Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengupas tentang akurasi Fiqh al-H}adi>s\ Nabi

saw. dan penemuan sains dengan menggunakan pendekatan ilmu Ma‘a>ni al-

H}adi>s\. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis library research.

Analisis data dalam kajian ini dengan menggunakan content analysis. Sedangkan

pendekatan yang digunakan yaitu historical approach, ilmu ma‘a>ni al-hadis\ dan

language approach dari kajian-kajian yang bersifat kebahasaan.

Pokok masalah dalam kajian ini terdapat 3 stressing isu utama: 1) Masalah Ilmu

Maa>ni al-H}adi>s\ dan kedudukannya di dalam kajian hadis, 2) Adanya pertentengan

antara deretan varian-varian matan secara tekstual kontadiktif antara satu riwayat

dengan riwayat lainnya, dan 3) Minimnya ulama takhas}s}us{ dalam kajian ilmu

ma‘a>ni al-hadis\ terutama kajian kontekstualisasi perkembangan embrio di dalam

‘a>lam al-arh}a>m.

Adapun solusi utama dari 3 masalah pokok di atas: 1) Memposisikan kajian

ma‘a>ni al-hadis\ menjadi salah satu aplikasi dalam kajian hadis Nabi saw., 2)

Mengurai benang kusut dari pententangan varian lafal hadis nabi saw. jika dikaji secara

tekstual. Untuk menedapatkan hasil kajian yang komprehensif maka perlu melakukan

teknik interpretasi kontekstual dan intertekstual, dan 3) Mengupas fiqh al-h}adi>s\

yang berkaitan dengan perkembangan embrio di dalam rahim ibu dengan

membandingkan lafal hadis dengan temuan sains.


Abstract

This study aims to explore the accuracy of Fiqh al-H}adi>s\ of the Sunnah with

the discovery of science by using Ma‘a>ni al-H}adi>s\ approach. This study uses

qualitative method based of library research to analyse the data. While the among

approaches used in this study are historical approach, Islamic tradition approach, and

language approach.

The main problems in this study, there are 3 main stressing issues: 1) The

Problem of Maa>ni al-H}adi>s\ and its position in the study of hadith, 2) There is a

contradiction between a variant to other varian of hadith, the textual of tradition has

likely contradicted between one matn to another matn of hadith, and 3) the lack of

specialization of the scholars to explore Ilm Maa>ni al-H}adi>s\ \. Especially the study

of contextualization of embryonic development in the ‘a>lam al-Arh}a>m (womb

session).

The main solution of the 3 main problems above: 1) Positioning the study

Maa>ni al-H}adi>s\ \ as one of the applications in the hadith, 2) Study or hadith must

combine the three interpretation approach; Textual, contextual and inter textual

interpretation technique, and 3) Explain fiqh al-h}adi>s\ that is related to the process

and development of the embryo in the mother's womb by comparing the between hadith

and scientific findings.

Anda mungkin juga menyukai