TRK II
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan Paper ini dengan judul
“CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor) DALAM PRODUKSI
PROPYLEN GLYCOL PADA SEBUAH INDUSTRI KIMIA”. Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengolahan Pangan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Paper ini, terdapat banyak
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
demi tercapainya paper yang jauh lebih sempurna dari pembuatan paper
yang sekarang telah kami susun, untuk waktu yang akan datang. Semoga
paper ini dapat memberikan manfaat bagi kami sendiri maupun bagi
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
ABSTRAK.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................................5
Perumusan Masalah ........................................................................................................5
Tujuan..............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA
Konstruksi Argumen Penulis .........................................................................................6
Pengertian Reaktor CSTR ..............................................................................................6
Neraca Massa pada Reaktor CSTR.................................................................................7
Mekanisme Kerja Reaktor CSTR ...................................................................................8
Konfigurasi Reaktor CSTR.............................................................................................8
Keuntungan dan Kerugian.............................................................................................10
Spesifikasi Reaktor........................................................................................................11
KESIMPULAN..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor) DALAM
PRODUKSI PROPYLEN GLYCOL PADA SEBUAH
INDUSTRI KIMIA
Abstrak
4
Pendahuluan
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan
5
3. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan
Reaktor CSTR dalam memproduksi suatu produk kimia.
4. Mengetahui spesifikasi Reaktor CSTR yang digunakan untuk
memproduksi Propylen Glycol.
Tinjauan Pustaka
Propylene glycol adalah salah satu senyawa turunan dari propilen yang
mempunyai rumus kimia C3H8O2 dan mempunyai nama komersial
Propylene Glycol Industrial (PGI) dan Propylene Glycol USP (PG USP),
sedangkan nama dari senyawa ini adalah 1,2- Propanediol. Senyawa ini
mempunyai sifat jernih, cair, kental, sedikit berbau, sedikit pahit, dan
memiliki tekanan uap rendah (Kirk dan Othmer, 1983). Adapun kegunaan
dari propylene glycol adalah sebagai bahan baku resin poliester tak jenuh,
pelarut dalam industri makanan, bahan pelembab pada industri kosmetik,
campuran obat, serta sebagai plastisizer dan antifreeze.
Propylen Glycol merupakan hasil reaksi antara Propylen Oxide dan
H2O dengan bantuan katalis asam yang bekerja secara endotermis. Untuk
mendapatkan konversi optimum salah satu faktor yang menjadi penentunya
adalah dari jenis reaktor yang digunakan. Dimana dalam proses ini reaktor
yang digunakan adalah reaktor CSTR. Ada beberapa pertimbangan dalam
menggunakan reaktor ini, selain karena dapat memaksimalkan konversi,
reaktor ini merupakan reaktor yang sangat cocok untuk bahan baku berfase
cair. Adanya Impeler/motor pengaduk dalam CSTR memungkinkan reaksi
terjadi pada suhu dan tekanan yang sama.
6
Untuk reaksi fase gas (nonkatalitik) reaksinya berlangsung cepat
tetapi untuk reaksi pada fase ini akan mudah terjadi kebocoran sehingga
dinding reaktor harus dibuat tebal. Contohnya: pada reaksi pembakaran,
untuk reaksi fase cair (katalitik) reaksinya berlangsung dalam sistem koloid.
CSTR banyak dipakai pada industri kimia dan dapat dipakai satu atau lebih
dan juga bisa disusun secara seri. Pada CSTR kecepatan volumetrik umpan
yang masuk sama dengan kecepatan volumetrik hasil (produk) yang keluar
sehingga kecepatan akumulasinya sama dengan nol. Adanya pengadukan
yang sempurna menyebabkan komposisi di dalam reaktor sama dengan
komposisi yang keluar dari reaktor, begitu pula dengan parameter lain,
seperti: kosentrasi, konversi reaksi, dan kecepatan reaksi.
Umpan/
reaktan
RATB
Uniformly
mixed Produk atau
hasil reaksi
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) banyak dipakai di industri kimia
baik yang hanya sebuah reaktor saja, maupun beberapa reaktor yang
dihubungkan seri. Keadaan pengadukan dan perpindahan panas dalam RATB
hampir sama dengan Reaktor Alir Pipa (RAP). Pemanasan atau pendinginan
dengan menggunakan coil atau selubung (jacket). Umpan yang masuk dalam
reaktor langsung tercampur dengan larutan yang ada dalam reaktor maka
7
konsentrasi zat pereaksi turun dengan cepat sehingga laju reaksi rata-rata dalam
RATB lebih kecil dari pada laju reaksi rata-rata dalam RAP yang volumenya sama
dengan kondisi operasi yang sama.
8
Pertama, ditinjau dari konversi reaksinya. Feed yang masuk ke reaktor
pertama dalam suatu rangkaian reaktor susunan seri akan bereaksi
membentuk produk yang mana pada saat pertama ini masih banyak reaktan
yang belum bereaksi membentuk produk di reaktor pertama, sehingga
reaktor selanjutnya berfungsi untuk mereaksikan kembali reaktan yang
belum bereaksi dan seterusnya sampai mendapatkan konversi yang
optimum. Secara sederhana, reaksi yang berlangsung itu dapat dikatakan
berkali-kali sampai konversinya optimum. Konversi yang optimum
merupakan maksud dari suatu proses produksi. Sementara itu jika dengan
reaktor susunan paralel, dengan jumlah feed yang sama, maka reaksi yang
terjadi itu hanya sekali sehingga dimungkinkan masih banyak reaktan yang
belum bereaksi. Walaupun pada outletnya nanti akan dijumlahkan dari
masing-masing reaktor, namun tetap saja konversinya lebih kecil, sebagai
akibat dari reaksi yang hanya terjadi satu kali.
Kedua, tinjauan ekonomisnya. Dalam pengadaan alat yang lain, misal jika
seri hanya memerlukan satu wadah untuk bahan baku (baik dari beton
ataupun stainless steel), dan konveyor yang digunakan juga cukup satu.
Namun jika paralel mungkin memerlukan wadah lebih dari satu ataupun
konveyor yang lebih dari satu untuk memasukkan feed ke masing-masing
reaktor. Konsekuensi yang lain dari suatu reaktor rangkain paralel adalah
karena masih ada reaktan yang banyak belum bereaksi maka dibutuhkanlah
suatu recycle yang berakibat pada bertambahnya alat untuk menampungnya,
sehingga lebih mahal untuk mendapatkan konversi yang lebih besar
9
Contoh rangkaian reaktor secara paralel.
10
koefisien perpindahan panas yang rendah pula. Oleh karena itu
untuk reaksi yang sangat eksotermis tidak dianjurkan.
Spesifikasi Reaktor
Dibawah ini adalah tabel spesifikasi reaktor CSTR yang digunakan dalam
proses pembuatan Propylen Glycol
Rangkuman
F2
Nama Reaktor
Kode R-01
Tempat berlangsungnya reaksi pembentukan produk
Fungsi utama propylene glycol
Tipe CSTR ( Continous Stirred Tank Reactor)
Bahan Konstruksi Stainless Steels SA- 167 Grade 11 Tipe 316
Bentuk Silinder tegak dengan bentuk head dan bottom adalah
11
torispherical
Kondisi Operasi
Tekanan 3 atm
Temperatur 52oC
Fase Cair
Kapasitas 359,8022 ft3
Dimensi
Diameter Dalam
10 ft
(ID)
Diameter Luar (OD) 10,499 ft
Tinggi Shell 16 ft
Tebal Shell Course 1&2 = 3/8 inch = 0,3750 inch
Tebal Head 0,3125 inch
Tinggi Cairan 5,9775 ft
Tinggi Total Reaktor 19,2672 ft
Motor Pengaduk
Jenis Flate Blade Turbin Impellers
Jumlah Blade 6
Diameter Pengaduk 3,33 ft
Jumlah Baffle 1 buah
Lebar Baffle 0,833 ft = 9,996 inch
Kecepatan
60 rpm
Pengadukan
Daya Motor 6 HP
Jaket Pendingin
Tinggi Jaket 6,5752 ft
Diameter Jaket 16,9691 ft
Tebal Jaket 5/16 inch = 0,3125 inch
Fluida Pendingin Air
Kesimpulan
12
diatas mengatakan bahwa dengan adanya motor pengaduk pada reaktor
memungkinkan reaksi terjadi pada suhu dan tekanan yang sama. Proses
tersebut sangat cocok untuk memproduksi Propylen Glycol yang bekerja
secara endotermis. Penggunaan 2 atau lebih reaktor CSTR secara seri dalam
menghasilkan produk yang lebih banyak dibandingkan penggunaan secara
paralel ataupun dengan hanya menggunakan satu reaktor saja.
DAFTAR PUSTAKA
13
Othmer and Kirk, Encyclopedia of Chemical Technology, 1982, John Wiley
and Sons, Inc
14