RT Reliabilitas
RT Reliabilitas
RELIABILITAS
A. Konsep Dasar Reliabilitas
Reliabilitas, dipahami dari asal kata reliable yang artinya keandalan,
terpercaya/ketetapan. Reliabilitas merujuk pada keandalan dan konsistensi skor
yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang
sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir
ekuivalen yang berbeda atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi,
1997:63). Reliabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi, yang juga dapat
diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrument evaluasi,
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak di ukur. Reliabilitas
memberikan konsistensi yang membuat terpenuhinya syarat utama, yaitu validnya
suatu hasil skor instrument.
Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa sumber kesalahan telah
dihilangkan sebanyak mungkin. Perhitungan reliabilitas pada umumnya lebih
mudah dibanding validasi. Hal ini terjadi karena dalam menentukan koefisien
korelasi, peneliti tidak lagi memikirkan substansi dalam tes. Ada beberapa tipe
reliabilitas tes sering digunakan dalam kegiatan evaluasi dan masing-masing
reliabilitas mempunyai konsistensi yang berbeda-beda. Beberapa tipe reliabilitas
diantaranya: tes-retes, ekuivalen, dan belah dua yang ditentukan melalui korelasi.
Reliabilitas serupa dengan konsistensi. Suatu instrument penelitian
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat
mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti
semakin reliable suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat
menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika
dilakukan tes kembali. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan kesalahan varian
yang minim. Jika sebuah tes mempunyai reliabilitas tinggi maka pengaruh
kesalahan pengukuran telah terkurangi dan menunjukkan bahwa sumber-sumber
kesalahan telah dihilangkan sebanyak mungkin. Perhitungan reliabilitas pada
umumnya lebih mudah dibanding validitas.
Suatu instrument reliabilitas merujuk pada kadar stabilitas dan konsistensi
hasil instrument tersebut. Secara konseptual, reliabilitas mengandung makna:
a. Reliabilitas merupakan hasil yang diperoleh dengan instrument evaluasi,
bukan kepada instrument itu sendiri.
b. Perkiraan reliabilitas itu menunjuk kepada konsistensi dari skor instrument.
c. Reliabilitas itu penting tetapi tidak cukup untuk menjamin validitas suatu
instrument. Karena hanya menyediakan tentang konsistensi bukan isi
instrument.
d. Reliabilitas dinyatakan dalam coefficient reliability/standard error
measurement.
B. Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas
Dalam penelitian kuantitatif banyak faktor yang mempengaruhi reliabilitas
alat ukur diantaranya:
1. Konstruksi item yang tidak tepat, sehingga tidak punya daya beda yang
kuat. Misalnya: karena alat ukur yang salah konstruksinya siswa yang
cerdas salah dalam melaksanakan tes tersebut.
2. Panjang/pendek Instrument, instrument panjang dengan item yang
representative akan lebih baik dibanding instrument yang pendek, akan
tetapi jikalau instrument terlalu panjang akan mempengaruhi dari
jawaban responden karena faktor kelelahan, kebosanan responden dan
hal ini akan mempengaruhi reliabilitas skor pada alat ukur tadi.
3. Evaluasi yang subjektif akan menurunkan reliabilitas alat ukur, bisa
disebabkan oleh kelelahan guru atau peneliti dalam memeriksa hasil
suatu instrument juga akan mempengaruhi reliabilitas tersebut. Salah
satunya hubungan dekat dengan responden, tulisan yang rapi atau buruk
dan sebagainya.
4. Ketidak tepatan waktu yang diberikan, maksudnya yaitu setiap
instrument akan diberikan waktu untuk menyelesaikan sesuai dengan
tingkat kesulitan item instrument tadi. Apabila terjadi
ketimpangan/ketidak sesuaian antara beban item instrument atau
kemampuan responden dengan waktu, itu akan menyebabkan hasil yang
kurang memuaskan dan mengganggu reliabilitas alat ukur.
5. Kemampuan yang ada dalam kelompok, makin berbeda kemampuan
siswa/responden dalam suatu kelas yang mengikuti instrument, makin
tinggi reliabilitas instrument.
6. Luas/tidaknya sampel yang diambil, makin luas sampel yang diambil
makin tinggi pula reliabilitas suatu instrument, sebab makin luas cakupan
responden dan makin bervariasi individu yang terlibat.
7. Kondisi dan situasi pada pendistribusian alat ukur, maksudnya makin
baik peneliti mengontrol situasi pada pendistribusian instrument, makin
reliable instrument yang diberikan. Karena kondisi akan mempengaruhi
jawaban dari responden.
8. Jarak waktu pendistribusian instrument dalam test dan re-test, maksudnya
makin dekat waktu pendistribusian instrument dalam test dan re-test akan
makin tinggi korelasinya. Korelasi yang didapat belum menunjukkan
reliabilitas instrument tersebut, karena harga r yang didapat telah
dipengaruhi karena masih diingatnya butir soal yang lalu oleh tester.
Maka hendaklah tester harus arif dalam menentukan waktu untuk
melakukan re-test.
keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas
r = Korelasi antara bagian instrument
*) = Harga Mutlak
Tabel Persiapan
Sam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T G G A A
pel o n j w k
t p l l r
A 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5 4 1 3 2
B 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 4 3 4 3
C 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 4 4 4 4
D 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 5 2 3 3 2
E 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 3 3 3 4
F 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 3 4 3 4
G 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6 4 2 2 4
H 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 6 3 3 3 3
I 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 3 4 3 4
J 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 4 3 4 3
X = 34 X 2 = 120
Y = 30 Y 2 = 98
XY = 100
10 x 100 34 x 30
r 12 . 12 =
{ 10 x 120 342 } { 10 x 98 302 }
1000 1020
1r 12 . 12 =
( 1200 1156) ( 980 900)
20
r 12 . 12 =
44 x 80
20
r 12. 12 = = 0,34
59,329587
5) Kemudian hasil : r 12. 12 masukkan ke rumus Spearman
Brown :
2 x 0.34 0.68
r11 = = = 0.51
(1 + 0.34) 1.34
Maka dapat kita lihat dari hasil perhitungan metode belah dua dan
penggunaan rumus Spearman Brown maka hasil reliabilitas yaitu:
-0.51, metode diatas dengan mengambil angka genap dan ganjil.
Jikalau diambil angka yang pada awal 50% dan akhir 50% hasilnya
juga tidak jauh berbeda.