Anda di halaman 1dari 24

HADIS RASULULLAH SAW

TENTANG SEPULUH FITRA MANUSIA

Makalah Dipresentasikan pada Forum Seminar Kelas


Mata Kuliah Hadis Tahlily

Oleh:

Muhammad Mahrus Amri

Dosen Pemandu:

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag.


Prof. Dr. Hj. Rosmaniah Hamid, M.Ag.

Program Pasca Sarjana (S3)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAKASSAR
2017

1
I. Pendahuluan.

A. Latar Belakang Masalah.

Allah swt. menciptakan manusia dengan tujuan untuk memakmurkan di bumi ini.

Tujuan ini tidak akan tercapai kecuali ada aturan yang di pegangi oleh manusia dalam

kehidupannya. Agama adalah aturan Tuhan yang diturunkan kepada manusia untuk

menjadi pedoman agar tujuan hidup manusia akan tercapai.

Agama adalah petunjuk Allah swt agar kita mengikuti kebaikan dan menghindari

keburukan. Pada prinsifnya Allah swt tidak menginginkan manusia kecuali kebaikan

dalam kehidupannya. Terbukti dengan diutusnya beberapa Nabi untuk membawa kembali

umat manusia dari jalan yang sesat. Setelah Nabi tiada maka fungsi itu digantikan oleh

para ulama.

Allah swt. telah membuka lebar pintu-pintu kebaikan agar hamba-Nya yang

beriman memasukinya dan mendapatkan kebaikan darinya. Iya, kebaikan yang banyak,

yang berupa janji pahala di akhirat, maupun berbagai kebaikan yang mereka rasakan

buahnya di dunia sebagai balasan atas respons mereka pada panggilan Allah.

Seorang muslim akan mendapat pahala dan kebaikan karena melaksanakan ajaran

agama, maupun karena ia berusaha memberi tahu, mengajak dan mengajarkan orang lain

sehingga mereka pun merespon ajakan tersebut dan akhirnya yang memberi tahu dan

mengajak juga akan mendapat pahala dari mereka. Inilah salah satu bentuk rahmat Allah

bagi hamba-Nya yang beriman.

Di antara pintu kebaikan itu adalah sunah-sunah fitrah, tentu jika dilaksanakan

dengan niat menjalankan ketaatan pada Allah dan menghidupkan sunnah Nabi-Nya.

Sunnah fitrah adalah sebuah kebiasaan ataupun tradiisi baik yang bila diamalkan maka

akan menjadikan diri manusia sesuai dengan tabiat yang telah allah SWT tetapkan untuk

2
hambanya. Sehingga akan menimbulan rasa cinta, membuat penampilan mereka bersih

dan sempurna.

Hal ini merupakan sunnah para Nabi terdahulu dan telah disepakati oleh syariat-

syariat terdahulu. Maka seakan-akan hal ini menjadi perkara yang jibiliyyah

(manusiawi) yang telah menjadi tabiat bagi mereka sebagai syiar agama, sebagai ibadah

yang berpahala, sebagai sarana pembeda dan sebagai tanda pengenal sebagai seorang

muslim.

Dalam hadis-hadis Rasulullah saw tentang fitrah manusia berbeda-beda dalam

menentukan jumlah fitrah tersebut. Hadis yang disampaikan oleh Aisyah menyebutkan

sepuluh, di hadis Abi Hurairah lima hal, sementara hadis Ibnu Umar hanya menyebut tiga

hal.

Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin mengangkat sebuah kajain

sebuah hadis tentang fitrah manusia yang harus diperhatikan, dengan mengangkat sebuah

hadis yang berasal dari Aisyah dan menyebutkan sepuluh hal yang perlu diperhatikan

sebagai fitrah manusia. Sebagai alasan, jika sepuluh hal yang telah dikaji berarrti sudah

termasuk hadis yang lima hal maupun tiga hal.

B. Rumusan Masalah.

Berangkat dari latar belakang diatas, pemakalah akan mengkaji lebih lanjut hadis
mengenai sepuluh hal yang merupakan fitrah manusia, dengan merumuskan beberapa
masalah, diantaranya yaitu:

1. Bagaimanakah kualitas hadis sepuluh hal fitrah manusia tersebut?


2. Bagaimanakah bagaimana fiqh al-hadis sepuluh hal fitrah manusia tersebut?

3
II. Pembahasan.

A. Redaksi Hadis.






:
















:



:

" :











:
"









:

" :




."

:

Artinya :

Quthabah bin Said dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
menceritakan kami, mereka mengatakan Waki menceritakan kami dari
Zakariya bin Abi Z>aidah dari Mushab bin Syaibah dari Thalaq bin Habib dari
Abdullah bin al-Zubair dari Aisyah berkata: Rasulullah saw bersabda, Ada
sepuluh macam fitrah, yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak,
istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), memotong kuku, mencuci ruas jari,
mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, memercikkan kemaluan
dengan air. Zakaria berkata bahwa Mushob berkata, Aku lupa yang
kesepuluh, aku merasa yang kesepuluh adalah berkumur. . Quthaibah
menambah riwayat ini bahwa Waki mengatakan bahwa memercikkan air
maksudnya adalah istinja (membersihkan kemaluan dengan air).

B. Takhri>j al-H{adi>s\.

4
Hadis tersebut adalah hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam sahihnya

pada kitab al-Thaharah bab khishal al-Fitrah, hadis no 410. Selain imam Muslim, hadis

ini diriwayatkan juga oleh para mukharrij-mukharrij hadis, antara lain:

1. Abu Daud dalam sunannya pada kitab al-Thaharah, bab siwak min al-Fitrah hadis 52.

2. Al-Tirmizi dalam sunannya pada kitab al-Adab an Rasulillah saw, bab ma> min al-

Sunan al-Fitrah dan bab fi taqlim al-adzfa>r hadis 2752.

3. Al-Nasa>I dalam al-Shugra> pada kitab al-zi>nah, hadis 4978.

4. Ibnu Majah dalam sunannya pada kitab al-Thaharah wa sunanuha>, bab al-fitrah hadis

291.

5. Ahmad bin Hambal dalam musnadnya pada Sayyidina A>isyah, hadis 25060.

6. Al-Da>ruquthny dalam sunannya pada kitab al-Thaha>rah, bab al-Sunan allaty fi al-

rasi wa al-jasad hadis 272.

7. al-Baihaqy dalam al-kubra> pada kitab al-thaharah, bab dalil ala anna al-siwak

sunnah laisa bi wajib hadis 152. Dan pada kitab Jima> abwab sunnah al-wudhu wa

farduhu, bab sunnah al-madhmadhah wa al-istinsya>q hadis 244.

8. al-Baihaqy dalam Syuab al-Ima>n bab al-Thaharah tentang keutamaan wudhu hadis

2638.

9. Abi Yala> dalam musnadnya hadis no 4517.

10. Ibnu Abi Syaibah dalam Musannafnnya pada kitab al-thaharah fal-fitratih ma yuaddu

fi>ha> hadis no 2030.

11. Ibnu Rahwaih dalam musnadnya hadis no 547.

5
Semua riwayat para mukharrij bersumber dari jalur wa>ki bin al-Jara>h al-

Ku>fy.

C. Kritik Sanad Dan Matan.

1. Kritik Sanad.

Adapun jalur sanad hadis ini melalui riwayat muslim adalah sebagai berikut:

Nama perawi Urutan perawi Lambang

Aisyah Ummul al-Muminin Perawi I

Abdullah bin al-Zubair Perawi II

Thalqu bin Habib Perawi III

Mushab bin Syaibah Perawi IV

Zakariya bin Abi Za>idah Perawi V

Waki> Perawi VI

- Zuhaer bin Harb

- Abu Bakar bin Abi Syaibah Perawi VII

- Qutaibah

Muslim Perawi VIII

Dalam jalur sanad Muslim ini terdapat s}i>ghah al-tah}ammul wa al-ad>a>,

diantaranya lambang yang menunjukkan bahwa perawi (murid) meriwayatkan

langsung dari gurunya, berarti sahabat tersebut meriwayatkan langsung dari Nabi saw.,

dengan cara al-sama>, namun ada juga ulama yang mengatakan, bahwa bisa saja sahabat

tersebut menerima langsung dari Nabi dan bisa juga melalui sahabat yang lainnya, karena

pada zaman nabi belum ada pengistilahan yang baku yang berkenaan dengan tata cara

periwayatan hadis, seperti:

6
,
,
1

Adapun lambang , sebagian ulama menyatakan, bahwa sanad hadis yang

mengandung huruf menunjukkan sanad yang terputus, namun mayoritas ulama

menilainya melalui al-sama>, apabila memenuhi syarat-syarat berikit ini:

a) tidak terdapat penyembunyian informasi (tadlis) yang dilakukan oleh periwayat.

b) dimungkinkannya terjadi pertemuan antara satu perawi dengan perawi lainnya.

c) antara perawi yang satu dengan perawi yang lainnya haruslah orang-orang yang

terpercaya2.

Lambang memberi petunjuk bahwa guru hadis menyampaikan langsung

kepada muridnya, dalam artian seorang murid mendengarkan langsung dari gurunya,

walaupun terdapat perbedaan pendapat tentang dua lambang ini.3

Berikut ini biografi para perawi hadis riwayat muslim ini.

1. Muslim4.

Nama lengkapnya Muslim bin al-Hujja>j bin Muslim al-Qusyairy al-

Naisa>bu>ry. Dia mempunyai kuniyah Abu al-Husain. Lahir pada tahun 204 H. dan

wafat pada bulan rajab tahun 261 H.

1
M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, telaah kritis dan tinjauan dengan
pendekatan ilmu hadis (Cet. II; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1995), h. 73-75.
2
M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, telaah kritis dan tinjauan dengan
pendekatan ilmu hadis h. 70.
3
M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, telaah kritis dan tinjauan dengan
pendekatan ilmu hadis. 60.
4
Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 6/
430, Tarikh Bagda>d (Cet I: Beirut, Da>r al-Garby, 2002 M) 15/121,Ahmad bin Ali bin Hajr al-
Asqala>ny, Tahzib al-Tahzib ( Cet I: dar fikr, 1984) 10/113.

7
Muslim termasuk ulama hadis yang dikenal kesahihan derajat hadisnya dan tidak

diragukan ketsiqahannya. Dijuluki Syekh muhaddisin. Jika dalam periwayatan disebut al-

Syaikha>ni berarti kedua orang itu adalah Bukhari dan Muslim. Hal ini disebabkan

karena ketelitiannya dalam meriwayatkan hadis, kuat hapalannya, bagus cara pemaparan

hadisnya kepada orang lain dan punya kwalitas yang tinggi dalam menyusun sebuah

buku. Tidak mengherankan kitab shahih hadisnya di posisikan teratas bersama shahih

bukhari dalam beristidlal kepada hadis Nabi saw.

Kecintaannya terhadap ilmu, khususnya hadis membuatnya mengembara dari satu

daerah ke daerah yang lain untuk mencari hadis-hadis Nabi saw dan berguru pada para

ulama di daerah tersebut. Daerah yang pernah dikunjungi antara lain: Irak, Syam, Hijaz,

Mesir dan banyak lagi.

Banyak ulama yang di jumpai muslim dalam pencarian hadisnya Rasulullah saw.

Antara lain: Yahya bin Yahya al-Naisa>bu>ry, Quthaibah bin Said, Ishaq bin Rahwaih,

Muhammad bin Mahran al-Jamal, Ibrahim bin Musa al-Farra, Ali bin al-Jad, Ahmad

bin Hambal, ubadillah bin Muaz bin Muaz dan banyak lagi.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis melalui Muslim diantaranya: al-

Tirmizi, Muhammad bin al-Wahhab al-Farra, Ali bin al-Hasan bin Abi Isa al-Hila>ly,
ahmad bin Salamah, Ahmad bin al-Muba>rak al-Mustamly dan banyak lagi.

2. A. Zuhaer bin Harb5.

Nama lengkapnya Zuhair bin Harb bin Syadda>d al-Harasyiy al-Nasa>I al-

Bagda>dy. Kunyahnya adalah Abu Khaitsamah. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh

dalam periwayatan hadis, sehingga dijuluki sebagai hujjah dan ha>fiz dalam bidang

5
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Sair alam al-Nubala ( Cet III; Muassasah al-
Risalah, 1985) 11/489, Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-
Islamy, 2003) 5/ 823, Tarikh Bagda>d (Cet I: Beirut, Da>r al-Garby, 2002 M) 9/509,Ahmad bin Ali bin
Hajr al-Asqala>ny, Tahzib al-Tahzib ( Cet I: dar fikr, 1984) 5/28.

8
periwayatan hadis. Dia dikenal sebagai orang tsiqah oleh para ulama hadis, termasuk

Yahya bin Main dan Abu Ha>tim.

Zuhair sebagai salah satu ulama yang gemar mengembara demi mengejar sebuah

hadis. terakhir dia tinggal di bagdad hingga akhir hayatnya. Dia lahir pada tahun 160

H.dan wafat pada masa khalifah Mutawakkil, sesuai informasi anaknya bernama Abu

Bakar, pada 7 syaban tahun 234 H. dengan umur 74 tahun.

Zuhair meriwayatkan hadis Rasulullah saw dari Jarir bin Abdu al-Hamid,

Husyaim, Humaid bin Abdu al-Rahman al-Rua>sy, Abdah bin Sulaiman, al-Walid bin

Muslim,Sufyan bin Uyainah, Abi Muawiyah al-Darir, Waqi, Yahya al-Qathta>n dan

lainnya.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis darinya antara lain: Abu Zurah,

Abu Ha>tim, Ahmad bin Ali al-Marwazy, Abu Daud, Ibnu Ma>jah, Bukhari, Muslim dan

lain-lain.

2. B. Abu Bakar bin Abi Syaibah6.

Nama lengkapnya Abu Bakar bin Abi Syaibah Abdullah bin Muhammad bin

Ibrahim bin Utsma>n bin al-Abasy. Wafat pada bulan Muharram tahun 235 H. Biografi

tentang Abu Bakar tidak banyak ditemukan, hanya saja dia di golongkan oleh ulama

hadis sebagai Ha>fiz, dan dinilai oleh mereka sebagai orang tsiqah, sebagaimana

penilaian al-Daruquthny bahwa Abu Bakar bin Abi Syaibah .

Abu Bakar meriwayatkan hadis dari Syuraik, Hasyiim, Ibnu al-Muba>rak, Ibnu

Uyainah, Gandar dan banyak lagi.

6
Abu Bakar Ahmad bin Ali al-Khatib al-Bagda>dy, Tarikh Bagda>d (Cet I: Beirut, Da>r al-
Garby, 2002 M) 6/172, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-
Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 7/ 318.

9
Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis Rasulullah saw darinya antara lain

Bukhary, Muslim, Abu Da>ud, Ibnu Ma>jah, Abu Zurah, Abu Ha>tim, Abu Yala.

2. C.Qutaibah7.

Nama lengkapnya Qutaibah bin Said bin Jamil bin Tharif bin Abdullah al-

Tsaqafy. Dia mempunyai kuniyah Abu Raja> al-Tsaqafy. Abu Ahmad al-Jurja>ny

mengatakan sebenarnya nama aslinya adalah Yahya, nama Qutaibah adalah gelarya.

Lahir pada tahun 149 H dan wafat pada bulan syaba>n tahun 240 H pada usia 90 tahun.

Kecintaannya kepada hadis nabi mendorong dirinya untuk mengunjungi banyak

tempat untuk mencari beberapa hadis. seperti ke Ira >q, Mekah, Madinah, Syam, Mesir

dan lainnya. Hal ini yang menjadikan Qutaibah masyhur di kalangan ulama hadis dan

dikenal ketsiqahannya dengan pengakuan dari berbagai ulama hadis, seperti Yahya bin

Main, al-Nasa>I, Abu Hatim dan lainnya.

Qutaibah dalam pengembaraannya banyak bertemu dengan para periwayat hadis

yang terkenal. Antara lain: Ma>lik bin Anas, al-Laits bin Saad, Abdullah bin Lahiah,

Yaqub bin Abdu al-Rahma>n, Hamma>d bin Zaid, Aba Awwa>nah, Ismail bin Jafar,

Abdu al-Wa>hid, Sufya>n bin Uyainah dan lain-lain.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis Rasulullah saw dari Qutaibah

antara lain: Ahmad bin Hambal, Zuhair bin Harb, Abu Bakar bin Abi Syaibah, al-Hasan

bin Arfah, Yusuf bin Musa, Da>ud al-Suyasta>ny, Abu Zurah, Abu Hatim al-

Ra>ziya>n, Bukhary, Muslim dan lainnya.

7
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Sair alam al-Nubala ( Cet III; Muassasah al-
Risalah, 1985) 11/13, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-
Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 5/ 952, Ahmad bin Ali bin Hajr al-
Asqala>ny, Tahzib al-Tahzib ( Cet I: dar fikr, 1984) 8/321..Abu Bakar Ahmad bin Ali al-Ashbaha>ny,
Rijal Shahih Muslim ( Beirut, 1407) 2/151.

10
3. Waki>8.

Nama lengkapnya Waki bin al-Jarah bin Malih al-Rua>sy al-Awar al-Ku>fy.

Dia mempunyai kuniya Abu Sufya>n. Lahir pada tahun 129 H. dan wafat pada tahun

196 H.

Waki dikenal sebagai seorang fakih dan hafiz dalam bidang hadis.

kemasyhurannya dia diberikan gelar sebagai salah satu ahli hadis di Iraq pada masanya.

Ketsiqahannya tidak diragukan oleh para ahli hadis seperti Yahya bin Main dan Ahmad

bin Hambal. Dia dikenal orang wara sehingga menolak tawaran khalifah al-Rasyid

ketika ditawarkan jabatan sebagai hakim di Kufah.

Waki meriwayatkan hadis Rasulullah saw dari Hisyam bin Urwah, Amasy bin

Urwah, Ismail bin Abi Khalid, Syubah, al-Tsauri, Zakariya bin Abi Zaidah, AuzaI,

Yahya bin Muin, Hanthalah bin Abi Sufya>n, Israil, Aswad bin Syaiba>n dan banyak

lagi.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis darinya antara lain: Ibnu Mubarak,

Abdu al-Rahma>n bin Mahdy, Yahya bin A>dam, Ibnu al-Madiny, Ahmad bin Hambal,

Ibnu Main, Abu Khaitsamah dan kedua anaknya Abi Syaibah dan Abu Kuraib, al-

Humaidy dan banyak lagi.

4. Zakariya bin Abi Za>idah.

Nama lengkapnya Zakariya bin Abi Zaidah. Nama asli bapaknya adalah Khalid

bin Maemun bin Fairuz, dikenal sebagai salah satu kibar ruwah. Dia dikenal sebagai

orang yang pertama menyusun buku di Kufah. Dan pernah menjabat sebagai hakim

dibeberapa kota. Dia wafat pada tahun 149 H.

8
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-Masya>hir
wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 4/ 1230.

11
Zakariya meriwayatkan hadis Rasulullah saw dari al-Syaby, Kha>lid bin

Salamah, Said bin Abi Burdah, Mushab bin Syaibah dan banyak lagi. Adapun orang-

orang yang meriwayatkan hadis nabi saw dari adalah al-Tsaury, Ibnu Mubarak, Syubah,

Waki, Yahya al-Qathta>n, Abu Nuaim, Syufyan bin Uyainah, Syufya>n al-Tsaury dan

banyak lagi.

5. Mushab bin Syaibah.

Nama lengkapnya Mushab bin Syaibah bin Jubair bin Syaibah bin Utsman bin

Abi Thalhah bin Abdu al-Uzza al-Qurasy. Tidak ditemukan tahun lahir dan wafatnya,

hanya saja dia dimasukkan termasuk dari ulama hadis thabaqah kelima.

Banyak dari ulama hadis memberikan penilaian negatif kepada Mushab bin

Syaibah. Al-Zahaby mengatakan , Ibnu Hajar menilainya . al-Nasai

menyatakan , bahkan hadis-hadisnya dalam riwayat muslim ada illatya

termasuk hadis tentang sepuluh fitra ini. Sementara Abu Ha>tim dan al-Daruquthny

mengatakan: Hadis hadisnya tidak kuat hanya saja menjadi shahih atau marfu karena

hadis lain.

Diantara guru-gurunya adalah Syaibah (bapaknya sendiri), Shafiyah binti Syaibah

(tante bapaknya), Thalaq bin Habib, Abu Habib Yala> bin Maniyyah, Ubaid bin

Muhammad bin al-Ha>rits dan banyak lagi.

Adapun murid-muridnya antara lain: Zararah bin Mushab (anaknya), Abdullah

bin Zara>rah (cucunya), Abdullah bin Masa>fih biZakariya bin Abi Zaidah bin Syaibah

(keluarganya), Shadaqah bin Said al-Hanafy, Ibnu Juraij, Abdullah bin Abi Safar dan

banyak lagi.

12
6. Thalqu bin Habib9.

Nama lengkapnya Thalqu bin Habi>b al-Anazy al-Bashry. Tidak ada keterangan

yang jelas tentang tahun kelahirannya ataupun wafatnya, hanya saja Al-Zahaby dalam

kitabnya ta>rikh islam memperkirakan tahun wafatnya Thalqu antara tahun 100 hingga

110 H.

Thalqu terkenal kesalehan dan ketsiqahannya. Dia mempunyai suara merdu dalam

melantungkan ayat-ayat suci al-quran. Meskipun para ulama menyoroti Thalqu sebagai

seorang Murjiah tetapi tetap dianggap tsiqah oleh para ulama hadis, seperti Abu Zurah

dan Abu Ha>tim.

Sebagai seorang tabiin, dia meriwayatkan hadis dari beberapa sahabat Rasulullah

saw., antara lain: Ibnu Abbas, Jabir bin Abdillah, Anas bin Malik, Ibnu al-Zubair, al-

Ahnaf bin Qais dan lain-lain.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis Rasulullah darinya antara lain

Manshur, al-Amasy, Sualaiman al-Taimy, Auf al-Ara>by, Musyab bin Syaibah dan

lain-lain.

7. Abdullah bin al-Zubair.

Nama lengkapnya Abdullah bin al-Zubair bin al-Awwa>m bin Khuwalid bin

asad bin Qushay bin Kila>b al-Qurasyi al-Asady. Dia mempunyai kunyah Abu Hubaib

karena anak tertuanya adalah Hubaib. Ibunya adalah Asma binti Abu Bakar al-Shiddiq,

9
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Sair alam al-Nubala ( Cet III; Muassasah al-
Risalah, 1985) 4/601, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-
Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 3/ 67, Ahmad bin Ali bin Hajr al-Asqala>ny,
Tahzib al-Tahzib ( Cet I: dar fikr, 1984) 5/28.

13
Khadijah istri Rasulullah saw adalah tante bapaknya, nenek dari nasab bapaknya adalah

Shafiyah binti Abdu al-Muthtalib tante Rasulullah saw.

Abdullah bin al-Zubair adalah anak yang pertama dilahirkan dimadinah dari

muhajirin. Sehingga digolongkan sebagai sahabat Rasullah yang yunior sekalipun dalam

keilmuan dianggap sebagai senior. Lahir pada tahun 2 H dan wafat terbunuh pada bulan

Muharram tahun 64 H. di Mekah setelah tidak mengakui kepemimpinan Yazid bin

Muawiyah.

Abdullah bin al-Zubair termasuk dari salah satu dari empat ulama diakui di

Madinah yang bernama Abdullah. Mereka adalah: Abdullah bin Umar, Abdullah bin

Amru, Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin al-Zubair.

Meriwayatkan hadis dari Bapaknya, kakek dari nasab ibunya (abu bakar al-

Shiddi>q), Asma (Ibunya), Aisyah istri Rasulullah (tantenya), Umar bin Khattab,

Utsma>n bin Affa>n dan lain-lain.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadis dari Abdullah, antara lain:

Saudaranya, Urwah al-Faqih dan kedua anaknya A>mir dan Abba>d, Muhammad bin

Urwah, Thawu>s, Atha>, Amru bin Di>na>r, Tsabit al-Buna>ny, Hisyam bin Urwah,

Mushab bin Tsa>bit dan lain-lain.

8. Aisyah Ummu Muminin10.

10
Al-Sayyid Sulaiman al-Nadwy, Sirah al-Sayyidah A<isyah Ummi al-Muminin ( Cet.I, Dar al-
Qalam). Abu Bakar Ahmad bin Ali al-Khatib al-Bagda>dy, Tarikh Bagda>d (Cet I: Beirut, Da>r al-Garby,
2002 M) 15/121, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Zahaby, Tarikh al-Isla>m wa wafiya>t al-
Masya>hir wa al-Ila>m (cet.I;Dar al-Garbi al-Islamy, 2003) 6/ 430, Ahmad bin Ali bin Hajr al-
Asqala>ny, Tahzib al-Tahzib ( Cet I: dar fikr, 1984) 15/133.

14
Nama lengkap Aisyah binti Abi Bakar Abdullah bin Abi Quha>fah Utsma>n bin

A>mir al-Qurasyiyah al-Taimiyyah al-Makkiyah. Ibundanya bernama Ummu Rumman

binti A>mir bin Uwaimir. Lahir empat tahun setelah wahyu pertama diturunkan, lebih

muda dari Fatimah putri Rasulullah saw delapan tahun. dan wafat pada malam selasa

bulan ramadan tahun 58 H.

Dia di gelar sebagai ummu al-Muminin karena salah satu dari istri Rasululllah

saw. dinikahi oleh Rasulullah saw setelah Khadijah meninggal dunia dan setelah Saudah

binti Zamah. Tepatnya dua tahun sebelum hijrah dengan status perawan pada saat

umurnya masih enam tahun. Tetapi Rasulullah membangun rumah tangga dengannya tiga

tahun setelah itu.

Dan dikenal sebagai wanita yang paling fakih di sahabat Rasulullah saw. bahkan

seluruh umatnya. Sehingga banyak yang sahabat dan tabiin yang masyhur dalam

periwayatan yang bertanya kepadanya. Hal ini bukan saja karena kecerdasannya namun

dia memperlakukan seseorang laksana seorang ibu kepada anaknya, karena posisinya

sebagai ummu al-muminin. Sehingga, tidak ada yang meragukan kwalitas riwayatnya.

Menurut al-Zahaby Aisyah memiliki musnad yang berisi hadis sebanyak 2210,

diantara riwayat yang disepakati oleh Bukhary dan Muslim sebanyak 174 hadis.

Ibnu Hajar al-Asqala>ny dalam kitabnya tahzib al-tahzib mengumpulkan nama-

nama para sahabat Rasululah saw, baik kerabat dan bukan, serta para tabiin yang

meriwayatkan hadisnya mencapai ratusan. Antara lain: Abu Musa al-Asyary, Abdullah

bin Umar, Abu Hurairah, Abdullah bin al-Zubair, Ummu Kalsum binti Abi BakarAmru

bin Ash, Abu Yunus, Ibnu Faru>h, dan banyak lagi.

Kecerdasan dan kefakihan Aisyah lahir karena salah satu factor kecintaanya
kepada ilmu dan rasa keingintahuan. Sehingga kadang bertanya dan meriwayatkan sabda

15
Rasulullah saw dari orang lain. Diantara sahabat Rasulullah yang Aisyah riwayatkan

hadisnya sebagaimana disebutkan oleh al-Zahaby dalam kitabnya Sair Alam al-Nubala>:

Abu Bakar (bapanya sendiri), Fatimah (putri Rasulullah), Umar bin Khattab, Hamzah bin

Amru al-Aslamy, Juda>mah binti Wahab, dan Saad.

Natijah

Setelah melakukan penelusuran dan penelitian pada setiap perawi yang

meriwayatkan hadis dari jalur Muslim maka:

1. Meskipun ada perawi yang tidak jelas tahun kelahiran atau wafatnya namun para ahli

sejarah menyatakan bahwa semua perawi ada pertalian hubungan antara guru dan murid,

berarti sanadnya bersambung.

2. Semua perawi dinyatakan tsiqah kecuali Mushab bin Syaibah. Banyak ahli hadis yang

mendaifkannya.

3. Diakhir hadis riwayat Muslim tersebut, Zakariya bin Abi Za>idah mengomentari

bahwa Mushab bin Syaibah (gurunya) sepertinya lupa fitrah yang kesepuluh. Hal ini

menunjukkan bahwa kreteria dhabit pada mushab dipertanyakan.

Ibnu Ha>ny dalam kitab dhuafa al-uqaily mengatakan bahwa saya pernah
bertanya kepada Abi Abdillah (Ahmad bin Hambal) tentang hadis , dia

menjawab : Hadis ini diriwayatkan oleh Mushab bin Syaibah, berarti hadis ini munkar,

termasuk hadis .

Adapun al-Da>ruquthny mengatakan : hadis riwayat muslim ini, mushab

meriwayatkan sendiri, sementara dalam riwayat al-Nasa>I terdapat jalur sanad lain dari

Abu Basyar dan Sulaiman al-Ti>my dari Thalqu bin Habib yang mana keduanya lebih

tsiqah dari mushab.

16
Jadi, hadis ini sekalipun diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya tetapi hadis

ini malul (berillat) dengan beberapa alasan:

1. Riwayat mushab bertentangan dengan sanad Sulaiman al-Ti>my dan Abu Basyar

yang lebih kuat darinya.

2. Dalam riwayat al-Nasa>i dari Abu Basar dihukumkan marfu karena tidak disebutkan

dua sahabat Rasulullah saw yang meriwayatkan, bahkan ada periwayat menyebutkan

bahwa ini adalah mursal sahabat karena hanya menyebutkan Abdullah bin Abi al-Zubair

tanpa menyebutkan Aisyah.

Riwayat al-Nasa>I dari jalur Abi Basyar tersebut adalah:

:
" :
:


: "


.
Kemungkinan dengan alasan ini sehingga Bukhari tidak mencantumkan riwayat

tersebut dalam shahihnya.

2. Kritik Matan.

Hadis Rasulullah saw tentang fitrah manusia melalui hadis Aisyah menyebutkan

sepuluh hal. Sementara hadis Abi Hurairah hanya menyebutkan lima hal. Bahkan, hadis
Ibnu Umar hanya menyebutkan tiga hal.

17
- Hadis Abi Huraerah pada riwayat Bukhari yang menyebutkan fitrah hanya lima.





.
- Hadis Ibnu Umar pada riwayat Bukhari yang menyebutkan fitrah hanya tiga.



:


.

Perbedaan jumlah antara riwayat Aisyah, Abi Hurairah dan Ibnu Umar bisa

difahami bahwa fitrah manusia tidak ada batas maksimal, apalagi ketiga riwayat sahabat

Rasulullah saw mempergunakan kata dalam kalimat yang bermakna


berarti sebahagian.
D. Fikhu Hadis.

1. Makna Mufradat.

a. Fitrah ( ) .
Fitrah menurut bahasa arab mempunyai beberapa makna, yaitu:

18
- Membelah atau membuka sesuatu sehingga nampak apa yang ada didalam.

makanan.11 Seseorang sarapan pagi disebut futur karena membuka perjalanan dalam

sehari dan memulai dengan makanan.

- Awal penciptaan.12 Dalam al-Quran disebutkan


maksudnya Allah menciptakan langit dan bumi.
- Agama suci. berdasarkan hadis Rasulullah saw: `

maksudnya semua orang yang dilahirkan pada awalnya


berdasarkan agama yang suci.

- Sunnah atau prilaku. Hadis fitrah tersebut dimaknai adalah prilaku-prilaku yang

dijalankan oleh para Nabi-Nabi Allah swt.

b. .
Kalimat dalam bahasa arab berarti memotong dan mengikuti hingga bekas-

bekasnya.13 Maksudnya memangkas sampai kepangkalnya. Berarti


memangkas kumis hingga Nampak tidak berkumis.

c.
dalam bahasa arab berarti meninggalkan dan membiarkan14. Jadi,
Kalimat

membiarkan jenggot tumbuh dan tidak memangkasnya.


d.

Kalimat
dalam bahasa arab kadang dipergunakan dalam kalimat dan

menunjukkan kepada alat kadang menunjukkan kepada pekerjaan.15 Adapun yang

11
Abu al-husain, Ahmad bin Faris, Mujam Maqayis luqah,(dar fikri 1979) 4/510.
12
Abu al-husain, Ahmad bin Faris, Mujam Maqayis luqah,(dar fikri 1979) 4/510.
13
Ibnu Munzir, lizan Arab, 7/73.
14
Al-Nawawi, Syarhu Muslim, 3/151.
15
Al-Nawawi, Syarhu Muslim, 3/355.

19
dimaksud siwak dalam hadis ini adalah bermakna pekerjaan membersihkan gigi dengan

sebuah alat disebut siwak.

e.


Kalimat
dalam bahasa arab dimaknai dalam arti memasukkan air

kedalam hidung, adapun mengeluarkan air dari hidung disebut .16



f.


Kalimat

dalam bahasa arab diterjemahkan kedalam bahasa

Indonesia memotong kuku.


g.


Kalimat
dalam bahasa arab dimaksudkan adalah ruas-ruas jari17. Jadi,

kalimat

mencuci ruas-ruas jari karena kemungkinan ada
kotoran-kotoran yang terselip didaerah tersebut.

h.





Kalimat
dalam bahasa arab bermakna
mencabut sesuatu18. Jadi, kalimat


mencabut bulu ketiak.

i.



Kalimat
dalam bahasa arab pada dasarnya mempunyai tiga makna:

1) Mencukur rambut. 2) Alat yang dipakai untuk mencukur. 3) Menunjukkan kepada

ketinggian19. Pada awalnya kalimat ini dipergunakan dengan makna mencukur rambut

16
Al-Shanany, al-Tanwir, 1/558.
17
Ibnu Manzur, Lisan Arab 12/ 45.
18
Ibnu Manzur, Lisan Arab 9/ 323 dan Abu al-husain, Ahmad bin Faris, Mujam Maqayis
luqah,(dar fikri 1979) 5/387 .

20
kemudian lambat laung pemakaiannya meluas hingga bermakna memotong segala yang



bernama bulu. Jadi,
bermakna memotong
bulu kemaluan alias menggunting.

j.



Kalimat

dijelaskan oleh Waki, salah satu perawi hadis

dengan mengatakan bahwa maksudnya adalah istinja>. Kata



dalam

bahasa arab berasal dari kata artinya berkurang. Maksudnya, orang yang

beristinja menjadikan air jadi berkurang.

k.
Pengertian kalimat dalam bahasa arab adalah memasukkan air kedalam

mulut dan menggerakkannya kemudian memuntahkannya20.

2. Penjelasan Kandungan Hadis.

Membaca hadis dari Aisyah tentang fitrah manusia bisa diketahui sepuluh jumlah

fitrah sesuai yang disebutkan. Meskipun sebenarnya tidak bisa di fahami bahwa fitrah

manusia itu terbatas hanya sepuluh saja. Karena, ada beberapa riwayat tentang fitrah

manusia dengan jumlah berbeda-beda. Adapun sepuluh fitrah tersebut dalam hadis
Aisyah yaitu:

1. Memanjangkan Jenggot.

2. membersihkan gigi.

3. Memasukkan air ke hidung.

19
Abu al-Husain, Mujam Maqayis lugah, 2/99.
20
Abdu al-Muhsin al-Ubbad, syarhu sunan abi daud 1/ 381.

21
4. Mencuci ruas jari.

5. Istinja.

6. Khitan.

7. Mencabut bulu ketiak.

8. Mencukur kumis.

9. Memotong kuku.

10. Mencukur bulu kemaluan.

Adapun hadis Ibnu Umar jenis fitrah yang disebutkan adalah jenis 8, 9 dan 10.

Sementara hadis Abu Hurairah jenis fitrah yang disebut adalah jenis 6 sampai jenis ke 10.

Hal-hal yang disebutkan tentang sepuluh fitrah dalam hadis Rasulullah saw tiada

lain hanya bertujuan untuk memperindah bentuk jasmani seseorang,yaitu menjaga

kebersihan diri. Tujuan seperti ini tidak perlu ada perintah dari agama, namun cukup di

sunahkan saja, karena melakukan seperti itu bisa didorong oleh keinginan pribadi.

Al-Syuyuthy mengatakan: penafsiran kata fitrah yang paling baik untuk


dikatakan adalah bahwa fitrah adalah sunnah qadimah ( kebiasaan orang-orang dulu)

yang dilakukan oleh para nabi dan agama merestui hal tersebut. Seakan-akan seperti hal

sebuah aktifitas yang sudah terbentuk menjadi kebiasaan (jibilly)21.

Banyak ulama menganggap bahwa semua jenis fitrah yang disebut dalam hadis

Aisyah ini hukumnya adalah sunnah. Dengan alasan:

Pertama, Sebuah riwayat al-Nasa>i yang menyatakan bahwa sepuluh dari sunnah.

Riwayat tersebut adalah:

21
Al-Syuyuthy, Tanwir al-Hawalik syarh al-muwaththa imam malik. 2/215.

22
" : :
:
"
Kedua, adalah hal yang tidak wajar jika sesuatu yang wajib digabungkan dan

diurutkan dengan hal-hal yang sunnah.

Al-Nawawi membantah alasan ini dan mengatakan bahwa bisa saja dua hal yang

berbeda di sandingkan dalam sebuah kalimat. Seperti dalam Q.S al-ana>m :141



Terjemahannya:

Makanlah dari buahnya jika berbuah dan keluarkanlah kewajibannya

ketika musim panennya.

Pada ayat tersebut Allah menyebut bahwa makanlah dari buahnya yang

hukumnya adalah mubah kemudian Allah swt menyebutkan setelahnya sebuah

kewajiban, yaitu zakat. Berarti Allah swt menggabungkan hal yang mubah dan wajib

dalam satu kalimat.

Bagi pemakalah sendiri berpendapat bahwa melalui hadis ini di fahami bahwa
jenis-jenis fitrah yang disebutkan tidak menunjukkan atas wajibnya jenis-jenis tersebut.

Adapun jika ada jenis itu diwajibkan karena adanya dalil lain yang mewajibkan hal

tersebut. Seperti memanjangkan jenggot atau hitam.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.
1. Hadis Aisyah Radiyallahu anha tentang sepuluh fitrah manusia adalah hasan.

23
2. Hadis Aisyah Radiyallahu anha tentang sepuluh fitrah manusia tidak bisa dijadikan

dalil kewajiban terhadap salah satu jenis yang disebutkan tetapi jika diwajib maka

wajibnya karena dalil lain.

B. Saran.

Makalah ini adalah pengantar untuk berdiskusi lebih mendalam sebagai bahan

untuk merivisi makalah ini. Tiada tujuan kecuali agar pemakalah bisa dilengkapi

sehingga bisa mendekati kesempurnaan.

24

Anda mungkin juga menyukai