Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KATALITIK KONVERTER

Disusun Oleh :

Billy Ekaputra 10211910010047

TEKNIK REKAYASA KONVERSI ENERGI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai dengan judul “MAKALAH
KATALIK CONVERTER”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami
Bapak Dedy Zulhidayat N, ST., MT, Ph.D selaku dosen pangampu mata kuliah Teknik
Kendaraan Ringan 2 Teknik Rekayasa Konversi Energi yang telah membimbing dan
membantu penyusunan materi dalam makalah ini, dan tidak lupa juga penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dukungan teman-teman sekalian terhadap bantuan baik dengan
memberikan dukungan moral, dukungan materi, dukungan ide dan pemikiran tentang katalik
converter.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 27 September
2021

Billy Ekaputra
10211910010047

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB 2....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Catalic Converter.........................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Catalic Converter................................................................................................3
2.1.2. Cara Kerja Catalytic Converter............................................................................................3
2.1.3 Jenis-jenis Catalitic Converter..............................................................................................4
2.2 Katalis..........................................................................................................................................5
2.2.1 Pengertian Katalis.................................................................................................................5
2.2.2 Jenis-jenis Katalis.................................................................................................................6
2.3 Substrac.......................................................................................................................................6
2.3.1. Ceramic pellet......................................................................................................................6
2.3.2. Ceramic Honeycomb...........................................................................................................6
2.3.3. Metallic Honeycomb............................................................................................................7
BAB 3....................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Kritik dan Saran.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang
kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi
mahluk hidup untuk hidup secara optimal (Depkes, 2007). Menurut WHO di seluruh
dunia, polusi udara menyebabkan kematian orang setiap tahun. Studi Bank Dunia tahun
1994, pencemaran udara merupakan pembunuh kedua bagi anak balita. Jakarta adalah
kota dengan kualitas terburuk ketiga di dunia (World Heath Organization (WHO), 2006).
Transportasi dalam bentuk lalu lintas kendaraan bermontor di jalan-jalan di dalam kota
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara (traffic air pollution) (Poernomosidhi,
1995).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa Hidrokarbon (HC) adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin.
Katalis lingkungan meliputi penerapan katalisis untuk kilang kompatibel baru, kimia
atau proses catalytic non chemical, teknologi katalisator untuk minimalisasi limbah, dan
rute baru untuk catalytic adalah produk tanpa pembentukan polutan yang tidak diinginkan
(Centi et al, 2002). Reaksi pembakaran catalytic sering dilakukan dalam reactor sarang
lebah monolit, yang preffered karena tingkat konversi tinggi dan penurunan tekanan
rendah. Catalytic converter perangkat pengendalian polusi untuk mobil modern yang
selalu meningkat dengan tuntutan standar mesin emisi rendah (Ramanathan et al. 2004).
Catalytic converter dapat di aplikasikan pada knalpot otomotif, dengan meningkatnya
kecenderungan miniaturisasi dan minat dalam teknologi konversi energi alternatif,
catalytic converter diharapkan dapat memainkan peran penting lebih besar dalam masa
depan (Grimm dan Mazumder, 2008).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu katalic converter
2. Bagaimana prinsip kerja dari katalic converter
3. Apa fungsi katalic converter
4. Apa saja contoh dan jenis dari katalic converter

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu katalic converter
2. Mengetahui bagaimana prinsip kerja dari katalic converter
3. Mengetahui fungsi katalic converter
4. Mengetahui contoh dan jenis dari katalic converter

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Catalic Converter


2.1.1 Pengertian Catalic Converter
Catalitic Converter merupakan alat yang diletakkan di intake manifold
system. Dan fungsi dari Catalytic Converter merupakan mengurangi gas emisi
pembuangan kendaraan bermotor (ali mokhtar 2018). Menurut Heisler (1995),
Sebuah katalis bekerja secara maksimal jika temperature dari katalis mencapai
300C, jika temperatur di bawah 300C fungsi dari sebuah Catalytic Converter
akan sangat kurang efektif. Dan temperatur input harus lebih besar dari pada
temperature output.Jadi pada temperatur terntentu laju reaksi kimia di katalis lebih
cepat, berikut merupakan persyaratan dari sebuah katalis. Catalitic pertama kali di
perkenalkan secara luas di tahun 1975 pada seri produksi mobil di pasaran
Amerika Serikat (AS). Berikut ini adalah gambar dari Catalytic Converter :

Gambar 1. Instalasi catalyc converter pada kendaraan


(Sumber: eprints.umm.ac.id)

2.1.2. Cara Kerja Catalytic Converter


Catalytic Converter adalah alat untuk mengurangi emisi gas buang dari motor
bakar, biasanya hanya menggunakan dua macam katalis yang berbeda yang
berfungsi satu untuk recduction catalyst dan oksidation catalyst. Recduction catalyst
merupakan langkah yang pertama converter yang kebanyakan dengan menggunakan
platina dan rhodium untuk membantu mengurangi emisi atau pancaran Nox, Saat
molekul NO atau NO2 melewati katalisator out, katalisator akan menyobek atom zat

3
lemas tersebut keluar dari molekul dan setelah itu membebaskan O2 (oksigen).
Atom zat lemas mengikat atom zat lemas yang lain membentuk N2.
Contoh : 2NO  N2 + O2 atau 2NO2  N2 + 2O2
Oksidasi merupakan langkah kedua setelah proses recduction dengan cara
kerja mengoksidasi atau mengurangi hidrocarobon yang tidak terbakar saat proses
pembakaran zat tersebut dengan katalisator. Katalisator ini membantu menuntaskan
gas sisa reaksi hidrokarbon dan CO menjadi oksigen (O2).
Contoh : 2𝐶𝑂2 + O  2𝐶𝑂2
Langkah ketiga yaitu dengan suatu sistem kendali dengan ECU (Electrikal
Control Unit), Fungsi nya adalah memonitori dan mengendalikan sistem injeksi
bahan bakar ke dalam ruang bakar.

2.1.3 Jenis-jenis Catalitic Converter


Catalytic Converter mempunyai berbagai jenis atau berbagai bentuk, tetapi
secara garis besar Catalytic Converter dapat digolongkan menjadi tiga golongan
yaitu :

1. Catalytic Converter Oksidasi Pada sistem ini sering disebut juga


sebagai Single Bed Oksidation. Catalytic Converter jenis Packed Bed
sangat cocok untuk kendaraan bermesin diesel, disebabkan karena
emisi yang dikeluarkan mengandung jelaga berfasa padat. (Nasikin,
Wulan, and Andrianty 2012). Catalytic Converter dapat mengubah
CO, dan HC dan H2O, Dan Catalytic bekerja pada kendaraan dengan
udara berlebih (Excess air sitting). Dengan udara berlebihan ini
digunakan untuk proses oksidasi yang di dapat melalui pengaturan
campuran miskin ( > 1) dengan sistem injek udara sekunder.

Gambar 2. Single Bed Oksidasi (Sumber: Schafer F, 1995 )

4
2. Catalytic Converter Dual Bed
Pada sistem ini hampir sama dengan sistem Single Bed
Oksidasi, Namun pada sistem ini ada dua sistem katalis yang di pasang
segaris dimana emisi gas buang pertama kali melalui sistem Catalytic
Reduksi dan kemudian dilanjutkan melalui Catalytic Oksidasi. Pada
sistem pertama yaitu terjadi proses reduksi yang berfungsi menurunkan
kadar emisi Nox, Kemudian dilanjutkan pada sistem yang kedua yang
terjadi nya Oksidasi untuk menurunkan kadar emisi HC dan CO. Mesin
yang dilengkapi dengan sistem ini merupakan mesin yang di operasikan
dengan kondisi campuran kaya ( < 1 ).
3. Three Way Catalytic Converter
Pada sistem sama seperti sistem Catalytic Converter Single Bed
dan Catalytic Converter Dual Bed, Tetapi yang membedakan salah
satu nya pada sistem ini mempunyai / memakai sebuah sistem kontrol
yaitu Lamdha Sensor yang berfungsi untuk mengatur Nilai  sehingga
dapat berfungsi secara optimal. Pada Catalytic Converter Three Way
diciptakan 8 bertujuan dengan mengurangi emisi gas pembuangan
motor bakar, Dari CO,HC, dan Nox yang keluar di ubah melalui reaksi
kimia menjadi CO2, Uap air (H2O), dan Nitrogen (N2).

2.2 Katalis
2.2.1 Pengertian Katalis
Katalis merupakan part terpenting dalam Catalytic Converter. Katalis adalah
suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tetapi bukan sebagai pereaksi.(Sulistiyono and Warju 2014). Penyumbangan
pencemaran udara dari emisi kendaraan bermotor sudah menyentuh 70% (Ahmad
Robiul Awal Udin 2016). Oleh karna itu Catalytic Converter adalah salah satu bentuk
solusi dari masalah di atas. Pada umumnya material Dari Catalytic Converter adalah
tipe plat dan monolitik dengan katalis logam atau material mahal seperti logam mulia
yang mahal. Adapun material palladium (Pd), Platinum (Pt), Rhodium (Rh) bisa
digantikan dengan mangan, tembaga, dan nikel.(Albana and Saragih 2016). Tujuan dari

5
pencarian material alternatif tersebut adalah mencari material yang lebih murah, mudah
didapatkan dipasaran, memiliki sifat yang mudah di bentuk, konduktor baik, dan
mempunyai ketahanan korositas.

2.2.2 Jenis-jenis Katalis


1. Catalytic Homogeneous (katalis dengan fase yang sama dengan reaktan).
Katalis ini berproses pada sedikitnya dengan suatu reaktan dalam larutan yang
bersifat sebagai katalis.
2. Catalytic Heterogenous (katalis pada fase yang berbeda tapi biasanya gas
padat/solid). Katalis Heterogenous terdiri dari satu fase, yang mana pada
umumnya fase katalisnya padat sedangkan reaktan dan produk adalah fase cair
dan gas.

2.3 Substrac
Yang dimaksut dengan substrac ialah suatu bentuk dari sebuah katalis. Dalam
Substrac terdapat 3 jenis yaitu: Ceramic pellet, Ceramic honeycomb (monolith) dan
Metallic honeycomb. Berikut ini merupakan penjelasan dari jenis-jenis substrac
tersebut.

2.3.1. Ceramic pellet


Sesuai dengan namanya Ceramic pellet terbuat dari keramik seperti magnesium
alumunium silikat yang mampu bertahan terhadap abrasi di suhu 100

Gambar 3. Catalt converter ceramic pellet (Sumber: Heisler 1995)

6
2.3.2. Ceramic Honeycomb
Ceramic Honeycomb memiliki kesamaan dalam bahan nya sama seperti
Catalytic pellet, Namun Ceramic Honeycomb beda di bentuk yang menyamai sarang

lebah. Walau mudah pecah pada struktur model ini karena dipasang flexibel wire
mesh subtrat nya dipasang antar casing dan 12 honeycomb. Namun pengaplikasian ini
berguna untuk melindungi expansi panas thermal dan melindungi dari gangguan dari
luar yang dapat merusak Honeycomb.

Gambar 4. Catalytic Converter Ceramic Honeycomb (Sumber : Heisler 1995)

2.3.3. Metallic Honeycomb


Catalytic ini terbuat dari bahan alumina berpori. Dan pemodelan dari Metallic
Honeycomb yang berbentuk spiral. Berbentuk spiral ini berguna untuk bertahan lama,
dikarenakan persebaran ekspansi thermal tersedia.

7
Gambar 5. Catalytic Converter Metallic Honeycomb (Sumber : Heisler 1995)

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Catalitic Converter merupakan alat yang diletakkan di intake manifold system.
Dan fungsi dari Catalytic Converter merupakan mengurangi gas emisi pembuangan
kendaraan. Prinsi kerja dari catalyc converter adalah dengan cara oksidasi
menggunakan suatu unsur atau senyawa seperti platina dan rhodium untuk
membebaskan Oksigen (O2) keudara bebas sehingga polusi yang dihasilakn
berkurang.

3.2 Kritik dan Saran


Penulis menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan dari penyusunan
makalah diatas sehingga jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis akan
memperbaiki makalah tersebut kedepannya dengan berpedoman pada sumber yang
lebih banyak lagi serta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Advanced Engine Technology Heisler 1995


2. https://kupdf.net/download/prinsip-kerja-catalytic-
converter_5b840415e2b6f5e22de030a1_pdf
3. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjRzZX7yZ_z
AhVbSX0KHYF2D204ChAWegQIAxAB&url=http%3A%2F
%2Feprints.umm.ac.id%2F48914%2F3%2FBAB%2520II
%2520.pdf&usg=AOvVaw1nAVlWxsVNqCO353AzwZK_&cshid=1632
760278341739

Anda mungkin juga menyukai