PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
1411020110
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebiasaan merokok pada umumnya dimulai pada saat remaja. Perilaku merokok
dikalangan remaja putri sekarang ini bukanlah hal yang baru. Tidak jarang kita menemukan
remaja putri yang masih menggunakan seragam sekolahnya, merokok bersma teman-
temannya ataupun sendiri., baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-
sembunyi . kegiatan tersebut sering dilakukan saat individu mulai sekolah menenganh atas,
bahkan mungkin sebelumnya. Alasan para remaja menggunakan rokok adalah untuk
menghilangkan kecemasan, kemurungan, ketakutan dan sulit tidur.
Usia 10-14 tahun merupakan masa remaja awal dimana pada masa ini remaja
senang mencoba, ingin tahu dan mencari sesuatu yang dianggap bernilai. Semakin muda
umur mulai merokok, maka derajat ketergantungan akan semakin tinggi dan mengalami
dampak gangguan kesehatan yang lebih parah. Ada banyak faktor yang melatar belakangi
remaja menjadi perokok, antara lain faktor pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengaruh
iklan, konsep diri, dan pengetahuan.
Menurut Kementrian kesehatan pada tahun 2017 menunjukan bahwa pravalensi
perokok di Indonesia pada usia >15 tahun meningkat sebesar 36,3% dibandingkan tahun
2016 yaitu 23,1%. Saat ini Indonesia menjadi negara nomor 3 terbanyak jumlah
perokoknya di dunia setelah China dan India dengan konsumsi 220 milyar batang
pertahun. China menduduki peringkat pertama negara dengan perokok terbesar di dunia
sebanyak 30%, diikuti dengan India 11,2% , Indonesia berada di peringkat ketiga
sebanyak 4,8%. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat terutama pada usia anak-
anak dan remaja usia 15-19 tahun. Di antara remaja usia 13-15 tahun terdapat 20%
perokok, 41% remaja laki-laki dan 3,5% remaja perempuan
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang menunjukkan perokok usia di
atas 15 tahun sebanyak 36,3%. Sebagian besar dari mereka ialah perokok laki-laki dengan
prevalensi 64,9% dan jumlah ini merupakan yang terbesar di dunia. Sementara itu,
prevalensi pada perempuan mengalami peningkatan dari 5,2 % pada tahun 2007 menjadi
6,9% pada tahun 2013. Sekitar 6,3 juta wanita Indonesia usia 15 tahun ke atas juga
merokok.
Pada kenyataannya remaja putri diwilayah banyumas banyak yang merokok.
Hal ini disebabkan oleh tingkat stress remaja dan perubahan gaya hidup yang cenderung
terkadang mengikuti teman-temannya, dan biasanya ditempat kost mereka bagi mereka
yang tinggal dikost. Tempat yang biasanya didataangi oleh para remaja seperti tempat
nongkrong diwilayah kampus, terlihat beberapa remajaa putri yang merokok bersama
teman setiap harinya. Berdasarkan kenyataan tersebut maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul Hubungan Antara Tingkat Stres dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku
Merokok Pada Remaja Putri di Wiayah Banyumas.