Anda di halaman 1dari 5

Judul Paper

Abstrak
BAB I : PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Lingkungan merupakan hal penting untuk dijaga dalam suatu kehidupan karena
lingkungan mencerminkan gaya hidup masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di
sekitarnya. Melihat pemandangan yang indah, bersih dan teratur merupakan keinginan semua
manusia, maka dari itu sebagai masyarakat yang beraktivitas di suatu lingkungan memiliki
kewajiban akan kelestarian lingkungan tersebut. Peningkatan jumlah penduduk dapat
mengancam kelestarian lingkungan jika tidak dikelola dengan baik karena dengan seiring
peningkatan itu jumlah konsumsi pun akan meningkat dan memunculkan masalah lain yaitu
sampah. Sampah akan terus meningkat sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk karena
sifat manusia yang konsumtif.

Sampah didefinisikan sebagai semua bentuk limbah berbentuk padat yang berasal dari
kegiatan manusia dan hewan kemudian dibuang karena tidak bermanfaat atau keberadaannya
tidak diinginkan lagi. (Tchobanoglus, 1993). Ada beberapa kategori sumber sampah yang
dapat digunakan sebagai acuan klasifikasi sumber sampah, yaitu : sumber sampah yang
berasal dari perumahan, daerah komersial (pertokoan, hotel, restaurant dll), fasilitas umum,
fasilitas sosial dan sumber lainnya. (Saputro, 2014).

Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata yang biasanya terbuat dari kayu, sering
digunakan untuk berbagai kepentingan misalnya untuk menulis, mencetak, menggambar, dan
membungkus. Penggunaan kertas saat ini telah mencapai angka yang sangat tinggi. Ada
beberapa jenis kertas antara lain kertas HVS, kertas tissu, kertas minyak, dan kertas seni (art
paper). (Sanastri,2014).

Dalam artikel terdapat informasi tentang jumlah dan potensi sampah kertas. Jumlah
timbulan sampah kertas relatif banyak. Sebagai contoh, kota Jakarta pada tahun 1997/1998
diperkirakan menghasilkan sampah kertas sejumlah 2.989 m3/hari, atau 10,11% dari jumlah
sampah keseluruhan (29.568 m3/hari) (BPS, 1998). Sementara itu dari keseluruhan sampah
kertas, sebanyak 71,2% (2.126 m3/hari) diambil oleh pemulung (BPPT, 1996). Dalam
lingkup nasional, (dengan asumsi jumlah penduduk 180 juta jiwa, laju produksi sampah 2
liter/orang/hari, dan komposisi 6,17%) jumlah timbulan sampah kertas di Indonesia dapat
mencapai 1.599.000 ton/tahun.

Dalam upaya penanganannya pemerintah membutuhkan kesadaran dan peran serta


masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, karena pelestarian lingkungan adalah
kewajiban kita semua. salah satu penangannanya adalah penerapan program 3R (Reduce,
Reuse dan Recycle). Dengan melihat peluang tersebut, penulis mengembangkan kertas bekas
seperti koran dan majalah bekas yang sudah tidak digunakan sebagai ornamen dinding rumah
dari kertas bekas yang motifnya sederhana namun bernilai seni tinggi.
1.2.TUJUAN
Tujuan dari paper ini yaitu :
1. Membantu mengurangi global warming dengan mendaur ulang sampah non organik,
seperti kertas bekas dari koran dan majalah bekas.
2. Meningkatkan keterampilan berwirausaha dan kreatifitas.
3. Menciptakan inovasi baru pada ornamen dinding rumah dengan menggunakan kertas
bekas.
4. Mengenalkan produk inovasi Ornamen dinding rumah dari kertas bekas pada
masyarakat luas terutama remaja.
5. Terciptanya peluang usaha mandiri bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan penghasilan
dalam bidang kewirausahaan.

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1. KONDISI LINGKUNGAN

Kertas merupakan lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling menempel
dan menjalin. Linberg (2000) dalam Dewi (2006) mendefinisikan kertas sebagai produk yang
dibuat dari serat dimana dinding terluar dari serat telah dihancurkan melalui proses mechanical
pre-treatment. Perlakuan ini diharuskan agar terjadi ikatan hidrogen antar serat, ikatan inilah
yang menyebabkan sifat kohesi sehingga kertas menjadi kuat. Kertas adalah bahan yang tipis dan
rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan
biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia khususnya kertas maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomis. Secara umum jenis sampah dapat dibagi menjadi dua yaitu sampah
organik maupun anorganik. Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik
(sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-
daunan,sampah dapur, dan lain-lain. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (hancur/membusuk)
secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering,seperti kerats,plastic kaleng dan sebagainya.
Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami (Walhi,1995).

Dalam kenyataannya jenis sampah yang paling sering merusak lingkungan adalah jenis
sampah anorganik, khususnya sampah kertas. Hal ini dikarenakan sampah jenis ini tidak dapat
mengalami pembusukan secara alami sebagaimana sampah organik. Penggunaan materi
berbahan kertas dari sektor rumah tangga dan sektor industry semakin meningkat yang pada
akhirnya semakin banyak pula sampah yang sulit terurai.

Sampah sebenarnya memiliki dua dampak yang saling bertentangan. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik dapat menimbulkan eek negative terhadap lingkungan hidup dan kesehatan
manusia. Sebaliknya jika dikelola dengan baik, maka sampah akan menimbulkan efek positif
terhadap lngkungan hidup serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai