Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PAPER

TRK II

CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor) DALAM


PRODUKSI PROPYLEN GLYCOL PADA SEBUAH
INDUSTRI KIMIA

DISUSUN OLEH:

IQBAL JULIANDA 2018710450381

GIOVANI ANGGISTA 2018710450376

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS JAYABAYA

JAKARTA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan Paper ini dengan judul
“CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor) DALAM PRODUKSI
PROPYLEN GLYCOL PADA SEBUAH INDUSTRI KIMIA”. Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengolahan Pangan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Paper ini, terdapat banyak
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
demi tercapainya paper yang jauh lebih sempurna dari pembuatan paper
yang sekarang telah kami susun, untuk waktu yang akan datang. Semoga
paper ini dapat memberikan manfaat bagi kami sendiri maupun bagi
pembaca.

Semarang,23 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
ABSTRAK.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................................5
Perumusan Masalah ........................................................................................................5
Tujuan..............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA
Konstruksi Argumen Penulis .........................................................................................6
Pengertian Reaktor CSTR ..............................................................................................6
Neraca Massa pada Reaktor CSTR.................................................................................7
Mekanisme Kerja Reaktor CSTR ...................................................................................8
Konfigurasi Reaktor CSTR.............................................................................................8
Keuntungan dan Kerugian.............................................................................................10
Spesifikasi Reaktor........................................................................................................11
KESIMPULAN..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

3
CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor) DALAM
PRODUKSI PROPYLEN GLYCOL PADA SEBUAH
INDUSTRI KIMIA

Iqbal Julianda*, Giovani Anggista*

*Mahasiswa, FTI Program Strudi S1 Lanjutan Teknik Kimia, Universitas


Jayabaya

Email : iqbaljuliandra@gmail.com , giovanias24@gmail.com

Abstrak

Kemajuan industri di era globalisasi saat ini mendorong Indonesia


sebagai negara berkembang untuk bersaing dalam bidang industri dengan
negara lain di pasar dunia. Jumlah penduduk yang cukup besar menjadikan
Indonesia harus mampu mengikuti perkembangan tersebut, sehingga
Indonesia tidak hanya bertindak sebagai konsumen melainkan sebagai
produsen. Salah satu sub sektor industri yang sedang berkembang dan
memegang peranan dalam memajukan perindustrian di Indonesia, yaitu
industri kimia. Bagian utama dalam sebuah industri kimia berbasis reaksi
kimia adalah reaktor. Umumnya reaktor yang digunakan adalah reaktor
jenis alir berpengaduk atau biasa disebut reaktor CSTR. Kali ini penulis
akan membahas tentang rektor CSTR yang digunakan untuk memproduksi
Propylen Glycol. Reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor) adalah
salah satu reaktor ideal yang berbentuk tangki alir berpengaduk atau suatu
reaktor yang paling sederhana terdiri dari suatu tangki untuk reaksi yang
menyederhanakan liquid.

Propylen Glycol merupakan hasil reaksi antara Propylen Oxide dan


H2O dengan bantuan katalis asam yang bekerja secara endotermis. Untuk
mendapatkan konversi optimum salah satu faktor yang menjadi penentunya
adalah dari jenis reaktor yang digunakan. Dimana dalam proses ini reaktor
yang digunakan adalah reaktor CSTR. Ada beberapa pertimbangan dalam
menggunakan reaktor ini, selain karena dapat memaksimalkan konversi,
reaktor ini merupakan reaktor yang sangat cocok untuk bahan baku berfase
cair. Adanya Impeler/motor pengaduk dalam CSTR memungkinkan reaksi
terjadi pada suhu dan tekanan yang sama.

Kata Kunci : industri kimia, reaktor, CSTR, Propylen Glycol

4
Pendahuluan

Latar Belakang

Kemajuan industri di era globalisasi saat ini mendorong Indonesia


sebagai negara berkembang untuk bersaing dalam bidang industri dengan
negara lain di pasar dunia. Jumlah penduduk yang cukup besar menjadikan
Indonesia harus mampu mengikuti perkembangan tersebut, sehingga
Indonesia tidak hanya bertindak sebagai konsumen melainkan sebagai
produsen. Salah satu sub sektor industri yang sedang berkembang dan
memegang peranan dalam memajukan perindustrian di Indonesia, yaitu
industri kimia. Pertumbuhan industri kimia dari tahun ke tahun cenderung
naik, dengan kenaikan rata-rata dari tahun 2009 hingga 2017 sebesar 7%
dan terus mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Industri kimia diharapkan dapat berkembang pesat guna mengimbangi
kebutuhan yang semakin berkembang dan meningkat sesuai dengan
kemajuan perekenomian bangsa serta mampu mengimbangi permintaan
pasar dunia dengan tidak mengabaikan kualitas produk. Untuk mendirikan
pabrik kimia diperlukan banyak persiapan, salah satunya yaitu alat alat yang
diperlukan untuk memproduksi suatu produk dan tentunya spesifikasi alat
yang digunakan harus tahan dalam jangka waktu lama karena produksi
pastinya dilakukan secara kontinyu. Bagian utama dalam sebuah industri
kimia berbasis reaksi kimia adalah reaktor. Umumnya reaktor yang
digunakan adalah reaktor jenis alir berpengaduk atau biasa disebut reaktor
CSTR. Kali ini penulis akan membahas tentang rektor CSTR yang
digunakan untuk memproduksi Propylen Glycol.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka


permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan Reaktor CSTR ?
2. Bagaimana mekanisme kerja Reaktor CSTR?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian jika menggunakan Reaktor
CSTR?
4. Bagaimana Spesifikasi Reaktor CSTR untuk memproduksi Propylen
Glycol?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Dapat Mengetahui pengertian dari Reaktor CSTR.
2. Dapat mengetahui mekanisme kerja dari Reaktor CSTR.

5
3. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan
Reaktor CSTR dalam memproduksi suatu produk kimia.
4. Mengetahui spesifikasi Reaktor CSTR yang digunakan untuk
memproduksi Propylen Glycol.

Tinjauan Pustaka

Konstruksi Argumen Penulis

Propylene glycol adalah salah satu senyawa turunan dari propilen yang
mempunyai rumus kimia C3H8O2 dan mempunyai nama komersial
Propylene Glycol Industrial (PGI) dan Propylene Glycol USP (PG USP),
sedangkan nama dari senyawa ini adalah 1,2- Propanediol. Senyawa ini
mempunyai sifat jernih, cair, kental, sedikit berbau, sedikit pahit, dan
memiliki tekanan uap rendah (Kirk dan Othmer, 1983). Adapun kegunaan
dari propylene glycol adalah sebagai bahan baku resin poliester tak jenuh,
pelarut dalam industri makanan, bahan pelembab pada industri kosmetik,
campuran obat, serta sebagai plastisizer dan antifreeze.
Propylen Glycol merupakan hasil reaksi antara Propylen Oxide dan
H2O dengan bantuan katalis asam yang bekerja secara endotermis. Untuk
mendapatkan konversi optimum salah satu faktor yang menjadi penentunya
adalah dari jenis reaktor yang digunakan. Dimana dalam proses ini reaktor
yang digunakan adalah reaktor CSTR. Ada beberapa pertimbangan dalam
menggunakan reaktor ini, selain karena dapat memaksimalkan konversi,
reaktor ini merupakan reaktor yang sangat cocok untuk bahan baku berfase
cair. Adanya Impeler/motor pengaduk dalam CSTR memungkinkan reaksi
terjadi pada suhu dan tekanan yang sama.

Pengertian Reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor)

Reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor) adalah salah satu


reaktor ideal yang berbentuk tangki alir berpengaduk atau suatu reaktor
yang paling sederhana terdiri dari suatu tangki untuk reaksi yang
menyederhanakan liquid. Reaktor CSTR sering disebut juga dengan Reaktor
Tangki Alir Berpengaduk (RTAB) atau Mixed Flow Reactor. CSTR
digunakan untuk reaksi cair dan dijalankan secara batch ,semi batch ataupun
kontinyu. CSTR sering atau biasa digunakan untuk reaksi homogen (reaksi
yang berlangsung dalam satu fase saja). Contoh:
• Cair-cair
• Gas-gas

6
Untuk reaksi fase gas (nonkatalitik) reaksinya berlangsung cepat
tetapi untuk reaksi pada fase ini akan mudah terjadi kebocoran sehingga
dinding reaktor harus dibuat tebal. Contohnya: pada reaksi pembakaran,
untuk reaksi fase cair (katalitik) reaksinya berlangsung dalam sistem koloid.
CSTR banyak dipakai pada industri kimia dan dapat dipakai satu atau lebih
dan juga bisa disusun secara seri. Pada CSTR kecepatan volumetrik umpan
yang masuk sama dengan kecepatan volumetrik hasil (produk) yang keluar
sehingga kecepatan akumulasinya sama dengan nol. Adanya pengadukan
yang sempurna menyebabkan komposisi di dalam reaktor sama dengan
komposisi yang keluar dari reaktor, begitu pula dengan parameter lain,
seperti: kosentrasi, konversi reaksi, dan kecepatan reaksi.

Neraca Massa Pada CSTR

Di dalam reaktor tangki ideal konsentrasi di setiap titik di dalam reaktor


adalah sama, sehingga kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh posisi
campuran di dalam reaktor. Dengan demikian perhitungan neraca massanya
dapat dilakukan secara makro, yaitu dengan meninjau reaktor tersebut
sebagai suatu unit yang utuh. Seperti gambar dibawah ini, dimana neraca
massa bisa langsung dihitung dari umpan masuk dan hasil reaksi yang
keluar dari reaktor.

Umpan/
reaktan
RATB

Uniformly
mixed Produk atau
hasil reaksi
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) banyak dipakai di industri kimia
baik yang hanya sebuah reaktor saja, maupun beberapa reaktor yang
dihubungkan seri. Keadaan pengadukan dan perpindahan panas dalam RATB
hampir sama dengan Reaktor Alir Pipa (RAP). Pemanasan atau pendinginan
dengan menggunakan coil atau selubung (jacket). Umpan yang masuk dalam
reaktor langsung tercampur dengan larutan yang ada dalam reaktor maka

7
konsentrasi zat pereaksi turun dengan cepat sehingga laju reaksi rata-rata dalam
RATB lebih kecil dari pada laju reaksi rata-rata dalam RAP yang volumenya sama
dengan kondisi operasi yang sama.

Mekanisme Kerja Reaktor CSTR

Pada CSTR prosesnya berlangsung secara kontinyu, pengadukan


adalah yang terpenting dalam reaktor ini karena dengan pengadukan
menjadikan reaksinya menjadi homogen. Satu atau lebih reaktan masuk ke
dalam suatu bejana berpengaduk dan bersamaan dengan itu sejumlah yang
sama (produk) dikeluarkan dari reaktor. Pengaduk dirancang sehingga
campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi berlangsung
secara optimal. Waktu tinggal dapat diketahui dengan membagi volume
reaktor dengan kecepatan volumetrik cairan yang masuk reaktor. Dengan
perhitungan kinetika reaksi, konversi suatu reaktor dapat diketahui.

Beberapa hal penting mengenai CSTR:

 Reaktor berlangsung secara konstan, sehingga jumlah yang masuk


setara dengan jumlah yang ke luar reaktor, jika tidak volume reaktor
akan berkurang atau bertambah.

 Perhitungan CSTR mengasumsikan pengadukan terjadi secara


sempurna sehingga semua titik dalam reaktor memiliki komposisi
yang sama. Dengan asumsi ini, komposisi keluar reaktor selalu sama
dengan bahan di dalam reaktor.

 Seringkali, untuk menghemat digunakan banyak reaktor yang


disusun secara seri daripada menggunakan reaktor tunggal yang
besar. Sehingga reaktor yang di belakang akan memiliki komposisi
produk yang lebih besar dibanding di depannya.

Konfigurasi Reaktor CSTR

Reaktor CSTR dalam operasinya sering digunakan dalam jumlah


lebih dari satu dengan rangkaian reaktor disusun secara seri maupun paralel.
Pemilihan susunan rangkaian reaktor dipengaruhi oleh berbagai
pertimbangan, tergantung keperluan dan maksud dari operasinya. Secara
umum, rangkaian reaktor yang disusun secara seri itu lebih baik dibanding
secara paralel. Ada dua pertimbangan kenapa penggunaan reaktor secara
seri lebih dianjurkan.

8
Pertama, ditinjau dari konversi reaksinya. Feed yang masuk ke reaktor
pertama dalam suatu rangkaian reaktor susunan seri akan bereaksi
membentuk produk yang mana pada saat pertama ini masih banyak reaktan
yang belum bereaksi membentuk produk di reaktor pertama, sehingga
reaktor selanjutnya berfungsi untuk mereaksikan kembali reaktan yang
belum bereaksi dan seterusnya sampai mendapatkan konversi yang
optimum. Secara sederhana, reaksi yang berlangsung itu dapat dikatakan
berkali-kali sampai konversinya optimum. Konversi yang optimum
merupakan maksud dari suatu proses produksi. Sementara itu jika dengan
reaktor susunan paralel, dengan jumlah feed yang sama, maka reaksi yang
terjadi itu hanya sekali sehingga dimungkinkan masih banyak reaktan yang
belum bereaksi. Walaupun pada outletnya nanti akan dijumlahkan dari
masing-masing reaktor, namun tetap saja konversinya lebih kecil, sebagai
akibat dari reaksi yang hanya terjadi satu kali.

Kedua, tinjauan ekonomisnya. Dalam pengadaan alat yang lain, misal jika
seri hanya memerlukan satu wadah untuk bahan baku (baik dari beton
ataupun stainless steel), dan konveyor yang digunakan juga cukup satu.
Namun jika paralel mungkin memerlukan wadah lebih dari satu ataupun
konveyor yang lebih dari satu untuk memasukkan feed ke masing-masing
reaktor. Konsekuensi yang lain dari suatu reaktor rangkain paralel adalah
karena masih ada reaktan yang banyak belum bereaksi maka dibutuhkanlah
suatu recycle yang berakibat pada bertambahnya alat untuk menampungnya,
sehingga lebih mahal untuk mendapatkan konversi yang lebih besar

Salah satu kelemahan dari penggunaan reaktor tangki (CSTR)


adalah bahwa reaksi berlangsung pada konsentrasi yang relatif rendah, yaitu
sama dengan konsentrasi di dalam campuran yang meninggalkan reaktor.
Akibatnya untuk reaksi-reaksi berorde positif, volume reaktor yang
diperlukan menjadi besar. Salah satu cara untuk menghindari kerugian ini
adalah dengan mempergunakan beberapa reaktor tangki yang dipasang seri,
sehingga konsentrasi reaktan tidak turun secara drastis tetapi bertahap dari
satu tangki ke tangki yang berikutnya. Dengan cara ini maka kecepatan
reaksi di masing-masing tangki akan turun menurun secara bertahap pula,
sehingga volume total seluruh reaktor untuk mendapatkan besarnya
konversi tertentu akan lebih kecil dibandingkan dengan sistem reaktor
tunggal.

9
Contoh rangkaian reaktor secara paralel.

Contoh rangkaian reaktor secara seri.

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan penggunaan CSTR :

 Pada CSTR dilengkapi dengan pengadukan, sehingga komposisi


suhu, dan tekanan dalam reaktor selalu sama, sehingga
memungkinkan reaktor bekerja secara isotermal pada reaksi
yang sangat eksotermis.

 CSTR digunakan untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan


yang besar, sehingga bisa dihindari reaksi samping.

Kerugian penggunaan CSTR :

 Untuk reaksi fase gas CSTR kurang effisien karena perlu


packing yang kuat pada lubang pengadukan. CSTR sesuai untuk
reaksi fase atau cair dengan tekanan tinggi memerlukan dinding
yang tebal, sehingga harganya mahal

 Laju perpindahan panas persatuan massa lebih rendah dibanding


RAP (Reaktor Alir Pipa). Pada CSTR ratio luas permukaan
perpindahan panas dengan volume reaktor kecil dengan

10
koefisien perpindahan panas yang rendah pula. Oleh karena itu
untuk reaksi yang sangat eksotermis tidak dianjurkan.

Laju reaksi kecil, karena komposisi di dalam reaktor sama dengan


komposisi aliran keluar reaktor sehingga untuk mendapatkan konversi yang
besar diperlukan volume reaktor yang lebih besar dari pada RAP. Untuk
memperoleh konversi tertentu volume reaktor dapat dikurangi dengan
menggunakan beberapa reaktor yang disusun seri.

Spesifikasi Reaktor

Dibawah ini adalah tabel spesifikasi reaktor CSTR yang digunakan dalam
proses pembuatan Propylen Glycol

Rangkuman

F2

Nama Reaktor
Kode R-01
Tempat berlangsungnya reaksi pembentukan produk
Fungsi utama propylene glycol
Tipe CSTR ( Continous Stirred Tank Reactor)
Bahan Konstruksi Stainless Steels SA- 167 Grade 11 Tipe 316
Bentuk Silinder tegak dengan bentuk head dan bottom adalah

11
torispherical
Kondisi Operasi
Tekanan 3 atm
Temperatur 52oC
Fase Cair
Kapasitas 359,8022 ft3
Dimensi
Diameter Dalam
10 ft
(ID)
Diameter Luar (OD) 10,499 ft
Tinggi Shell 16 ft
Tebal Shell Course 1&2 = 3/8 inch = 0,3750 inch
Tebal Head 0,3125 inch
Tinggi Cairan 5,9775 ft
Tinggi Total Reaktor 19,2672 ft
Motor Pengaduk
Jenis Flate Blade Turbin Impellers
Jumlah Blade 6
Diameter Pengaduk 3,33 ft
Jumlah Baffle 1 buah
Lebar Baffle 0,833 ft = 9,996 inch
Kecepatan
60 rpm
Pengadukan
Daya Motor 6 HP
Jaket Pendingin
Tinggi Jaket 6,5752 ft
Diameter Jaket 16,9691 ft
Tebal Jaket 5/16 inch = 0,3125 inch
Fluida Pendingin Air

Kesimpulan

Propylen Glycol merupakan hasil reaksi antara Propylen Oxide dan


H2O dengan bantuan katalis asam. Dimana konversi optimum akan
didapatkan salah satunya dari pemilihan reaktor yang sesuai. Penjelasan

12
diatas mengatakan bahwa dengan adanya motor pengaduk pada reaktor
memungkinkan reaksi terjadi pada suhu dan tekanan yang sama. Proses
tersebut sangat cocok untuk memproduksi Propylen Glycol yang bekerja
secara endotermis. Penggunaan 2 atau lebih reaktor CSTR secara seri dalam
menghasilkan produk yang lebih banyak dibandingkan penggunaan secara
paralel ataupun dengan hanya menggunakan satu reaktor saja.

DAFTAR PUSTAKA

Alex P.I.P, 2013, Reaktor Alir Tangki Berpengaduk,


www.alexschemistry.blogspot.com/2013/12/reaktor-alir-tangki-
berpengaduk-trk_8833.html (Diakses 22 Oktober 2019 jam 09:54
WIB)

Nirmalayahdi, 2013, Mata Kuliah Perancangan Alat Pabrik,


www.blogspot.com/2013/05/rancangan-reaktor-cstr.html (Diakses 22
Oktober 2019 jam 09:56 WIB)

Nur. Ayu, Laporan Tugas Akhir, digilib.polban.ac.id (Diakses 22 Oktober


2019 jam 09:45)

13
Othmer and Kirk, Encyclopedia of Chemical Technology, 1982, John Wiley
and Sons, Inc

14

Anda mungkin juga menyukai