Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SALATIGA
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jl. Prof Hamka Kampus II UIN Walisongo Semarang Jawa Tengah

Ujian Tengah Semester Gasal

Pengembangan Tafsir Tarbawi

Nama : Anis Saputri


NIM : 23010210034
Kelas : PAI 5A
Dosen Penguji : Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd. I

REVIEW JURNAL

JURNAL 1:

Judul Metode Tafsir [Perkembangan Metode


Tafsir Mengikuti Warna atau Corak
Mufassirin]

Jurnal Jurnal Al-Mawarid


Volume Vol. XVIII
Tahun 2008
Penulis Hujair A. H. Sanaky

Metode Tafsir [Perkembangan MetodeTafsir Mengikuti Warna atau Corak


Mufassirin]
1. Pendahuluan
Metode Tafsir [ Evolusi Metode Tafsir dengan Memasukkan Warna atau Corak
Mufassirin] Adalah tempat pendekatan dasar dalam membaca Al - Qur'an: penafsiran tematik
/ topikal Al -Qur'an, pemahaman tempat pendekatan dasarAl-Qur'an pemahaman rinci
tentang Kitab Suci, dan pemahaman komparatif terhadap Kitab Suci .untuk membaca Al -
Qur'an :tafsir tematik/topikal Al - Qur'an, pemahaman umum tentang Al -Qur'an,pemahaman
rinci tentang Kitab Suci, dan perbandingan pengertian Kitab Suci. Pendekatan ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak tidak ada cara yang benar cara untuk
memahami _tepat untuk memahami Al - Quran karena hal ini .Penulis artikel ini percaya
bahwa untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi komunitas Muslim
saat ini, pendekatan topikal / tematik sangat penting digunakan saat menafsirkan Al -
Qur'an .
2. Metode Penelitian

Penelitian pada jurnal tersebut menggunakkan metode penelitian tafsir, metode


penelitian tafsir adalah suatu cara untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teks
Al-Qur'an sebagai lapangan penelitian. Metode tafsir sendiri terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu metode tahlīlīy (analitis), metode ijmali (global), metode muqarrin
(komparatif), dan metode mawdū'iy (tematik).
3. Pembahasan
Analisis dari pokok pembahasan di dalam penelitian penulis ini menjelaskan Al-
Qur'an selalu dijadikan sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan dan al-Qur'an
merupakan kitab suci ummat Islam yang selalu relevan sepanjang masa, Upaya untuk
menafsirkan ayat-ayat Qur'an untuk mencari dan menemukan makna makna yang
terkandung di dalamnya. Tafsir sebagai usaha untuk memahami dan menerangkan maksud
dan kandungan ayat-ayat suci mengalami perkembangan yang cukup bervariasi.

Adapun di dalam journal ini, menurut M. Quraish Shihab mengatakan bahwa corak
penafsiran yang dikenal selama ini, antara lain :

Corak filsafat dan teologi, akibatnya penerjemahan kitab filsafat yang mempengaruhi
sementara pihak, serta akibat masuknya penganut agama-agama lain ke dalam Islam yang
dengan sadar atau tanpa sadar masih mempercayai beberapa hal dari kepercayaan lama
mereka.

Corak penafsiran ilmiah: akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan usaha penafsiran
untuk memahami ayat-ayat al-Qur'an sejalan dengan perkembangan ilmu.

Corak penafsiran Qur'an tidak terlepas dari perbedaan, kecenderungan, inters,


motivasi mufassir, perbedaan misi yang diemban, perbedaan ke dalaman [capacity] dan
ragam ilmu yang dikuasai, perbedaan masa, lingkungan serta perbedaan situasi dan
kondisi, dan sebagainya.

Kesemuanya menimbulkan berbagai corak penafsiran yang berkembang menjadi


aliran yang bermacam-macam dengan metode-metode yang berbeda-beda.

Dengan latar belakang tersebut masalah pokok yang dibahas adalah menyangkut
berbagai metode yang digunakan mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Qur'an.
4. Simpulan

Berdasarkan journal tersebut , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan , yaitu:

1. Terdapat beberapa metode tafsir yang berkaitan yaitu , ittijah, manhaj , mazhab , thariqah ,
dan hukum .Pemahaman dalam metode tafsir yang berkaitan ittijah, manhaj, mazhab ,
thariqah, dan rumput . Manhaj dan thariqah mempunyai yang umumarti , yaitu metode
yang digunakan arti,mufassir ketika memahami suatu ayat tertentu .yaitu metode yang
digunakan kepada mufassir ketika memahami suatu ayat tertentu . Ittijah dan mazhab
mengacu pada Aketidakmampuan milik seseorang dalam memahami suatu ayat tertentu .
2. Secara umum ada empat jenis metode atau pendekatan: metode ijmali, tahlil , generally
muqarin , dan maudhu'i. Hal ini dilakukan dengan cara menafsirkan ayat - ayat Al- Qur’an.
Menurut ciri - ciri masing - masing metode secara bergantian dan menafsirkan Al -Qur'an
itu sendiri. Menafsirkan ayat - ayat Al - Qur'an menurut karakteristik masing -masing
metode pada gilirannya dan menafsirkan Al -Qur'an itu sendiri.
3. Masing - masing metode di atas mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing -
masing , sehingga menurut sebagian ulama, tidak ada metode yang ampuh untuk
menafsirkan ayat -ayat tertentu dalam Al - Qur'an.

5. Daftar Pustaka

Hujair AH. Sanaky, dosen tetap Fakultas Ilmu Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Program Studi:
Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan sekarang sedang studi
lanjut di Program Doktor [Program S-3] Universitas Islam Negeri [UIN] Sunan Kalijaga
Yogyakarta, tahun akademi 2005-2006. Email: hujair@lpm.uii.ac.i.
JURNAL 2:

Judul METODE TAFSIR (AL-TAFSIR AL-


TAHLILI, AL-IJMALI, AL-MUQARAN
DAN AL-MAWDU’I)

Jurnal Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan


Volume Vol. 10, Nomor 1, Mei 2022; 1-13
Tahun 2022
Penulis Yahya A., Yusuf K., Alwizar

METODE TAFSIR (AL-TAFSIR AL-TAHLILI, AL-IJMALI, AL-MUQARAN DAN AL-


MAWDU’I)

1. Pendahuluan

Perkembangan perkembangan Tafsir Al-Qur’an senantiasa diiringi dengan munculnya


berbagai permasalahan sehari - hari. Untuk perintah untuk menangani berbagai jenis
permasalahan yang muncul,para mufassir memerlukan suatu metode tertentu agar dapat
berbagai jenis ayat -ayat Al - Qur’an sesuai dari kaidah-kaidah yang ada.
Strategi strategi yang dilakukan para mufassir cukup beragam dan tidak mungkin terbagi
dalam kategori pro dan kontra. Perbedaan latar belakang sosial latar belakang, pengetahuan,
dandan Gaya hidup di kalangan mufassir merupakan beberapa faktor yang dapat berperan
dalam keberhasilan penafsiran .penafsiran. Oleh untuk ini,itu itu adalah pelajaran jika terdapat
perbedaan penafsiran di kalangan mufassir dalam kajian tafsir.
Diturunkan kepada umat manusia oleh Allah dengan nama Hudan, Bayyinah, dan Furqan .
Al - Qur'an harus dianggap sacral, dalam setiap aspek kehidupan, dan merupakan teks yang
secara inheren berhubungan dengan perjalanan waktu.

2. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian literatur.
Kajian literatur ini bertujuan untuk membatasi masalah penelitian (delimiting the research
problem). Penelitian pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi
cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara
mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu masalah yang luas. Dengan mengkaji
literatur, peneliti dapat menemukan bagaimana peneliti lain telah merumuskan alur
penelitian yang berhasil dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas.

3. Pembahasan

Adapun metode tafsir yang dipakai para pakar tafsir pada penafsiran al-Qur`an bisa
dikelompokkan ke dalam empat metode; Pertama, metode tafsir ijmali. Untuk dapat menghadapi
berbagai jenis permasalahan yang muncul, para mufassir membutuhkan suatu metode tertentu
dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan kaidah-kaidah yang ada.

Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala
yang besar," Agar fungsi Al-Qur'an dapat dijalankan, maka kita harus mencari tahu makna dari
kalamullah saat menafsirkan Al-Qur'an. Dalam bahasa Inggris disebut dengan method, dalam
bahasa Arab diterjemahkan sebagai thariqat dan manhaj, dan dalam KBBI artinya "cara yang
teratur untuk mencapai suatu tujuan (dalam ilmu pengetahuan, dan lain-lain).

Secara linguistik, kata tafsir berasal dari kata fassara yang memiliki arti sama dengan awdhaha
dan bayyana, dimana tafsir -sebagai masdar dari kata fassara-yang berarti sama dengan idhah dan
tabyin. Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh,
melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik." Tafsir
merupakan salah satu cara buat mengetahui dan menunjukkan makna dan maksud menurut
kandungan ayat-ayat Al-Qur`an.
4. Simpulan
Tujuan sasaran tafsir tahlili adalah menafsirkan Al - Qur'an berdasarkan makna ayat dan
surah yang terdapat dalam mushaf , dari tafsir tahlili adalah menafsirkan Al - Qur'an berdasarkan
makna ayat dan surah yang terdapat dalam mushaf . Metode Tafsir Ijmâlî merupakan suatu
metode penjelasan isi Al - Qur'an dengan penafsiran yang bersifat universal ( global ), tanpa
bersandar pada penafsiran yang sempit dan terbatas serta tidak dilakukan secara rudimenter.
Ijmâlî merupakan suatu metode penjelasan isi Al - Qur'an dengan penafsiran yang bersifat
universal ( global ), metode menafsirkan Al - Qur'an dengan membandingkan ilmu seorang
mufassir dengan mufassir lain atas sejumlah ayat . Menafsirkan Al-Qur'an berdasarkan tema yang
ingin dikaji sebagaimana metode Tafsir Maudhu'i. Meskipun banyak banyak pendekatan
pendekatan dalam mempelajari Al- Qur'an , tujuan akhirnya adalah agar para mufassir rajin
menjelaskan makna ayat - ayat Al - Qur'an kepada diri sendiri ke orang lain.
5. Daftar Pustaka

Anandita Yahya, Kadar M. Yusuf, METODE TAFSIR (AL-TAFSIR AL-TAHLILI, AL-


IJMALI, AL-MUQARAN DAN AL-MAWDU’I). PALAPA : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu
Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Mei 2022.
JURNAL 3:

Judul Metode Tafsir Tahlili dalam Menafsirkan Al-


Qur’an: Analisis pada Tafsir Al-Munir.

Jurnal Jurnal iman dan spiritual

Volume Vol 3, No 1, 2023


Tahun 2023
Penulis Iqlima Nurul Ainun, Lu’luatul Aisyiyyah,
Badruzzaman M. Yunus

Metode Tafsir Tahlili dalam Menafsirkan Al-


Qur’an: Analisis pada Tafsir Al-Munir

1. Pendahuluan

Salah satu agama yang diturunkan allah kepada umat manusia adalah Islam, yang dipimpin
oleh Nabi Muhammad SAW . Dikutip dari Al - Qur'an rasuluallah menjelaskan Islam sebagai alat
pengajaran dan sarana memperoleh ilmu tentang binasa . Sederhananya , pemahaman Al- Qur'an
perlu dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh agar umat Islam dapat memahami Al-
Qur'an bahasa,dan menjalankan kehidupan sehari -hari sesuai dengan pemahaman Al - Qur'an
( Ahmad EQ & Sartika, 2020 ). Salah satu metode keilmuan al-Qur'an yaitu tafsir dan ilmunya
yang dapat memberi komunitas muslim dalam memahami makna al-Qur'an.
Pemahaman terhadap Al - Qur'an yang dianut oleh masyarakat Islam, termasuk pengikut
Rasulullah , dan Islam modern mempunyai perbedaan perkembangan, yang paling signifikan
bersumber dari kebutuhan negara Islam yang lebih kecil.

2. Metode Penelitian
Dalam artikel ini menggunkan metode Tahlili. Dalam metode ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tafsir tahlili bekerja dengan pembahasan yang detail di dalamnya,
sehingga makna dari ayat al-Qur’an yang sedang dijelaskan dapat tersampaikan. Strategi
penelitian ini bersifat kualitatif library research dengan mendeskripsikan dan menganalisis
pembahasan

3. Pembahasan
Pembahasan dalam journal ini untuk memahami cara tafsir tahlili bekerja dengan penjelasan
rinci dengan penjelasan detail pada teksnya , sehingga bagian di dalam bagian Alquran yang
kurang jelas dapat dipahami. Apabila Al Alquran- dibantah dengan menggunakan metode tafsir
tahlili , maka ayat - ayat tersebut akan dibahas secara rinci dari sejumlah sisi metodenya beragam.
Pembahasan journal ini agar para pelajar dan ulama Al - Qur'an dapat berdiskusi bersama pelajar
dan cendekiawan kegunaan dan nilai metode ini . Al - Qur'an dapat membahas kegunaan dan
nilainya metode ini bersama-sama. Dari segi pemahaman terhadap Al - Qur’an perlu dilakukan
secara komprehensif dan menyeluruh agar umat Islam dapat memahami makna ayat - ayat tersebut
dan menerapkannya dengan tepat.
Dalam pembahasan ini metode tafsir tahlili yang meliputi kajian kemunculan tafsir tahlili , dasar
dan urgensi tafsir tahlili, cabang - cabang tafsir tahlili , kelebihan , dan fluktuasi tafsir
tahlili .penulis akan membahas metode tafsir tahlili yang meliputi kajian munculnya tafsir tahlili ,
dasar dan urgensinya.

4. Simpulan
Metode Tahlili merupakan cara penulisan refsiran yang jelas dan akurat . Metode ini diterapkan
ketika abad ketujuh tercapai , yaitu pada masa kodifikasi ilmu buruk Islam, yaitu pada masa
kodifikasi ilmu pengetahuan Islam . Tafsir merupakan salah satu dari beberapa teori yang muncul
dari hadis pada masa itu . Hukum tafsir tahlili Islam yang ketat hukum diberlakukan oleh
hukumnya yang ketat , yang berarti bahwa seiring dengan semakin fundamentalnya Islam ,
pemahaman tafsir harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Metode ini juga
digunakan oleh para ulama , khususnya di bidang tafsir , untuk mengatasi kekhawatiran
masyarakat saat ini yang berbeda dengan kekhawatiran para nabi dan Abbasiyah. Secara umum
metode tahlili diterapkan pada analisis teks dan artefaknya yang akan dianalisis , penjelasan
makiyyah madaniyyah , kajian asbabun nuzul , penjelasan kesalahan tata bahasa jika terjadi , dan
sebagainya.

5. Daftar Pustaka

Nurul Ainun, Iqlima; Aisyiyyah, Lu’luatul; Yunus, Badruzzaman M. (2023). Metode Tafsir Tahlili
dalam Menafsirkan Al-Qur’an: Analisis pada Tafsir Al-Munir. Jurnal Iman dan Spiritualitas, Volume 3,
Nomor 1: 33-42. http://dx.doi.org/10.15575/jis.v3i1.21788

Anda mungkin juga menyukai