Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Kelompok 4

PENGERTIAN DAN FUNGSI METODE


A. Pengertian metode

Metode adalah jalan/cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Fungsi Metode

a) Sebagai alat motivasi ekstrinsik

Maksudnya diberi motivasi agar ilmu yang diberikan cepat menyerap

b) Sebagai strategi pengajaran

agar anak-anak cepat mengerti karena perbedaan daya serap anak berbeda-beda.

c) Sebagai alat untuk mencapai tujuan

pedoman yang memberikan arah ke mana kegiatan belajar mengajar akan dibawa.

C. Metodologi Studi Islam adalah kajian tentang studi islam

D. Metode filologi dalam studi islam adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan
kerohanian.

 Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam yaitu sudut pandang suatu masalah yang dikaji
berupa teks atau tulisan.

 Pendekatan filologi dapat di bagi dalam tiga pendekatan yaitu:

a. Pendekatan filologi terhadap Al-Qur’an.

Dengan metode tafsir berarti menjelaskan,pehaman, perincian atas kitab


suci Adapun metode penafsiran yang berkembang dalam tradisi
intelektual Islam dan cukup popular adalah :

• Metode Tafsir Tahlil


Yaitu metode mentafsirkan Al- Qur’an dengan cara menguraikan secara
detail kata demi kata, ayat demi ayat ,surat demi surat dari awal hingga
akhir.
• Metode Tafsir Ijmali
Yaitu mentafsirkan ayat-ayat dalam kitab suci dengan cara menunjukkan
kandungan makna kitab suci.
• Metode Tafsir Muqara
Yaitu dengan cara membandingkan ayat al- qur‟an dengan ayat lainnya
seperti Al-Qur'an dengan hadis,hadis dengan hadis atau dengan pendapat
ulama‟tafsir.
• Metode Tafsir Mawdzu
Yaitu di sebut juga tafsir tematik ,mentafsirkan dengan cara menghimpun
ayat Al-Qur'an dari bebagai surat.
b. Pendekatan filologi terhadap hadis
Memahami suatu hadis sebagai salah satu sumber terpenting ajaran islam
setelah al-qur‟an pasti memerlukan telaah kritis ,utuh dan menyeluruh.
maka kajian akan terfokus pada matan, sanad, dan perawi dari hadis
tersebut.
c. Pendekatan filologi terhadap teks,naskah dan kitab-kitab (heurmeneutika)
Dalam usaha untuk mengkaji naskah- naskah lama dibutuhkan
pengetahuan dan kecukupan referensi yang memadai. Oleh karena itu,
diharapkan bagi pemerintah maupun instansi pendidikan pada khususnya
untuk lebih mengembangkan kajian ilmu filologi serta memperbanyak
sumber referensi yang terkait dengan ilmu filologi.

Tambahan:
Peran ilmu tafsir : agar kita mengetahui isi Al-Qur’an dan memudahkan kita belajar Studi Islam.
Mengapa perlu metodologi : untuk mempermudah kita mempelajari Studi Islam agar bisa
mengamalkannya atau merefleksikan.
Sistematis : harus terurai dan jelas.
Kondisional: tergantung kondisi saat orang berbicara.
Kelompok 5

METODE DALAM STUDI ISLAM


A. Metode Fenomenologi dalam Studi Islam

Metode fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan fenomena, sesuatu yang tampak
yang terlihat. Ada dua hal yang menjadi karakteristik pendekatan fenomenologi. Pertama,
fenomenologi merupakan metode untuk memahami agama orang lain dalam perspektif netralitas,
dan menggunakan preferensi orang yang bersangkutan untuk mencoba melakukan rekonstruksi
dalam dan menurut pengalaman orang lain tersebut. Dengan kata lain semacam tindakan
menanggalkan-diri sendiri (epoche), dia berusaha menghidupkan pengalaman orang lain, berdiri
dan menggunakan pandangan orang lain tersebut.

Pendekatan fenomenologis agama yang terpenting adalah apa yang dialami oleh pemeluk agama,
yang dirasakan, dikatakan dan dikerjakan serta bagaimana pula pengalaman tersebut bermakna
baginya.

B. Metode Sosio-Historis-Kritis dalam Studi Islam

1. Metode Sosiologi dalam Studi Islam

Metode sosiologi adalah gejala-gejala mengenai masyarakat

 Metode yang digunakan yaitu:

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif yakni suatu metode penelitian tentang dunia empiris yang terjadi
pada masa sekarang.

b. Metode Komparatif

Metode komperatif adalah sejenis metode deskriptif tentang sebab akibat, analis
factor-faktor atau penyebab terjadinya fenomena.

c. Metode Eksperimental

Metode Eksperimental adalah suatu metode pengujian terhadap suatu teori yang telah
mapan dengan suatu perlakuan baru.

d. Metode Eksplanatori

Metode Eksplanatori adalah metode yang bersifat menjelaskan


e. Metode Historis Komparatif

Metode Historis Komparatif adalah metode yang menekankan pada analisis atas
peristiwa-peristiwa masa silam

f. Metode Fungsionalisme

Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga-
lembaga dan straktur sosial dalam masyarakat.

g. Metode Studi Kasus

Metode studi kasus merupakan suatu penyelidikan mendalam dari individu,


kelompok atau institusi untuk menemukan varisbel dan hubungan diantara variabel yang
mempengaruhi status atau perilaku yang saat itu menjadi pokok kajian.

h. Metode Survey

Metode survey adalah metode yang berusaha untuk memperoleh data dari angota populasi
yang relative besar.

2. Metode Historis dalam Studi Islam

Seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis yang digunakan dalam
proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta
menyajikannya secara sintesis dalam bentuk sebuah cerita sejarah (historiografi).

Penelitian sejarah agama dapat ditempuh dengan dimulai dari:

1. Penentuan topik

2. Heuristik (pengumpulan sumber sejarah)

3. Verifikasi (Kritik Sejarah)

Terdapat dua jenis kritik sumber sejarah yaitu eksternal dan internal. Kritik eksternal
dimaksud untuk menguji otensitas (keaslian) suatu sumber. Kritik internal dimaksudkan
untuk menguji kredibilitas dan reliabilitas suatu sumber.

4. Interpretasi, yaitu proses analisis terhadap fakta-fakta sejarah.

5. Historiografi

3. Metode kritis dalam Studi Islam

Metode sosio historis kritis adalah metode belajar Islam yang menonjol aspek sejarah
dengan melihat suatu pernyataan yang mempunyai hubungan dengan waktu, tempat, budaya dan
lingkungan di mana kebudayaan dan kepercayaan itu muncul. Metode Kritis Historis adalah
sebuah metode untuk mengumpulkan semua bukti kemungkinan pada suatu masa atau kejadian.

C. Metode Komperatif dalam Studi Islam

 Pendekatan Komparatif adalah Suatu cara untuk dapat memahami dan mengetahui
sesuatu (ilmu) dengan menggunakan perbandingan.

 Problem : kurangnya bacaan ilmiah kurangnya penelitian ilmiah serta kurangnya diskusi
akademis.

 Tokoh dan Karya Utama Pendekatan Komparatif

a. Dalam perbandingan mazhab fikih :

1. Bada’i as-sana’i oleh Imam Alauddin Abi Bakar bin Mas’ud (seorang
ahli Fikih bermahzab Hanafi).

2. Bidaya al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid oleh Ibnu Rusydi.

3. Majmu’ as-Syarah al-Muhazzab karya Imam an-Nawawi.

4. Al-Mughni karya Ibnu Qudamah.

b. Dalam perbandingan mazhab politik dan aqidah

1) Aliran Politik dan Aqidah Islam karya Abu Zahrah.

2) The Faith of shi’a Islam oleh Muhammad Ridho al -Muzaffar.

3) Al-Milal wa an-Nihal oleh Abil Fatil Muhammad.


Kelompok 6

PROGRAM STUDI ISLAM


Sumber-Sumber Ajaran Islam

1. Al-Quran

Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril
ditulis dengan mushaf-musaf yang disampaikan kepada kita secara mutawir oleh banyak orang
serta mempelajarinya suatu ibadah mulai dari surah al-fatihah ditutup surah an-nas.

Al-Quran = bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang

Kedudukan Al-Quran sangat tinggi karena merupakan sumber utama dan pertama sehingga
semua persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya

Fungsi Al-Qur’an antara lain adalah:

1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. An-Nahl:89; Ad-Dukhaan:4-5)

2. Al-Qur’an kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. Al-Baqarah: 91, 76)

3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. Al-Baqarah: 41, 91, 97; Ali Imran: 3;
Al-Maa’idah: 48; Al-An’aam: 92; Yunus: 37; Faathir: 31; Al-Ahqaaf: 1; Yusuf: 30)

4. Sebagai Furqon (pembeda antara haq dan yang bathil, baik dan buruk)

5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. Yunus: 57; Al-Israa’: 82; Fushshilat: 44)

6. Sebagai pemberi kabar gembira

7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. Al-Baqarah:1, 97, 185; Ali Imran: 138; Al-A’raaf : 52,
203)

8. Sebagai peringatan

9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. Asy Syuura: 52)

10. Sebagai pedoman hidup (QS. Al Jaatsiyah: 20)

11. Sebagai pelajaran

2. As-sunnah dan hadist

Dalam bahasa arab Sunnah adalah jalan atau tradisi. Sunnah adalah perbuatan, perkataan,
taqrib nabi yang asli. Hadis adalah catatan tentang perbuatan Nabi sampai sekarang. Yang
membedakan sunnah dan Hadis yaitu bahwa hadis adalah segala sesuatu yang dinukilkan dari
Nabi Muhammad SAW sedangkan sunnah adalah amalan-amalan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW dan sahabat-sahabat pada masa awal Islam.

Kedudukan as-sunnah dan Hadis yaitu termasuk sumber ajaran kedua setelah Alquran

Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran Islam, yakni
sebagai berikut :

➢ Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran

➢ Sebagai penjelasan isi Al-Quran.

➢ Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya
di dalam Al-Quran

3. Sistematika Hadits

Sistematika pembagian hadist :

a. Hadits Qudsy adalah bersuci atau menyucikan Allah SWT.

b. Hadis Nabawi adalah perkataan, perbuatan dan taqrir yang diriwayatkan Nabi
Muhammad SAW

Dilihat dari proses terjadinya ada dua Taaufiq dan Tauqifi

a. Hadits Shahih: syarat 2 hadits shahih : rawinya bersifat adil, dhabit, sanadnya
bersambung, tidak ber illat (cacat), tidak ada syadz (kejanggalan). Macam hadits shahih li
dzatihi, sahih li ghairih

b. Hadis Hasan : sesuatu yang baik dan cantik. Syaratnya kecuali tentang kedhabitan hadis.

c. Hadis Dhaif : berarti lemah, hadis yang dalamnya tidak terdapat syarat dua hadis shahih
dan syarat dua hasan.

Perbedaan ketiga hadis :

a. Hadits Shahih : sifat diterima sebagai hujjah tinggi, daya ingatan para perawinya tinggi

b. Hadits Hasan : sifat diterima sebagai hujjah agak rendah, daya ingat para perawinya
rendah

c. Hadits Dhaif: tidak dapat diterima sebagai hujjah: tidak syarat-syaratnya

3. Ijtihad

Ijtihad adalah mengarahkan tenaga dan pikiran dengan sungguh-sungguh.


Jahada adalah seseorang yang memperoleh sesuatu (kesungguhan) usaha dan bersungguh-
sungguh.

Dimensi-dimensi ajaran Islam :

1. Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas muslim.

2. Syariah adalah peraturan atau sistem hukum yang mengatur pola kehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhannya, sesama manusia, dan alam sekitar.

3. Akhlaq adalah ajaran tentang perilaku dan sopan santun.

Akhlaq maupun syari‟ah pada dasarnya membahas perilaku manusia, tetapi yang berbeda di
antaranya adalah obyek materia. Syari‟ah melihat perbuatan manusia dari segi hukum yaitu :
wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan akhlaq melihat perbuatan manusia dari
segi nilai atau etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk.

Anda mungkin juga menyukai