Kekurangan
4
PERBANDINGAN LIMA TESIS TENTANG DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR